Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEKANISME KOPING DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS Janter Sumilat, Vervando; Iswati, Ning; Tri Kartika, Agil Putra; Anugrah, Anas Kiki; Edy Santoso, Raden Bagus
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2343

Abstract

Based on document searches, Puskesmas Meuraxa is one of the Puskesmas with the highest TB cases in Aceh Province. It is known that there were 52 cases of TB during 2022. The purpose of this study was to determine the factors that influence coping mechanisms with adherence to taking medication in patients with tuberculosis. The design of this study was cross sectional. The research time began in November 2022. The sample amounted to 52 people who were collected using random sampling technique. Data analysis used is univariate and bivariate. The results of the study with statistical tests showed that there was a relationship between respondents' knowledge about Tb (p value: 0.001), family support (p value: 0.016) and coping mechanisms (p value: 0.001) with Tb patient compliance. It is recommended that patients who will undergo Pulmonary TB treatment should adhere to a predetermined schedule of taking medication and be able to manage stress well and for the family for the family to provide support and motivation in undergoing treatment and providing all the needs of the patient.Keywords: Family support, Knowledge, Tuberculosis
MANFAAT BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR: Benefits of Brain Gym to Improve Balance in Elementary School Children Luckita Sari, Anggi; Istiqomah, Nurul; Kusuma Wardani, Ika; Kiki Anugrah, Anas
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2268

Abstract

Pendahuluan: Keseimbangan adalah komponen biomotorik esensial yang penting untuk mengatur posisi dan gerakan tubuh, serta mendukung aktivitas fisik dan olahraga. Brain Gym adalah metode latihan yang efektif dalam meningkatkan keseimbangan dan koordinasi gerakan dengan meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke otak. Tujuan: mengidentifikasi manfaat brain gym terhadap keseimbangan tubuh pada pada anak sekolah dasar. Metode: penelitian ini menggunakan desain Quasi eksperimen dengan pretest-posttest, melibatkan 23 pasien yang mengikuti brain gym selama 15 menit selama 6 hari berturut-turut. Pengukuran keseimbangan dilakukan dengan stopwatch, dan data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon setelah uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk. Hasil: analisa data menggunakan uji Wilcoxon antara sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan nilai hasil Asymp. Sig. ,000 yang berarti nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: ada pengaruh brain gym terhadap peningkatan keseimbangan pada anak sekolah dasar.
PENGARUH PELATIHAN KETERAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA SISWA PINGSAN Aji, Rustam; Marita, Zadam; Setyaningsih , Wiwik; Sulistiyani, Sulistiyani; Nulhakim, Lukman; Giatamah, Zuhrah; Anugrah, Anas Kiki
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 33 No. 3 (2023): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v33i3.1679

Abstract

The weather can cause fainting, every ceremony some students faint, first aid is taken to the UKS room. The better your knowledge about first aid, the better you will be at carrying out first aid measures in the field. One effort that can be made to increase knowledge related to first aid is by conducting skills training. The study aimed to improve first-aid skills for fainting students and determine the effect of training on first-aid skills for fainting students. Quasi Experiment Design, One Group Pretest-Posttest Design, one treatment group. The number of respondents was 30 people. The time of the research was September 2023. The research subjects were class III students at SDN 7 Rejang Lebong, with long experience as UKS members according to predetermined criteria. The research used primary data from class III students. Those who are willing and agree to become respondents. The statistical test results obtained by the correlation value through pre and post-produce a value of 0.428, a sufficient and positive relationship. The probability value/p value of the Paired T-test: Result = 0.123. Meaning: There is no difference between before and after treatment. Because the p-value is > 0.05 (95% confidence), there is no difference before and after implementation among research respondents the effect of first aid skills training on fainted students. It is recommended to plan regular training activities specifically for PMR on first aid for fainting students.
SHIVERING PASCA SPINAL : PERAN LAMA OPERASI DAN INDEKS MASSA TUBUH Sabilah, Sal; Nadzmuhawa, Bunga; Anugrah, Anas Kiki; Sianipar, Lido
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45225

