Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Application of Critical Theory in Nursing Research Design: Systematic Review Dwi Retnaningsih; Muhammad Ridlo; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti; Eko Budi Laksono; Megah Andriany
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 1 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.824 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i1.287

Abstract

A person infected with HIV/ AIDS has many things to deal with in their daily lives. Changes that occur within and outside of people living with HIV AIDS (PLWHA) create negative perceptions about themselves and affect their self-development. Nursing research on illness perception has been proven to be related to the outcome of one's treatment. This study used the concept of philosophical theory in nursing research. The critical theory ontologically was similar to post-positivism, which critically assesses objects or reality (critical realism) unnoticeable correctly by human observation. Epistemologically, critical theory was an inseparable relationship between the observer and reality. Therefore, this theory emphasizes the concept of subjectivity in finding a science. This theory perceives reality as an integral variable from the research subject. The values ??of the subject influence the truth of reality. Axiology was a study of the benefits ??on the purpose of the knowledge utilization that refers to the development and selection of the research field priorities and the implementation of knowledge utilization. People living with HIV / AIDS (PLWHA) are perceived negatively by both family and community. This negative judgment leads to the negative perception of PLWHA, which impacts on the inadequate treatment and worse condition of the patients. The negative perception of PLWHA towards their illness can be measured using qualitative methods with the focus group discussion (FGD) method or in-depth interview. PLWHA with a poor perception of the disease can change their perspective to be more positive and can be cooperative in conducting treatment by using therapeutic communication techniques in a professional manner
EXPERIENCES OF PEOPLE LIVING WITH HIV/AIDS IN SURVIVING LIFE Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti; Meira Erawati; Muflihatul Muniroh; Nur Setiawati Dewi
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 10 No 2 (2021): Nurse and Health: Jurnal Keperawatan July-December 2021
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36720/nhjk.v10i2.293

Abstract

Background: Fear of contracting HIV in the community causes discrimination and stigma to people living with HIV/AIDS (PLWHA) because people still consider HIV/AIDS taboo. Many of the sufferers struggle to reveal their HIV status to others, but they get negative results such as rejection, stigmatization and even discrimination which can be a high psychological burden. Stigma and discrimination against PLWHA are the main obstacles to achieving a good quality of life. Objectives: This study is intended to explore the in-depth experiences of people living with HIV/AIDS in surviving life. Methods: This research is a phenomenological case study. The sample in this study amounted to three people who were recruited from Healthy Loving Care Foundation Semarang City. The sample was determined using a purposive sampling technique according to the inclusion criteria, that is age 20 and 50 years, diagnosed with HIV/AIDS, conscious, cooperative, not experiencing cognitive, hearing and speech disorders, willing to participate in the study by signing the informed consent. The data was collected by in-depth online interviews and then recorded in transcripts and analyzed using Amedeo Giorgi's data analysis technique. Results: This study showed that participants experience adversity due to HIV/AIDS but the participants get out of their slump by accepting their illness, taking treatment, finding a support system and becoming a positive people. The participants also in living their lives keep their illness a secret to survive so as not to experience bad stigma or discrimination. The results of this study reveal one main theme, Experiences of People living with HIV in Surviving life. Conclusion: This study found the support received by participants and the response of participants to their condition as an effort to survive their lives.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Seks Bebas pada Remaja Pamukhti, Bagas Biyanzah Drajad; Putri, Dyaz Amelia; Lukito Wati, Ester Khotiva; Amanda, Fitri Ana
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v6i2.11583

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang seks bebas pada remaja di SMPN 1 Selo Boyolali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling pada siswa kelas VIII SMPN 1 Selo Boyolali sejumlah 120 siswa dengan menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan terkait seks bebas siswa meliputi pengertian seks bebas, faktor yang mendorong, dan dampak yang ditimbulkan akibat seks bebas mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik, selain itu pengetahuan responden terkait bentuk seks bebas relatif baik meskipun tidak sedikit responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Simpulan penelitian ini bahwa mayoritas remaja di SMPN 1 Selo Boyolali memiliki tingkat pengetahuan tentang seks bebas yang baik. Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Seks Bebas.
Edukasi Pertolongan Pertama Tersedak Dengan Teknik Heimlich Maneuver Pada Siswa MTS Al-Ihsan Hafizhah Nur Istiqomah; Kharisma Wahyu Widodo; Nabilla Dyva Chiendytya; Nora Herawati; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Bidang Kesehatan
Publisher : PPNI UNIMMAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jpbidkes.v2i2.67

