Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MUSEUM SUBAK: MENJAGA IDENTITAS BUDAYA AGRARIS DI TENGAH GEMPURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI BALI Ida Bagus Brata; Lianda Dewi Sartika
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jsp.v14i2.9814

Abstract

Museum sejatinya dapat diposisikan sebagai konstruksi identitas lokal dan nasional. Dalam perannya menjaga warisan sejarah lokal dan nasional, museum subak dapat menjadi lembaga otentifikasi identitas lokal dan nasional di masa silam dan sekaligus memproyeksikannya ke masa depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana museum subak dapat dijadikan wahana untuk menjaga identitas budaya agraris di tengah maraknya alih fungsi lahan pertanian di Bali. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen yang selanjutnya diolah secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: subak sebagai warisan budaya petani Bali yang bernilai luhur penting dilestarikan. Membangun kesadaran masa lalu bukan hanya bertujuan mempertahankan nilai-nilai lama, namun disertai pembinaan untuk mengembangkan terhadap unsur-unsur yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan masa kini maupun masa depan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memertahankan subak agar tetap eksis dalam mengantisipasi perkembangan global, seperti melalui wadah koordinasi antar subak dalam praktik pertanian di lapangan, terutama untuk menghindari timbulnya konflik karena air, koordinasi berkenaan dengan pola tanam, mendorong subak agar dapat berkembang menjadi suatu lembaga yang berorientasi agribisnis untuk meningkatkan pendapatan petani sangat penting dilakukan. Mengadakan program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk meningkatkan sumber daya manusia anggota subak, khususnya pimpinan-pimpinan subak. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kebijakan yang melibatkan petani untuk dapat mencegah atau setidaknya dapat mengurangi percepatan alih fungsi lahan.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) GUNA PENINGKATAN PANGKAT GURU DI SMA NEGERI 10 DENPASAR Rulianto; Lianda Dewi Sartika; Sri Datuti; Ida Bagus Brata
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi Vol. 5 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/widyamahadi.v5i1.4314

Abstract

Classroom action research (PTK) is one of the requirements for teacher promotion. However, many teachers have difficulty designing and implementing PTK. The purpose of this service is to provide assistance to teachers in creating and implementing PTK in order to fulfill the requirements for promotion. The approach used is direct assistance to teachers who need assistance in designing and implementing PTK. During the mentoring process, ongoing evaluation, feedback and discussions are carried out between the mentor and the teacher being mentored. Initial results show an increase in the quality of PTK design and implementation after receiving assistance. Teachers become more aware of the procedures and techniques for preparing PTK. It is hoped that in the future this assistance can continue to be carried out to increase teacher competence in making PTK as one of the requirements for promotion.
Tinjauan Aspek Afektif dalam Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia Nurlatifa; Lianda Dewi Sartika
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol. 6 No. 2 (2025): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v6i2.11521

Abstract

Pendidikan kewarganegraan bertujuan untuk menciptakan warga negara yang berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan sosial bermasayarakat sehingga salah satu kompetensi yang harus dicapai yaitu aspek afektif (sikap). Penelitian ini penting untuk dilakukan agar pendidik mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya berfokus pada pengajaran dan evaluasi aspek kognitif dan psikomotorik saja tetapi juga merancang pembelajaran dan evaluasi aspek afektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejauh ini perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia hanya berfokus pada ranah kognitif dan seringkali ranah penilaian aspek afektif terabaikan. Pendidik dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran dalam pendidikan kewarganegaraan berdasarkan taksonomi domain afektif sehingga aspek sikap dalam pendidikan kewarganegaraan dapat tercapai. Taksonomi domain afektif terdiri dari menerima, menanggapi, menghargai, pengorganisian, dan karakterisasi berdasarkan nilai atau kumpulan nilai.