Abstract

Anestesi spinal merupakan teknik anestesi regional dengan penyuntikan anestetik lokal ke dalam cairan serebrospinal di ruang subaraknoid pada vertebra L2–L4. Prosedur ini dapat mengganggu mekanisme pengaturan suhu tubuh, menyebabkan penurunan suhu inti sekitar 0,6°C yang berujung pada shivering. Shivering pasca spinal anestesi cukup sering terjadi, dengan insiden sekitar 65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara durasi operasi dan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian shivering pada pasien pasca spinal anestesi di Recovery Room RSUD Kabupaten Bekasi. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 40 responden. Data dikumpulkan melalui observasi dan dianalisis menggunakan uji Spearman rank. Terdapat 85% pasien dengan durasi operasi lebih lama mengalami shivering derajat 4, dan 70% pasien dengan IMT rendah mengalami shivering. Ditemukan hubungan signifikan antara IMT dan kejadian shivering (p = 0,001), namun tidak ada hubungan bermakna antara durasi operasi dan shivering (p = 0,48). Terdapat hubungan antara IMT dan kejadian shivering, namun tidak dengan durasi operasi, oleh karena itu pentingnya pemantauan suhu dan intervensi pemanasan aktif perlu diberikan pada pasien dengan IMT rendah untuk mencegah shivering.
HUBUNGAN IMT DAN ASA DENGAN LAMA PULIH SADAR PASIEN ANESTESI UMUM Saputra, Dedy; Navilah, Aan; Anugrah, Anas Kiki; Sianipar, Lido
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46041

Abstract

Waktu pulih sadar pasien setelah anestesi umum merupakan suatu kondisi menandai kembalinya kesadaran penuh, fungsi neuromuskular, serta refleks pelindung jalan napas pada pasien. Meskipun demikian, keterlambatan dalam pemulihan kesadaran atau delayed emergence masih sering dijumpai. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kejadian ini terjadi pada sekitar 9% hingga 10% pasien yang menjalani anestesi umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara IMT dan status fisik ASA dengan waktu pulih sadar pada pasien yang menjalani anestesi umum di RS Amanda Cikarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional untuk mengevaluasi hubungan antara variabel independen (IMT dan status fisik ASA) dan variabel dependen, yaitu waktu Pulih sadar pasca-anestesi umum pada pasien bedah mayor di RS Amanda Cikarang. Analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,018 (p<0,05). Hasil ini mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan waktu Pulih Sadar pada pasien di RS Amanda Cikarang. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan status fisik ASA dengan durasi waktu pulih sadar pada pasien pasca anestesi umum. Pasien dengan IMT kategori obesitas dan status ASA II cenderung mengalami waktu pulih sadar yang lebih lama. Oleh karena itu, evaluasi praoperatif yang cermat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pemulihan pasien.
BUERGER-ALLEN EXERCISE SEBAGAI INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PENCEGAHAN KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULER PADA PASIEN HIPERTENSI LANSIA Syamsu, Muh. Nur; Anugrah, Anas Kiki; Saputra, Suanda; Giatama, Zuhrah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 2, September 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i2.8860

