Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PENDEMI COVID-19 SMPN 9 BANJARBARU Hayati, Anisah Norlaila; Toriqularif, Muhammad; Khairunnisa, Khairunnisa
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2021): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v4i1.333

Abstract

Abstract: When learning, teachers and students are often faced with various problems both related to subjects and social relations. Moreover, when the Covid-19 pandemic hit, there were several obstacles so that online learning could not run optimally. So it is necessary to review this issue in more depth. The focus of this research is the problems of PAI teachers in online learning during the Covid-19 pandemic at SMPN 9 Banjarbaru. So the aim of this research is to find out the problems of PAI teachers in online learning during the Covid-19 pandemic at SMPN 9 Banjarbaru as well as the supporting and inhibiting aspects. The subjects in this research were 2 Islamic Religious Education teachers. In extracting data, researchers used observation, interview and documentation techniques. Data management techniques are carried out by data classification, editing, and data interpretation. Next, it was analyzed using qualitative descriptive analysis and conclusions were drawn inductively.Based on the research results, it is known that the problems of PAI teachers in online learning during the Covid-19 pandemic at SMPN 9 Banjarbaru, the problems of PAI teachers in online learning at SMPN 9 Banjarbaru are not optimal in their implementation because there are several problems faced by Islamic religious education teachers, such as: 1) Lack of attention parent. 2) unwise use of learning media. 3) Lazy about doing school work. 4) Unstable Network. 5) The state of the family's economic conditions. It can be seen that Islamic Religious Education Teachers carry out online learning by carrying out implementation, assignments and problems in assessments. Aspects that support Islamic Religious Education Teachers' problems in Online Learning include, among others, the educational background, teaching experience and personality of Islamic Religious Education teachers. Apart from that, learning media and the family environment, especially parents, are also aspects that hinder PAI teacher problems in online learning during the COVID-19 pandemic at SMPN 9 Banjarbaru. The inhibiting aspect is the low level and unwise use of learning media, because the free use of cellphones as learning media can make students unfocused and lazy with the tasks given by the teacher. Apart from that, an unstable network also makes it difficult for students to do their assignments. Keywords: Islamic Education Teacher, Online Learning, Problems. Abstrak: Saat dalam pembelajaran guru dan peserta didik sering dihadapkan pada berbagai masalah baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun yang menyangkut hubungan sosial. Apa lagi pada saat pandemi covid-19 melanda ada beberapa kendala sehingga pembelajaran daring tidak dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga perlu untuk ditinjau lebih mendalam terkait masalah tersebut. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana problematika guru PAI dalam pembelajaran daring pada masa pendemi Covid-19 di SMPN 9 Banjarbaru. Maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahuai problematika guru PAI  pada pembelajaran daring dimasa pendemi Covid-19 SMPN 9 Banjarbaru serta aspek pendukung dan penghambatnya. Subjek dalam penelitian ini ialah 2 guru Pendidikan Agama Islam. Dalam penggalian data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengelolaan data dilakukan dengan klasifikasi data, editing, dan interpretasi data. Selanjutnya dianalisis dengan analisa deskriptif kualitatif dan ditarik simpulan secara induktif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Problematika Guru PAI pada Pembelajaran Daring dimasa Pendemi Covid-19 SMPN 9 Banjarbaru, Problematika Guru PAI pada pembelajaran daring di SMPN 9 Banjarbaru dalam pelaksanaanya kurang maksimal karena ada beberapa problem yang dihadapi Guru pendidikan agama Islam seperti: 1) Kurangnya perhatian orang tua. 2) penggunaan media pembelajaran yang kurang bijak. 3) Malas mengerjakan tugas sekolah. 4) Jaringan tidak Stabil. 5) Keadaan kondisi Ekonomi keluarga. Terlihat dari Guru Pendidikan Agama Islam melaksanakan pembelajaran daring dengan melakukan pelaksanaan, penugasan dan problematika pada penilaian.Aspek yang mendukung problematika Guru PAI pada Pembelajaran Daring antara lain berasal dari latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan kepribadan guru Pendidikan Agama Islam. Selain itu media pembelajaran, dan lingkungan keluarga terutama orangtua yang juga menjadi aspek penghambat Problematika Guru PAI pada pemnelajaran daring dimasa pendemi COVID-19 SMPN 9 Banjarbaru. Aspek yang menghambat adalah rendah dan penggunaan media pembelajaran yang kurang bijak, karena penggunaan handphone sebagai media pembelajaran secara bebas dapat membuat siswa tidak fokus dan malas dengan tugas-tugas yang diberikan guru. Selain itu, jaringan yang tidak stabil juga membuat siswa kesulitan pada saat mengerjakan tugas. Kata Kunci: Guru PAI, Pembelajaran Daring, Problematika.
PEMBIAYAAN KEPEMILKAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN AKAD MUSYĀRAKAH MUTANĀQISHAH DAN PEMBERIAN TA`ZĪR KEPADA NASABAH YANG TERLAMBAT MEMBAYAR ANGSURAN Hayati, Anisah Norlaila
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 2 (2022): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.286 KB) | DOI: 10.47732/adb.v5i2.181

