Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan antara Respirasi Tanah dengan Sifat Tanah Dibawah Kondisi Tegakan Vegetasi yang Berbeda di Ungaran, Jawa Tengah Jaya, Galang Indra; Avianto, Yovi; Handru, Alan; Novyanto, Amir
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 8 No. 1 (2024): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/agi.v8i1.1213

Abstract

Soil respiration is an indicator of the level of soil health in both closed systems (forests) and open systems (agriculture). Conversion of land from natural forest to agricultural cultivation needs attention in the field of sustainability, this is done so that the land can continue to be productive. This research aims to obtain information regarding the relationship between respiration and soil properties in land cover of oil palm (Elaeis guineensis), teak (Tectona grandis), and burflower-tree (Neolamarckia cadamba) in INSTIPER's experimental plantation, specifically in SEAT (Stiper Edu Agro Tourism) Ungaran Regency, Central Java. The method used in this research is a modified Verstraete, namely by observing soil respiration directly on the land. Research data shows respiration rates of 100.1, 95.4, and 25.9 mg CO2 m-2 h-1 for oil palm, burflower-tree, and teak respectively. Soil respiration is influenced by land cover in vegetation. Differences in land cover cause differences in soil properties which then influence the rate of soil respiration. The relationship between soil respiration rate and moisture content, pH, and EC is linear positive, while with volume weight it is linear negative.
Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica chinensis) oleh Bakteri Fotosintetik dalam Kondisi Lapangan Avianto, Yovi
Journal TECHNO Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the 21st century, there has been a gradual shift in agricultural practices towards embracing organic concepts and harnessing the potential of beneficial bacteria to amplify crop production. Simultaneously, there is a heightened public awareness concerning the significance of integrating leafy vegetables into diets. A promising avenue to address these evolving concerns involves the adoption of photosynthetic bacteria as biofertilizers. This study sought to examine the extent to which pak choy plant yield is enhanced through the supplementation of photosynthetic bacteria (PSB). Furthermore, the investigation aimed to elucidate the underlying mechanisms by which photosynthetic bacteria contribute to the growth of mustard green plants and determine the optimal PSB dosage to achieve maximal production. Conducted between November and December 2022 at the Biotech Botanical Garden, the research employed a complete randomized block design incorporating various PSB treatment levels, including no PSB spray, a 10 mL/L dosage, a 50 mL/L dosage, and a 100 mL/L dosage. An array of growth indicators such as plant height, leaf count, leaf width, root length, fresh and dry shoot weight, fresh and dry root weight, relative water content, and consumption index, were meticulously observed. The study revealed noteworthy alterations in improved growth and yield (consumption index). The optimal PSB dosage, identified to maximize pak choy plant production, was determined to be 67.25 mL/L.
Perbandingan Ekofisiologis Pucuk Teh pada Ketinggian Rendah dan Menengah di DIY Avianto, Yovi; Saputra, Branmanda Fardhaza
Jurnal Agrosains dan Teknologi Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.9.2.%p

Abstract

Tanaman teh merupakan komoditas penting di Indonesia, namun produksinya sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi iklim mikro yang unik, seperti suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya yang berbeda pula. Kondisi iklim mikro ini secara langsung memengaruhi pertumbuhan, fisiologi, dan produktivitas tanaman teh. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perbedaan ketinggian tempat, khususnya antara dataran rendah dan menengah, mempengaruhi respon fisiologis tanaman teh dan produksi pucuknya di wilayah Yogyakarta. Penelitian dilakukan di dua kebun produksi teh dengan ketinggian tempat berbeda yaitu Turgo (Zona Rendah 514 mdpl) dan Nglinggo (Zona Menengah (852 mdpl) pada bulan Mei – Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman teh yang tumbuh di dataran menengah memiliki keunggulan dibandingkan dataran rendah. Kondisi iklim di dataran menengah, seperti suhu yang lebih sejuk dan kelembaban yang cukup, sangat mendukung pertumbuhan tanaman teh. Kondisi ini membuat tanaman teh di dataran menengah lebih efisien dalam berfotosintesis dan menggunakan air. Akibatnya, tanaman teh di dataran menengah menghasilkan daun yang lebih hijau, lebih luas, dan memiliki laju pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini berujung pada peningkatan produktivitas dan kualitas pucuk teh. Pemilihan lokasi penanaman teh yang tepat, terutama di daerah dengan ketinggian menengah, sangat penting untuk mencapai hasil produksi yang optimal.
DIVERSITY OF VISITOR INSECTS IN CAYALY CABE (Capsicum frutescens) GARDEN ON KARST LAND, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Handru, Alan; Sidiq, Muhammad Fajar; Avianto, Yovi; Noviyanto, Amir; Jaya, Galang Indra; Putri, Diyona
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 9 No. 1 (2025): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v9i1.5557

