Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Discovery Learning pada Pembelajaran PAI dalam Mendukung Kurikulum Merdeka 'Afuwah, Rifa; Susanti, Dyah Aris; Purwandari, Wahyu
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 3 No 4 (2024): Anthor 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v3i4.322

Abstract

Penelitian ini melihat bagaimana Pendidikan Agama Islam (PAI) menggunakan pendekatan Discovery Learning untuk membantu sekolah dasar mengadopsi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka sejalan dengan strategi pembelajaran penemuan, yaitu melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep dan pengetahuan baru. Ini menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran individu. Siswa didorong untuk menyelidiki, mengajukan pertanyaan, dan mengambil kesimpulan sendiri melalui pembelajaran eksplorasi, yang membantu mereka tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan tetapi juga penyelidik dan pencari makna. Pendekatan ini dapat meningkatkan tujuan utama PAI yaitu pemahaman, internalisasi nilai-nilai agama, dan motivasi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara, serta analisisnya menggunakan model Miles dan Huberman. Temuan penelitian ini menunjukkan seberapa baik pembelajaran penemuan diterapkan di PAI, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mendorong pertumbuhan kemampuan berpikir kritis, kemandirian, dan kreativitas mereka. Selain itu, penelitian ini menyoroti potensi dan kesulitan yang terkait dengan penerapan strategi ini dan memberikan saran yang berguna bagi para pendidik yang ingin memaksimalkan pembelajaran PAI sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka.
Implementation of Problem Based Learning (PBL) Learning Model in Mathematics Subjects at Madrasah Ibtidaiyah Purwandari, Wahyu
EDUCARE: Journal of Primary Education Vol. 4 No. 2 (2023): EDUCARE: Journal of Primary Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/educare.v4i2.242

Abstract

Learning mathematics is a scourge for students; mathematics is considered difficult and scary, so it takes effort from a teacher to achieve the expected goals and fun. Mathematics requires a learning model to help students feel comfortable and happy; it is no longer a lesson they fear but a subject of interest. This study aims to provide solutions to students to follow the learning maximally and according to the goals to be achieved. This study is a type of qualitative descriptive research. The subjects in this study were teachers in MI Darussa'adah Domasan Kalidawir Tulungagung—data collection methods using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study explain that mathematics teachers apply the PBL model with several steps according to PBL syntax. Teachers experience several obstacles in using the Problem-Based Learning model, namely, lack of learning resources, lack of students' literacy skills, and limited time. However, the problem-based learning model has advantages in improving mathematics learning activities, including achieving goal activities so students can receive and achieve the target reference value or KKM.
Analisis Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sekolah terhadap Sikap Toleransi Siswa pada Perbedaan Agama 'Afuwah, Rifa; Purwandari, Wahyu
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 3 No 6 (2024): Anthor 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v3i6.363

Abstract

Indonesia memiliki keberagaman budaya, agama, etnis, dan bahasa yang kaya, namun tantangan menjaga harmoni tetap ada, terutama dalam toleransi antaragama. Meskipun nilai toleransi sangat vital kehadirannya, banyak kasus intoleransi yang melibatkan generasi muda menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi sikap toleransi, khususnya dalam pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh lingkungan keluarga dan sekolah terhadap pembentukan sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan sekolah terhadap sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama, dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Sumber data sekunder mencakup buku, artikel ilmiah, dan penelitian terdahulu yang relevan, yang dianalisis untuk mengidentifikasi kontribusi lingkungan keluarga dan sekolah dalam pembentukan sikap toleransi siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  Lingkungan keluarga dan sekolah berperan penting dalam membentuk sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama. Keluarga mengajarkan nilai toleransi melalui pendidikan agama dan keteladanan orang tua, sementara sekolah memperkuatnya melalui kurikulum, kegiatan sosial, dan keteladanan guru. Sinergi antara keduanya menciptakan landasan yang kuat bagi siswa untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendampingan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga untuk Mencegah Penyakit Berbasis Lingkungan Chusna, Puji Asmaul; Chusna, Okta Khusna Aisi; Purwandari, Wahyu; 'Afuwah, Rifa; Arisiana, Okta Thias
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2247