Abstract

Choking is still a concern today, as it is the fourth leading cause of unintentional death. Choking often occurs in infants and children, most of whom are 14 years old. From the results of interviews, it is known that students' knowledge related to handling choking with the heimlich maneuver technique is still lacking. At the service partner, MTS Al-Ihsan Cepogo, Boyolali, education has also never been carried out regarding choking management, especially with the heimlich maneuver technique. The purpose of this community service is to increase students' knowledge and skills related to choking handling using the heimlich maneuver technique. The community service method through educational activities and demonstrations showed an increase in student knowledge by 88%.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Kesiapsiagaan Bencana Terhadap Tingkat Pengetahuan Rasyida, Zulfa Mahdiatur; Pamukhti, Bagas Biyanzah Drajad; Yani, Laras Putri; Al Husain, Mohammad Achnaf Hadyan
NUCLEUS Vol 5 No 02 (2024): NUCLEUS
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/nuc.v5i02.1905

Abstract

Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di lokasi pertemuan tiga lempeng tektonik di dunia, yaitu patahan australia, pasifik, dan eurasia. Kondisi tersebut menyebabkan indonesia memiliki risiko besar terjadinya bencana. Sebagai wujud proyeksinya, Indonesia memiliki potensi dan riwayat terjadinya bencana seperti banjir, tsunami, gempa bum, gunung meletus, dan bencana akibat hidrologi, seperti angin puting beliung. Akibat kondisi tersebut Indonesia dikenal dengan istilah market of disaster or pron of disaster of the world. Bencana yang muncul dapat menyebabkan kerusakan, kerugian, kehilangan harta benda, hingga mortalitas. Ironinya, meskipun Indonesia telah memiliki histori kebencanaan yang rutin terjadi tiap tahun, atau puluhan tahunan, ketika terjadi bencana masih terjadi dampak bencana dan masyarakat masih ada yang belum mengetahui cara menghadapi dan meminimalisasi risikonya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terkait kesiapsiagaan bencana terhadap tingkat pengetahuan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah quasy eksperiment one group pre-post test design dengan jumlah sampel 60 menggunakan purposive sampling. Uji statistik menggunakan wilcoxon ranged test. Hasil menunjukkan bahwa nilai signifikasi p=0,00; z=-3,11 dan terdapat kenaikan rata-rata tingkat pengetahuan sebelum (mean: 94,40; SR: 21,00) dan setelah intervensi (mean: 96,60; SR: 189,00). Kesimpulan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan kesehatan terkait kesiapsiagaan bencana terhadap tingkat pengetahuan.
Penerapan Perawatan Luka Modern Wound Dressing Terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetikum Nabila Putri Febiyanti; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1725

Abstract

Jumlah penderita DM secara global pada tahun 2021 terdapat 536,6 juta jiwa di dunia dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan menjadi 783,2 juta jiwa pada tahun 2045. Komplikasi yang sering dialami oleh penderita DM yaitu luka ulkus diabetikum. Salah satu upaya penyembuhan luka ulkus diabetikum yaitu dengan modern wound dressing. Tujuan Mendeskripsikan hasil implementasi penerapan perawatan luka modern wound dressing pada luka ulkus diabetikum. Studi kasus dengan sedain deskriptif dengan modern wound dressing di Puskesmas Grobogan dengan penerapan dilakukan selama 14 hari berturut-turut pada pagi hari menggunakan alat ukur Bates-Jensen Wound Assessment Tools. Hasil Penerapan hasil antara kedua responden adalah pada Ny. D sebelum diberikan modern wound dressing adalah 29 (Wound Regeneration), menurun menjadi 18 (Wound Regeneration). Pada Ny. K sebelum diberikan modern wound dressing adalah 31 (Wound Regeneration), menurun menjadi 14 (Wound Regeneration). Perbandingan hasil akhir antara kedua responden adalah 11:17. Didapatkan perbedaan skor luka setelah, sebelum, dan perbandingan responden selama diberikan perawatan luka Modern Wound Dressing
Penerapan Aktivitas Jalan Pagi Pada Tekanan Darah Untuk Penderita Hipertensi Lanjut Usia Melika Putri Pebrianti; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1737

