Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode FTA di PT. ABC Ardika, Noviana Ayu; Prasetyo, Rian; Kustiantoro, Rinto
Jurnal Aplikasi Ilmu Teknik Industri (JAPTI) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/japti.v5i1.5105

Abstract

Aktivitas produksi yang menggunakan peralatan dan bahan baku berpotensi menyebabkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah satu cara untuk melindungi pekerja adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa tempat kerja memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja, sehingga penting untuk mengidentifikasi potensi bahaya tersebut. Pengendalian risiko bagi pekerja dilakukan melalui penerapan APD setelah pengendalian administrasi, guna menciptakan lingkungan kerja yang aman serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko kecelakaan kerja di PT. ABC. Metode yang digunakan adalah FTA, yang memberikan gambaran tentang risiko kecelakaan kerja. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan, kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan standar serta peraturan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya menyediakan, mengenalkan, memelihara, dan menerapkan penggunaan APD sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Disarankan agar perusahaan mensosialisasikan penggunaan APD yang benar kepada karyawan serta memasang poster tentang K3 dan pentingnya APD di setiap gudang produksi.
ANALISIS FAKTOR USIA DAN PEKERJAAN TERHADAP TERJADINYA PENYAKIT HIPERTENSI Wahyuni, Wahyuni; Ardika, Noviana Ayu; Noorratri, Erika Dewi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 20, No 2 (2024): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v20i2.1481

Abstract

Background: As age increases, the proportion of elderly people who experience health complaints increases and the risk of developing hypertension becomes greater, namely around 40% who suffer from hypertension is quite high, especially among the elderly. According to the results of a study, there is an influence of age variables on the incidence of hypertension, while according to other studies, age and work related to socio-economics are factors that have a significant influence on the incidence of hypertension. The purpose of this study was to analyze age and work factors on hypertension in the elderly in the Kratonan Health Center work area. This research method uses a descriptive research method with 164 respondents using quota sampling techniques with chi square data analysis. Results: Most respondents are of productive age, namely 83.5%, the majority of respondents work in the private sector, namely 41.5%, the majority of respondents do not suffer from hypertension, namely 80%, based on bivariate analysis, it was found that there is a relationship between work and hypertension with a P value of 0.000 and there is a relationship between age and hypertension with a P value of 0.000. Conclusion: there is a relationship between work and age and hypertension.
Pengaruh Pelatihan Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Kecemasan Penderita Penyakit Kronis pada Lansia Ardika, Noviana Ayu; Prasetyo, Rian
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.623-632

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan yang dialami oleh seseorang terhadap peningkatan tekanan darah di atas normal secara konsisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolistik di atas 90 mmHg. Salah satu penatalaksanaan kecemasan yaitu dengan metode psikoterapi. Salah satu penatalaksanaan kecemasan dengan metode psikoterapi yaitu dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi Otot Progresif teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks, sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan terapi Relaksasi Otot Progresif untuk mengurangi kecemasan pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode deshain eksperimen semu (quasi-eksperimen design), dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan one group pretest and post tes design. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi menggunakan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji dalam perubahan yang terjadi setelah dilakukan perlakuan atau post tes. Jumlah responden ada 26, Diperoleh nilai p value 0,000 (p< 0,05). Maka  dapat  disimpulkan  bahwa terdapat perbedaaan rata-rata nilai pada pre test & post test tingkat kecemasan, sehingga terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kecemasan lansia dengan penyakit kronis di Posyandu Lansia Desa Madegondo Sukoharjo. 
Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Pada Kader Kesehatan Jiwa di Kelurahan Joyontakan[Early Detection Training for Mental Disorders for Mental Health Cadres in Joyontakan Village] Ardika, Noviana Ayu; Prasetyo, Rian
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251245

