Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Self-Management And Life Quality Of Diabetes Mellitus Patients: A Literature Review Desi Natalia Trijayanti Idris; Erlin Kurnia; Rahmat Aji Wibowo
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2024): Februari,: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v2i1.2734

Abstract

Aim: Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized by increased blood glucose levels (hyperglycemia). Diabetic patients must carry out diabetes self-management to prevent complications and to achieve an optimal quality of life.Desain: Study Literature review Methods: Literature obtained from using PubMed, DOAJ, SINTA, and Google Scholar and 10 literature reviews were analyzed by PICO. Results:Research results from the 10 Literature Review obtained statistical test results with results p= 0.00 to p= 0.003 where p<0.05 from Suciana, et al, (2019); Asnaniar and Safruddin (2019); Putri (2019); Luthfa and Fadhilah, (2019); Oktaviani dan Sofiani, (2019); Navicharern (2019)which means that there is a significant relationship between diabetes self-management and the life quality of diabetes mellitus patients. Conclusion: If diabetes self-management is implemented well, the life quality of diabetes mellitus patients will be better.
PENINGKATAN FREKUENSI KENCING MENURUNKAN KUALITAS TIDUR PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Erlin Kurnia; Bayu Nirwana
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v1i2.35

Abstract

Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolisme akibat resistensi insulinsehingga menyebabkan kadar glukosa darah tinggi dan terjadi frekuensi kencing yang akan mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian frekuensi kencing dengan kualitas tidur. Desain penelitian ini korelasional, populasi penelitian adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pesantren I, subyek sebanyak 47 responden menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data variabel frekuensi kencing menggunakan observasi dan data variabel kualitas tidur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan responden dengan frekuensi frekuensi kencing rendah sebanyak 23 responden (48,9%). Responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 34 responden (72,3%). Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukan nilai p=0,002, berarti ada hubungan kejadian frekuensi kencing dengan kualitas tidur pasien Diabetes Melitus tipe 2. Disimpulkan bahwa peningkatan frekuensifrekuensi kencing berhubungan dengan gangguan pemenuhuan kualitas tidur pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri.
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN RAWAT INAP YANG TIDAK MELAKUKAN ORAL HYGIENE Erlin Kurnia; Intan Dwi Novita Sari
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.134

Abstract

Pasien yang tidak melakukan perawatan oral hygiene baik secara mandiri maupun tanpa bantuan perawat atau keluarga maka akan terjadi beberapa penumpukan bakteri di mulut yang mengakibatkan pasien merasa tidak nyaman dan menghindar untuk makan. Jika ini terjadi terus-menerus maka dapat mengakibatkan kekurangan kebutuhan nutrisi.. Tujuan penelitian ini adalah Mempelajari Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Rawat Inap yang tidak melakukan oral hygiene Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian menggunakan Deskriptif. Populasi penelitian yaitu semua pasien rawat inap Rumah Sakit Baptis Kediri. Subyek dalam penelitian sebanyak 95 responden, menggunakan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi dan Oral Hygiene. Instrumen penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur dan kuesioner. Analisis menggunakan Distribusi Frekuensi yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian yaitu kurang dari 50% pasien yang tidak melakukan oral hygiene pemenuhan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi . Dapat disimpulkan bahwa pasien yang tidak melakukan oral hygiene Pemenuhan kebutuhan nutrisi saat rawat inap di Rumah Sakit Baptis Kediri ada yang terpenuhi dan tidak terpenuhi. 
GAMBARAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KETUA TIM DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF Erlin Kurnia; Vitaria Wahyu Astuti; Albert Eduard Hannako N. C.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i1.143

Abstract

Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan profesional. Ketua Tim memiliki peran yang sangat penting bagi pelaksanaan MAKP Tim dapat berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tugas dan tanggung jawab dalam Ketua Tim di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang berperan sebagai Ketua Tim di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Baptis Kediri dengan jumlah sampel sebesar 4 responden, dengan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan Check List tugas dan tanggung jawab Ketua Tim dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim. Analisis data penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 4 dari 9 tugas dan tanggung jawab ketua tim yang terlaksana. Tugas dan tanggung jawab ketua tim belum melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara penuh karena Ketua Tim banyak yang melaksanakan tugas anggota tim. Hal tersebut terjadi akibat kekurangan tenaga perawat dalam setiap shif dinas.
GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA Erlin Kurnia; Maria Anita Yusiana
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v3i1.172