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit sillent killer atau mematikan yang dapat menyerang siapa saja dan mayoritas dialami oleh lanjut usia. Prevelensi hipertensi di Indonesia menurut hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia) 2023 pada kelompok usia 18-59 tahun terdapat 5,9% penderita hipertensi. Sedangkan pada kelompok usia 60 tahun keatas yaitu sebesar 33,9% antara prevelensi berdasarkan diagnosis dokter 22,9% dan 56,8%.Prevelensi Hipertensi Jawa Tengah menduduki peringkat ke-5 kasus hipertensi dengan presentase 32,9%. Hipertensi dapat diatasi dengan dengan Teknik non farmakologi salah satunya dengan jalan pagi. Mendeskripsikan hasil implementasi jalan pagi pada lansia penderita hipertensi di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian ini menggunaan metode studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan meliputi sphygmomanometer, Lembar observasi responden dan SOP aktivitas jalan pagi. Setelah penerapan aktivitas jalan pagi selama 3 kali dalam seminggu dan dilakukan selama 2 minggu terdapat penurunan tekanan darah yang berbeda antara responden 1 dan responden 2. Responden Ny. W di kategorikan hipertensi derajat 1 sedangkan Ny. M dikategorika hipertensi normal tinggi. Terdapat perbedaan perkembangan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan aktivitas jalan pagi
Penerapan Boneka Tangan Untuk Mengembangkan Bahasa Dan Sosial Anak Prasekolah Muhammad Mudhofar Asadul Aziz; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1759

Abstract

Data profil kesehatan pada tahun 2020 menyebutkan bahwa 65,88% anak prasekolah di provinsi Jawa Tengah mengalami gangguan perkembangan. Usia prasekolah merupakan periode yang optimal bagi anak untuk memulai menunjukkan minat dalam kesehatan, anak mengalami perkembangan bahasa dan sosial, mengeksplorai pemisahan emosional, bergantian antara keras kepala dan keceriaan, antara eksplorasi berani dan ketergantungan. Penelitian ini merupakan penelitian terapan dengan studi kasus yang menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mendiskripsikan hasil penerapan boneka tangan untuk mengembangkan bahasa dan sosial anak prasekolah di TK Aisyiyah Ceporan. Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus dengan menerapkan boneka tangan untuk mengetahui perkembangan bahasa dan sosial anak prasekolah. Hasil penerapan pada An.M yang awalnya berada pada skor Ya=6 meningkat menjadi Ya=7 dan terus menunjukkan peningkatan hingga mencapai Ya=9. Sedangkan pada An.A yang mengalami peningkatan dari Ya=3 menjadi Ya=9. Penerapan media boneka tangan terbukti dapat mengembangkan bahasa dan sosial anak prasekolah, hal ini ditunjukkan oleh An.M meningkat 3 skor dan An. A meningkat 6 skor setelah dilakukan penerapan boneka tangan.
Penerapan Kompres Jahe Serai Untuk Nyeri Heumatoid Arthritis Pada Lansia Desa Wunut Marsandra Dyah Viati Astuti; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1784

Abstract

Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan fungsi sendi, terutama pada lanjut usia (lansia). Lansia sangat rentan terhadap nyeri sendi yang berkelanjutan, sehingga diperlukan penatalaksanaan yang efektif namun aman. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan kompres jahe dan serai sebagai metode nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri RA pada lansia di Desa Wunut, Kabupaten Klaten. Metode penelitian menggunakan studi kasus deskriptif dengan 2 responden lansia penderita RA. Intervensi dilakukan dengan pemberian kompres jahe dan serai selama 30 menit setiap hari selama tiga hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas nyeri pada kedua responden, dari kategori nyeri berat dan sedang menjadi nyeri sedang dan tidak nyeri. Penelitian ini yaitu bahwa kompres jahe dan serai efektif sebagai intervensi keperawatan nonfarmakologis dalam mengurangi nyeri rheumatoid arthritis pada lansia yang terbukti memberikan efek relaksasi, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi peradangan sendi.
Penerapan Terapi Relaksasi Benson Terhadap Intensitas Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Desa Ngadiroyo Marisa Lilis Afiani; Bagas Biyanzah Drajad Pamukhti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1797

Abstract

Masa remaja adalah periode transisi penting dengan banyak perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Menstruasi seringkali disertai dismenore, nyeri haid yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas. Lebih dari 50% perempuan di seluruh dunia mengalami nyeri menstruasi. Dismenore primer dan sekunder memiliki dampak berbeda pada kualitas hidup remaja putri. Tujuan: Mengetahui tingkat perubahan dismenore pada remaja putri di Desa Ngadiroyo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri sebelum dan setelah dilakukan penerapan. Metode: Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan dua responden perempuan berusia 15-18 tahun dengan dismenore primer. Intensitas nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan setelah terapi relaksasi Benson selama dua hari, 15 menit per sesi. Hasil: Terapi relaksasi Benson menunjukkan penurunan signifikan pada skala nyeri dismenore. Responden pertama mengalami penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 1, dan responden kedua dari 6 menjadi 2. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi relaksasi Benson efektif dalam mengurangi intensitas nyeri dismenore pada remaja putri