Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Promosi Wisata dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wisatawan pada Objek Wisata Istana Maimun Medan Azliansyah, Teuku; Margaretha, Rita; Sinaga, Dearlina
JURNAL PROINTEGRITA Vol 5 No 1 (2020): APRIL
Publisher : LPPM Universitas Darma Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.128 KB) | DOI: 10.46930/jurnalprointegrita.v4i1.574

Abstract

Tourist satisfaction can be influenced by various factors, including factors providing information about attractions or tourism promotion, as well as service factors on attractions. This study aims to determine the effect of tourism promotion and service quality partially and simultaneously on tourist satisfaction in Medan Maimun Palace tourist attraction. The population of this research is tourists visiting Medan Maimun Palace in 2018 during May to July as many as 46,331 tourists. To determine the number of samples used the Slovin formula, obtained as many as 100 people. Data collection techniques in this research were questionnaire, interview and documentation study while the data analysis technique used is the classic assumption test, multiple regression, t test, F test and the coefficient of determination. The results showed that the variable of tourism promotion partially had a positive and significant effect on tourist satisfaction on the attractions of the Maimun Palace. The better the promotion of tourism, the satisfaction of tourists will be higher. The service quality variable partially has a positive and significant effect on tourist satisfaction on Maimun Palace tourist attraction. The higher the quality of service, then tourists will also feel more satisfied. The variable of tourism promotion and service quality simultaneously has a significant effect on tourist satisfaction on the attractions of Maimun Palace. The coefficient of determination shows that 86.10% of the variations in tourist satisfaction can be explained by tourism promotion and service quality simultaneously, while the remaining 13.90% is explained by other factors, such as ticket prices and the location of attractions in the Maimun Palace.
Role Central-Local Governance in Stakeholder Analysis of Social Protection Policy in Tanjungpinang City Margaretha, Rita; Mahadiansar, Mahadiansar
Kemudi Vol 8 No 1 (2023): Kemudi: Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/kemudi.v8i1.5637

Abstract

The Government continues to focus on handling Indonesia's pandemic and social protection programs. Limiting activities has succeeded in suppressing people's mobility, so daily Covid-19 cases are starting to decline. Various policy adjustments through the APBN instrument have also been carried out quickly to protect the public, handle the spread of Covid-19 and protect the community from a social and economic perspective. A research method is a qualitative approach using existing secondary data that the researcher considers relevant and essential to be studied and analyzed in depth. Secondary data has been processed first and only obtained by researchers from other sources as additional information. Some secondary data sources are books, journals, government publications, websites, or other supporting sources. The data analysis technique is analyzed using logic triangulation and investigator triangulation methods. The study results show that in Indonesia's social protection policies during the COVID-19 pandemic, there is a gap between the central Government and local governments. In addition, stakeholders focus on long-term programs prepared to overcome the social inequality in the people of Tanjungpinang city. In addition, researchers also found that the social protection policy programs carried out by stakeholders in the city of Tanjungpinang have met the community's needs during the covid 19 pandemic. Several innovations evidence this, and social protection policies are carried out by the central Government to local governments so that each stakeholder can implement these programs in the future.
Sosialisasi Ide Kreativitas Melalui Inovasi Pengelolaan Sampah dalam Upaya Mengurangi Limbah Purnomo, Albert; Banowati, Lies; Margaretha, Rita; Mustiraya, Raya; Prihantono, Johanes; Siswanti, Sri; Candra, Abel; Perdana, Ferdian; Oktapiani, Juwita
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i6.1084

Abstract

Di era zaman modern, ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk, sampah menjadi masalah. Pengelolaan Sampah begitu penting untuk ditindaklanjuti, Topik ini dipilih karena penting untuk warga memilih dan memilah sampah terlebih dahulu. Mampu membedakan sampah organik, anorganik, sampah residu, sampah B3. Kegiatan ini berangkat dari Kegiatan PTMGRMD Tahun 2024. Peserta kegiatan adalah mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung, didampingi beberapa dosen. Metode yang digunakan meliputi tahap pencarian masalah, pelaksanaan, monitoring & evaluasi, dan tahp pelaporan & luaran publikasi. Hasil PKM ini berupa Seminar dan Sosialisasi Towards Circular Economy : Empowering Human Resources, Local Business, and Waste Bank’s Collaboration yang bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekonomi berkelanjutan, khususnya dalam konteks ekonomi lingkaran (circular economy). Kesimpulan PKM menunjukkan bahwa warga memiliki kesadaran untuk mengelola sampah dengan bijak, dan mampu dengan sadar berkolaborasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup mewujudkan Zero Waste. 
Agrowisata Berkelanjutan Dengan Konsep Pentahelix untuk Mendukung Kegiatan Sustainable Development Goals (SDGs) Purnomo, Albert Kurniawan; Banowati, Lies; Susilawati, Endang; Mulyati , Budi; Dwinanda, Desta; B, Moses Marconito Benito; H, Kms Rizki Febrian; Nurraga, Damar; Hutapea, Gidion Hamonangan; Margaretha, Rita; Sari, Utari Kartika; Dwitasari, Anita Theresia
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 3 (2025): June
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i3.1168