Abstract

ABSTRACT: Home ownership financing is short, medium, or long-term financing to finance the purchase of a residential home, either new or used. Akad Musyārakah Mutanāqishah is a new alternative applied in home ownership financing products by Bank Syariah Mandiri Pusat. Customers who have applied for home ownership financing are required to pay an allowance every month. However, if the customer delays the payment until maturity, the customer will be given a ta'zīr in the form of a fine. The method used by the writer in this research is qualitative research which is a case study. Using primary data sources, that is data obtained from interviews with the Central Bank Syariah Mandiri. Secondary data sources is data of supporting data such as DSN-MUI fatwas, related books, journals, and others. The results of this study state that the permissibility of giving ta'zīr to customers who are able but deliberately delay the payment of installments at the maturity sat based on the fatwa DSN-MUI No. 17 /IX/2000, which is the purpose of giving this ta'zīr to cause a deterrent effect for customers and make them disciplined and responsible for their obligations. The fine funds that have been paid by customers should not be recognized as an opinion by the Central Mandiri Sharia Bank but rather become a social fund managed by LAZNAS BSM UMAT.KEYWORDS: Home Ownership Financing, Musyārakah Mutanāqishah, Ta`zīr. ABSTRAK: Pembiayaan kepemilikan rumah merupakan pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang guna membiayai pembelian rumah tinggal, baik baru ataupun bekas. Akad Musyārakah mutanāqishah merupakan alternatif baru yang diterapkan dalam produk pembiayaan kepemilikan rumah oleh Bank Syariah Mandiri Pusat. Nasabah yang telah mengajukan pembiayaan kepemilikan rumah diwajibkan untuk membayar anggsuran setiap bulannya. Akan tetapi jika nasabah menunda-nunda pembayarannya hingga jatuh tempo, nasabah akan diberikan ta`zīr berupa denda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat studi kasus, dengan sumber data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Bank Syariah Mandiri Pusat. Sumber data sekunder antara lain adalah data-data pendukung seperti fatwa DSN-MUI, buku-buku terkait, jurnal, dan lainnya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa diperbolehkannya pemberian ta`zīr kepada nasabah yang mampu akan tetapi sengaja menunda-nunda pembayaran angsurannya pada saat jatuh tempo berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 17/IX/2000, yang mana tujuan pemberian ta`zīr ini untuk menimbulkan efek jera bagi nasabah dan menjadikan mereka disiplin serta bertanggung jawab atas kewajibannya. Adapun dana denda yang telah dibayarkan oleh nasabah tidak boleh diakui sebagai pendapat oleh pihak Bank Syariah Mandiri Pusat melainkan menjadi dana sosial yang dikelola oleh LAZNAS BSM UMAT.KATA KUNCI: Musyārakah Mutanāqishah, Pembiayaan Kepemilikan Rumah, Ta`zīr. 
IMPLEMENTASI AKHLAKUL KARIMAH SANTRI PUTRA PONDOK PESANTREN DARUL ILMI BANJARBARU Hayati, Anisah Norlaila; Toriqularif, Muhammad; Zulkifli, Zulkifli
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2020): August
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v3i2.336

