Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI KETUA KELOMPOK TANI HUTAN II (KTH II) KEPADA ANGGOTANYA DI KAMPUNG CITIIS DESA MEKARJAYA KECAMATAN ARJASARI BANJARAN KABUPATEN BANDUNG Amin, Amin; Kustiman, Erwin; Habib, Mohd Nadzrizal; Tiaralivia, Nathasya
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol. 8 No. 2 (2024): Pemberdayaan UMKM, Inovasi Pendidikan, dan Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35446/diklatreview.v8i2.1865

Abstract

Communication patterns are defined as forms or patterns of relationship between two or more people in the process of sending and receiving in the right way so that the message in question can be understood by the communicant (KTH members). The Forest Farmer Group is a group of farmers who work on gardens or forest land owned by Perhutani. Effective communication within the Forest Farmers Group (KTH) II Kampung Citiis is crucial. However, farmers' ignorance about effective communication patterns is a major obstacle. Therefore, the priority issue is counseling and training with an effective communication pattern system between the Chair of KTH II and members of KTH II Kampung Citiis, which requires a deep understanding of the need for interpersonal communication in agriculture as well as strategies to overcome the ignorance of forest farmers so that messages related to agriculture can be conveyed and understood well by all KTH members. The most effective communication is communication when it is able to change someone's attitude, opinion or behavior dialogically and this can be done between the Extension Officer and the farmers, not depending on how big the quantity is but how big the quality is. Based on the problems that have been identified with partners, there is an agreement to determine priority problems for which immediate solutions will be sought, with the aim of Agricultural Extension and Training which prioritizes how to plant horticulture, coffee and protect forests. Apart from that, efforts are explained to find out the differences and similarities between good and correct planting techniques. There are three activity methods used by the team, namely the directing method, mentoring method and facilitation. The research method in this study uses a descriptive-explanatory research type, namely describing and explaining efforts to find out the differences and similarities in good and correct planting techniques, including fertilization, treatment and plant maintenance, while the data analysis techniques used in this research include interview transcripts, data reduction, analysis, data interpretation and triangulation.
Pendampingan Peningkatan Kapasitas Aparatur Kec. Nagrak Kab. Subang dalam Kehumasan Melalui Sosialisasi Aturan Standar Kompetensi Wartawan dan Standar Perusahaan Pers Terverifikasi Dewan Pers di Kota Bandung Amin, Amin; Kustiman, Erwin; Rosaeni, Kamelia Fazar; Tausiyah, Filyar Rahmi
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v6i2.37937

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Aparatur Kec. Nagrak Kab, Subang, khususnya yang diberikan tugas kehumasan, terkait regulasi Standar Kompetensi Wartawan dan Standar Perusahaan Pers.Kecamatan Nagrak ujung tombak penyangga pariwisata seharusnya memiliki aparatur humas yang punya kemampuan menyampaikan informasi yang baik yang perlu disamapaikan kepada para wartawan dalam rangka promosi dan publikasi potensi daerahnya terutama potensi pariwisata yang menjadi penyangga penting pemberdayaan potensi daerahnya. Pariwisata seperti Ciater telah menjadi pusat destinasi wisatawan local yang paling diminati sampai sekarang yang tentunya mempengaruhi terhadap pendapatan daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat . Maka, banyak pihak yang kemudian punya kepentingan terhadap potensi alam tersebut untuk dijadikan senjata atau modal kekuatan ekonomi daerahnya. Adapun masalah yang dimiliki oleh mitra adalah mitra belum memahami aturan terkait regulasi Standar Kompetensi Wartawan dan Standar Perusahaan Pers. Padahal dalam menjalankan aktivitasnya, mitra kerap berhubungan dan berkomunikasi dengan insan pers dan media. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendekatan kontekstual yaitu memberikan materi teori terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pengarahan dan pendampingan mitra dalam membuat materi penyuluhan, dan praktik. Lalu dilanjutkan dengan metode fasilitasi dalam membuat konten yang berisi materi penyuluhan, informasi, dan edukasi baik berupa tulisan maupun video melalui media sosial.
Representations of Stunting in Indonesian National Newspaper: Positioning a Culture-Oriented Approach Ibrahim, Idi Subandy; Amirudin, Aam; Kustiman, Erwin
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 2 (2023): Mediator: Jurnal Komunikasi
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v16i2.2922