Abstract

Agrowisata merupakan bentuk pariwisata yang menggabungkan aktivitas pertanian dengan aspek wisata, sehingga tidak hanya menyuguhkan rekreasi tetapi juga edukasi dan pelestarian budaya agraris. Di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, agrowisata memiliki potensi besar karena kekayaan sumber daya alam dan keragaman budaya pertanian lokal. Agrowisata berperan dalam meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat serta sebagai media penyebaran nilai kearifan lokal dan pelestarian lingkungan.Dalam rangka mendukung Program SDGS (Sustainable Development Goals), pihak akademisi Universitas Nurtanio Bandung, melakukan sosialiasi strategi agrowisata berkelanjutan di Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dengan melalui adaptasi model Penta-helix. Tujuan utamanya adalah mendukung pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan pendekatan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Program CSR juga menjadi pendorong utama untuk mempercepat pariwisata desa berkelanjutan di Kertawangi, dengan lokasi wisata Big Farmer. Penta-helix merupakan model yang didasarkan pada lima jenis pemangku kepentingan: sektor swasta, pemerintah, penduduk lokal, akademisi, dan media. Keterlibatan kelima sektor tersebut merupakan suatu kewajiban agar dampak ekonominya diikuti oleh keberlanjutan. Artikel ini menekankan pengabdian dan layanan sosial di bidang akademis serta Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) oleh Universitas sebagai faktor pelengkap. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan fokus pada sosialisasi dan kolaborasi pelaksanaan model Pentahelix dalam pengembangan agrowisata berkelanjutan di Desa Kertawangi, Kabupaten Bandung Barat. Metode pengumpulan data meliputi studi dokumentasi dari berbagai stakeholder yang terlibat, yaitu pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat lokal, dan media. Pengembangan agrowisata berkelanjutan dengan model Pentahelix berhasil menjadi solusi inovatif yang mendorong kolaborasi multi-pihak dalam mendukung agenda SDGs. Integrasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat, dan media terbukti penting demi keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Model ini dapat direplikasi pada daerah lain sebagai langkah strategis dalam pembangunan pariwisata berbasis komunitas dan lingkungan.
Strategi Capacity Building dalam Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia Margaretha, Rita
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi (Jebma) Vol. 4 No. 1 (2024): Artikel Riset Maret 2024
Publisher : Yayasan Cita Cendikiawan Al Kharizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jebma.v4i1.3588

Abstract

Pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala, terutama dalam pengelolaan sampah, pembangunan infrastruktur, pengelolaan air, dan pelestarian kebudayaan lokal. Oleh karena itu, diperlukan strategi capacity building untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam mengelola pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dengan teori Capacity Building yang dikembangkan oleh Grindle (1999). Hasil menunjukkan bahwa strategi capacity building yang diusulkan mencakup pengembangan SDM, penguatan organisasi, dan reformasi kelembagaan dalam Pengembangan SDM dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, sertifikasi, serta pendekatan partisipatif. Lalu pada Penguatan organisasi dilakukan melalui kerja sama antar stakeholder, promosi pariwisata berkelanjutan, pengembangan kelembagaan pariwisata berkelanjutan, pengembangan program ekowisata, dan perencanaan pariwisata yang berkelanjutan serta Reformasi kelembagaan dilakukan dengan meningkatkan koordinasi antarinstansi, memperkuat lembaga pengawas dan regulator, meningkatkan partisipasi masyarakat lokal, mengoptimalkan penggunaan teknologi, dan meningkatkan literasi dan edukasi pariwisata. Dengan upaya yang konsisten, pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dapat meningkatkan keberlanjutan lingkungan dan sosial, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian dan pengembangan masyarakat lokal.