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab utama kematian global, terutama pada lansia dengan hipertensi yang tidak terkontrol. Survei awal di Puskesmas Mekarmukti menunjukkan kurangnya edukasi mengenai tanda-tanda kegawatdaruratan kardiovaskuler dan minimnya program pencegahan berbasis komunitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mencegah komplikasi kardiovaskuler melalui edukasi dan pelatihan Buerger-Allen Exercise. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan edukasi dan pelatihan, serta evaluasi dengan pengukuran pengetahuan dan tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi pada 30 peserta lansia hipertensi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan rata-rata skor pengetahuan: hipertensi (dari 3,06 menjadi 4,40), kegawatdaruratan kardiovaskuler (3,13 menjadi 4,43), dan Buerger-Allen Exercise (2,60 menjadi 4,07). Selain itu, terjadi penurunan bermakna tekanan darah sistolik sebesar 13,50 mmHg (151,77 ± 5,64 menjadi 138,27 ± 5,04; p < 0,001) dan diastolik sebesar 8,27 mmHg (95,70 ± 3,23 menjadi 87,43 ± 3,19; p < 0,001). Dengan demikian, edukasi interaktif dan pelatihan Buerger-Allen Exercise terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Program ini berkontribusi dalam upaya promotif-preventif Puskesmas Mekarmukti serta dapat dijadikan model intervensi komunitas untuk pencegahan komplikasi kardiovaskuler.   ABSTRACT Cardiovascular disease is the leading cause of death globally, particularly among elderly individuals with uncontrolled hypertension. A preliminary survey at Mekarmukti Public Health Center revealed a lack of education regarding cardiovascular emergencies and limited implementation of community-based prevention programs. This program aimed to improve the knowledge and skills of elderly individuals in preventing cardiovascular complications through education and training in Buerger-Allen Exercise. The intervention was carried out in three stages: preparation, implementation of education and training, and evaluation by measuring knowledge and blood pressure before and after the intervention among 30 elderly participants with hypertension. Results showed a significant improvement in mean knowledge scores: hypertension (from 3.06 to 4.40), cardiovascular emergencies (3.13 to 4.43), and Buerger-Allen Exercise (2.60 to 4.07). Furthermore, there was a significant reduction in blood pressure, with systolic decreasing by 13.50 mmHg (151.77 ± 5.64 to 138.27 ± 5.04; p < 0.001) and diastolic decreasing by 8.27 mmHg (95.70 ± 3.23 to 87.43 ± 3.19; p < 0.001). In conclusion, interactive education and Buerger-Allen Exercise training were proven effective in improving knowledge, skills, and lowering blood pressure among elderly individuals with hypertension. This program contributes to promotive-preventive efforts at Mekarmukti Public Health Center and can serve as a community-based intervention model to prevent cardiovascular complications.
Fun walk: Penyuluhan Pencegahan Penyakit Degeneratif Jayusman, Muhammad Ifadh Arifqy; Syamsu, Muh. Nur; Anugrah, Anas Kiki; Arika, Luh Ade Lela; Apriana, Yesi; Batubara, Dwi Laila Hasanah
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.929

Abstract

Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat pada usia produktif. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit degeneratif melalui kegiatan jalan santai (fun walk) yang dikombinasikan dengan penyuluhan kesehatan. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif-partisipatif, dilaksanakan di area Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia, Depok, dengan peserta dari Alumni IKASMAN 37 Jakarta. Kegiatan meliputi jalan santai, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu, serta penyuluhan menggunakan leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi dini. Sebagian peserta menyatakan akan mulai menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan menyenangkan dan interaktif efektif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini mendukung kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat, serta memberi ruang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam pengabdian nyata yang aplikatif dan edukatif.
Skrining Kesehatan Metabolik bagi Peserta Seminar Nasional sebagai Bentuk Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Jayusman, Muhammad Ifadh Arifqy; Syamsu, Muh. Nur; Anugrah, Anas Kiki; Arika, Luh Ade Lela
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.950