Abstract

The problem of stunting has become a global and national issue, including in Indonesia. Unfortunately, studies regarding media coverage of stunting are still very rarely conducted by me- dia and communication scholars. Using the Social Positioning Theory framework initiated by Har- ré and Langenhove (1999) and developed by Ibrahim (2020), this article analyzes the positioning of stunting issues in the national media Kompas in relation to the perspectives they have developed in their news representations. The news stories selected were news published between 1 October 2022 and 31 March 2023 (6 months), 3 months before and after the kick-off of the 2023 Stunting Case Audit by the National Population and Family Planning Agency (BKKBN) on 18 January 2023. Multi-perspective approach is used to analyze data by combining quantitative and qualitative data analysis within a social positioning framework. This article can contribute to studies that consider it important to provide cultural spaces and make diverse voices heard in handling stunting and conclude that the media needs to increase the quantity and quality of reporting about stunting, as well as develop representations and reporting approaches that are culturally oriented and sensitive to values and culture which directly or indirectly influence people’s behavior and health.
Pola Komunikasi Antara Guru Kepada Murid Di Sma Global Solusi Indonesia Di Selacau, Batujajar Amin, Amin; Kustiman, Erwin; Habib, Mohd Nadzrizal; Tiaralivia, Nathasya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5778

Abstract

Pola komunikasi dalam konteks penelitian ini diartikan sebagai struktur atau pola hubungan antara guru dan murid di SMA Global Solusi Indonesia dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang memastikan pemahaman pesan oleh siswa. Penelitian ini fokus pada interaksi komunikasi efektif antara guru dan murid di SMA Global Solusi Indonesia untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi dalam mendukung proses belajar-mengajar. Efektivitas komunikasi dalam konteks pendidikan diukur oleh kemampuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku siswa secara dialogis. Pentingnya kualitas penyampaian pesan melalui komunikasi verbal dan non-verbal tetap menjadi fokus, dan keterampilan komunikasi guru menjadi penentu utama keberhasilan komunikasi. Penerimaan pesan oleh siswa memberikan umpan balik yang positif, tidak hanya dalam konteks pembelajaran, tetapi juga melibatkan faktor kedekatan antara guru dan siswa sebagai tolak ukur dalam komunikasi interpersonal. Efektivitas komunikasi interpersonal diukur melalui keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan yang diterapkan guru kepada siswanya. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif-eksplanatif, yang mencakup gambaran dan penjelasan upaya-upaya untuk memahami perbedaan dan persamaan teknik pembelajaran yang baik dan benar di SMA Global Solusi Indonesia. Teknik analisis data mencakup transkrip wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data, dan triangulasi untuk memastikan keakuratan dan validitas hasil penelitian.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PUBLIC SPEAKING DALAM MENDORONG WISATA BUDAYA SUNDA 'NYAWANG BULAN' DI DESA GIRIMEKAR KABUPATEN BANDUNG Tresnawati, Yanti Susila; Kustiman, Erwin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.48068

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan public speaking warga Desa Girimekar dalam mempromosikan potensi wisata budaya lokal, khususnya tradisi Nyawang Bulan. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah rendahnya kemampuan komunikasi lisan masyarakat dalam menyampaikan nilai budaya secara menarik dan persuasif. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan interaktif dengan pendekatan learning by doing, storytelling, dan fasilitasi digital sederhana. Hasil menunjukkan bahwa pelatihan mampu meningkatkan kepercayaan diri warga dalam berbicara di depan publik, menguatkan narasi budaya berbasis pengalaman, serta memicu produksi konten promosi melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok. Selain itu, muncul kelompok warga yang secara mandiri mereplikasi pelatihan kepada komunitas lain, membentuk sistem komunikasi kolektif, dan memfasilitasi promosi desa secara lebih profesional. Kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya kesadaran kritis terhadap peran komunikasi sebagai alat pelestarian budaya sekaligus strategi pengembangan ekonomi lokal berbasis pariwisata komunitas. Program ini membuktikan bahwa penguatan keterampilan komunikasi yang kontekstual, partisipatif, dan berbasis budaya mampu menciptakan transformasi sosial dan keberlanjutan inisiatif dari dalam masyarakat itu sendiri.