Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Mata Pelajaran Alquran Hadits Gusrizal, Muhammad; Risnawati; Za’ba, Nasir
Rayah Al-Islam Vol 8 No 3 (2024): Rayah Al Islam Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i3.1005

Abstract

Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menjadi fokus utama dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits. Artikel ini mengeksplorasi pengaruh penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, khususnya materi syukur dan sabar. Penelitian menggunakan desain eksperimen semu dengan nonequivalent control group design. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest, serta dianalisis menggunakan uji statistik seperti t-test, uji N-Gain, dan analisis ukuran efek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran CTL memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam kemampuan berpikir kritis. Kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran CTL menunjukkan peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran direksional. Analisis data juga menunjukkan ukuran efek yang besar pada kelompok eksperimen, menandakan efektivitas model pembelajaran CTL dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, disarankan untuk menerapkan model pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits untuk meningkatkan pencapaian akademik siswa secara efektif. Improving students' critical thinking skills is the main focus in learning Al-Qur'an Hadith. This article explores the effect of applying Contextual Teaching and Learning (CTL) learning model in improving students' critical thinking skills in the subject of Al-Qur'an Hadith, especially the material of gratitude and patience. The research used a pseudo-experimental design with a nonequivalent control group design. Data were collected through pretest and posttest, and analyzed using statistical tests such as t-test, N-Gain test, and effect size analysis. The results showed that the application of the CTL learning model had a significant impact on improving student learning outcomes in critical thinking skills. The experimental group that followed CTL learning showed greater improvement than the control group that followed directional learning. Data analysis also showed a large effect size in the experimental group, signaling the effectiveness of the CTL learning model in improving students' critical thinking skills. This finding is consistent with previous research which shows that learning with a contextual approach can improve students' critical thinking skills. Therefore, it is recommended to apply more interactive and contextualized learning models in learning Al-Qur'an Hadith to effectively improve students' academic achievement
Model Pendidikan Islam Persfektif Azyumardi Azra dan Qurais Shihab Gusrizal, Muhammad; Alwizar; E. Hulawa, Djeprin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 3 (2024): Rayah Al Islam Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i3.1019

Abstract

Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, pendidikan Islam sering kali diremehkan dalam sistem pendidikan negara ini. Islam menekankan perhatiannya kepada pendidikan dan mewajibkan umatnya untuk atau menuntut ilmu secara menyeluruh. Hal ini terbukti dalam dalam banyak petunjuk Al-Qur’an untuk pembelajaran umat islam. oleh banyaknya perintah kewajiban belajar bagi umat Islam berlandaskan pada Al-Qur’an. Harapan kami masyarakat ammpu menyadari pentingnya mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran islam. Berdasarkan pernyataan di atas, pendidikan islam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan dan pendidikan kehidupan bangsa. Jika Indonesia ingin memiliki tenaga kerja yang handal, salah satu caranya adalah dengan menerapkan pendidikan islam yang baik. Azyumardi Azra dan Qurais shihab berabgi pandanganya tentang pendidkan islam yang menarik dan cocok untuk praktik modern. Visi azyumardi Azra tentang pendidikan islam adalah visi Nabi Muhammad SAW agar dapat mecapai jenjang yang lebih tinggi, menunaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi, dan mencapai kebahagian didunia dan akhirat. Study Islam H. M. Quraish Shihab membimbing santri dalam tugasnya sebagai manusia untuk mengabdi kepada Allah dan menjadi kahliafh. Landasan ajaran Islam terdiri dari enam jenis: Al-Quran, Sunnah, kata sahabat (madzhab shahabi), kemaslahatan umat atau sosial (maslahah almursalah), tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (‘urf), dan hasil pemikiran para ahli Islam atau ijtihad. Tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah mewujudkan “tujuan antara” dan “tujuan akhir” agar peserta didik dapat memahami ilmu-ilmu islam dan mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. The majority of Indonesia's population is Muslim, but Islamic education is often underestimated in the country's education system. Islam emphasizes its attention to education and obliges its people to study thoroughly. This is evident in the many Qur'anic instructions for Islamic learning. by the many commands of the obligation to learn for Muslims based on the Qur'an. We hope that people will realize the importance of knowing the values contained in Islamic teachings. Based on the above statement, Islamic education makes a major contribution to the development and education of the nation's life. If Indonesia wants to have a reliable workforce, one way is to implement good Islamic education. Azyumardi Azra and Qurais shihab have their views on Islamic education that are interesting and suitable for modern practice. Azra's vision of Islamic education is the vision of the Prophet Muhammad SAW in order to reach a higher level, fulfill the task as caliph on earth, and achieve happiness in the world and the hereafter. H. M. Quraish Shihab's study of Islam guides students in their duties as humans to serve Allah and become kahliafh. The foundation of Islamic teachings consists of six types: Al-Quran, Sunnah, the word of the companions (madzhab shahabi), the benefit of the people or social (maslahah almursalah), traditions or customs of the community ('urf), and the results of the thoughts of Islamic experts or ijtihad. The purpose of Islamic education is essentially to realize the "intermediate goal" and "final goal" so that students can understand Islamic sciences and apply them in everyday life.
Capaian Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin Umar Bin Khattab Gusrizal, Muhammad; Arbiyasin
Rayah Al-Islam Vol 8 No 4 (2024): Rayah Al Islam November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i4.1116

