Articles
Analisis Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa Kelas I pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Daulay, Agus Satria;
Saragih, Cindi Safitra;
Sitorus, Jesika;
Suryadi, Yeanny
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1834
Permasalahan dalam belajar di sekolah diantaranya adalah turunnya motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran. Rasa jenuh membuat motivasi dari belajar menurun, sehingga kondisi di dalam kelas menjadi tidak koperatif terhadap materi ajar. Hal yang paling mempengaruhi kejenuhan siswa tersebut adalah sikap guru dalam menguasai kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran yang mengandung muatan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu menekan kejenuhan siswa saat belajar, sehingga hasil belajar yang didapatkan lebih tinggi sesudah media tersebut digunakan oleh guru. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh serta mengetahui perbedaan motivasi dan tingkat kejenuhan siswa atau hasil belajar pada muatan Bahasa Indonesia antara pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran pada kelas 1 SD. Hasil penelitian membuktikan, tingkat kejenuhan menurun dengan ukuran nilai yang meningkat, yaitu sebesar 20,25%, dimana sebelum menggunakan media hanya mencapai 60,20%. Sedangkan setelah penerapan media mencapai 80,45%.
Analisis Kebiasaan Belajar Siswa Berprestasi di SD Negeri 107955 Lubuk Pakam
Sitorus, Jesika;
Ndona, Yacobus;
Saragi, Daulat
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1889
Hasil pendidikan yang terbaik dapat dicapai dengan cara belajar siswa atau kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa, sehingga siswa memperoleh prestasi dalam pendidikan. Sebagai generasi penerus, setiap siswa perlu mendapat pendidikan yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang dengan pesat, tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan memiliki berbagai macam kemampuan serta keterampilan yang bermanfaat (Ananda, 2017: 20). Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Bogdan dan Biklen (Ananda & Fadhilaturrahmi, 2018: 15) menjelaskan bahwa “dalam bidang pendidikan, penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik, karena penelitian ini sering berada di tempat dimana peristiwa peristiwa yang menarik perhatian terjadi secara alamiah”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mencari informasi mengenai kebiasaan belajar siswa berprestasi, dalam penelitian ini dimulai dari pencarian siswa berprestasi secara akademik yang memiliki nilai tertinggi yang masuk rangking tiga besar. Kebiasaan siswa berprestasi saat di sekolah, siswa selalu hadir tepat waktu sebelum proses belajar mengajar dimulai, siswa selalu memperhatikan dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran di depan kelas, mencatat materi yang dipelajari, siswa bertanya mengenai materi yang kurang dipahaminya dan siswa konsentrasi dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
Jesika Sitorus, Christina Sirait Implementasi Pendidikan Karakter Demokratis di kelas IV SD Negeri 101912 Pagar Merbau
Sitorus, Jesika;
Christina Sirait
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Periode Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v2i1.3301
Latar belakang: Sekolah dasar memiliki peran yang sangat signifikan dalam mencapai dan menciptakan sikap demokratis pada siswa. Selama di sekolah dasar siswa akan siap untuk memperoleh pengetahuan, serta siswa akan akrab dengan aturan kehidupan sosial, tapi di sisi lain pembelajaran di sekolah dasar belum memunculkan suasana yang demokratis, sehingga sikap demokrasi siswa belum tumbuh secara wajar. perlunya mendidik siswa tentang demokrasi di sekolah dasar dan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah- sekolah untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya arti suatu demokrasi, karena hal ini akan menciptakan siswa yang ingin menghargai, menghormati masyarakat lokal maupun global. Oleh karenanya, dalam praktik di sekolah dasar, demokrasi harus benar-benar ditegakkan melalui suasana kehidupan sekolah dan praktik pembelajaran. