Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEBIJAKAN OTONOMI KHUSUS PAPUA: EVALUASI DAN DAMPAK TERHADAP GERAKAN PAPUA MERDEKA Aulia Ghassani Zahra; I Ketut Putra Erawan; Tedi Erviantono; Efatha Filomeno Borromeu Duarte
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 3 No. 7 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v3i7.3014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan otonomi khusus Papua yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk mengatasi konflik dan memenuhi aspirasi politik masyarakat Papua. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kepustakaan, penelitian ini menganalisis sejauh mana kebijakan otonomi khusus telah berhasil mencapai tujuannya, serta dampaknya terhadap dinamika gerakan Papua Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan otonomi khusus belum sepenuhnya berhasil dalam meredakan konflik dan memenuhi aspirasi masyarakat Papua. Meskipun sebagian kelompok separatis memilih untuk terlibat dalam proses politik melalui lembaga-lembaga yang dibentuk dalam kerangka otonomi khusus, kelompok lain menolak kebijakan ini dan tetap memperjuangkan kemerdekaan melalui perjuangan bersenjata. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan dan kendala signifikan dalam implementasi kebijakan, seperti kendala politik dan birokrasi, hambatan sosial, budaya, dan ekonomi, serta kurangnya sinergi antara aktor – aktor kunci. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi kebijakan, penelitian ini merekomendasikan peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan, serta pendekatan yang lebih peka terhadap keragaman sosial dan budaya masyarakat Papua.
HEGEMONI PATRIARKI DALAM BUDAYA MERARIQ KODEQ PADA PEREMPUAN SUKU SASAK BERDASARKAN PERSPEKTIF SUBALTERN DI DESA UBUNG, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ni Made Shintya Andriani; I Ketut Putra Erawan; Efatha Filomeno Borromeu Duarte
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i2.4303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hegemoni patriarki dalam praktik budaya merariq kodeq dan dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan perempuan suku Sasak. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan studi kepustakaan, penelitian ini menganalisis kondisi kehidupan perempuan suku Sasak di Desa Ubung yang dihegemoni oleh patriarki dengan menggunakan teori subaltern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik merariq kodeq menjadi hal yang dinormalisasi oleh masyarakat sekitar atas nama budaya dan memunculkan berbagai bentuk hegemoni patriarki. Meskipun dalam peraturan nasional maupun hukum lokal setempat sudah mengatur tentang pernikahan dini, nyatanya implementasi peraturan ini belum dilakukan dengan maksimal. Hal ini menyebabkan angka merariq kodeq di Desa Ubung masih cukup tinggi dan posisi perempuan seakan tidak berdaya karena tekanan dari masyarakat yang masih sangat patriarki. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor pendorong terjadinya merariq kodeq seperti dari segi ekonomi, pendidikan, sosial, dan psikologis serta dampak yang ditimbulkan dari praktik ini yang tidak terlepas dari kurangnya sinergi antara aktor – aktor terkait. Untuk dapat menghentikan praktik merariq kodeq, penelitian ini merekomendasikan penegasan terhadap peraturan dan dan hukuman yang telah ada, agar masyarakat tidak lagi mendukung atau bahkan memaksa budaya merariq kodeq ini terus berjalan, serta perlunya kerjasama antar berbagai lembaga terkait dengan masyarakat setempat.
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK POLITIK: STUDI KASUS KAMPANYE PEMILU 2024 Putu Tya Aryantini; Gede Indra Pramana; Tedi Erviantono; Efatha Filomeno Borromeu Duarte
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 5 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i5.6910

Abstract

Perkembangan media sosial telah menghadirkan transformasi dalam komunikasi politik, khususnya selama kampanye Pemilu 2024 di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran media sosial dalam pembentukan opini publik politik, dengan fokus pada algoritma, fenomena echo chamber, dan strategi kampanye digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menjadi instrumen utama dalam menyampaikan pesan politik, meskipun fenomena filter bubble memperparah polarisasi. Media sosial juga berperan dalam meningkatkan partisipasi politik generasi muda, dengan menciptakan ruang dialog yang inklusif. Namun, tantangan seperti disinformasi dan kurangnya literasi digital menjadi ancaman bagi kualitas demokrasi. Studi ini merekomendasikan penguatan regulasi media sosial, peningkatan literasi digital, dan strategi komunikasi yang lebih etis oleh para kandidat politik. Dengan memahami kompleksitas interaksi antara media sosial dan opini publik, penelitian ini memberikan wawasan bagi pengembangan komunikasi politik yang lebih demokratis di era digital.