Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Subjective Well-Being Pada Mahasiswa Yang Berpacaran Jihan Hasna Salsabila; Masrita Gulo; Desie Dina Fitria; Tiara Arum Novelinna; Niken Sofi Salma; Willy Anggita Rimba Pramesti; Ela Rosalinda
Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Insan Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jipsoshum-widyakarya.v2i1.2555

Abstract

This research aims to investigate the level of Subjective Well-Being (Subjective Well-Being) in students who are dating in the university environment. Subjective Well-Being includes the psychological and emotional aspects of a person's life, including happiness, life satisfaction, and positive feelings towards oneself and the surrounding environment. romance This research sample consists of students from various study programs at various semester levels. In addition, this research also tries to identify factors that may affect the level of Subjective Well-Being in the context of romantic relationships. In addition, this research can also contribute to the literature of psychology and human development by providing additional insight into the emotional and psychological dynamics in romantic relationships in the student population.
PSIKOEDUKASI PADA SISWA SDN JERON DENGAN GANGGUAN PERILAKU MENGGUNAKAN PENERAPAN TEKNIK TOKEN-U Ela Rosalinda; Endah Fajri Arianti
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 4 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i4.10603

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik Token Ekonomi- U dalam psikoedukasi pada siswa SDN Jeron Boyolali yang mengalami gangguan perilaku. Gangguan perilaku pada anak sekolah dasar dapat berupa agresi, hiperaktivitas, atau ketidakmampuan untuk mengikuti aturan dan norma yang diterapkan di lingkungan sekolah. Penanganan yang efektif terhadap gangguan perilaku ini sangat penting agar siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan pendidikan dan sosial. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif untuk mengubah perilaku anak adalah dengan menggunakan sistem penguatan positif, seperti Token Ekonomi-U, yang dirancang untuk meningkatkan perilaku positif melalui pemberian token yang dapat ditukar dengan hadiah atau penghargaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest untuk menilai perubahan perilaku siswa setelah diterapkannya teknik Token Ekonomi- Subjek penelitian adalah siswa SDN Jeron Boyolali yang teridentifikasi memiliki gangguan perilaku. Dalam penelitian ini, siswa diberi kesempatan untuk memperoleh token setiap kali mereka menunjukkan perilaku positif yang sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama. Token yang terkumpul kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah atau kegiatan yang menyenangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik Token Ekonomi-U efektif dalam meningkatkan perilaku positif siswa, mengurangi frekuensi perilaku agresif dan destruktif, serta memperbaiki interaksi sosial antara siswa dengan teman sekelas dan guru. Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengikuti aturan dan meningkatkan keterlibatan dalam kegiatan belajar. Meskipun demikian, penelitian ini juga menemukan tantangan dalam hal konsistensi penerapan dan ketergantungan siswa terhadap hadiah eksternal yang dapat mempengaruhi keberlanjutan perubahan perilaku dalam jangka panjang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik Token Ekonomi-U dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam psikoedukasi untuk menangani gangguan perilaku pada siswa SD. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pendidik dan tenaga profesional di bidang psikologi pendidikan untuk mengintegrasikan teknik penguatan positif dalam upaya memperbaiki perilaku siswa dan mendukung perkembangan sosial-emosional mereka. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengatasi masalah serupa serta memperkaya praktik psikoedukasi di Indonesia.
STRATEGI PENANGANAN MASALAH PERILAKU KENAKALAN PADA ANAK DI SDN JERON BOYOLALI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGIS Ela Rosalinda
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 10 No. 4 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v10i4.10605

Abstract

Masalah perilaku kenakalan pada anak di SDN Jeron Boyolali menjadi perhatian utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Kenakalan anak, yang sering kali berupa perilaku agresif, pembangkangan, atau gangguan terhadap teman-teman sekelas, dapat mempengaruhi proses belajar mengajar dan menciptakan ketegangan dalam lingkungan sekolah. Penanganan masalah ini memerlukan pendekatan yang lebih holistik, di mana faktor-faktor psikologis anak perlu dipahami secara mendalam. Pendekatan psikologis berfokus pada pemahaman terhadap kebutuhan emosional dan sosial anak serta membantu mereka mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi dan perilaku. Strategi penanganan yang diterapkan di SDN Jeron Boyolali melibatkan beberapa langkah kunci. Pertama, penerapan bimbingan konseling untuk membantu anak memahami dan mengatasi perasaan frustrasi atau kecemasan yang mungkin menjadi akar masalah kenakalan mereka. Konselor sekolah bekerja sama dengan guru dan orang tua untuk merancang intervensi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Kedua, penguatan positif melalui pemberian penghargaan atau pengakuan terhadap perilaku baik anak dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk berperilaku lebih baik. Hal ini juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan psikologis anak secara lebih positif. Selain itu, pendekatan psikologis juga melibatkan pelibatan orang tua dalam proses perubahan perilaku anak. Orang tua diharapkan dapat memberikan contoh yang baik serta menciptakan komunikasi yang terbuka dengan anak-anaknya untuk mengurangi stres atau ketegangan yang mungkin terjadi di rumah. Program pelatihan untuk orang tua tentang pengasuhan yang mendukung perkembangan emosional anak juga dapat dilakukan sebagai bagian dari strategi. Dengan pendekatan yang melibatkan seluruh pihak, baik guru, konselor, maupun orang tua, diharapkan masalah kenakalan pada anak dapat diminimalisir, sehingga anak dapat berkembang secara optimal dalam lingkungan sekolah yang lebih sehat dan harmonis.
Analisis Lingkungan Kerja terhadap Stres dan Kinerja Karyawan di Distributor Plafon PVC Gemolong Ela Rosalinda; Anniez Rachmawati Musslifah; Faqih Purnomosidi
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 2 (2025): Juni : Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v5i2.5912

Abstract

This qualitative study investigates how the work environment influences employee stress levels and performance at a PVC ceiling distribution company in Gemolong. A comfortable and supportive workplace is considered essential in fostering employee productivity, while unmanaged stress can hinder work outcomes. The research adopts a case study approach, gathering data through in-depth interviews with five current employees, complemented by direct observation and document analysis. Results indicate that both the physical layout and social dynamics of the workplace significantly shape employees’ perceptions and behaviors. Positive environmental conditions—such as cleanliness, mutual support, and safety—help reduce stress and enhance work quality. In contrast, unclear roles, workplace noise, and poor communication were commonly associated with increased stress and decreased performance. The study recommends that the company pay attention to improving both tangible and intangible elements of the work environment to support employee well-being and maintain performance standards.