Abstract

Abstract: The formulation of the problem in this research is how to implement Akhlakul Karimah at the Putra Santri Islamic Boarding School in Darul Ilmi Banjarbaru and what are the obstacles and solutions to the Implementation of Akhlakul Karimah at the Putra Santri Islamic Boarding School in Darul Ilmi Banjarbaru. The subjects of this research were two moral teachers, two administrators, and two students in Muallimin's third grade class. The author used interview, observation and documentation techniques to collect data. Meanwhile, data processing techniques are carried out by editing and classifying data, then analyzing it using qualitative analysis and then drawing conclusions inductively. Based on the research results, the method of implementing morals for male students at the Darul Ilmi Islamic boarding school, which aims to ensure that students have noble morals, has been effective. This can be seen from the indicator, namely that the students live with a religious teacher who can be a good role model for them. Apart from that, there is also support from the lessons taught by the ustadz to them, the factors that influence the formation of morals are caused by internal and external factors, the internal factors are due to the students' lack of awareness of good morals. Meanwhile, the external factors are due to the support of the environment where the students live. Here students live with other students, which can influence the implementation of noble morals because each individual student has a different background. Keywords: Akhlakul Karimah, Implementation, Santri. Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana Implementasi Akhlakul Karimah Santri Putra Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru dan apa hambatan dan solusi Implementasi Akhlakul Karimah Santri Putra Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru. Subjek penelitian ini dua guru akhlak, dua pengurus, dan dua santri  dikelas tiga Muallimin. Penggalian data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data dilakukan dengan editing dan klasifikasi data, selanjutnya dianalisa dengan analisis kualitatif kemudian mengambil kesimpulan dengan cara induktif. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa metode penerapan akhlak santri putra di pondok pesantren darul ilmi yang bertujuan agar santri mempunyai akhlak yang mulia sudah berjalan efektif. Hal tersebut bisa dilihat dari  indikatornya yaitu santri tinggal bersama ustadz yang bisa menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka. Disamping itu juga dukungan dari pelajaran yang diajarkan oleh ustadz tersebut kepada mereka, faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak disebabkan faktor internal dan eksternal, faktor internalnya karena kurangnya kesadaran santri terhadap moral yang baik tersebut. Sedangkan faktor exsternalnya karena dukungan lingkungan tempat santri tinggal. Disini santri tinggal bersama santri yang lain, yang bisa mempengaruhi dalam penerapan akhlak mulia karena setiap individu santri memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Kata Kunci: Akhlakul Karimah, Implementasi, Santri.
PEMBERIAN WASIAT WAJIBAH KEPADA KELUARGA NON-MUSLIM PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I Basyir, Ahmad; Fitrianoor, Wahyu; Hayati, Anisah Norlaila
MAQASHIDUNA: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM Vol 2, No 2 (2024): December 2024
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam STAI Al-Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/maqashiduna.v2i2.567

Abstract

AbstractThe granting of a mandatory will to a non-Muslim family is something new in the study of inheritance law, mandatory wills are included in the ijtihadiyah issue because there has not been a Nash argument that explains this implicitly. So the argument put forward is the argument of inheritance and wills, considering that the law applies according to the place of residence and in Indonesia the majority of the population is Shafi'iyah, so this issue must be reviewed from the perspective of Imam Shafi'i. This study focuses on the granting of mandatory wills to non-Muslim families from the perspective of Imam Shafi'i.This study is classified as a type of normative research with a normative legal approach. The primary legal material in this study is the book Al-Umm volume 5 and secondary legal materials in the form of the Compilation of Islamic Law and other books and scientific papers related to wills. The legal materials collected are then analyzed so that conclusions can be drawn.The results of this study are that according to Imam Shafi'i, religious differences are an obstacle to inheritance by adhering to the hadith prohibiting mutual inheritance for those of different religions. Imam Syafi'i also believes that the meaning of the word "Infidel" is the same for everyone, whether they are idol worshipers, fire worshipers, apostates, harbi infidels or dhimmi infidels.Keywords: Imam Syyafi'i, Non-Muslim, Wasiat WajibahAbstrakPemberian wasiat wajibah terhadap keluarga non-muslim merupakan hal yang baru dalam kajian hukum waris, wasiat wajibah tergolong dalam persoalan ijtihadiyah karena belum ditemukan dalil Nash yang menjelaskan hal ini secara implisit. Sehingga dalil yang dikemukakan ialah dalil dari waris dan wasiat, mengingat bahwa hukum berlaku sesuai dengan tempat berada dan di Indonesia mayoritas penduduknya bermazhab Syafi’iyah, maka persoalan ini harus ditinjau dari perspektif Imam Syafi’i. penelitian ini berfokus tentang pemberian wasiat wajibah kepada keluarga non-muslim perspektif imam Syafi’i.Penelitian ini tergolong jenis penelitian normatif dengan pendekatan yuridis normatif. Bahan hukum primer dalam penelitian ini adalah kitab Al-Umm jilid 5 dan bahan hukum sekunder berupa Kompilasi Hukum Islam serta buku-buku dan karya tulis ilmiah lainnya yang berhubungan dengan wasiat. Bahan hukum yang terkumpul kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan.Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa menurut Imam Syafi’i perbedaan agama merupakan penghalang dalam kewarisan dengan berpegang teguh dengan hadis larangan saling mewarisi bagi yang berbeda agama. Imam Syafi’i juga berpendapat bahwa makna kata “Kafir” semua sama, baik kafir penyembah berhala, penyembah api, murtad, kafir harbi maupun kafir dzimmi.Kata Kunci: Imam Syyafi’i, Non-Muslim, Wasiat Wajibah
STUDI KOMPARATIF AKAD MURĂBAHAH DAN AKAD MUSYĂRAKAH MUTANĂQISHAH DALAM PRODUK PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH Hayati, Anisah Norlaila
MAQASHIDUNA: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM Vol 1, No 2 (2023): December 2023
Publisher : MAQASHIDUNA: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/maqashiduna.v1i2.326