Abstract

Teknik komunikasi terapeutik diperlukan oleh seorang perawat untuk memberikan perawatan pada balita. Perlu adanya sikap dalam melakukan komunikasi terapeutik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari gambaran sikap perawat dalam komunikasi terapeutik pada anak usia balita. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi adalah semua perawat ruang anak Rumah Sakit Baptis Kediri. Sampel sebanyak 19 responden dengan menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini adalah sikap perawat dalam komunikasi terapeutik. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki sikap yang baik tentang komunikasi terapeutik. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Tingkat pendidikan tinggi, usia dan banyak pengalaman, akan mempengaruhi sikap terutama untuk komunikasi terapeutik untuk anak balita.
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PARISH NURSE (KADER KESEHATAN JEMAAT) MELALUI PELATIHAN PARISH NURSING Sandy Kurniajati; Erlin Kurnia; Akde Triyoga
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v3i2.217

Abstract

Pelayanan kesehatan pada komunitas harus digerakkan melalui pemberdayaan komunitas untuk memperoleh derajat kedehatan yang optimal secara mandiri. PELKESI pada tahun 2012 mengenalkan program Parish Nursing yaitu program pelayanan kesehatan komunitas jemaat yang mengelola pelayanan kesehatan secara komprehensif dan holistic mencakup bio-psiko, sosio-spiritual dari semua tahap kehidupan manusia melalui pemberdayaan masyarakat jemaat (Manurung dkk, 2012). Tujuan yang dicapai adalah meningkatkan kompetensi kader kesehatan Parish Nursing (Parish Nurse) melalui Pelatihan . Desain kegiatan ini adalah pra eksperimen pre-post test desain. Populasi responden adalah kader kesehatan jemaat berasal dari Posyandu Lansia Sejahtera Gereja Baptis Indonesia (GBI) Setia Bakti Kediri dan Kader Kesehatan Jemaat dari Panti Wredha St. Yoseph Kediri , dengan jumlah responden 20 orang. Variabel yang diukur adalah kompetensi Parish Nursing yang diambil dengan test tulis. Pelatihan diberikan meliputi 3tahap (Basic Course, Intermediate Course, dan Advance Course), pelatihan dilaksanakan 8 kali tatap muka yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 tempat di STIKES RS Baptis Kediri. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil kompetensi awal dan akhir dengan statistic T test. Hasil kegiatan, kompetensi awal parish nurse dengan skor rata-rata 15 (kurang) sedangkan skor rata-rata hasil pelatihan didapat 19,7(cukup) dengan peningkatan rerata 4,7 poin. Hasil statistik T Test didapatkan p=0,00 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kompetensi Parish Nurse sebelum dan sesudah Pelatiham. Disimpulkan pemberian pelatihan Parish Nursing mampu meningkatkan kompetensi pada Parish Nurse dari Kompetensi Kurang menjadi Cukup.Kata Kunci: Parish Nurse, Parish Nursing, Kompetensi  
POTENSI SENAM LANSIA DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Erlin Kurnia; Akde Triyoga; Dian Taviyanda
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v1i1.282

