Millah, Rio Fauzi Saeful
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFISIENSI PEMASARAN PISANG NANGKA (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Hibarsaluyu Desa Selajambe Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan) Millah, Rio Fauzi Saeful; Setia, Budi; Andrie, Benidzar M
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 10, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i3.8260

Abstract

ABSTRAKPisang Nangka merupakan komoditas buah-buahan dengan produksi tertinggi di Desa Selajambe, Tetapi masih terdapat permasalah dalam proses pemasarannya seperti lemahnya koordniasi setiap Lembaga pemasaran dan belum jelasnya saluran pemnasaran pisang nangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, marjin, biaya, keuntungan pemasaran, farmer’s share dan efisiensi pemasaran pisang Nangka di Kelompok Tani Hibarsaluyu Desa Selajambe Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, pengambilan sampel petani dilakukan dengan cara sampling jenuh, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh petani pisang nangka pada Kelompok Tani Hibarsaluyu di Desa Selajambe sebanyak 19 orang, pedagang pengumpul 3 orang, pedagang besar 2 orang dan pedagang pengecer 8 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 saluran pemasaran pisang nangka. Efisiensi pemasaran pada saluran 3 merupakan yang paling efisien secara teknis dengan nilai Indeks Efisiensi Teknis (IET) sebesar 0,01, sedangkan saluran pemasaran 1 merupakan yang paling efisien secara ekonomis dengan nilai Indeks Efisiensi Ekonomis (IEE) sebesar 11,00. Kata Kunci: saluran pemasaran, efisiensi pemasaran dan pisang nangka. ABSTRACT“Bananas Nangka” is a fruit commodity with the highest production in Selajambe Village, but there are still problems in the marketing process such as the weak coordniation of each marketing institution and unclear distribution of “Bananas Nangka” marketing channels. This study aims to analyze marketing channels, margins, costs, marketing profits, farmer's share and marketing efficiency of “Bananas Nangka” in the Hibarsaluyu Farmer Group, Selajambe Village, Selajambe District, Kuningan Regency. This study used a case study method, farmer sampling was carried out by saturated sampling, while trader sampling was carried out by snowball sampling. The samples in this study were all “Bananas Nangka” farmers in the Hibarsaluyu Farmer Group in Selajambe Village as many as 19 people, 3 collecting traders, 2 wholesalers and 8 retailers. The results showed that there are 4 marketing channels for in the Hibarsaluyu Farmer Group, Selajambe Village, Selajambe District, Kuningan Regency. The marketing efficiency on channel 3 is the most technically efficient with a Technical Efficiency Index (TEI) value of 0.01, while marketing channel 1 is the most economically efficient with an Economic Efficiency Index (EEI) value of 11.00.  Keywords: marketing channel, marketing efficiency and “Banana Nangka”.
Analisis Risiko Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan Millah, Rio Fauzi Saeful; Rochdiani, Dini; Qianti, Sara Ratna
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.15775

Abstract

Sweet potatoes are a very important agricultural commodity and play a role in ensuring food security and increasing farmers' income. However, many farmers in the region still face difficulties in maximizing their production and income, in addition to facing various risks that can affect their agricultural yields. This study aims to assess the level of risk faced by farmers in the sweet potato cultivation business, both in terms of production and income, as well as to identify mitigation efforts carried out by farmers in reducing these risks. This study uses a quantitative descriptive method involving 100 respondents from sweet potato farmers in Cilimus District, Kuningan Regency, which were selected through a proportional random sampling technique. The results showed that the average sweet potato production by farmers was 9,472.50 kg per 0.43 hectares, with an average income of Rp7,888,653.56 per 0.43 hectares per planting season. Production risk analysis revealed a coefficient of variation of 1.00, with the lower limit of production reaching Rp -9,548.91 kg. Meanwhile, the coefficient of variation in revenue was recorded at 0.93, with the lower limit of income of Rp -6,632,997.55 per 0.43. From these results, it is known that the risks faced by sweet potato farmers in Kuningan Regency are relatively high, both in terms of production and income.
Sustainability Of Sweet Potato Farming In Kuningan Regency Rochdiani, Dini; Millah, Rio Fauzi Saeful; Qanti, Sara Ratna
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 9, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v9i2.24437

Abstract

Pertanian ubi jalar di Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Namun, tantangan seperti fluktuasi produksi, kerusakan dan penyusutan lahan, serta dampak perubahan lingkungan dan praktik pertanian konvensional mengancam kelangsungan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis status perburuan pertanian di ubi jalar. 2) Menjelaskan strategi pengembangan pertanian ubi jalar berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan survei kepada 100 responden petani dan wawancara mendalam dengan 17 orang pakar terkait. Teknik analisis data meliputi Analisis Keberlanjutan Multiaspek (MSA) untuk menilai status permintaan dan mengidentifikasi faktor-faktor sensitif yang mempengaruhi setiap dimensi permintaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keinginan pertanian ubi jalar di Kabupaten Kuningan berada pada kategori "Berkelanjutan" dengan nilai status keinginan (77,53). Nilai status keinginan pada masing-masing dimensi menunjukkan bahwa dimensi tata kelola dan tata kelola memiliki skor tertinggi (86,83%) pada kategori “Sangat Berkelanjutan”, sedangkan dimensi ekologi (78,19%), ekonomi (68,73%), dan sosial (76,38%) berada pada kategori “Berkelanjutan”. Analisis skenario mengidentifikasi skenario 1 (Sedang) sebagai pilihan optimal untuk dimensi tata kelola, ekonomi, dan sosial, dengan fokus pada perbaikan pada dua indikator pendorong pada masing-masing dimensi, sedangkan skenario 2 (Optimis) lebih tepat untuk dimensi ekologi, karena memiliki potensi untuk meningkatkan status keinginan melalui perbaikan pada empat indikator pendorong. Pendekatan ini diproyeksikan mampu mempertahankan dan meningkatkan status usahatani ubi jalar di masa mendatang.