Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI KRISIS KONSITUSI DI INDONESIA: PELAJARAN DARI KASUS SEJARAH Lestari, Egitia Dwi; Putri, Desi Aulia; Prawinata, Hendru
Widya Pustaka : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 12 No 1: Edisi Januari - Juni 2024
Publisher : Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Civic education has an important role in overcoming the constitutional crisis in Indonesia. Through civic education, people can think critically, creatively, and responsibly. In addition, the public can also have a greater ability to actively participate in the political process and hold the government accountable, and can reduce the likelihood of a constitutional crisis in the future. The constitutional crisis is a phenomenon that can shake the political and social stability of a country. Citizenship plays an important role as a key element that helps maintain the integrity and resilience of the country's constitution. In Indonesia, which has a long history of facing various constitutional crises, the role of citizenship is often a key factor in overcoming these challenges. This study explores the role of citizenship in overcoming the constitutional crisis in Indonesia through the analysis of several important historical cases. This study uses a systematic review method. The data collection method is carried out through documentation and literature studies. The data analysis technique uses source triangulation, which is in the form of searching for data from various sources of different journals and libraries to ensure data suitability. The results of the study show that effective civic education can increase political awareness and participation, reduce legal uncertainty, and strengthen trust in democratic institutions. Through this analysis of historical cases, it is evident that countries that consistently implement civic education are better able to face constitutional challenges.
PENGUJIAN ZONA INHIBISI DIFUSI CAKRAM EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma cottonii) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans Putri, Berta; Wulandari, Adinda Nur; Putri, Desi Aulia; Mawarni, Intan; Laksono, Bayu Aji; Nurjanah, Nahla Sabrina; Jaya, Iman Indra Kusuma; Perdana, Alfath Deip; Syam, Dalilla Nurathifa; Putri, Wanda Andella
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.5982

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak Eucheuma cottonii terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram. Streptococcus mutans merupakan penyebab utama karies gigi, dan pemanfaatan bahan alam seperti alga merah dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik sintetis. Sampel Eucheuma cottonii yang diperoleh dari Pesisir Desa Ruguk, Lampung Selatan, dimaserasi dengan pelarut metanol, kemudian diekstraksi menggunakan metode rotary evaporator dan water bath. Ekstrak diuji pada berbagai konsentrasi (10.000, 5.000, 1.000, 100, 10 ppm) untuk mengukur zona hambat terhadap bakteri uji. Hasil menunjukkan bahwa metode water bath menghasilkan zona hambat maksimal sebesar 2 mm pada konsentrasi 10.000 ppm dalam 24 jam pertama, tetapi efek antibakteri melemah seiring waktu. Metode rotary evaporator menunjukkan hasil yang berfluktuasi, dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 5.000 ppm sebesar 0,90 mm dan anomali pada konsentrasi rendah setelah inkubasi lebih lama. Secara keseluruhan, aktivitas antibakteri tergolong lemah (<5 mm), menunjukkan sifat bakteriostatik, yakni menghambat pertumbuhan tanpa membunuh bakteri secara permanen. Metode water bath lebih unggul dalam menghasilkan ekstrak yang stabil dengan aktivitas antibakteri konsisten dibandingkan rotary evaporator. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Eucheuma cottonii memiliki potensi antibakteri, tetapi optimasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap Streptococcus mutans.
PENGUJIAN ZONA INHIBISI DIFUSI CAKRAM EKSTRAK RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma cottonii) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans Putri, Berta; Wulandari, Adinda Nur; Putri, Desi Aulia; Mawarni, Intan; Laksono, Bayu Aji; Nurjanah, Nahla Sabrina; Jaya, Iman Indra Kusuma; Perdana, Alfath Deip; Syam, Dalilla Nurathifa; Putri, Wanda Andella
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.5982

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak Eucheuma cottonii terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram. Streptococcus mutans merupakan penyebab utama karies gigi, dan pemanfaatan bahan alam seperti alga merah dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik sintetis. Sampel Eucheuma cottonii yang diperoleh dari Pesisir Desa Ruguk, Lampung Selatan, dimaserasi dengan pelarut metanol, kemudian diekstraksi menggunakan metode rotary evaporator dan water bath. Ekstrak diuji pada berbagai konsentrasi (10.000, 5.000, 1.000, 100, 10 ppm) untuk mengukur zona hambat terhadap bakteri uji. Hasil menunjukkan bahwa metode water bath menghasilkan zona hambat maksimal sebesar 2 mm pada konsentrasi 10.000 ppm dalam 24 jam pertama, tetapi efek antibakteri melemah seiring waktu. Metode rotary evaporator menunjukkan hasil yang berfluktuasi, dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 5.000 ppm sebesar 0,90 mm dan anomali pada konsentrasi rendah setelah inkubasi lebih lama. Secara keseluruhan, aktivitas antibakteri tergolong lemah (<5 mm), menunjukkan sifat bakteriostatik, yakni menghambat pertumbuhan tanpa membunuh bakteri secara permanen. Metode water bath lebih unggul dalam menghasilkan ekstrak yang stabil dengan aktivitas antibakteri konsisten dibandingkan rotary evaporator. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak Eucheuma cottonii memiliki potensi antibakteri, tetapi optimasi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya terhadap Streptococcus mutans.