Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kesiapsiagaan ASEGANA (Anak Sekolah Tanggap Bencana) terhadap Bencana Gempa Bumi pada Siswa di SD Pelita Bangsa Surabaya Fidiana Kurniawati; Kili Astarani; Vitaria Wahyu Astuti
Pelita Abdi Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): November 2022
Publisher : Pelita Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesiapsiagaan pengurangan resiko bencana sangat diperlukan untuk menghadapi bencana. Siswa sekolah merupakan bagian dari komunitas sekolah memiliki peran yang besar dalam peningkatan kesiapsiagaan di lingkungan sekolah. Pemberian pendidikan terkait bencana pada siswa sekolah, dapat membentuk karakter dan sikap kesiapsiagaan yang lebih tinggi dan tanggap menghadapi bencana. Penyebarluasan pengetahuan tentang bencana dapat berupa pemberian pelatihan kepada siswa sekolah dasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pemberian edukasi kesiapsiagaan bencana pada ASEGANA (Anak Sekolah Tanggap Bencana) di SD Pelita Bangsa Surabaya. Jumlah siswa yang mengikuti Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi pada Program Pengabdian kepada Masyarakat STIKES RS Baptis sejumlah 59 orang. Sebelum diberikan edukasi paling banyak siswa memiliki sikap kurang siap terhadap bencana (47,5%), namun setelah diberikan edukasi kesiapsiagaan bencana, diperoleh hasil siswa sangat siap melaksanakan kesiapsiagaan bencana (42,4%). Hal ini sesuai dengan tujuan tim pengabdi yaitu terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap kesiapsiagaan dan tanggap bencana
GAMBARAN TINGKAT LONELINESS PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN KASIH KARUNIA Erva Elli Kristanti; Vitaria Wahyu Astuti
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1 Number 3 2024
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/08jsya77

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan menuju dewasa. Perubahan perkembangan yang terjadi selama masa remaja meliputi perkembangan fisik, psikis, dan psikososial (Gainau, 2021). Perubahan ini sering membawa perasaan terasing, tersisihkan, terpencil dari orang lain, sering orang loneliness karena berbeda dengan orang lain atau disebut juga dengan loneliness.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat loneliness pada remaja di Panti Asuhan Kasih Karunia Pare. Sampel dalam penelitian adalah remaja di Panti Asuhan Kasih Karunia Pare sebanyak 25 remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi. Pengambilan data untuk mengindentifikasi loneliness menggunakan kuesioner De Jong Gierveld Scale yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa mayoritas remaja di Panti Asuhan Kasih Karunia Pare dengan tingkat loneliness sedang sebanyak 23 (92%) dan kurang sebanyak 2 responden (8%). Remaja di Panti Asuhan Kasih Karunia Pare meningkatkan aktivits fisik dan kegiatan sosial mengingat remaja merupakan fase pencairan jati diri dan menetapkan karakter diri sehingga tertaman keyakinan positif terhadap diri dan mampu mengembangkan potensi diri sehingga mampu menekan kondisi loneliness.
EDUKASI KESEHATAN PERAWATAN ASMA PADA ORANGTUA DI POSYANDU BALITA MAWAR II DESA BANGSAL KOTA KEDIRI Erva Elli Kristanti; Fidiana Kurniawati; Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Vitaria Wahyu Astuti
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1 Number 3 2024
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/y3kdpm76

Abstract

Asma merupakan penyakit tidak menular kronis yang dapat diderita oleh anak hingga dewasa. Asma ditandai dengan sesak napas, mengi, batuk, gangguan aliran ekspirasi, yang terjadi akibat inflamasi kronis, hiperresponsivitas saluran napas (bronkospasme), hipersekresi mukus, dan remodelling saluran napas (hipertrofi dan hiperplasia otot polos, angiogenesis, dan fibrosis) yang terjadi pada penyakit asma kronis yang tidak diobati. Kontrol asma dinilai dalam dua aspek, yaitu kontrol gejala dan kontrol risiko yang tidak diinginkan. Kontrol gejala yang buruk akan membebani pasien dan meningkatkan risiko eksaserbasi, meskipun pasien dengan kontrol gejala yang baik masih dapat mengalami eksaserbasi berat. Orangtua perlu memahami dengan betul perawatan asma sehingga meminimalkan risiko kekambuhan. Tujuan kegiatan edukasi kesehatan adalah peningkatan pengetahuan orangtua tentang perawatan asma dan gizi seimbang. Edukasi kesehatan diberikan kepada ornagtua sebanyak 1 kali setelah melakukan diskusi dengan orangtua tentang pemahaman awal mengenai perawatan asma dilanjutkan dengan kegiatan edukasi kepada orangtua yang mengikuti posyandu balita di Kelurahan Bangsal Kota Kediri. Hasil kegiatan edukasi kesehatan Pengetahuan orangtua  mayoritas belum memiliki  Pengetahuan tentang perawatan dan makanan seimbang dengan hasil penilaian kurang sebanyak 15 orangtua (50%), pengetahuan orangtua tentang perawatan asma dan makanan seimbang setelah dilakukan edukasi Kesehatan didapatkan meningkat setelah diberikan edukasi kesehatan orangtua memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 orangtua (70%). Pemberian edukasi perawatan asma dan makanan seimbang dapat diterima oleh masyarakat karena dilakukan melalui kegiatan sharing bersama dengn para orangtua dan setelah itu tim pengabdian masyarakat memberikan edukasi kesehatan.
KOMPETENSI PEMBIMBING KLINIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KLINIK Vitaria Wahyu Astuti; Wiwik Kusumawati; Moh. Afandi
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.135