Abstract

Pengelolaan sampah rumah tangga menjadi salah satu isu penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, meningkatkan risiko penyakit, dan menambah beban tempat pembuangan akhir (TPA). Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga menggunakan teknologi biokonversi berbasis maggot. Pelatihan dilakukan dalam dua tahap, yaitu sesi teori dan praktik langsung. Peserta diajarkan cara memilah sampah, mengenal teknologi maggot, serta memanfaatkan pupa maggot sebagai pakan ternak yang bernilai ekonomi. Hasil survei menunjukkan peningkatan signifikan pada tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat, dari 35% pada pre-test menjadi 80% pada post-test dalam hal memilah sampah organik dan non-organik. Selain itu, kemampuan menggunakan maggot untuk mengolah sampah meningkat dari 25% menjadi 75%. Program ini juga berhasil mengurangi volume sampah organik hingga 50% per minggu di setiap rumah tangga peserta, sekaligus memberikan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan pupa maggot. Meskipun hasilnya positif, tantangan dalam mempertahankan keberlanjutan program masih ada, terutama terkait konsistensi masyarakat dalam memilah sampah dan memelihara maggot. Oleh karena itu, pendampingan dan monitoring secara berkala diperlukan untuk memastikan implementasi program ini dapat berjalan optimal. Kesimpulannya, teknologi biokonversi berbasis maggot dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk pengelolaan sampah rumah tangga, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Maggot, Biokonversi, Rumah Tangga, Lingkungan Berkelanjutan
Comparison of the Effectiveness of Flipped Classroom and Conventional Learning Models on Mathematics Comprehension of Grade V Students: Perbandingan Efektivitas Model Pembelajaran Flipped Classroom dan Konvensional pada Pemahaman Matematika Siswa Kelas V Chusna, Puji Asmaul; Purwandari, Wahyu
Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School Vol. 9 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/madrosatuna.v9i1.1636

Abstract

This study examines the comparison of the effectiveness of the flipped classroom learning model and the conventional model on the mathematics understanding of fifth-grade elementary school students.Using a quasi-experimental design involving 40 students divided into experimental and control groups, the research was conducted over 8 weeks with a focus on fractions, flat shapes, and data processing.The research results show that the flipped classroom model is significantly more effective in improving students' mathematical understanding (N-gain 0.68) compared to the conventional model (N-gain 0.42) with an effect size of 0.76.In-depth analysis reveals that the flipped classroom has the strongest impact on aspects of conceptual and applicative understanding, while the most influential factors for its success are the quality and accessibility of learning videos, student engagement in class activities, and parental support.These findings provide empirical evidence that the integration of technology through the flipped classroom model can be an innovative solution to improve the quality of mathematics learning in elementary schools, although its implementation needs to consider technological infrastructure, teacher readiness, and learning environment support.
Teknik Hafalan Berantai untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surah Pendek Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Chusna, Puji Asmaul; Agustina, Putri; Andini, Revany Dian; Purwandari, Wahyu; Nurjannah, Nofa
Auladuna: Jurnal Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 7 No 02 (2025): OKTOBER
Publisher : Program Studi PGMI, Universitas Al Falah As Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/ad.v7i02.2428

Abstract

This study aims to improve the ability of fifth-grade students at Madrasah Ibtidaiyah to memorize short surahs of the Qur’an Hadith subject. Memorizing short surahs is a funtamental aspect of islamic education as it is closely related to daily worship and the development of students’ religius character. This reserch amployed a Classroom Action Reserch (CAR) apporach, carried out in two cycles consisting of planning, action, observation, and refklection. The subjesubjects werw 20 students who dad difficulties in memorizing and reciting qur’anic verses. The chain memoeization technique was implemented through repetitive group recitation and individual turns, fostering an interactive and collaborative learning environment. The result indicated a signivicant improvement and students’ memorization skills, with the class average increasing from 62,65 in the pre-cycle (66% mastery) to 75.65 in cycle I (76%) and 81,6 in cycle II (82%). In addition to quantitative gains, students also showed increased self-confidence, cocetration, and participation.The succes of this technique was akso supported by the teacher’s role as a ficilitator and parental involvement at home. Chain memorization proved to be effection and is recommended for regular use in Qur’anic learning at the elementary level.
Eksplorasi Hakekat Pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah dalam Konteks Kurikulum Merdeka Purwandari, Wahyu; Safitri, Ika Nur; Karimah, Maulidiya Mutiara
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1130

