Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER DALAM MELAKUKAN MITIGASI DAMPAK EKONOMI DIMASA PENDEMI COVID-19. Rian Fikri Maulana; Itok Wicaksono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 3 No. 3 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v3i3.2511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepala desa dalam melakukan mitigasi dampak ekonomi dimasa pandemi covid-19 dan mendeskripsikan kinerja serta kendala apa saja dalam melakukan mitigasi. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, sumber data yang diperoleh dari Pemerintah desa garahan kecamatan silo kabupaten jember, Kepala desa garahan, masyarakat desa garahan, serta masayrakat yang menjalani program kepala desa tentang mitigasi dampak ekonomi dimasa pandemi covid- 19 . Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil pembahasan ini mengenai mitigasi dampak ekonomi dimasa pandemi Covid-19, tujuan kebijakan, komunikasi, dan sumber daya untuk melakukan mitigasi. Dalam melaksanakan program mitigasi dampak ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat desa garahan dimasa pandemi Covid-19 masih belum optimal, karena masyarakat masih banyak yang mengeluhkan ekonominya yang tidak stabil.
PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA SIDOMULYO, KECAMATAN SILO, KABUPATEN JEMBER Priska Apriliana Anggita; Kahar Haerah; Itok Wicaksono; Emy Kholifah
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 3 No. 11 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v3i11.3933

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kontribusi masyarakat lokal terhadap pengembangan wisata desa dan mengetahui strategi pengembangan wisata desa yang memerlukan keterlibatan aktif masyarakat lokal. Melalui pelibatan seluruh pihak terkait yang akan berperan penting dalam mengembangkan wisata desa, penelitian ini bertujuan untuk mempercepat terciptanya Desa Wisata. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman masyarakat sekitar agar dapat berkontribusi aktif dalam pertumbuhan wisata desa. Metodologi penelitian kualitatif deskriptif yang diterapkan. Temuan penelitian menunjukkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk penciptaan Desa Wisata. Musyawarah Desa juga merupakan acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk membicarakan dan memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan Desa Wisata. Selain itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), pengelola wisata, dan pelaku UMKM berkolaborasi dalam pelaksanaan pengembangan Desa wisata. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal, antara lain: (a) menyediakan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) bagi pekerja di industri pariwisata edukasi; (b) meningkatkan pemahaman pekerja terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); dan (c) meningkatkan dukungan pendanaan pemerintah desa untuk mendorong pertumbuhan wisata edukasi di wilayah tersebut. Tujuannya adalah agar industri pariwisata pendidikan tumbuh secepat dan seefisien mungkin.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN MENTRI DALAM NEGERI NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA DI DESA BALUNG KULON KABUPATEN JEMBER Gumilang, Muhammad Pijar Gumilang; Itok Wicaksono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 6 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i6.4758

Abstract

Tujuan dari penelitian ini mengetahui lebih jauh mengenai implementasi kebijkan penetapan dan penegasan batas Desa di Desa Balung Kulon. Sebagai gambaran dilaksanakan dan diadakannya kegiatan ini sebagai tertip administrasi dalam kegiatan pembangunan yang akan datang. Dengan memberikan kontribusi dari pemerintah Desa Balung Kulon diharapkan mampu menjalankan kegiatan penetapan atas Desa sampai tahap klarifikasi. Dengan ini diberikannya pengetahuan yang disampaikan tim JKPP (Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif) berharap kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri dalam kegiatan penetapan batas. Yang mana menentukan titik kordinat yang diawali dengan titik lokasi yang tergabung kedalam 3 desa yang biasa disebut sebagai titik simpul 3 desa seagai acuan pertaa pengambilan titik. Kemudian dari kegiatan yang dilakukan Tim JKPP berharap kegiatan yang dilakukan terhindar dari konflik antar desa mengenai penentuan batas. Namun pada kenyataannya terjadi konflik namun masih minim. Penguasaan alat dan penggunaan avenza maps yang diharuskan bagi semua perangkat desa untuk bisa mengoperasikannya. Dikarenakan agar kegiatan penetapan batas desa bisa dibagi kelompok menjadi beberapa grub sehingga akan mempercepat kegiatan penetapan dan penegasan batas Desa di Desa Balung Kulon. Dana yang digunakan dalam kegiatan ini diambi dari dana bagi hasil pajak yang dikelola oleh pemerintah desa sebagai dana penunjang kegiatan penetapan dan penegasan batas Desa di desa Balung Kulon
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DESA WISATA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA SIDOMULYO Arifta, Qalbiy Sinta Arifta; Itok Wicaksono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 6 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i6.4771

