Fenomena verbal bullying sudah menjadi hal yang umum, terutama dikalangan peserta didik sekolah dasar. Fenomena ini banyak muncul di dalam interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya di sekolah, seperti interaksi antara peserta didik dengan pendidik, interaksi peserta didik dengan teman sebayanya, interkasi antara pendidik dengan masyarakat dan interkasi peserta didik dengan keluarganya dirumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa tindakan verbal bullying tetap berlangsung, bagaimana respon korban dari tindakan verbal bullying tersebut, serta bagaimana upaya guru dalam menangani fenomena verbal bullying tersebut. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Rancangan studi kasus di pilih untuk mengeksplorasi probelamatika tentang verbal bullying. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil temuan mengapa verbal bullying tetap berlangsung di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Huda Pulau Bawean karena: 1). Faktor lingkungan keluarga, 2). Faktor lingkungan sekolah, 3). Faktor lingkungan teman sebaya, 4). Faktor media, 5). Faktor kepribadian. Repon korban dari tindakan verbal bullying tersebut meliputi: 1.). korban tidak percaya diri, 2). Khawatir dengan lingkungan, 3). Tidak nyaman bila dekat dengan pelaku tindakan verbal bullying, 4). Sulit bersosialisasi, 5). Malu, 6). Marah, 7). Bahkan trauma. Sedangkan upaya dari pendidik dan sekolah untuk mengupayakan pencegahan dan penanganan bullying melalui video motivasi, poster di setiap kelas, pengarahan secara klasikal, dan pengarahan secara individual menyisipkan nilai-nilai karakter dalam setiap muatan mata pelajaran.