Abstract

Abstract:Home ownership financing is a product from Sharia Financial Institutions to finance new or used residential homes in the short, medium or long term. In home ownership financing activities, you can use a murăbahah contract (installment sale and purchase) and also a musyărakah mutanăqishah (joint ownership) contract. These two contracts each have similarities and differences when applied to home ownership financing. The type of method used in this research is normative using a comparative approach, which is compared in this research is DSN-MUI Fatwa No. 04/IV/2000 concerning murăbahah and DSN-MUI Fatwa No. 73/XI/2008 concerning musyarakah mutanăqishah. The results of this research are house ownership rights using a murăbahah contract in the name of the customer where the customer is required to pay the house installments every month to the Sharia Financial Institution, while the Sharia Financial Institution gets an additional profit margin for the addition of the basic price and has been agreed at the beginning of the contract. Meanwhile, the right to own a house using a musyarakah mutanăqishah agreement is joint ownership based on the capital provided by the customer and the Sharia Financial Institution and the share of ownership of the Sharia Financial Institution will be reduced with the customer being obliged to pay installments on the house every month until the portion of house ownership becomes the customer's entire property.Keywords: Home Ownership Financing, Murăbahah, Musyarakah MutanăqishahAbstrak:Pembiayaan kepemilikan rumah merupakan suatu produk dari Lembaga Keuangan Syariah guna membiayai rumah tinggal baik baru ataupun bekas dalam jangka pendek, menengah, ataupun panjang. Dalam kegiatan pembiayaan kepemilikan rumah dapat menggunakan akad murăbahah (jual beli angsuran) dan juga akad musyărakah mutanăqishah (kepemilikan bersama). Kedua akad ini masing-masing memiliki kesamaan dan perbedaan apabila diterapkan dalam pembiayaan kepemilikan rumah. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif dengan menggunakan pendekatan komparatif, yang dikomparatifkan dalam penelitian ini adalah Fatwa DSN-MUI No. 04/IV/2000 tentang murăbahah dan Fatwa DSN-MUI No. 73/XI/2008 tentang musyărakah mutanăqishah. Hasil dari penelitian ini adalah hak kepemilikan rumah dengan menggunakan akad murăbahah diatasnamakan nama nasabah yang mana nasabah diwajibkan membayar angsuran rumah tersebut setiap bulannya kepada Lembaga Keuangan Syariah, sedangkan Lembaga Keuangan Syariah mendapatkan keuntungan tambahan margin atas penambahan dari harga pokok dan telah disepakati di awal akad. Sedangkan hak kepemilikan rumah dengan menggunakan akad musyărakah mutanăqishah adalah kepemilikan bersama berdasarkan modal yang diberikan pihak nasabah dan Lembaga Keuangan Syariah dan akan berkurang porsi kepemilikan Lembaga Kuangan Syariah dengan nasabah yang wajib  membayar angsuran atas rumah tersebut setiap bulannya sampai porsi kepemilikan rumah menjadi milik nasabah sepenuhnya.Keywords: Murăbahah, Musyărakah Mutanăqishah, Pembiayaan Kepemilikan Rumah
PERAN MEDIATOR DALAM MENYELESAIKAN KASUS PERCERAIAN Apriana, Siti Dessy; Hayati, Anisah Norlaila
MAQASHIDUNA: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM Vol 1, No 1 (2023): June 2023
Publisher : MAQASHIDUNA: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/maqashiduna.v1i1.407

Abstract

AbstrakMediator adalah Hakim atau pihak lain yang memiliki sertifikat Mediator sebagai pihak netral untuk membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.Penelitian ini tergolong jenis penelitian lapangan dan jenis datanya adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian yuridis yaitu merupakan penelitian tentang ketentuan Hukum yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat serta penerapannya. Juga menggunakan pendekatan komparatif (comparative approach) yaitu menelaah perbandingan yang dilakukan antara peran Hakim yang satu dengan Hakim lainnya.Hasil penelitian yang ditemukan adalah Peran Mediator di Pengadilan Agama Banjarbaru ini ketika menyelesaikan kasus perceraian tersebut sudah sesuai dengan menurut peraturan undang-undang, ditambah lagi yang menjadikan penyebab banyak keberhasilan mediasi dengan damai adalah Hakim Mediator di sana yang telah memiliki sertifikat Mediator dan banyak pengalaman. Selain itu Mediator sangat memberikan dedikasi kepada para pihak yang bersengketa dengan secara baik dapat terlihat bagaimana skill yang dipakai ketika menangani yaitu tanpa menjudge kesalahan atau pendapat antara para pihak. Serta mau menjadi pendengar yang baik, dan berusaha untuk mendamaikan dengan mencarikan solusi terbaik terhadap permasalahan mereka.Kata Kunci: Peran Mediator, Perceraian, Pengadilan Agama