Abstract

Penatalaksanaan hipertensi secara farmakologis sudah sering dilakukan, tetapi tekanan darah pada lansia dengan hipertensi kadang masih tinggi, sehingga perlu diberikan terapi nonfarmakologis sebagai pendamping atau pendukung terapi farmakologis tersebut (Maryam, 2008). Tujuan penelitian adalah membuktikan potensi senam lansia dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Desain penelitian menggunakan Pra Experimental bentuk One-group Pre-Post Test Design. Populasi adalah seluruh lansia yang mengalami tekanan darah tinggi di Kelurahan Bangsal Kota Kediri, subjek penelitian yaitu sebanyak 40 responden. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Pengukuran tekanan darah menggunakan spygmomanometer. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian didapatkan hasil dengan signifikansi (p) tekanan darah sistole adalah 0,000 dan (p) tekanan darah diastole adalah 0,001 dan besar penurunan tekanan darah didapatkan hasil nilai penurunan sistole lebih signifikan dibandingkan penurunan diastole, dibuktikan dengan selisih data sistole sebelum dan sesudah intervensi didapatkan nilai selisis sistole 3,25 mmHg dan nilai selisih diastole 3,0 mmHg. Disimpulkan bahwa senam lansia terbukti efektif menurunkan tekanan darah systole dan diastole pada lansia dengan frekuensi latihan 1 minggu sekali.
PENGETAHUAN PASIEN PRE OPERASI DALAM PERSIAPAN PEMBEDAHAN Andika Kurniawan; Erlin Kurnia; Akde Triyoga
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v4i2.325

Abstract

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan peristiwa komplek yang menegangkan, sehingga selain mengalami gangguan fisik akan memunculkan pula masalah psikologis  yang dapat berakibat pada perubahan fisiologis pasien sebelum menjalani operasi. Dengan mengetahui berbagai informasi selama operasi maka diharapkan pasien menjadi lebih siap menghadapi operasi. Penelitian ini bertujuan untuk Mempelajari Gambaran Pengetahuan Pasien Pre Operasi Dalam Persiapan Pembedahan di Ruang Rawat Inap Hosana dan Agape Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi penelitian adalah Semua pasien yang akan menjalani operasi di Ruang Rawat Inap Hosana dan Agape Rumah Sakit Baptis Kediri. Sampel yang diambil 44 responden menggunakan teknik Purposive sampling. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan pasien pre operasi. pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis penelitian menggunakan distribusi frekuensi. Dari penelitian ini didapatkan bahwa pasien pre operasi memiliki yang pengetahuan pengetahuan baik 2 responden (4,9%), pengetahuan cukup 8 responden (19,5%), dan pengetahuan kurang yaitu 31 responden (75,6%) tentang penjelasan biaya operasi, pemberian obat-obatan pre medikasi, melepaskan perhiasan prostheses dll, menjalin rambut lipstik kutek dihapus, pemasangan kateter/NGT/kencing spontan, penyertaan hasil laboratorium, dan penyertaan hasil radiologi. Kesimpulan dari penelian ini didapatkan sebagian besar pasien pre operasi memiliki pengetahuan kurang tentang persiapan pembedahan yaitu 31 responden (75,6%).
IMPLEMENTASI TERAPI GENGGAM JARI UNTUK NYERI SENDI LANSIA MELALUI PELATIHAN DI DESA KAWEDUSAN SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN KADER Idris, Desi Natalia Trijayanti; Mahanani, Srinalesti; Erlin Kurnia; Wayang Rangga; I Gusti Agung Widyananda; Fortunata Meiva Zaliyanti
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat November 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v9i1.6881

Abstract

Penurunan fungsi tubuh sering kali terjadi pada lansia, tanpa terkecuali pada sistem musculoskeletal sehingga lansia sering mengalami nyeri sendi.  Pelaksanaan pengabdian masyarakat pelatiham terapi Genggam Jari pada kader Kesehatan untuk Menurunkan Nyeri Sendi pada Lansia di Desa Kawedusan sehingga meningkatkan kapasitas kader dalam pelayanan posyandu lansia. Kegiatan berlangsung Juni–Agustus 2025, diawali tahap persiapan melalui koordinasi mitra dan FGD. Tahap pelatihan pada Juli 2025 diikuti 55 kader. Pelatihan meliputi pre-test, post-test, dan role play Posyandu 5 Meja. Pada tahap penerapan, kader mempraktikkan terapi genggam jari. Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan pada tujuh posyandu, menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader sebesar 90,1% kategori baik, serta tingginya antusiasme lansia dalam melakukan terapi. Tahap keberlanjutan menghasilkan komitmen kerja sama antara STIKES RS Baptis Kediri dan pemerintah desa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.