Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMENUHAN AKSES JAMBAN SEHAT BERBASIS MASYARAKAT DI DESA PASAR PEDATI DAN DESA PONDOK KELAPA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKIK NYARING KABUPATEN BENGKULU TENGAH Agus Widada; Jubaidi Jubaidi; Mualim Mualim; Yusmidiarti Yusmidiarti; Dino Sumaryono
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 12: Desember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya peningkatan perilaku higiene dan peningkatan akses sanitasi terus di kembangkan. Penerapan konsep Community Led Total Sanitation (CLTS) salah satunya, CLTS adalah sebuah konsep dengan pendekatan promosi dengan memfasilitasi masyarakat untuk menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dengan fokusnya tidak buang air besar sembarangan. Tingginya prevalensi diare diantaranya disebabkan karena akses jamban sehat. Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekik Nyaring masih ada dua desa yang mempunyai akses jamban sehat yang masih kurang. Di Desa pasar Pedati masih sebanyak 46 KK dan di Desa Pondok Kelapa masih ada 8 KK yang belum memiliki jamban sehat. Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menuju desa bebas buang air besar sembarang di Wilayah Kerja Puskesmas Pekik Nyaring yaitu dengan cara kombinasi pemicuan dan pemberian stimulant untuk pembangunan jamban Keluarga yang dilaksanakan oleh Tim Pengabmas dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Puskesmas Pekik Nyaring, Perangkat Desa Pasar Pedati dan Desa Pondok Kelapa, dan masyarakat desa Pasar Pedati dan Pondok Kelapa yang belum mempunyai atau yang memiliki jamban yang belum memenuhi syarat kesehatan. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Di Desa Pondok Kelapa telah terbangun WC komunal dan WC keluarga dengan 100% dana desa. Sedangkan untuk Desa Pasar Pedati telah terbangun 25 WC yang terdiri dari perbaikan WC keluarga 17 titik dan WC umum 1 pintu enam buah, dan 1 WC dua pintu 1 buah. Dengan terbangunya sarana jamban ini maka akses jamban sehat sudah tercapai 100%
PENDAMPINGAN PEMENUHAN AKSES JAMBAN SEHAT BERBASIS MASYARAKAT DI DESA RINDU HATI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABA TERET KABUPATEN BENGKULU TENGAH Agus Widada
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2024
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begawe.v2i4.160

Abstract

Upaya peningkatan perilaku higiene dan peningkatan akses sanitasi terus di kembangkan. Penerapan konsep Community Led Total Sanitation (CLTS) salah satunya, CLTS adalah sebuah konsep dengan pendekatan promosi dengan memfasilitasi masyarakat untuk menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dengan fokusnya tidak buang air besar sembarangan. Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat di Puskesmas Taba Teret Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah ada beberapa permasalahan yang ditemukan. Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Tahun 2020 sd 2022 terjadi peningkatan kejadian diare. Pada tahun 2020 sebanyak 73 kasus, tahun 2021 sebanyak 84 kasus dan tahun 2022 antara Bulan Januari - Juli sebanyak 88 kasus. Di desa Rindu Hati masih sebanyak 111 kepala keluarga yang masih buang air sembarangan dan 98 KK yang tidak mempunyai septiktank. Hasil musyawarah desa diperoleh kesepakatan spriktank telah terbangun sebanyak 9 buah septiktank konmunal yang diperuntukan 2 sampai 3 keluarga. Dengan telah terbangunnya septiktank percontohan ini diharapkan pemerintah desa dapat melanjutkan pembangunan sehingga semua warga mempunyai jamban yang sehat. Dengan keberadaan jamban sehat maka penyakit yang berbasis lingkungan dapat turun dan kesehatan masyarakat akan meningkat.
Pemetaan Vektor (Jentik) Malaria Wilayah Eliminasi di Puskesmas Sidomulyo Kota Bengkulu Moh. Gazali; Defi Ermayendri; Agus Widada
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 6 No 01 (2025): Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jspi.v6i01.1020

Abstract

Malaria is an infectious disease transmitted by the Anopheles mosquito vector and is still a public health problem in Indonesia. The morbidity and mortality rates due to malaria are high, and have the potential to cause Extraordinary Events (KLB). The existence of malaria vectors is influenced by physical, biological, and socio-cultural environmental factors, so that control efforts require cross-sectoral and programmatic cooperation. Along with the national malaria elimination target in 2030, Bengkulu Province has had four districts/cities achieve elimination status, one of which is Bengkulu City. To maintain this status, strengthening environmental surveillance is crucial.This study aims to map the type and distribution of breeding sites and the presence of Anopheles sp. larvae in the working area of Sidomulyo Health Center, Bengkulu City. This study used spatial analysis with the help of Geographic Information System (GIS) to produce effective visualization and illustrate the relationship between ecosystem characteristics and vector presence. Coordinates of breeding sites were identified and the presence of Anopheles sp. larvae was observed.From the mapping results, 12 potential breeding sites were found, consisting of 6 ditches, 3 swamps, and 3 ponds. Four of them were confirmed positive for Anopheles sp. It is recommended that surveillance officers and malaria program managers conduct routine monitoring at positive sites as well as malaria screening for migrants from endemic areas who live temporarily or permanently in the Sidomulyo Puskesmas area.
PENDAMPINGAN PEMENUHAN AKSES JAMBAN SEHAT MASYARAKAT DI DESA RINDU HATI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABA TERET KABUPATEN BENGKULU TENGAH Agus Widada; Mualim; Jubaidi Ade Febriani; Yusmidiarti; Mely Gustina
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2024
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya peningkatan perilaku higiene dan peningkatan akses sanitasi terus di kembangkan. Penerapan konsep Community Led Total Sanitation (CLTS) salah satunya, CLTS adalah sebuah konsep dengan pendekatan promosi dengan memfasilitasi masyarakat untuk menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dengan fokusnya tidak buang air besar sembarangan. Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat di Puskesmas Taba Teret Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah ada beberapa permasalahan yang ditemukan. Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Tahun 2020 sd 2022 terjadi peningkatan kejadian diare. Pada tahun 2020 sebanyak 73 kasus, tahun 2021 sebanyak 84 kasus dan tahun 2022 antara Bulan Januari - Juli sebanyak 88 kasus. Di desa Rindu Hati masih sebanyak 111 kepala keluarga yang masih buang air sembarangan dan 98 KK yang tidak mempunyai septiktank.Hasil musyawarah desa diperoleh kesepakatan spriktank telah terbangun sebanyak 9 buah septiktank konmunal yang diperuntukan 2 sampai 3 keluarga. Dengan telah terbangunnya septiktank percontohan ini diharapkan pemerintah desa dapat melanjutkan pembangunan sehingga semua warga mempunyai jamban yang sehat. Dengan keberadaan jamban sehat maka penyakit yang berbasis lingkungan dapat turun dan kesehatan masyarakat akan meningkat.