Abstract

This study aims to identify and analyse the diversity of insect visitors to the cayenne pepper (Capsicum frutescens) garden in the karst area of Gunung Kidul, Yogyakarta. The method used was purposive sampling method by direct capture. The data collected were analysed by Shannon-Wiener diversity index. The conclusion of this study is that there is a diversity of visitor insects categorised as medium (H'=1.7) in the cayenne pepper garden in the karst area of Gunung Kidul, Yogyakarta. This insect diversity can help in the process of pollination and natural pest control in cayenne pepper plants in the karst area. Understanding the diversity of these insects is important for environmental conservation and sustainable agricultural management, especially in karst areas.
Pelatihan Pemanfaatan Pepaya Grade C sebagai Biostimulan dan Daun Pepaya sebagai Biopestisida di KWT Kenanga Ngestiharjo Afrilia, Devina; Rahmadani, Ahmad; Maharani, Wayan Laudya Cintya; Avianto, Yovi
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 1 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Maret 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/icom.v5i1.6078

Abstract

Desa Ngestiharjo yang terletak di Kecamatan Kasihan, Bantul memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Hal ini didukung oleh keberadaan kelompok wanita tani (KWT) Kenanga. Salah satu komoditas unggulan di desa ini adalah pepaya. Masalah yang dihadapi oleh KWT Kenanga adalah banyaknya buah pepaya grade C dan seresah daun yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Limbah buah grade C dan daun pepaya dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti biostimulan dan biopestisida ramah lingkungan. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui inovasi pengolahan limbah pertanian yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan biostimulan/biopestisida dari pepaya. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan pengetahuan anggota KWT mengenai biostimulan dan biopestisida setelah dilakukan pelatihan. Peningkatan pengetahuan meliputi definisi, manfaat, cara pembuatan dan cara pengaplikasian biostimulan maupun biopestisida. Pemanfaatan pepaya grade C dan daun pepaya gugur berpotensi mendukung pertanian berkelanjutan di KWT Kenanga Ngestiharjo.
Sosialisasi dan Aplikasi PSB untuk Peningkatan Produksi Pepaya di Kelompok Tani Mulyo, Bandongan, Magelang Avianto, Yovi; Wisnubroto, Muhammad Parikesit; Setyaningsih, Fitrianoor; Rahmawati, Lingga
Buletin Dharmas Andalas Vol. 1 No. 1 (2024): Buletin Dharmas Andalas
Publisher : Departemen Budidaya Tanaman Perkebunan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bda.v1i1.7