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian ialah kelas 4 SD Negeri 101912 Pagar Merbau yang terdiri dari 32 siswa. Hasil penelitian: hasil dari penelitian yang dilakukan maka didapatkan dari kegiatan implementasi pendidikan karakter demokratis di kelas 4 SD Negeri 101912 Pagar Merbau ialah kegiatan rutin berupa setiap harinya siswa bergiliran memimpin baris sebelum masuk ke kelas, memimpin berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, melakukan presentasi dan tanya jawab. Guru memberikan keteladanan dengan bersikap demokratis di kelas, guru juga menanamkan karakter demokratis melalui kegiatan spontan dengan menegur dan memperingatkan siswa yang sikapnya kurang baik serta melalui pengkondisian dengan membagi siswa menjadi empat kelompok dan tempat duduknya juga dibuat perkelompok. Kesimpulan: Keteladanan yang ditunjukan oleh guru melalui kepribadian sehari-hari di sekolah, serta teguran singkat ternyata mampu menumbuhkan perilaku berkarakter dengan cukup baik. Kata kunci: pendidikan karakter, demokratis, sekolah dasar
Implementasi Pendidikan Karakter Demokratis di kelas IV SD Negeri 101912 Pagar Merbau
Sitorus, Jesika;
Christina Sirait
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Periode Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v2i1.3301
Latar belakang: Sekolah dasar memiliki peran yang sangat signifikan dalam mencapai dan menciptakan sikap demokratis pada siswa. Selama di sekolah dasar siswa akan siap untuk memperoleh pengetahuan, serta siswa akan akrab dengan aturan kehidupan sosial, tapi di sisi lain pembelajaran di sekolah dasar belum memunculkan suasana yang demokratis, sehingga sikap demokrasi siswa belum tumbuh secara wajar. perlunya mendidik siswa tentang demokrasi di sekolah dasar dan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di sekolah- sekolah untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya arti suatu demokrasi, karena hal ini akan menciptakan siswa yang ingin menghargai, menghormati masyarakat lokal maupun global. Oleh karenanya, dalam praktik di sekolah dasar, demokrasi harus benar-benar ditegakkan melalui suasana kehidupan sekolah dan praktik pembelajaran. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian ialah kelas 4 SD Negeri 101912 Pagar Merbau yang terdiri dari 32 siswa. Hasil penelitian: hasil dari penelitian yang dilakukan maka didapatkan dari kegiatan implementasi pendidikan karakter demokratis di kelas 4 SD Negeri 101912 Pagar Merbau ialah kegiatan rutin berupa setiap harinya siswa bergiliran memimpin baris sebelum masuk ke kelas, memimpin berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, melakukan presentasi dan tanya jawab. Guru memberikan keteladanan dengan bersikap demokratis di kelas, guru juga menanamkan karakter demokratis melalui kegiatan spontan dengan menegur dan memperingatkan siswa yang sikapnya kurang baik serta melalui pengkondisian dengan membagi siswa menjadi empat kelompok dan tempat duduknya juga dibuat perkelompok. Kesimpulan: Keteladanan yang ditunjukan oleh guru melalui kepribadian sehari-hari di sekolah, serta teguran singkat ternyata mampu menumbuhkan perilaku berkarakter dengan cukup baik. Kata kunci: pendidikan karakter, demokratis, sekolah dasar
Gaya Kepemimpinan Wali Kelas Dalam Perspektif Psikologi Di SD Negeri 107955 Lubuk Pakam
Sitorus, Jesika
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Artikel Riset May 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v1i1.2375
Latar belakang: Penelitian ini dengan bertujuan mendeskripsikan sifat-sifat kepemimpinan wali kelas, yang sangat penting dalam mendidik peserta didik, mendeskripsikan psikologi kepemimpinan wali kelas, serta merancang model kepemimpinan wali kelas dalam perspektif psikologi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 107955 Lubuk Pakam.Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sedangkan Tekniknya melalui data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analsis data dengan model interaktif.Hasil penelitian: Hasil Penelitian yang dilakukan bahwa sifat-sifat kepemimpinan yang ditampilkan wali kelas adalah obejektif, empati, peka, membangun komunikasi kepada orang tua murid, mengolah administrasi kelas dengan rapi, adil, menguasai psikologi pendidikan, ramah, dan demokratis.Kesimpulan: Gaya Kepemimpinan wali kelas ini sangat bagus untuk memberikan kesempatan partisipasi kepada siswa dalam proses pembelajaran dan memperhatikan setiap kebutuhan individual siswa.