Abstract

Abstract. The increase in people with mental disorders, according to data from the Regional Health Research Institute (Rikesda), has reached 7%. In Central Java, the number of people with severe mental disorders is estimated to reach 450,000, with 8.7% of the population suffering from schizophrenia. Therefore, Central Java is one of the provinces with the fifth highest number of people with mental disorders. The purpose and focus of this activity is to increase the knowledge of mental health cadres about detecting mental disorders, improve their skills in recognizing the signs of mental disorders, and improve their communication skills with families with mental disorders at home. The results obtained from this community service include an increase in cadre knowledge and skills in early detection of mental disorders in the community, from 40% to 85%. This community service is very beneficial in the future if new cases of mental disorders in the community arise, cadres will be better prepared and understand what to do. Abstrak. Peningkatan penderita gangguan jiwa berdasarkan data Rikesda mencapai 7%. Di Jawa Tengah gangguan jiwa yang berat diperkirakan mencapai 450 ribu orang, dengan 8,7% penduduk menderita skizofrenia. Oleh karena itu jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan urutan kelima jumlah penderita gangguan jiwa terbanyak. Tujuan dan fokus dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang deteksi gangguan jiwa, meningkatkan keterampilan kader dalam melihat tanda gejala gangguan jiwa, dan meningkatkan keterampilan dalam komunikasi dengan keluarga dengan gangguan jiwa dirumah. Hasil yang didapatkan dari pengabdian kepada masyarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan kader dan keterampilan kader dalam deteksi dini gangguan jiwa dimasyarakat yang sebelumnya 40% menjadi 85% . Pengabdian kepada masyarakat ini sangat bermanfaat kedepannya jika di masyarakat terdapat kasus baru tentang gangguan jiwa maka kader akan lebih siap dan paham apa yang harus dilakukan.
Expression Scale Emotional Family: Validity and Reliability Study in Families with Patient Schizophrenia Ardika, Noviana Ayu; Cahyati, Widya Hary
Journal of Creativity Student Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v8i1.25319

Abstract

This study aims to determine the validity and reliability of the short version of the Level of Expressed Emotion (LEE) Scale in measuring family emotional expression toward individuals with schizophrenia. A quantitative approach with a descriptive correlational design was employed. A total of 18 respondents were purposively selected from families living with schizophrenia patients. The instrument consisted of two subscales: Critical Comments and Emotional Overinvolvement. Validity testing revealed that all items in both subscales had correlation coefficients greater than the critical value (r > 0.443) and were statistically significant at p < 0.05. Reliability testing yielded Cronbach's Alpha values of 0.934 for Critical Comments and 0.866 for Emotional Overinvolvement, indicating high internal consistency. Therefore, the short version of the LEE Scale is a valid and reliable tool to assess family emotional expression that may influence relapse in individuals with schizophrenia.
TRAINING TO REDUCE ANXIETY IN ELDERLY CHRONIC DISEASE PATIENTS WITH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TECHNIQUES Ardika, Noviana Ayu; Wahyuni, Wahyuni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32635

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan yang dialami oleh seseorang terhadap peningkatan tekanan darah di atas normal secara konsisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolistik di atas 90 mmHg. Salah satu penatalaksanaan kecemasan yaitu dengan metode psikoterapi. Salah satu penatalaksanaan kecemasan dengan metode psikoterapi yaitu dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif. Relaksasi Otot Progresif teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks, sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan stress. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan terapi Relaksasi Otot Progresif untuk mengurangi kecemasan pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode deshain eksperimen semu (quasi-eksperimen design), dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan one group pretest and post tes design. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi menggunakan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji dalam perubahan yang terjadi setelah dilakukan perlakuan atau post tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner data demografi, lembar kuisioner kecemasan (HARS) dan lembar SOP Relaksasi Otot Progresif. Jumlah responden ada 26 orang dengan hipertensi gangguan kecemasan sebelum menderita hipertensi dengan gangguan kecemasan sebelum diberikan terapi sebagian besar memiliki kecemasan ringan dan sedang, setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif mengalami penurunan kecemasan. Penerapan ini terbukti efektif untuk menurunkan kecemasan pada penderita hipertensi.
Peran Kader Kesehatan Jiwa Dalam Program Kesehatan Jiwa Pasien Skizofrenia Pasca Pandemi Covid-19 Ardika, Noviana Ayu; Margatot, Didik Iman
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2918

Abstract

Skizofrenia tergolong dalam gangguan jiwa berat yang berpotensi merusak yang memengaruhi pemikiran, bahasa, emosi, sosial seseorang perilaku, dan kemampuan untuk memahami realitas secara akurat.[1] Selain dari dukungan tenaga kesehatan, dukungan keluarga juga merupakan faktor penting dalam proses pemulihan. Kondisi pandemi COVID-19 juga meningkatkan beban pada keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dan mempengaruhi kualitas perawatannya.[2] Penanganan masalah kesehatan jiwa saat ini telah bergeser dari hospital based menjadi community based psychiatric services sehingga pelayanan tidak hanya berfokus terhadap upaya kuratif tetapi lebih menekankan upaya proaktif yang berorientasi pada upaya pencegahan preventif dan promotif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peran kader kesehatan jiwa pada pasien skizofrenia pasca pandemi covid-19. Metode yang digunakan dengan kualitatif dengan variabel yang digunakan yaitu pengetahuan kader kesehatan jiwa terhadap program kesehatan jiwa pada pasien skizofrenia. Data analisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukan tingkat pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang program kesehatan jiwa pasien skizofrenia dengan kolaborasi dengan pegawai puskesmas kusus menangani klien dengan skizofrenia di Masyarakat, sehingga dalam menangani klien skizofrenia di rumah sudah sangat terintegrasi apabila obat habis ataupun dalam mengingatkan untuk control ke Rumah Sakit Jiwa.
Intervensi Sosial Support dalam Menurunkan Stigma Pada Pasien HIV/AIDS : Scoping Review Pamukhti, Bagas Biyanzah Drajad; Ardika, Noviana Ayu; Soleman, Sitti Rahma
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2454

