Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Pada Usia 9 – 12 Tahun Nur, A. Ainun Wulandari; Mokhtar, Shulhana; Nurmadilla, Nesyana; Bamahry, Aryanti B; Jafar, Muh Alfian
Wal'afiat Hospital Journal Vol 4 No 1 (2023): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v4i1.99

Abstract

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi yang baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang akan berdampak pada prestasi belajar di sekolah. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar anak pada usia 9-12 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Berdasarkan indeks BB/TB anak yang memiliki status gizi baik sebanyak 45,8%, obesitas 12,5%, overweight 2,8%, gizi kurang 37,5% dan gizi buruk 1,4%. Untuk hasil prestasi belajar anak yang memiliki prestasi belajar tinggi sebanyak 83,3% dan prestasi belajar sedang sebanyak 16,7%. Hasil uji chi square menunjukkan hubungan status gizi berdasarkan indeks BB/TB dengan prestasi belajar anak usia 9-12 tahun diperoleh nilai p = 0,006 yaitu terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar anak usia 9-12 tahun.
PERBANDINGAN MANIFESTASI KLINIK PASIEN TUBERCULOSIS MENINGITIS PADA ANAK DAN ORANG DEWASA Marzatillah, A Nur Khalia; Jafar, Muh Alfian; Kaela, Cahyono
Kieraha Medical Journal Vol 6, No 2 (2024): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kmj.v6i2.9054

Abstract

Meningitis tuberkulosis (MTB) merupakan bentuk tuberkulosis yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan manifestasi klinis MTB pada kedua kelompok usia untuk memahami perbedaan dalam gejala, perkembangan, dan respons terhadap pengobatan. Metode yang digunakan meliputi tinjauan literatur dari berbagai penelitian terkini mengenai manifestasi klinis MTB, dengan fokus pada gejala awal, perkembangan neurologis, tingkat keparahan, dan hasil pengobatan pada anak-anak dan orang dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung mengalami gejala yang tidak spesifik dan perkembangan neurologis yang lebih cepat, sementara orang dewasa sering kali menunjukkan gejala yang lebih jelas sejak awal, tetapi dapat mengalami komplikasi jangka panjang yang signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk meningkatkan prognosis TBM pada kedua kelompok usia. 
PERBANDINGAN MANIFESTASI KLINIK PASIEN TUBERCULOSIS MENINGITIS PADA ANAK DAN ORANG DEWASA Marzatillah, A Nur Khalia; Jafar, Muh Alfian; Kaela, Cahyono
Kieraha Medical Journal Vol 6, No 2 (2024): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kmj.v6i2.9054

Abstract

Meningitis tuberkulosis (MTB) merupakan bentuk tuberkulosis yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak dan orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan manifestasi klinis MTB pada kedua kelompok usia untuk memahami perbedaan dalam gejala, perkembangan, dan respons terhadap pengobatan. Metode yang digunakan meliputi tinjauan literatur dari berbagai penelitian terkini mengenai manifestasi klinis MTB, dengan fokus pada gejala awal, perkembangan neurologis, tingkat keparahan, dan hasil pengobatan pada anak-anak dan orang dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung mengalami gejala yang tidak spesifik dan perkembangan neurologis yang lebih cepat, sementara orang dewasa sering kali menunjukkan gejala yang lebih jelas sejak awal, tetapi dapat mengalami komplikasi jangka panjang yang signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk meningkatkan prognosis TBM pada kedua kelompok usia. 
KARAKTERISTIK PASIEN PASCA STROKE DENGAN GEJALA DEPRESI DI RS BHAYANGKARA MAKASSAR Lalu, Hermawan Ranova; Darussalam, Andi Husni Esa; Kadir, Akhmad; Jafar, Muh Alfian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.24766

