Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Rawat Inap Bedah RSD Gunung Jati Kota Cirebon Sopi Cahyani; Bayu Nirwana; Habsyah Saparidah Agustina
Jurnal Ventilator Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v2i3.1300

Abstract

Surgery is a way of making incisions in the patient's body. Symptoms that appear before surgery are anxiety. To reduce feelings of anxiety, family support is needed. The support provided by the family can provide feelings of joy, security and comfort. The aim of this study was to determine the relationship between family support and anxiety levels in pre-operative patients in the Surgical Inpatient Room at RSD Gunung Jati Cirebon. This research is a type of quantitative research. The sampling technique used was purposive sampling with a total sample of 69 patients. Data were collected using family support questionnaires and anxiety levels, data analysis used the Spearman rank test. The research results showed that almost all respondents had high family support with 58 patients 84.1%, and most respondents had mild levels of anxiety, 49 patients 71,0%. The Spearman rank test obtained a p-value of 0.000, which means the hypothesis was accepted. From this research, it can be concluded that there is a relationship between family support and the level of anxiety in pre-operative patients in the surgical inpatient room at Gunung Jati Hospital, Cirebon City. The results of this research can be used as input before taking action requiring family support to reduce the patient's preoperative anxiety level.
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD KABUPATEN SUBANG Aevriel Aulientha Kania Suwandhie; Bayu Nirwana; Habsyah Saparidah Agustina
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i4.5589

Abstract

Latar Belakang: Mekanisme Koping merupakan distrosi kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk mempertahankan rasa kendali terhadap situasi, mengurangi rasa tidak aman, dan menghadapi situasi yang menimbulkan stress. Kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa merupakan suatu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian. Tujuan: penelitian ini untuk menganalisis hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan desain analtik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 62 responden menggunkan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Ways of Coping Questionnaire (WCQ) dan kuesioner kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mekanisme koping hampir seluruhna adaptif sebanyak 72,2% dan kualitas hidup hampir seluruhnya baik sebanyak 91,9%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di rsud kabupaten Subang. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya. Kata kunci : Mekanisme Koping, Kualitas Hidup, Hemodialisa.
The Relationship Between Sleep Quality and Mean Arterial Pressure (Map) Value In The Elderly With Hypertension In The Working Area Of The Palasari Health Center, Subang Regency Yudi Gumilang Sakti; Novian Mahayu Adiutama; Bayu Nirwana
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 2 No. 3 (2024): September : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebid
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v2i3.619

Abstract

Abraham Maslow (1984) proposed a hierarchy of needs that includes 5 basic needs and desires in humans. The 5 levels of basic human needs are physiological needs Basic human needs are the elements needed to maintain balance, both physiologically and psychologically. One of them is sleep where humans need to meet their basic needs to achieve optimal energy needs. The current investigation employs a cross-sectional research design, utilizing a correlational approach to examine the research question at hand. The sampling method in this research used simple random sampling, the total sample was 94 respondents. The research instrument used the PSQI questionnaire and digital sphygmomanometer instrument. Where the Spearman Rank test results were obtained with a p-value < 0,001 and a Correlation Coefficient value of 0.503. So, based on the results of this research, it can be concluded that there is a relationship between sleep quality and MAP value in elderly people with hypertension in the work area of ​​the Palasari Health Center, Subang Regency in 2024 with a p-value<0,001 with a positive correlation coefficient. It is expected that the research will serve as a benchmark for future researchers in the field of education, particularly in their endeavors to enhance the quality of sleep in elderly individuals afflicted with hypertension, utilizing the MAP standards.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN MENGONTROL GULA DARAH DI POLIKLINIK UMUM RSUD KELAS B KABUPATEN SUBANG TAHUN 2011 Bayu Nirwana
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa Vol. 5 No. 1 (2022): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UPPM Polsub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur. Tujuan Penulisan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan penderita Diabetes Mellitus (DM) dengan kepatuhan mengontrol gula darah di Poliklinik Umum RSUD Kelas B Kabupaten Subang.Metode Penelitian : desain yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus (DM) di Poliklinik Umum RSUD Subang tahun 2010, sebanyak 826 pasien dengan teknik purposive sampling didapat 90 sampel. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji regresi dengan nilai α < 0,05. Hasil Penelitian : Nilai P = 0,034 dengan ketetapan α = 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan penderita diabetes mellitus dengan pengontrolan gula darah dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.Simpulan : Semakin baik pengetahuan penderita diabetes mellitus amaka akan semakin patuh untuk melakukan pengontrolan gula darah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap profesi tenaga kesehatan dan dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman penelitian di bidang kesehatan, khususnya tentang penyakit Diabetes Mellitus (DM).
FACE TO FACE NURSING EDUCATION BERBASIS THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DALAM MENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS Novian Mahayu Adiutama; Wardah Fauziah; Ade Nuraeni; Rosiah Rosiah; Dwi Diana Putri; Fitri Handayani; Nurizzi Rifqi Ferdian; Bayu Nirwana; Anis Afifah; Irfani Nurfuadah
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v2i2.354

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang sulit untuk diatasi. Para pakar masih percaya bahwa edukasi merupakan metode yang paling baik guna mengatasi masalah kepatuhan pasien TB. Namun, di masa pandemi COVID-19 ini metode edukasi mainstream seperti penyuluhan sulit untuk dilaksanakan karena penyuluhan tentunya akan menimbulkan kerumunan, padahal penekanan angka tuberkulosis tetap harus berjalan. Face to face nursing education dinilai efektif untuk memberikan edukasi kepatuhan pasien TB karena dilakukan dengan kunjungan satu per satu ke rumah pasien TB dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Oleh karena itu, Program Studi Keperawatan Politeknik Negeri Subang bekerja sama dengan Puskesmas Cibogo untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan memberikan face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior untuk meningkatkan kepatuhan minum obat, pencegahan penularan, dan kepatuhan nutrisi. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap pengetahuan kader tentang program pengendalian tuberkulosis. Sedangkan peningkatan kepatuhan minum obat, kepatuhan pencegahan penularan, dan kepatuhan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien tuberkulosis diperoleh dengan intervensi yang reguler selama 1 bulan melalui pengiriman pesan pengingat (interactive nursing reminder) secara intensif satu kali sehari selama 1 bulan, sehingga niat patuh dari subyek yang telah terbentuk dapat direalisasikan atau dimunculkan sebagai perilaku yang konsisten. Kami menyarankan kepada puskesmas untuk menerapkan face to face nursing education berbasis Theory of Planned Behavior sebagai upaya dalam memperbaiki kepatuhan pengobatan pasien tuberculosis.
PENINGKATAN FREKUENSI KENCING MENURUNKAN KUALITAS TIDUR PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Erlin Kurnia; Bayu Nirwana
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jurnal.v1i2.35

Abstract

Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolisme akibat resistensi insulinsehingga menyebabkan kadar glukosa darah tinggi dan terjadi frekuensi kencing yang akan mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian frekuensi kencing dengan kualitas tidur. Desain penelitian ini korelasional, populasi penelitian adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pesantren I, subyek sebanyak 47 responden menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data variabel frekuensi kencing menggunakan observasi dan data variabel kualitas tidur menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan responden dengan frekuensi frekuensi kencing rendah sebanyak 23 responden (48,9%). Responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 34 responden (72,3%). Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukan nilai p=0,002, berarti ada hubungan kejadian frekuensi kencing dengan kualitas tidur pasien Diabetes Melitus tipe 2. Disimpulkan bahwa peningkatan frekuensifrekuensi kencing berhubungan dengan gangguan pemenuhuan kualitas tidur pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri.