Resi, Hironimus
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Family Visit Implementation Maintains Human Dignity in Public Life Resi, Hironimus; Derung, Teresia Noiman
Humaniora Vol. 14 No. 3 (2023): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v14i3.10978

Abstract

The research aimed to describe the urgency of family visits as an implementation of maintaining human dignity in social life. Currently, violence in the family has become widespread and even increased over time, and the victims of violence are generally women and children who are completely helpless. The method applied was a literature review from various sources, namely indexed journals and books with a good impact factor. Literature reviews were collected, selected, and analyzed by identifying relevant topics, recording and reviewing concepts found from various sources, and systematically compiling the results of literature reviews. The results found are that family visits have three values that can be applied to maintain human dignity: building brotherhood as social creatures in society, listening to each other, and applying security principles to maintain collective integrity and security within the family. In conclusion, family visits are very important and needed by today's society because families need to greet each other, listen, and protect each other from crime. This effort is made so that human dignity in the image of God is maintained. Advice for Christian families is that carrying out family visits at this time is very important as a form of implementation of maintaining human dignity, which is starting to be shifted due to developments in science and technology in society. 
Peran Guru Agama Katolik Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar di Sumba Barat Daya Pius X, Intansakti; Resi, Hironimus; Peha, Yohanis Dadi
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 3 (2021): Maret
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.921 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i3.531

Abstract

Pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar zaman modern ini menjadi tantangan bagi guru agama Katolik dalam membentuk generasi muda yang berkarakter baik. Peran guru agama Katolik meliputi; pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaru, model dan teladan. Karakter peserta didik dalam penulisan adalah karakter religius dan kejujuran. Karakter religus yaitu membiasakan diri membaca kitab suci dan berdoa, sedangkan kejujuran meliputi empat hal yaitu jujur terhadap diri sendiri, sesama, guru, dan orang tua. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui peran guru dalam pembentukan karakter peserta didik dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data melalui penyebaran angket. Hasil penelitian diukur menggunakan teknik Skala Likert menunjukkan bahwa peran guru agama Katolik dengan interpretasi sangat baik (87%) dan pembentukan karakter peserta didik dengan interpretasi sangat baik 84%. Kesimpulan, peran guru agama Katolik sangat baik dalam pembentukan karakter peserta didik di sekolah dasar Sumba Barat Daya. Dengan demikian hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak.
Model Pelayanan Yesus Menurut Injil Yohanes 13:1-17 Bagi “Gembala” Gereja Masa Kini Resi, Hironimus; Pius X, Intansakti
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v8i1.298

Abstract

Gereja lahir dari Yesus Kristus sebagai Gembala bagi domba-domba-Nya. Kehadiran Gembala menunjukkan Gembala berbau domba, artinya Gembala yang sungguh menjadi hamba dalam pelayanan bagi umatnya. Hamba merupakan model pelayanan seorang Gembala yang penting dan utama dalam melaksanakan tugas sebagai Gembala bagi umatnya. Persoalan yang sering timbul adalah pemahaman tentang model pelayanan sebagai Gembala kurang aplikatif. Keadaan ini menyebabkan seorang Gembala dapat menjadi Gembala upahan. Penulis menawarkan model pelayanan sebagai Gembala seperti yang dilakukan Yesus dalam Injil Yohanes 13:1-17. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran secara spesifik tentang model pelayanan sebagai seorang Gembala dalam menggembala umatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan wawancara langsung terhadap pemimpin umum dan pemimpin komunitas untuk menggambarkan dan menganalisis model pelayanan sebagai seorang Gembala dalam Gereja masa kini. Kesimpulan, model pelayanan seorang Gembala merujuk pada model pelayanan Yesus dalam Injil Yohanes 13:1-17. Model pelayanan yang menjadi teladan, hamba, kerendahan hati yang menuntun pada cinta yang tulus dan ikhlas.
DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP KEGIATAN ROHANI ORANG MUDA KATOLIK DI COR JESSU DAN SOLUSI BAGI PEMBINA Resi, Hironimus; Pius X , Intansakti
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v7i1.352

Abstract

Perkembangan zaman dari waktu ke waktu menunjukkan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk salah satunya adalah kemajuan IT yang sangat pesat. Perkembangan yang pesat ini melahirkan berbagai alat komunikasi dan informasi, salah satunya adalah handphone. Adanya handphone dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Banyak orang “terperangkap” di dalam penggunaannya, terlebih Orang Muda Katolik saat ini. Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara observasi dan wawancara langsung menemukan dampak penggunaan handphone terhadap Orang Muda Katolik adalah ketidakterlibatan dalam kegiatan rohani di Paroki, lingkungan, dasa wisma, dan panca wisma. Peneliti juga menemukan dua aspek pribadi yang indvidualis dan egosentis. Orang Muda Katolik mulai mengabaikan kegiatan rohani yang mendukung tumbuh kembangnya iman Kristiani. Untuk mengatasi masalah ketidakterlibatan, egosentris dan individualistis, peneliti menganjurkan melakukan pendekatan komunikasi oleh orangtua, peran petugas Gereja untuk melibatkan mereka dalam kegiatan artinya memberi tugas dan tanggungjawab, serta penyegaran rohani melalui rekoleksi atau retret Orang Muda Katolik.
Perkawinan Inses dalam Perspektif Hukum Katolik dan Dampaknya terhadap Anak Resi, Hironimus; Meo, Yohanes Wilson B. Lena
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v8i2.446

Abstract

Perkawinan inses marak terjadi di berbagai tempat, baik secara legal dalam budaya tertentu maupun karena berbagai faktor yang melatarbelakangi perkawinan itu terjadi. Kajian ini memberikan gambaran mengenai perkawinan inses dalam hukum katolik dan dampaknya bagi anak. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dari berbagai literatur yang dianalisis sesuai dengan judul. Hasil kajian sebagai berikut: pertama, konsep yuridis pernikahan dalam Gereja Katolik terdiri dari tiga hukum, yaitu hukum ilahi atau kodrati, hukum kanonik, dan hukum sipil. Kedua, makna perkawinan Katolik tak terceraikan. Perkawinan Katolik bersifat monogami, sakral, dan abadi serta tidak dapat diceraikan. Ketiga, jenis-jenis perkawinan menurut hukum Gereja Katolik, yaitu validum, invalidum, nulum, dan legitium, perkawinan ratum, ratum et consummatum, Perkawinan Putatif. Keempat, Gereja Katolik tidak membenarkan perkawinan inses karena perkawinan tersebut berdasarkan eksistensinya merupakan perkawinan tidak sah. Kelima, Perkawinan inses membawa dampak negatif bagi anak, baik dampak fisik, sosiologis, maupun psikologis. Gereja Katolik mengambil langkah pastoral untuk mencegah perkawinan inses melalui katekese keluarga dan kunjungan keluarga