Abstract

Abstrak Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan program desa wisata Desa Sidomulyo dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Dalam penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif, dengan didukung data primer yang bersumber dari dari proses wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain itu, penelitian ini juga didukung dengan data sekunder yang bersumber dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan situs-situs resmi kepeme-rintahan. Setalah pencarian data, data-data tersebut melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dengan mengacu pada indikator-indikator keberhasilan implementasi menurut Goerge III Edward, kebijakan program desa wisata di Desa Sidomulyo sudah terimplementasikan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan indikator implemetasi Goerge III Edward diantaranya komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi yang terlihat dalam pengimplementasian program desa wisata tersbut. Namun, tetap perlu adanya peningkatan dan evaluasi terus menerus oleh pemerintah desa terkait pengimplementasian pada program desa wisata, khsuusnya pada indiaktor struktur birokrasi Sehingga, program desa wisata dapat terasa manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat Desa Sidomulyo.
EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH ADAT KAMPUNG BATARA (BACA TAMAN RIMBA) DI LINGKUNGAN PAPRING KABUPATEN BANYUWANGI Saputra, Ilham Trias Saputra; Itok Wicaksono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 7 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i7.4859

Abstract

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik, pendidik, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajaran berupa lingkungan sekitar dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa selama proses pembelajaran. Sekolah Adat Batara Dusun Papring, Kampoeng, dan hadir sebagai alternatif potensial untuk menjawab tantangan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan bahan pembelajaran terkait. Tujuan melihat efektivitas Program Sekolah Adat Kampung Batara (Baca Taman Rimba) di Lingkungan Papring Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah Sekolah Adat Kampoeng Batara mampu manarik minat masyarakat untuk bergabung dan mengikuti pelatihan, program ini dapat dinilai efektif untuk dikembangkan. Namun, program ini tidak memiliki target hanya berpacu pada berkembangnya program yang arahnya bersifat positif.
IMPLEMENTASI PROGRAM DESA INVESTASI TERNAK TERPADU DALAM MENINGKATKAN SEKTOR PEREKONOMIAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SUCO KECAMATAN MUMBULSARI Zuhri, Muhammad Zuhri; Itok Wicaksono
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 7 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i7.4892

Abstract

Tujuan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah tujuan penulis ini dimaksud untuk mencari jawaban atas permaslahan yang ada, sehingga diperoleh gambaran yang cukup jelas untuk hal tersebut. Adapun tujuan dari penulis yaitu untuk mengertahui Implementasi Program Desa Investasi Ternak Terpadu Dalam Meningkatkan Sektor Perkonomian Pendapatan Masyrakat Desa Suco Kecamatan Mumbulsari. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan adalah Bagaimana Implementasi Program Desa Investasi Ternak Terpadu Dalam Meningkatkan Sektor Perkonomian Pendapatan Masyrakat Desa Suco Kecamatan Mumbulsari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian adapun responden dan informan yang merupakan orang benar – benar mengetahui permasalahan yang akan di teliti dan narasumber yang memiliki keahlian serta pemahaman yang baik mengenai isu – isu tertentu. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bagaimana proses penerapan program Desa Investasi Ternak Terpadu dalam meningkatkan sektor perekonomian pendapatan masyarakattDesa Suco Kecamatan Mumbulsari
EVALUASI KEBIJAKAN BANTUAN SOSIAL DALAM MENINGKATKANKESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SLAWU,KABUPATEN JEMBER Agus Budi Herlambang; Itok Wicaksono
Interelasi Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): INTERELASI - Juli
Publisher : BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24716/fyvhsy33

