Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kemampuan Komunikasi Matematis Tertulis Peserta Didik dengan Model Problem Based Learning pada Materi SPLDV Wijaya, Aldi Putra; Yusup, Muhammad
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i1.1223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis tertulis peserta didik kelas VIII dengan model Problem Based Learning pada materi SPLDV di SMPN 59 Palembang. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dalam belajar matematika. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tertulis. Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini kemampuan komunikasi matematis tertulis peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 59 Palembang masih didominasi oleh peserta didik yang berkategori sedang, hal tersebut berdasarkan hasil tes yang diikuti oleh 12 orang peserta didik yang menjadi subjek penelitian terdapat 2 orang peserta didik yang berkategori tinggi, 9 orang peserta didik berkategori sedang, dan 1 orang peserta didik berkategori rendah. Peserta didik yang berkategori tinggi sudah hampir memunculkan semua indikator, peserta didik yang berkategori sedang hanya sebagian indikator saja yang muncul, sedangkan peserta didik yang berkategori rendah belum bisa memunculkan indikator kemampuan komunikasi matematis tertulis. This study aims to analyze the written mathematical communication ability of grade eight students using the Problem-Based Learning model on SPLDV material at SMPN 59 Palembang. The subjects of this research were grade eight students who had high, medium, and low abilities in learning mathematics. In this study, the type of research used was descriptive qualitative research. Data collection techniques were carried out in written tests. In general, the results obtained from this research were that the written mathematical communication skills of grade eight students at SMP Negeri 59 Palembang were still dominated by students who were in the medium category. students in the high category, 9 students in the medium category, and 1 student in the low category. Students in the high category have brought up almost all the indicators, students in the medium category only some of the indicators appear, while students in the low category have not been able to come up with indicators of written mathematical communication ability.
Integrating ethnomathematics into mathematical modeling: Development of student worksheets based on the Bidar Boat festival Wijaya, Aldi Putra; Darmawijoyo, Darmawijoyo; Somakim, Somakim; Julaiha, Ellah
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 16 No 1 (2025): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajpm.v16i1.26854

Abstract

Purpose: This study aimed to develop and evaluate culturally contextualized student worksheets that integrate mathematical modeling with ethnomathematical elements from the Bidar Boat Festival. The goal was to enhance students’ modeling competencies and engagement. Method: The research employed a design-based research (DBR) approach, consisting of a preliminary study and a formative evaluation phase through iterative prototyping. Data collection involved expert validation, classroom observations, student interviews, and written assessments across three cycles with 24 junior high school students. Findings: The developed worksheets were found to be highly valid and practical. Students demonstrated strong performance on key modeling competencies: 97.5% understood the tasks, 93.54% translated real-life contexts into mathematical models, 81.88% applied mathematical operations accurately, and 80.42% interpreted results appropriately. Additionally, the learning tools enhanced student motivation, cultural awareness, and mathematical understanding. Significance: Embedding local cultural contexts, such as the Bidar Boat Festival, into mathematics instruction can bridge abstract mathematical concepts with students' lived experiences. The approach not only improved cognitive learning outcomes but also encouraged reflective thinking and cultural appreciation. The study contributes a replicable model for implementing culturally responsive, competency-based mathematics education.
Respon Guru SD melalui Training of Teacher untuk Meningkatkan Kecapakan Matematis di Era Revolusi 4.0 Nurhayati, Mira; Wijaya, Aldi Putra; Rahmadhani, Fitri; Situmorang, Gresilia; Mukarromah, Nizzah Aulia Ahsanah; Zulkardi, Zulkardi; Sukmaningthias, Novika; Nuraeni, Zuli
Media Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mpm.v9i2.4484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Respon Guru SD melalui Training of Teacher untuk Meningkatkan Kecapakan Matematis di Era Revolusi 4.0. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif dengan melibatkan subjek sebanyak 6 guru SD Negeri 7 Lawang Kidul. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara angket setelah dilakukan pelatihan kepada guru selama 6 hari. Angket yang digunakan pada penelitian ini merupakan angket dengan jawaban terbuka. Pada angket memuat perihal refleksi dari pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya. Data-data yang telah didapat kemudian diolah dan dianalisis secara Kualitatif Non Statistik yaitu, tanpa adanya perhitungan statistik, lalu hasil pada penelitian ini akan dideskripsikan melalui kalimat yang akan ditarik kesimpulannya. Hasil penelitian dari dilaksanakannya Training of Teachers (ToT) untuk meningkatkan kecakapan guru diihat dari data analisis dan pembahasan diperoleh bahwa guru telah mendapatkan beberapa informasi mengenai kecakapan yang diperlukan pada era revolusi industri 4.0 diantaranya belajar matematika dengan praktik, menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, dan pengetahuan bahwa ketika seorang guru matematika yang mengajar itu harus menjadi seorang  guru yang menyenangkan dan bisa menjelaskan materi pembelajaran matematika dengan cara yang menarik.
Open-Ended Problem dengan Konteks Perahu Bidar untuk Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Statistika Wijaya, Aldi Putra; Zulkardi, Zulkardi; Susanti, Ely
Media Pendidikan Matematika Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mpm.v11i2.9764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Open-Ended Problem dengan konteks perahu bidar untuk kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi statistika. Jenis yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan subjek sebanyak 15 orang peserta didik di kota Palembang yang dipilih secara acak yaitu peserta didik kelas XI dan kelas XII yang memiliki kesediaan menjadi sukarelawan mengerjakan permasalahan yang disajikan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan cara tes tertulis dan wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya diolah untuk dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif non-statistik atau tanpa menggunakan perhitungan statistik. Kemudian hasil yang diperoleh akan dideskripsikan menggunakan kalimat yang merujuk pada indikator tahapan pembelesaian masalah Polya dan akan ditarik kesimpulannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan peserta didik telah mampu memahami masalah Open-ended dengan konteks perahu bidar pada materi statistika dengaan cara menuliskan informasi berdasarkan sudut pandang dari masing-masing peserta didik. Pada tahap merencanakan strategi pemecahan masalah sebagian besar peserta didik kesulitan dalam menentukan strateginya seperti membuat permisalan. Begitu juga pada tahap melaksanakan strategi pemecahan masalah sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam melaksanakan penyelesaian karena tidak dapat menyelesaikan tahapan sebelumnya. Pada tahap mengecek kembali solusi juga sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan pada tahap ini dikarenakan tidak dapat menyelesaikan tahapan sebelumnya dan tidak menemukan keterkaitan antara informasi yang diperoleh dan penyelesaiannya, hanya beberapa peserta didik saja yang berhasil melakukan pemecahan masalah sampai ke tahap tersebut.