Implementasi Permainan Tradisional Ular Naga Dalam Menstimulasi Kemampuan Sosial Kelas 1SD Negeri 101912 Pagar Merbau
Sitorus, Jesika;
Saragi, Daulat;
Ndona, Yakobus
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset Nopember 2023
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v1i2.3259
Latar belakang: Permainan tradisional adalah budaya bangsa yang diwariskan secara turun-temurun dan sering dimainkan oleh anak-anak dalam kegiatan kesehariannya. Permainan tradisional memberikan kesan menyenangkan dalam kegiatannya meskipun hanya menggunakan alat-alat sederhana ataupun hanya melakukan gerak fisik saja. Banyak manfaat dari memainkan permainan tradisonal yakni salah satunya adalah mengembangkan kemampuan sosial anak. Kemampuan sosial anak dapat dikembangkan dengan kegiatan bermain. Bermain ialah sebuah aktivitas yang sangat akrab dengan kehidupan anak-anak. Pada saat individu dalam proses pembentukan diri dari anak-anak menuju dewasa tidak ada satupun individu yang tidak mengenal kegiatan permainan Metode penelitian:Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan karena informasi yang dibutuhkan untuk menyusun karya ilmiah tersebut berasal dari lapangan masyarakat, khususnya SD Negeri 101912 Pagar Merbau. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian: Dalam permainan ular naga dapat menstimulus kemampuan sosial anak seperti anak dapat berbagi peran saat memulai langkah dimana anak ada yang berperan sebagai pemimpin untuk mengintruksikan langkah mana yang akan dimulai dan ada yang menjadi anggota untuk mengikuti intruksi yang ada. Pada permainan tradisional ular nagayang dilakukan guru menggunakan media yang mudah didapat disekitar lingkungan sekolah. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa implementasi permainan tradisional ular naga dalam menstimulus kemampuan sosial anak di SD Negeri 101912 Pagar Merbau yang pertama perencanaan yaitu berisi guru mempersiapkan modul ajar, guru melakukan pijakan sebelum bermain dengan menyampaikan langkah-langkah dan kesepakatan- kesepakatan. Dalam pelaksanaan guru menerapkan permain tradisional ular naga dengan cara berkelompok Pada evaluasi guru melakukan penilaian ceklist terhadap anak dengan kategori sangat baik dalam lembar instrument penilaian
Implementasi Perilaku Toleransi Antar Umat Beragama Melalui Program Seroja Mekar di SDN107955 Lubuk Pakam
Sitorus, Jesika;
Arnun, Annisa
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Periode Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v2i1.5797
Latar belakang: Penelitian ini membahas mengenai program Seroja Mekar yang dikembangkan oleh salah satu sekolah dasar negeri di Lubuk Pakam. Seroja Mekar bertujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama di sekolah tersebut. Program Seroja Mekar terus tumbuh dengan baik dan didukung oleh seluruh guru dan staf sekolah, termasuk para orangtua. Metode penelitian: penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengolahan data berdasarkan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi (triangulasi). Pelaksanaan penelitian di sebuah sekolah dasar negeri Lubuk Pakam. Hasil penelitian: Program Seroja Mekar terlaksana dengan baik dan lancar di setiap minggu 1 dan ketiga, dan diketahui perilaku rukun , saling menghormati dan bertoleransi anak sesama murid telah tumbuh dengan baik di sekolah tersebut.Kesimpulan: Dibutuhkan sebuah konsistensi perilaku dari program-program nyata untuk membentuk perilaku anak yang bertoleransi untuk bisa membangunsuatu generasi madani yang nasionalis kelak. Penanaman perilaku bertoleransi harus digerakan sedari dini
TEKNIK APPLE TO APPLE SEBAGAI LANGKAH EFEKTIF GURU KELAS 3 TERHADAP MURID DENGAN SLOWLEARNER DI SDN 101912 PAGAR MERBAU
Sitorus, Jesika;
Suryadi, Yeanny
Jurnal Generasi Ceria Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Periode Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/geci.v2i1.5798