Abstract

Dewasa ini, meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan telah meningkatkan konsumsi buah-buahan, termasuk pepaya yang kaya akan vitamin, serat, dan antioksidan. Produksi pepaya di Kabupaten Magelang, khususnya di Kecamatan Bandongan, mengalami penurunan signifikan, meskipun memiliki kondisi geografis dan iklim yang mendukung. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pepaya California di Kelompok Tani Mulyo melalui sosialisasi dan aplikasi bakteri fotosintetis. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui penyuluhan, pembinaan, praktik langsung, dan evaluasi, dengan pendekatan analisis masalah, brain storming solusi, serta pemberian informasi mengenai bakteri fotosintetis. Anggota kelompok tani mengamati aplikasi PSB di lahan demonstration plot dan mengevaluasi hasilnya setelah enam bulan. Hasil kegiatan sosialisasi dan brainstorming menunjukkan antusiasme tinggi dari anggota kelompok tani. Sosialisasi teknologi budidaya PSB berhasil meningkatkan pemahaman petani tentang cara mengatasi masalah teknis dalam budidaya pepaya. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa penggunaan bakteri fotosintetis (PSB) pada tanaman pepaya di Desa Rejosari meningkatkan produksi sebesar 34,28%, dilihat dari jumlah bunga dan buah yang terbentuk. Tanaman yang disemprot PSB memiliki daun yang lebih banyak dan lebih hijau, serta tinggi tanaman yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak disemprot. Selain itu, tidak ada insidensi penyakit layu dan penurunan signifikan penyakit keriting pucuk (PMV) pada tanaman yang diaplikasikan PSB. Petani lebih menyukai visual tanaman yang disemprot PSB karena pertumbuhan yang lebih sehat dan lebih tahan terhadap penyakit. Hasil ini menunjukkan bahwa PSB dapat menjadi solusi efektif dan ramah lingkungan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman pepaya di Rejosari.
Pelatihan Pestisida Nabati dari Limbah Lidah Buaya untuk Pengendalian Layu Bakteri Cabai di Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki Marlina, Marlina; Hafizh, Muhammad; Gea, Putra Jaya; Avianto, Yovi
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.17303

Abstract

Penyakit layu bakteri pada tanaman cabai merupakan masalah utama dalam budidaya cabai yang menyebabkan penurunan produksi di wilayah Yogyakarta. KWT Sumber Rejeki sebagai kelompok yang bergerak di bidang organic urban farming tanaman cabai juga mengalami kendala tersebut. Salah satu cara pengendalian yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan bakterisida alami. Oleh karena itu, program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan memberikan solusi berkelanjutan bagi pengendalian penyakit layu bakteri pada cabai yang ramah lingkungan melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan dalam program pengabdian ini dilakukan pada tanggal 26 November 2024 di Kebun Produksi cabai dan lidah buaya KWT Sumber Rejeki. Kegiatan yang dilakukan mencakup penyuluhan mengenai bakterisida, pelatihan pembuatan bakterisida alami, dan pengaplikasian secara langsung ke tanaman. Hasil program pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan serta pengetahuan anggota KWT Sumber Rejeki mengenai definisi bakterisida, manfaat, bahan-bahan alami yang dapat dijadikan bakterisida, teknik pembuatan, serta teknik aplikasinya. Hasil ini dapat tercapai karena antusiasme yang tinggi dari peserta dalam mengikuti program dengan aktif berdiskusi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian organik di daerah tersebut. Saran yang dapat diberikan adalah dilakukan evaluasi keefektifan aplikasi bakterisida kulit lidah buaya ini dalam menekan pertumbuhan layu bakteri R. solanacearum serta ujicoba aplikasi pada tanaman hortikultura lain.
Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica chinensis) oleh Bakteri Fotosintetik dalam Kondisi Lapangan Avianto, Yovi
Journal TECHNO Vol. 9 No. 2 (2023): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/journal techno.v9i2.11857

Abstract

In the 21st century, there has been a gradual shift in agricultural practices towards embracing organic concepts and harnessing the potential of beneficial bacteria to amplify crop production. Simultaneously, there is a heightened public awareness concerning the significance of integrating leafy vegetables into diets. A promising avenue to address these evolving concerns involves the adoption of photosynthetic bacteria as biofertilizers. This study sought to examine the extent to which pak choy plant yield is enhanced through the supplementation of photosynthetic bacteria (PSB). Furthermore, the investigation aimed to elucidate the underlying mechanisms by which photosynthetic bacteria contribute to the growth of mustard green plants and determine the optimal PSB dosage to achieve maximal production. Conducted between November and December 2022 at the Biotech Botanical Garden, the research employed a complete randomized block design incorporating various PSB treatment levels, including no PSB spray, a 10 mL/L dosage, a 50 mL/L dosage, and a 100 mL/L dosage. An array of growth indicators such as plant height, leaf count, leaf width, root length, fresh and dry shoot weight, fresh and dry root weight, relative water content, and consumption index, were meticulously observed. The study revealed noteworthy alterations in improved growth and yield (consumption index). The optimal PSB dosage, identified to maximize pak choy plant production, was determined to be 67.25 mL/L.
Pengelolaan Limbah Organik Berbasis Masyarakat: Pengomposan Daun Bambu untuk Pertanian Berkelanjutan dan Pelestarian Lingkungan Jaya, Galang Indra; Sonjaya, Jajang Agus; Avianto, Yovi; Noviyanto, Amir; Handru, Alan
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.18656