Abstract

Umar bin Khattab adalah seorang kepala yang kokoh dan kuat. Umar bin Khattab memiliki sifat-sifat keadilan, kemurahan hati, dll. pada dirinya. Umar bin Khattab meraih gelar Amirul Mukminin Karena kepemimpinannya, sementara negara yang ia pimpin dikenal sebagai khilafah, Umar ibn al-Khattab merupakan panglima perang yang terlibat langsung dalam peristiwa perang Badar, Uhud, Kaybar. Umar dikenal sebagai salah satu sosok Khilafah yang hebat dalam perjalanan sejarah peradaban umat islam, 10 tahun memimpin beliau berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam sampai ke wilayah Romawi (Syiria, Palestina, dan Mesir), serta seluruh wilayah kerajaan Persia termasuk Irak dengan pengaturan yang sitematis atas daerah-daerah yang ditaklukkannya. Kepimimpinan Umar ibn al-Khattab membawa umat islam kearah kemajuan dari aspek agama, pendidikan, budaya, sosial-budaya dan politik. Penelitian ini masuk kedalam kategori studi literatur, yang merupakan jenis penelitian yang menyelidiki berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal, dan karya literatur lainnya guna membentuk suatu konsep dan kerangka berpikir. Khalifah umar adalah seorang administrator yang luar biasa, fakta dan bukti mengenai kemampuannya terlihat sejak awal masa pemerintahannya. Umar bin Khattab was a strong and steadfast leader. He possessed qualities such as justice, generosity, and many others. He earned the title "Amir al-Mu'minin" due to his leadership, and the state he led was known as the caliphate. Umar ibn al-Khattab was a military commander who was directly involved in significant battles such as Badr, Uhud, and Khaybar. He is recognized as one of the greatest caliphs in the history of Islamic civilization. During his ten-year leadership, he successfully expanded the Islamic empire to include territories of the Roman Empire (Syria, Palestine, and Egypt) and the entire Persian Empire, including Iraq, with systematic management of the conquered regions. Umar ibn al-Khattab's leadership brought progress to the Muslim community in various aspects, including religion, education, culture, social affairs, and politics. This study falls into the category of literature review, a type of research that investigates various literary sources such as books, journals, and other literary works to form a concept and framework of thought. Caliph Umar was an extraordinary administrator, with facts and evidence of his abilities apparent from the beginning of his rule.
Pengaruh Intensitas Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an terhadap Akhlak dan Kedisiplinan Santri Madrasah ‘Aliyah Darussakinah Batu Bersurat Gusrizal, Muhammad; Ma’ali, Dasman Yahya; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an terhadap akhlak dan kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik analisis statistik berupa uji validitas, reliabilitas, normalitas, korelasi Pearson, linieritas, regresi linier, serta koefisien determinasi. Subjek penelitian terdiri dari siswa madrasah yang mengikuti program tahfizh secara intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian valid dan reliabel. Uji korelasi menunjukkan hubungan positif yang kuat antara intensitas tahfizh dengan akhlak (r = 0,687) dan kedisiplinan siswa (r = 0,679), keduanya signifikan pada p < 0,001. Uji regresi linier menghasilkan persamaan Y₁ = 6,471 + 0,677X untuk akhlak, dan Y₂ = 4,581 + 0,735X untuk kedisiplinan, dengan pengaruh signifikan dan model hubungan linier murni. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa intensitas tahfizh menjelaskan 47,1% variasi akhlak dan 46,2% variasi kedisiplinan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an tidak hanya memperkuat aspek kognitif keagamaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, integrasi program tahfizh dalam kurikulum madrasah perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter Islam yang holistik