Indonesia memiliki berbagai macam suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang terdiri lebih dari 300 etnik. Penelitian tentang TB pada suku Jawa (40%) Sunda (15,50%), Melayu (3,7%), Batak (3,6%), Madura (3%) dan Betawi (2,88%). Tujuannya untuk mengetahui adanya polimorfisme pada gen NAT2 subyek sehat suku Batak beserta tipe polimorfisme dan jenis tipe asetilatornya. Dampak polimorfisme NAT2 yaitu toksisitas obat, neuropati perifer. Metode menggunakan metode RFLP dengan pengambilan sampel 10 suku Batak. Sampel darah di isolasi DNA menggunakan Wizard® Genomic DNA Purification Kit kemudian dilakukan PCR RFLP dengan menggunakan enzim restriksi : Taq1, Kpn1, BamH1 dan dielektroforesis. RFLP enzim restriksi Kpn1 menggunakan marker berukuran 100bp. Taq1 didapatkan NAT2*4 dan alel mutan NAT2*6A. BamH1 didapatkan NAT2*4 dan alel mutan NAT2*7B. Terdapat polimorfisme gen NAT2 pada suku Batak yaitu NAT2*4/*5B, NAT2*4/*6A, NAT2*4/*7B, NAT2*5B/*5B dan NAT2*7B/*7B dan tipe polimorfisme gen NAT2 pada suku Batak yaitu asetilator sedang NAT2*4/*5B (20%), NAT2*4/*6A (33,3%) dan pada NAT2*4/*7B (20%), asetilator lambat NAT2*5B/*5B (13,3%) dan NAT2*7B (13,3%). Tipe asetilator pada suku Batak provinsi Sumatra Utara yaitu asetilator sedang dan lambat.