Latar belakang: Kewajiban menjadi sekolah inklusi dengan persentasi 5 % dari PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), khususnya bagi sekolah-sekolah negeri, memakasa para guru untuk menghadapi tantangan murid dengan beragam kebutuhan khusus secara kreatif, inovatif dan efisien sebisa mungkin, demi tercapainya pembelajaran secara maksimal. Penelitian ini mengangkat studi kasus dari sebuah sekolah negeri di Pagar Merbau dengan kondisi murid penyandang slow learner di kelas tiga Sekolah Dasar. Metode penelitian: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pengolahan data menggunakan teknik Miles dan Huberman, dengan subjek penelitian terhadap 2 anak murid penyandang slow learner, dan objek penelitian adalah teknik mengajar apple to apple yang dilakukan oleh guru kelas tersebut dalam mendidik kedua subjek tersebut. Hasil penelitian: Terdapat kemajuan dari pemahaman anak terhadap materi pembelajaran yang dilakukan menggunakan teknik apple to apple dan pendekatan lain seperti eye contact. Selain daripada itu, didapatkan untuk bidang studi olahraga dan menggambar antusiatisme kedua murid tersebut cukup tinggi. Kesimpulan: guru sebagai agen pendidikan diharusnya mampu mengembangkan beragam teknik dalam tujuan mencari cara paling efektif dalam merangkul para murid berkebutuhan khusus guna tercapainya tujuan pendidikan di setiap jenjangan.
Analisis Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa Kelas I pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Daulay, Agus Satria;
Saragih, Cindi Safitra;
Sitorus, Jesika;
Suryadi, Yeanny
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1834
Permasalahan dalam belajar di sekolah diantaranya adalah turunnya motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran. Rasa jenuh membuat motivasi dari belajar menurun, sehingga kondisi di dalam kelas menjadi tidak koperatif terhadap materi ajar. Hal yang paling mempengaruhi kejenuhan siswa tersebut adalah sikap guru dalam menguasai kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran yang mengandung muatan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu menekan kejenuhan siswa saat belajar, sehingga hasil belajar yang didapatkan lebih tinggi sesudah media tersebut digunakan oleh guru. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh serta mengetahui perbedaan motivasi dan tingkat kejenuhan siswa atau hasil belajar pada muatan Bahasa Indonesia antara pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran pada kelas 1 SD. Hasil penelitian membuktikan, tingkat kejenuhan menurun dengan ukuran nilai yang meningkat, yaitu sebesar 20,25%, dimana sebelum menggunakan media hanya mencapai 60,20%. Sedangkan setelah penerapan media mencapai 80,45%.
Analisis Kebiasaan Belajar Siswa Berprestasi di SD Negeri 107955 Lubuk Pakam
Sitorus, Jesika;
Ndona, Yakobus;
Saragi, Daulat
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 03 (2022): Artikel Riset Edisi Desember 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i03.1889
Hasil pendidikan yang terbaik dapat dicapai dengan cara belajar siswa atau kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa, sehingga siswa memperoleh prestasi dalam pendidikan. Sebagai generasi penerus, setiap siswa perlu mendapat pendidikan yang baik sehingga potensi-potensi dirinya dapat berkembang dengan pesat, tumbuh menjadi manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan memiliki berbagai macam kemampuan serta keterampilan yang bermanfaat (Ananda, 2017: 20). Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Bogdan dan Biklen (Ananda & Fadhilaturrahmi, 2018: 15) menjelaskan bahwa “dalam bidang pendidikan, penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik, karena penelitian ini sering berada di tempat dimana peristiwa peristiwa yang menarik perhatian terjadi secara alamiah”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan mencari informasi mengenai kebiasaan belajar siswa berprestasi, dalam penelitian ini dimulai dari pencarian siswa berprestasi secara akademik yang memiliki nilai tertinggi yang masuk rangking tiga besar. Kebiasaan siswa berprestasi saat di sekolah, siswa selalu hadir tepat waktu sebelum proses belajar mengajar dimulai, siswa selalu memperhatikan dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran di depan kelas, mencatat materi yang dipelajari, siswa bertanya mengenai materi yang kurang dipahaminya dan siswa konsentrasi dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.