Abstract

Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagaikebijakan, salah satunya adalah bantuan sosial (bansos). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasiefektivitas kebijakan bansos dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Slawu,Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Datadiperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan pihak pemerintah, pendampingprogram, serta penerima bantuan. Berdasarkan hasil temuan analisis berupa Kebutuhan yang mendesak,non diskriminasi, kesetaraan, pemberdayaan masyarakat melalui aspek keberlanjutan bansos, ketersediaandana jangka panjang dalam bansos, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pengurangan kemisikinandan kesenjangan sosial, potensi inflasi, dan ketergantungan pada bantuan sosial. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa bantuan sosial di Kelurahan Slawu memiliki dampak positif dalam membantukelompok rentan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Namun, terdapat kendala dalam pendataan penerimabantuan yang belum sepenuhnya akurat, sehingga masih ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belumterdaftar sebagai penerima. Selain itu, evaluasi juga menemukan bahwa bantuan sosial masih bersifatsementara dan belum sepenuhnya mampu meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat penerima. 
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DALAMMENURUNKAN ANGKA STUNTING DI DESA SUMBER AGUNG Achmad Al Fajri Senva Aulia; Itok Wicaksono
Interelasi Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): INTERELASI - Juli
Publisher : BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24716/q813j357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalammenurunkan angka stunting di Desa Sumber Agung. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisisefektivitas dan efisiensi perencanaan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Metode penelitianyang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara mendalam dengan berbagai informan, termasuk pemerintah desa, puskesmas, dan penerimabantuan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan observasi dan analisis data untuk mendapatkangambaran yang komprehensif tentang proses evaluasi kebijakan program Pemberian Makanan Tambahan(PMT). Berdasarkan temuan analisis data menunjukkan bahwa pencapaian tujuan program, keberlanjutanprogram, dampak program (impact), kesesuaian dengan kebutuhan, kualitas pelaksanaan program, analisishambatan dan tantangan, rasio input-output, biaya operasioanal, waktu pelaksanaan, penggunaan sumberdaya, biaya operasional, Perbandingan dengan Standar atau Benchmark. Hasil penelitian menunjukkanbahwa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) memiliki dampak positif dalam perbaikan statusgizi anak, meskipun tantangan dalam distribusi dan kualitas bahan makanan masih perlu diperbaiki. 
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN SOSIAL DALAM PEMENUHANKEBUTUHAN LANSIA DI DESA KASIYAN KABUPATEN JEMBER Dian Ayu Wulandari; Itok Wicaksono
Interelasi Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): INTERELASI - Juli
Publisher : BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24716/1axrdf92

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana Program Bantuan Sosial membantu lansia di Desa Kasiyan diKecamatan Puger, Kabupaten Jember. Fokus utama penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besarpengaruh bantuan sosial melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap tingkat kesejahteraanmasyarakat penerima manfaat, khususnya lansia. Penelitian juga akan mengkaji komponen yangmempengaruhi keberhasilan program. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan pendekatandeskriptif. Kepala desa, perangkat desa, dan penerima bantuan diwawancarai secara menyeluruh untukmendapatkan data. Penelitian ini juga menggunakan observasi dan analisis dokumen untuk mendapatkanpemahaman yang lebih baik tentang bagaimana bantuan sosial diterapkan. Berdasarkan temuan analisisdata menunjukkan bahwa kejelasan informasi, koordinasi antar pihak, hambatan komunikasi, upayapeningkatan komunikasi, dampak komunikasi, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber dayainformasi, sumber daya waktu, sikap dan komitmen pelaksana program, respon terhadap tantangan danhambatan, hubungan dengan penerima manfaat, koordinasi dan kolaborasi dengan pihak terkait, motivasidan etos kerja, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, hierarki dan pembagian tugas yang jelas, prosedurdan mekanisme kerja yang terstandardisasi, koordinasi antar unit yang efektif, sistem pelaporan danmonitoring yang terstruktur, alokasi sumber daya dan infrastruktur pendukung, transparansi danakuntabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa meskipun program BLT telah dilaksanakan terdapatbeberapa tantangan dalam pelaksanaannya
Institutional And Governance Complexity Of Payangan Marine Jember Tourism M. Hamdi HS; Itok Wicaksono; Gusti Made Darma
POLITICO Vol. 23 No. 2 (2023): JURNAL POLITICO FISIPOL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/politico.v23i2.3267

Abstract

High enthusiasm for marine tourism has driven the development of this sector in many places, but suboptimal management, as in Payangan and Jember, is actually discouraging visitors from returning. The cause of this reluctance is suspected to be due to suboptimal governance and institutional management. This study uses Soft Systems Methodology (SSM) to analyze these complexities in six stages. The findings show that there are 24 problems in governance and institutions in Payangan, including a lack of formal regulation enforcement and barriers to local community participation. Management groups tend to prioritize economic gains over the overall well-being of the community. Based on the results of this study, it is concluded that consensus is needed in enforcing regulations (formal constraints) and community participatory activities (informal constraints) to achieve sustainable governance. The proposed conceptual model integrates governance and institutional concepts to strengthen regulation and participation, with a focus on collaboration between management groups and local communities. Comparison between the conceptual model and the field situation shows the need for systematic change implementation that considers the interests of all stakeholders. Thus, this study offers an SSM-based strategy to improve the effectiveness of governance and institutions in marine tourism management, especially in Payangan and Jember, by strengthening regulation and increasing community participation. These steps are expected to provide a stronger foundation for the sustainable development of the marine tourism sector in the future.