COVID-19 sebagai isu kesehatan global telah membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal penerapan protokol kesehatan di kalangan mahasiswa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan mahasiswa Indonesia terhadap protokol kesehatan selama periode endemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan melibatkan 218 mahasiswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,878, yang menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki tingkat keandalan yang baik. Analisis data dilakukan hingga multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga faktor dari Health Belief Model (HBM), yaitu cues to action, perceived benefit, dan perceived barrier, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan mahasiswa. Selain itu, tingkat pendidikan ayah dan ibu juga ditemukan berkontribusi terhadap kepatuhan mahasiswa dalam menerapkan protokol kesehatan. Dari hasil analisis, cues to action menjadi faktor dominan dengan nilai Adjusted Odds Ratio (AOR) sebesar 2,401 (95% CI 1,268-4,546), yang menunjukkan bahwa semakin banyak isyarat atau dorongan eksternal yang diberikan, semakin tinggi kemungkinan mahasiswa untuk mematuhi protokol kesehatan.Temuan ini memberikan wawasan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun strategi intervensi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, baik melalui kampanye edukasi, kebijakan berbasis keluarga, maupun pendekatan berbasis Health Belief Model (HBM) di masa pandemi mendatang.