Abstract

Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan keperawatan karena pembelajaran klinik merupakan proses tranformasi mahasiswa untuk menjadi perawat yang professional. Pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik, namun pada kenyataanya pembimbing klinik dilapangan belum memahami kompetensi yang harus dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembimbing klinik tentang kompetensi pembimbing klinik. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 6 pastisipan dalam FGD dan 6 informan dalam wawancara tidak terstruktur. Responden diteliti dengan menggunakan panduan FGD dan wawancara. analisa data menggunakan constant comparative method. Penelitian ini menghasilkan 4 makna final kompetensi pembimbing klinik yaitu kompetensi sebagai perawat professional, kompetensi dalam membina hubungan interpersonal, kompetensi dalam mengajar (pedagogic) dan kemampuan dalam manajerial. Kesimpulan didapatkan Kompetensi pembimbing klinik sesuai presepsi pembimbing klinik
GAMBARAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KETUA TIM DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF Erlin Kurnia; Vitaria Wahyu Astuti; Albert Eduard Hannako N. C.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v2i1.143

Abstract

Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan profesional. Ketua Tim memiliki peran yang sangat penting bagi pelaksanaan MAKP Tim dapat berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tugas dan tanggung jawab dalam Ketua Tim di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh perawat yang berperan sebagai Ketua Tim di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Baptis Kediri dengan jumlah sampel sebesar 4 responden, dengan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan Check List tugas dan tanggung jawab Ketua Tim dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim. Analisis data penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 4 dari 9 tugas dan tanggung jawab ketua tim yang terlaksana. Tugas dan tanggung jawab ketua tim belum melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara penuh karena Ketua Tim banyak yang melaksanakan tugas anggota tim. Hal tersebut terjadi akibat kekurangan tenaga perawat dalam setiap shif dinas.
GAMBARAN TINGKAT MOTIVASI LANSIA UNTUK KONTROL DAN KEPUASAN PELAYANAN DI POLIKLINIK RS. BAPTIS KEDIRI Tri Sulistyarini; Vitaria Wahyu Astuti
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v3i1.164

Abstract

Lansia saat melakukan pemeriksaan berharap untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Lansia akan termotivasi untuk memeriksa ketika ia puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mempelajari gambaran tingkat motivasi lansia untuk memeriksa dan kepuasan pelayanan di Poliklinik Rumah Sakit Baptis Kediri. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Despriptif. Populasi adalah semua lansia yang check up di Rumah Sakit Baptis Kediri. Sampel yang 96 responden dan diambil dengan teknik Consecutive Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi lansia untuk memeriksa dan kepuasan layanan. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur, kemudian diolah berdasarkan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 94 responden (98%) memiliki motivasi tinggi untuk memeriksa dan kebanyakan dari mereka memiliki kepuasan layanan cukup. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada tingkat motivasi lansia untuk memeriksa dan kepuasan pelayanan di Poliklinik Rumah Sakit Baptis Kediri Hal ini disebabkan oleh faktor lain yang lebih dominan, seperti jenis kelamin, usia dan pendidikan.
TOILET TRAINING PADA ENURESIS ANAK PRASEKOLAH di RW II KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI Supri hatin; Vitaria Wahyu Astuti; Erva Elli Kristanti
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1 No 1 (2015): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v1i1.182

Abstract

Enuresis adalah pengeluaran urine secara sadar pada anak dimana pada usia yang seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil. Toilet training padaanak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pemberian toilet training menurunkan frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah Korelasional. Populasi penelitian adalah semua orang tua anak usia prasekolah (2-5 tahun). Jumlah subyek pada penelitian adalah 36 responden, pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Variabel independen adalah Toilet Training dan variabel dependen adalah Enuresis. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman Rho yang didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan ( ? ? 0,05 ) didapatkan hasil ? =0,067 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan Pemberian Toilet Training Oleh Orang Tua Terhadap Frekuensi Enuresis Pada Anak Usia Prasekolah (2-5 Tahun) Rw II Kelurahan Bangsal Kecamatan Pesantren KotaKediri.
Description the Attitude of Pre-Diabetes Prevention and its Complications in Bangsal District of Kediri Erva Elli Kristanti; Vitaria Wahyu Astuti
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2019): May
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v8i1.172