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pendidikan matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam kerangka Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka, sebagai inovasi terbaru dalam pendidikan Indonesia, membawa perubahan signifikan dalam pendekatan pembelajaran, terutama dalam matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis kajian pustaka, yang mengumpulkan dan menganalisis berbagai literatur terkait untuk memahami bagaimana Kurikulum Merdeka mengubah cara pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah. Kurikulum Merdeka mendorong perubahan dari pembelajaran yang kurang efektif karena secara umum peserta didik hanya menerima konten atau pelajaran dan pendidik hanya menyampaikan materi sesuai dengan target capaian pembelajaran, menjadi lebih menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan karena peserta didik dan pendidik berkolaborasi dan proaktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan pemahaman peserta didik, pendidik mulai menggunakan strategi pengajaran mutakhir termasuk pembelajaran masalah, pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif. Namun implementasinya masih menghadapi kendala, seperti kesiapan guru dan terbatasnya sumber daya. Berdasarkan temuan penelitian, Kurikulum Merdeka yang sangat menekankan pada membantu siswa mengembangkan kompetensi yang relevan dengan masa depan mereka, berpotensi meningkatkan standar pengajaran matematika di MI secara signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat sangat membantu upaya MI untuk mengembangkan strategi pengajaran matematika yang lebih efektif.
Penggunaan Discovery Learning pada Pembelajaran PAI dalam Mendukung Kurikulum Merdeka 'Afuwah, Rifa; Susanti, Dyah Aris; Purwandari, Wahyu
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 3 No 4 (2024): Anthor 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v3i4.322

Abstract

Penelitian ini melihat bagaimana Pendidikan Agama Islam (PAI) menggunakan pendekatan Discovery Learning untuk membantu sekolah dasar mengadopsi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka sejalan dengan strategi pembelajaran penemuan, yaitu melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep dan pengetahuan baru. Ini menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran individu. Siswa didorong untuk menyelidiki, mengajukan pertanyaan, dan mengambil kesimpulan sendiri melalui pembelajaran eksplorasi, yang membantu mereka tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan tetapi juga penyelidik dan pencari makna. Pendekatan ini dapat meningkatkan tujuan utama PAI yaitu pemahaman, internalisasi nilai-nilai agama, dan motivasi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara, serta analisisnya menggunakan model Miles dan Huberman. Temuan penelitian ini menunjukkan seberapa baik pembelajaran penemuan diterapkan di PAI, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mendorong pertumbuhan kemampuan berpikir kritis, kemandirian, dan kreativitas mereka. Selain itu, penelitian ini menyoroti potensi dan kesulitan yang terkait dengan penerapan strategi ini dan memberikan saran yang berguna bagi para pendidik yang ingin memaksimalkan pembelajaran PAI sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka.
Analisis Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Sekolah terhadap Sikap Toleransi Siswa pada Perbedaan Agama 'Afuwah, Rifa; Purwandari, Wahyu
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 3 No 6 (2024): Anthor 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v3i6.363

Abstract

Indonesia memiliki keberagaman budaya, agama, etnis, dan bahasa yang kaya, namun tantangan menjaga harmoni tetap ada, terutama dalam toleransi antaragama. Meskipun nilai toleransi sangat vital kehadirannya, banyak kasus intoleransi yang melibatkan generasi muda menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi sikap toleransi, khususnya dalam pendidikan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh lingkungan keluarga dan sekolah terhadap pembentukan sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan sekolah terhadap sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama, dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Sumber data sekunder mencakup buku, artikel ilmiah, dan penelitian terdahulu yang relevan, yang dianalisis untuk mengidentifikasi kontribusi lingkungan keluarga dan sekolah dalam pembentukan sikap toleransi siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  Lingkungan keluarga dan sekolah berperan penting dalam membentuk sikap toleransi siswa terhadap perbedaan agama. Keluarga mengajarkan nilai toleransi melalui pendidikan agama dan keteladanan orang tua, sementara sekolah memperkuatnya melalui kurikulum, kegiatan sosial, dan keteladanan guru. Sinergi antara keduanya menciptakan landasan yang kuat bagi siswa untuk menginternalisasi dan menerapkan nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.