Abstract

Pengelolaan limbah organik, khususnya daun bambu, menjadi isu penting dalam pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Di Indonesia, sekitar 40% sampah terdiri atas limbah organik, namun pemanfaatannya masih rendah, termasuk pada daun bambu yang sering dibakar, meningkatkan emisi karbon. Padahal, daun bambu memiliki rasio C/N yang ideal untuk kompos, mudah terurai, dan dapat memperbaiki kualitas tanah. Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan daun bambu adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah organik ini. Untuk itu, program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di KTH (Kelompok Tani Hutan) Bambu Lestari Bulaksalak, Desa Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, dengan pendekatan partisipatif. Program dimulai dengan sosialisasi melalui presentasi dan diskusi mengenai pengelolaan limbah organik, manfaat kompos, serta potensi daun bambu sebagai bahan kompos. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga dan mendorong adopsi praktik ramah lingkungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pengomposan di lahan milik pemerintah desa. Proses pengomposan terdiri atas tujuh tahap: pengumpulan dan pembersihan seresah bambu, pencacahan daun bambu, pencampuran bahan kompos (daun bambu, pupuk kandang, dan tanah), pengaturan kelembapan, pengadukan awal, serta pemeliharaan tumpukan kompos selama proses fermentasi. Setelah sekitar 40 hari, kompos matang siap digunakan sebagai pupuk organik. Program ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis warga dalam pengelolaan limbah organik dan memperkuat kesadaran tentang pentingnya pemilihan lokasi pengomposan yang tepat. Untuk keberlanjutan, pendampingan lebih lanjut dan penguatan kelembagaan lokal sangat dibutuhkan, selain kolaborasi lintas sektor untuk mereplikasi model ini di wilayah lain.
Reforestation Impact: Contrasting Carbon Stock and Biodiversity of Clove in Monoculture and Mixed Gardens Over 25 Years Avianto, Yovi; Noviyanto, Amir; Sidiq, Muhamad Fajar; Hernowo, Hernowo; Pratama, Ananta Bayu
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 3 (2024): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i3.7253

Abstract

Tropical forests, vital for absorbing CO2 and maintaining ecosystem balance, are threatened by deforestation and unsustainable agricultural practices. Mixed garden or clove agroforestry systems, which combine clove cultivation with other crops, offer a sustainable alternative to traditional monoculture practices. This study aims to assess the biomass potential, carbon storage, and biodiversity in clove monoculture and mixed garden systems. The research was conducted in February 2024 at smallholder clove plantations and secondary forests in Pesaren, Sukorejo, Kendal, Central Java. The study involved primary data collection on clove monoculture and mixed garden systems using standardized plot sampling techniques. Biomass, carbon storage and carbon sequestration was calculated through field measurements utilizing allometric equations, while biodiversity was assessed using the Shannon-Wiener index based on species richness and evenness within the sampled plots. The mixed garden system closely approximates secondary forests in terms of biomass, carbon storage, CO2 sequestration, biodiversity, and species evenness, with respective values of 100.36 tons/ha, 47.17 tons/ha, 173.11 tons/ha, 2.837, and 0.91. In contrast, the clove monoculture system recorded the lowest values across all parameters: 67.03 tons/ha for biomass, 31.50 tons/ha for carbon storage, and 115.61 tons/ha for CO2 sequestration, with a dominance of one species and a Shannon-Wiener index and evenness value of 0. These results highlight the superior ecological benefits of mixed garden systems over monoculture clove plantations.