Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya Putra S, Ravenalla Abdurrahman Al Hakim Sampurna; Lestarisa, Trilianty; Widiarti, Astri; Rahmadina, Aprillia; Sarilolo, Renaldi Dupmar; Evita, Zalza Claudia; Claraniza, Kania; Wulandari, Intan Wahyu; Beatrice, Beatrice
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i3.219

Abstract

Pendahuluan: Upaya peningkatan status kesehatan pada kelompok masyarakat masih menjadi tujuan utama dari pemberian pelayanan kesehatan. Masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat tentunya beragam di mana dapat dipengaruhi oleh karakteristik seperti demografi, usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin serta budaya setempat. Pemberian edukasi kesehatan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan pada masyarakat dengan memberikan pengetahuan ataupun informasi mengenai masalah kesehatan yang terjadi agar masyarakat menjadi paham bagaimana menghindari faktor risiko dari suatu masalah kesehatan.Tujuan: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan beberapa penyakit tertinggi yang ada pada wilayah kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya yaitu Hipertensi, Osteoarthitis, Scabies, Diabetes Melitus dan Masalah kesehatan reproduksi pada remaja.Metode: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi tiga kali, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai hipertensi dan osteoarthritis, penyuluhan kedua mengenai scabies dan penyuluhan ketiga mengenai diabetes melitus dan masalah kesehatan reproduksi pada remaja. penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja BLUD Puskesmas Pahandut Palangka Raya yang mencakup posyandu lansia, puskesmas keliling serta sekolah.Hasil: Masyarakat memahami mengenai pengetahuan ataupun informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya.Simpulan: Perlu dilakukan analisis situasi kondisi kesehatan pada masyarakat agar dapat memberikan penyuluhan yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri guna masyarakat dapat menerapkan perilaku pencegahan yang tepat.
Hubungan Penggunaan Air Gambut dengan Keluhan Kulit yang Terjadi pada Masyarakat Desa Handil Sohor, Indonesia Nawan, Nawan; Wulandari, Intan Wahyu; Alexandra, Francisca Diana; Handayani, Septi
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2023.v6.170-177

Abstract

Background The use of peat water as a water source, especially in areas with large peatlands, such as in central Kalimantan, is still common. Handil Sohor is one of the villages in Central Kalimantan Province where the community still uses peat water for daily needs. Peat water, which does not fulfill the health requirement, is used for daily needs such as bathing and washing; therefore it can cause health complaints on the skin. Purpose of this study was to determine the correlation between peat water and skin disease complaints that happened in society. Methods The research type used is an analytical descriptive method with a cross-sectional design. The samples used in this research are 116 people taken with the purposive sampling technique and peat water samples. This research is conducted in June - October 2022. Results This research results showed that in a society with a contact duration of more than 60 minutes/day experienced skin disease complaints are 32 respondents in a society with a frequency of using peat water more than three times/day who experienced skin disease complaints are 41 respondents. The statistical test results through the chi-square test obtained the results for the contact duration variable with scores (p-value = 0,007) and (OR = 2,857). Conclusions Contact duration and frequency of use of peat water correlate with skin disease complaints.