Abstract

Human immunodeficiency virus (HIV) menyerang sistem imun tubuh khususnya sel darah putih dapat berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). HIV/AIDS adalah penyakit menular yang hingga saati ini belum ada vaksin maupun obat untuk menyembuhkannya. Ketakutan akan tertularnya HIV menyebabkan diskriminasi dan stigma. Stigma tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan, akan tetapi juga meningkatkan risiko penularan HIV serta kepatuhan minum obat. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi social support dalam menurunkan stigma pada pasien HIV/AIDS. Metode yang digunakan yaitu scoping review dengan kerangka Arskey dan O’Malley. Hasil penelitian ini mengidentifikasi 8 artikel yang menunjukkan intervensi social support baik secara individu, keluarga maupun masyarakat sekitar terbukti efektif dalam mengurangi stigma dan diskriminasi orang dengan HIV/AIDS. Dukungan terhadap ODHA dapat dilakukan dalam bentuk pemberian informasi, konseling dan psikoedukasi baik melalui media elektronik maupun secara langsung, peer support, diskusi kelompok dengan melibatkan teman sebaya (sesama penderita), kerabat terdekat maupun tetangga dilingkungan tempat tinggalnya. Kompleksitas intervensi yang telibat (individu, keluarga, teman, tetangga, masyarakat, tenaga kesehatan, sekolah, kelompok agama, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat) sangat membantu mengurangi stigma HIVDukungan Sosial, HIV/AIDS, Intervensi Penurunan Stigma, ODHA.
Physical Activities To Improve Self-Efficacy In Patients With Cardiovascular Disease: A Literature Review Siregar, Khairati; Khusna, Lailya; Afridayani, Meri; Sardiman, Muhammad; Soleman, Sitti Rahma; Ardika, Noviana Ayu; Effendy, Christantie
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i1.2039

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit kronik yang kasusnya meningkat setiap tahunnya. Seseorang yang terdiagnosa penyakit kardiovaskular seringkali self efficacynya menurun. Self efficacy dibutuhkan untuk menginisiasi dan mempertahankan perilaku serta kepatuhan perawatan. Beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan self efficacy seperti aktifitas fisik. Manfaat yang diperoleh antara lain sensitifitas terhadap insulin, menurunkan tekanan darah, menurunkan viskositas darah, memicu produksi nitric oxide dan meningkatkan sensitifitas leptin. Artikel ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara aktivitas fisik untuk meningkatkan self efficacy pada pasien dengan penyakit kardiovaskular.Penelusuran literatur dilakukan dengan mencari di data base EBSCO dan Pubmed. Peningkatan self efficacy dilakukan dengan beberapa aktifitas antara lain Eight Silken Movements, Tai Chi, and Strategi Self Efficacy. Beberapa upaya dapat dilakukan berdasarkan tinjauan pustaka dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan efiikasi diri pada pasien dengan penyakit kardiovaskular. Peningkatan self efficacy secara langsung dapat menunjang keberhasilan proses pengobatan, meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka kematian dan kesakitan
Hubungan Tingkat Kekambuhan Pasien Skizofrenia Dengan Peran Kader Jiwa Di Masyarakat Ardika, Noviana Ayu; Margatot, Didik Iman; Drajad Pamukhti, Bagas Biyanzah
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v11i2.2442

Abstract

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di Dunia. WHO 2021, orang dengan gangguan jiwa terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Mental Health berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2021 bahwa ada sebanyak 44,7 juta orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa. Seseorang yang pernah mengalami gangguan skizofrenia akan kembali kambuh karena kondisi yang tidak terkontrol dan tidak meminum obat secara rutin Pemberdayaan masyarakat seperti kader kesehatan jiwa bermanfaat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah serta mempertahankan kesehatan jiwa masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kader kesehatan jiwa dengan kekambuhan skizofrenia. Metode menggunakan Literature Review yaitu dengan pencarian melalui database elektronik, Pubmed, Google Schoolar dan Elsevier. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel pada tahun 2013-2023 dan menghasilkan 5 artikel penelitian yang signifikan. Hasil dari literature yang didapat ada hubungan antara peran kader kesehatan jiwa dengan menurunnya kekambuhan pasien gangguan jiwa, oleh sebab itu kader diharapkan lebih aktif dalam memotivasi pasien agar melakukan kunjungan ke puskesmas secara berkala dan tidak mengalami kekambuhan.