Abstract

Penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, dan hiperurisemia semakin meningkat di Indonesia dan memerlukan intervensi promotif dan preventif yang kuat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan skrining kesehatan metabolik berupa pemeriksaan gula darah sewaktu, kolesterol total, dan asam urat kepada peserta Seminar Nasional “Quo Vadis Akreditasi Perguruan Tinggi di Indonesia” sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan meliputi pemeriksaan laboratorium secara langsung, penyuluhan, serta konseling hasil pemeriksaan kepada 100 orang peserta. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 28% peserta memiliki kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL, 35% memiliki kolesterol total lebih dari 200 mg/dL, dan 31% mengalami peningkatan kadar asam urat. Uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan peserta dengan kadar gula darah (p = 0,002). Uji Kruskal-Wallis mengidentifikasi bahwa kelompok usia memiliki perbedaan kadar kolesterol yang signifikan (p = 0,021), sementara uji Mann-Whitney U menunjukkan bahwa peserta yang rutin berolahraga memiliki kadar kolesterol lebih rendah (p = 0,018). Kegiatan skrining metabolik ini bermanfaat dalam mendeteksi dini risiko penyakit tidak menular dan memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui edukasi serta keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat.
Studi Farmakokinetik dan Toksisitas Senyawa Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) Anwar, La Ode Muhammad; Anugrah, Anas Kiki; Pramestyani, Embriana Dinar; Harahap, Kurnia Pebriyanti; Rohmah, Hajar Nur Fathur; Widyawati, Audrie Agustini; Koniasari, Koniasari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v10i2.661

Abstract

Studi farmakokinetik dan toksisitas merupakan salah satu parameter dalam pengembangan obat. Parameter farmakokinetik meliputi nilai absorbs, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat sedangkan nilai toksisitas merupakan factor keamanan pada suatu komponen senyawa atau sediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat nilai farmakokinetik dan toksisitas pada tanaman jintan hitam (Nigella sativa). Database senyawa diperoleh pada situs Take out "JAMU" of KNApSAcK dan dianalsis kode SMILES pada platfrom PubChem. Selanjutnya dilakukan analisis farmakokinetik dan toksisitas menggunakan situs pkCSM kemudian dievaluasi menggunakan kaidah aturan Lipinski. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 26 senyawa metabolit. Nilai absorbsi pada intestinal menunjukan semua senyawa terabsorbsi menyeluruh, sedangkan 4 senyawa terabsorbsi pada P-glycoprotein. Terdapat 24 senyawa yang tidak dapat menembus Blood-Brain Barrier (BBB) dan 10 senyawa tidak mampu menembus SSP. Semua senyawa bukan menjadi substrat CYP2D6 dan 9 senyawa yang menjadi substrat CYP3A4. Nilai total clearance antara -0.016 sampai 1.991 dengan 1 senyawa yang menjadi substrat OCT2. Uji toksisitas menunjukan terdapat 8 senyawa mutagenic dan 5 senyawa bersifat hepatotoksik. Evaluasi menggunakan aturan Lipinski terdapat 10 senyawa yang memenuhi syarat. Dapat disimpulkan bahwa, 10 senyawa yang terdapat pada biji jintan hitam memenuhi syarat dalam pengembangan obat baru.
Discharge Planning dan Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Stroke: Penelitian Cross-Sectional Jannah, Nurul; Rahman, Arif; Anugrah, Anas Kiki; Kadafi, Amirul; M, Renaldi; Gandhi, Gina Sonia
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 4 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss4.2125

Abstract

Perawat memiliki peran penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, termasuk melalui pelaksanaan discharge planning. Discharge planning adalah proses sistematis untuk membantu pasien dan keluarga mengidentifikasi kebutuhan serta menyusun rencana perawatan setelah pasien pulang dari rumah sakit. Hal ini sangat penting bagi pasien stroke yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan discharge planning dan dukungan keluarga dengan peningkatan kualitas hidup pasien stroke di Ruang Rawat Inap RSUD Bima Tahun 2025. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan 30 pasien stroke yang dipilih melalui accidental sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara discharge planning dengan kualitas hidup pasien stroke (ρ = 0,011) dan terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien stroke (ρ = 0,004). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Discharge planning dan dukungan keluarga berhubungan secara signifikan dengan peningkatan kualitas hidup pasien stroke, sehingga dengan meningkatkan mutu discharge planning secara terstruktur dan dukungan dari keluarga diharapkan lebih aktif memberikan dukungan serta rumah sakit perlu memperkuat edukasi berkelanjutan bagi pasien stroke.