Abstract

Stroke adalah  keadaan dimana hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, dan berlangsung   lebih dari 24 jam. Depresi secara signifikan lebih sering terjadi pada pasien stroke. Studi longitudinal sistematis  pertama dari depresi pasca-stroke menemukan tingkat keparahan gangguan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, fungsi sosial, dan fungsi kognitif yang terkait dengan depresi pasca-stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien pasca stroke dengan gejala depresi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis stroke, dan tingkatan gejala depresi di RS Bhayangkara Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang. Teknik pengumpulan data digunakan data primer melalui wawancara dan pengisian kuesioner BDI II. Dari penelitian ini didapatkan 100 sampel pasien, dengan karakteristik pasien pasca stroke dengan gejala depresi berdasarkan usia paling banyak >60 tahun dengan jumlah 42 orang. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin paling banyak didapatkan pada perempuan dengan jumlah 52 orang. Karakteristik  berdasarkan pendidikan paling banyak didapatkan pada pendidikan SMA dengan jumlah 39 orang. Karakteristik berdasarkan jenis stroke paling banyak didapatkan pada stroke iskemik 84 orang. Karakteristik berdasarkan tingkatan gejala depresi didapatkan gejala depresi ringan paling banyak dijumpai dengan jumlah 56 orang.
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Pada Usia 9 – 12 Tahun Nur, A. Ainun Wulandari; Mokhtar, Shulhana; Nurmadilla, Nesyana; Bamahry, Aryanti B; Jafar, Muh Alfian
Wal'afiat Hospital Journal Vol 4 No 1 (2023): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v4i1.99

Abstract

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi yang baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang akan berdampak pada prestasi belajar di sekolah. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar anak pada usia 9-12 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Berdasarkan indeks BB/TB anak yang memiliki status gizi baik sebanyak 45,8%, obesitas 12,5%, overweight 2,8%, gizi kurang 37,5% dan gizi buruk 1,4%. Untuk hasil prestasi belajar anak yang memiliki prestasi belajar tinggi sebanyak 83,3% dan prestasi belajar sedang sebanyak 16,7%. Hasil uji chi square menunjukkan hubungan status gizi berdasarkan indeks BB/TB dengan prestasi belajar anak usia 9-12 tahun diperoleh nilai p = 0,006 yaitu terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar anak usia 9-12 tahun.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan Daun Kelor Terhadap Upaya Pencegahan Stunting Pada Anak Usia 6 Bulan – 2 Tahun di Puskesmas Mandai Tahun 2022 – 2023 Andini, Ayudia; Kartika, Irna Diyana; Hasbi, Berry Erida; Jafar, Muh Alfian; Zulfamidah, Zulfamidah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan keadaan dari malnutrisi kronis yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Seorang anak yang mengalami stunting sejak dini dapat berakibat gangguan mental, psikomotor, dan kecerdasan bila berlangsung dalam waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat pengetahuan ibu terhadap manfaat kelor sebagai pencegah stunting pada anak usia 6 bulan – 2 tahun di Puskesmas Mandai, dapat mengidentifikasi upaya pencegahan ibu terhadap kejadian stunting pada anak usia 6 bulan – 2 tahun di Puskesmas Mandai, serta mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap manfaat daun kelor dengan upaya pencegahan stunting oleh ibu pada anak usia 6 bulan – 2 tahun di Puskesmas Mandai. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan desain penelitian cross sectional. Yang dilaksanakan di Puskesmas Mandai kabupaten Maros. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus tahun 2023. Populasi dalam penilitian ini terdiri dari Ibu yang memiliki balita umur 6 bulan – 2 tahun yang berkunjung pada Puskesmas Mandai kecamatan Mandai kabupaten Maros. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki tingkat pengetahuan terhadap manfaat daun kelor memiliki tingkat pengetahuan baik, Ibu yang  melakukan upaya pencegahan terhadap kejadian stunting melakukan upaya pencegahan yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan Ibu terhadap manfaat daun kelor dengan upaya pencegahan Ibu terhadap Stunting.