Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Workshop UI/UX Desain Aplikasi Berbasis Web Menggunakan Software Figma Pada SMK IT Bina Adzkia Christien Rozali; Samso Supriyatna; Mufidah Karimah; Muhammad Azriel Chaniago; Efri Jaya Gulo; Ramadhani Permana Putra; Ikhwan Abdi Legia; Sopianus Waruwu
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): APPA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sebuah website tidak terlepas dari proses desain, pada proses desain ini terdapat beberapa tahapan diantaranya wireframe, mock up dan prototype. Dewasa ini untuk proses desain sudah menjadi bidang pekerjaan yaitu Desain User Interface atau User Experience atau dikenal UI/UX Design. Maka dari itu generasi muda khususnya SMK IT Bina Adzkia harus mempunyai keterampilan atau dasar dalam proses perancangan web design salah satunya melalui kegiatan Workshop yang di selenggaran oleh mahasiswa/i dan dosen prodi Sistem Informasi, Universitas Pamulang. Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih siswa SMK IT Bina Adzkia dalam desain UI/UX aplikasi berbasis web menggunakan software Figma. Figma adalah alat desain berbasis web yang populer dan efisien untuk kolaborasi tim dalam pengembangan prototype aplikasi. Diharapkan dengan diadakannya workshop ini siswa dapat memahami konsep dasar desain UI/UX, mulai dari wireframing, mock up, dan pembuatan prototype, hingga pengujian user experience. Metode yang digunakan dalam workshop ini adalah metode praktikum langsung dengan pendampingan instruktur yang berpengalaman di bidang desain UI/UX. Peserta akan dibimbing untuk membuat desain antarmuka pengguna (UI) yang intuitif dan mudah digunakan serta memastikan pengalaman pengguna (UX) yang optimal. Selanjutnya, peserta juga diperkenalkan dengan prinsip-prinsip desain yang baik, termasuk tata letak, tipografi, warna, dan elemen visual lainnya yang berperan penting dalam menciptakan aplikasi yang menarik dan fungsional. Hasil yang diharapkan dari workshop ini adalah meningkatnya keterampilan desain siswa, khususnya dalam menggunakan Figma, serta kesiapan mereka untuk terlibat dalam proyek pengembangan aplikasi berbasis web di masa depan. Workshop ini juga bertujuan untuk menginspirasi siswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan desain yang menarik dan fungsional. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat memiliki bekal yang cukup untuk bersaing di dunia industri teknologi yang terus berkembang.
Penerapan Algoritma Boyer-Moore Sebagai Pra-Proses Identifikasi DNA Forensik Mufidah Karimah; Afrizal Zein
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 34 No 3 (2024): Sainstech : Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/stch.v34i3.2109

Abstract

Identifikasi DNA forensik merupakan alat yang sangat penting dalam penyelidikan kriminal dan proses hukum, membantu penegak hukum dalam menghubungkan individu dengan kejahatan atau kejadian tertentu. Proses ini sering melibatkan analisis sekuens DNA yang kompleks dan memerlukan waktu yang signifikan untuk pencocokan. Dalam konteks ini, penerapan algoritma pencocokan pola yang efisien dapat mempercepat dan mempermudah analisis DNA. Artikel ini mengkaji penerapan algoritma Boyer-Moore sebagai pra-proses dalam sistem identifikasi DNA forensik. Algoritma Boyer-Moore adalah algoritma pencocokan pola yang terkenal karena efisiensinya dalam mencari substring dalam teks yang panjang. Algoritma ini menggunakan pendekatan heuristik untuk meningkatkan kecepatan pencarian dengan menghindari perbandingan yang tidak perlu, menjadikannya sangat efektif untuk tugas pencocokan string. Dalam konteks identifikasi DNA, algoritma ini diterapkan untuk menyaring sekuens DNA yang besar dari basis data forensik, sehingga mengurangi waktu pencocokan dan meningkatkan akurasi analisis. Pada tahap pra-proses, algoritma Boyer-Moore digunakan untuk memproses data DNA dengan membandingkan urutan pola DNA yang diidentifikasi dari sampel forensik dengan sekuens DNA yang ada dalam basis data. Dengan memanfaatkan fitur-fitur algoritma seperti penggeseran pola yang cerdas dan tabel penggeseran, proses pencocokan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Hasil dari tahap ini adalah kandidat sekuens DNA yang relevan yang kemudian diteruskan untuk analisis lebih lanjut. Hasil penerapan algoritma Boyer-Moore dalam studi ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi pencocokan DNA. Kecepatan pencocokan meningkat drastis, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menganalisis data DNA yang besar. Selain itu, algoritma ini membantu mengurangi jumlah false positives, yaitu kesalahan dalam pencocokan yang dapat menyebabkan kebingungan atau kesalahan dalam proses hukum. Penerapan algoritma ini pada tahap pra-proses mempermudah proses identifikasi dengan menyediakan subset data yang lebih kecil dan lebih relevan untuk analisis mendalam. Kata kunci:Boyer moore algorithm, Pencocokan DNA, Komputer Forensik