Abstract

ABSTRAK Prediabetes merupakan awal mula dari Diabetes. Prediabetes ditandai kadar gula darah puasa 100-125 mg/dl dan gula darah 2 jam setelah makan 140-199 mg/dl. Prediabetes dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup. Upaya pencegahan prediabetes dan komplikasinya sangat diperlukan agar perilaku hidup sehat dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik prediabetes dan gambaran sikap pencegahan prediabetes dan komplikasinya di Kelurahan Bangsal Kota Kediri. Desain penelitian ini adalah Deskriptif dengan Populasi penelitian semua yang berisiko prediabetes di Kelurahan Bangsal Kota Kediri. Sampel penelitian 30 responden diambil melalui teknik kuota Sampling. Analisis data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sikap Pencegahan Prediabetes dan Komplikasinya sebagian besar adalah cukup sebanyak 18 reponden (60%) dan kurang dari separo adalah baik sebanyak 12 responden (40%). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa sikap pencegahan prediabetes dan Komplikasinya adalah cukup sehingga perlu adanya upaya peningkatan sikap gara tercapai derajat kesehatan yang optimal.
DESCRIPTION OF SLEEP QUALITY IN PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE IN THE INPATIENT ROOM OF BAPTIST HOSPITAL KEDIRI Dyah Ayu Kartika Wulan Sari; Vitaria Wahyu Astuti; Rifka Dwi Ayu Desitasari
Indonesian Health Literacy Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2 Number 1 2025
Publisher : Suluh Adiluhung Publisher (SAPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70574/34kqeh23

Abstract

Disturbed and poor sleep quality in patients with chronic renal failure can have a negative impact on physical, mental and can lead to patient appearance as well as cognitive and memory dysfunction, irritability, decreased alertness and concentration. This study used a descriptive design with purposive sampling technique. The sample in this study totalled 15 respondents. This research instrument is The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) which consists of 19 questions. The results of this study most of the sleep quality of chronic renal failure patients treated in the Inpatient Room of Baptist Hospital Kediri had poor sleep quality as many as 9 respondents (60%). Based on aspects of subjective sleep quality obtained as many as 14 respondents (93.3%) revealed quite poor sleep quality, aspects of sleep duration in chronic renal failure respondents mostly had a sleep duration 6-7 hours as many as 8 respondents (53.3%), aspects of sleep lethality in chronic renal failure patients most patients had very good sleep lethality or scored 0 as many as 14 respondents (93.3%). This study uses frequency distribution analysis for respondent characteristics and sleep quality analysis. Research on the description of the quality of sleep of chronic renal failure patients in the Inpatient Room of the Baptist Hospital Kediri most of the patients‘ sleep quality is poor, this can be seen from various aspects of sleep quality that appear, in the aspect of subjective sleep quality most of the patients’ sleep quality is quite poor, and most respondents experience sleep disorders and daytime sleep dysfunction.
The Role of the Community in Preventing Bullying in Adolescent Children (12-18 Years) Atik Setiawan Wahyuningsih; Neny Triana; Sutik; Vitaria Wahyu Astuti; Anik Nuridayanti; Erni Rahmawati; Erva Elli Kristanti
Journal Of Nursing Practice Vol. 8 No. 1 (2024): October
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v8i1.672

Abstract

Background: Bullying is an aggressive act that is intentionally shown to teenagers, to disturb other teenagers who are considered weak or strange. Bullying behavior is considered by society as trivial behavior or normal behavior in every human life, in reality bullying behavior is abnormal, unhealthy and socially unacceptable behavior. Community participation is needed to prevent bullying. Purpose: The purpose of the study was to determine the role of society in preventing bullying in teenagers (aged 12-18 years). The research design was quasi-experimental, one group pretest-post test, the research population was 700 respondents with a sample of 42 respondents. The sampling technique was purposive sampling using the Slovin formula, with the inclusion criteria of people who were willing to be respondents, aged 19-60 years, able to read and write, cooperative, at the research location, and married. Exclusion criteria People who did not want to be respondents, were not at the location during the study, were sick. The study was conducted on March 21 - March 28, 2024, with the variable of community participation in preventing bullying, the research instrument used a questionnaire with a reliability coefficient value of Alpha Cronbach α > 0.5. Data were analyzed using the T-test. Data are presented in table form. Results: The results of the T-Test analysis obtained a p value <0.003, which means that there was a change in role after being given health education on bullying prevention. Conclusion: The role of the community is influenced by several factors in preventing bullying, namely gender, age, education, occupation, having received information about bullying prevention and sources of information.