Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Literatur : Standarisasi Senyawa Alfa Mangostin Mierza, Vriezka; Sakinah, Irene Virda; Iskandar, Putri Mutiara; Irwansyah, Silvana Lestari; Aisiyah, Adella; Nailuvar, Regita
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 3 No 2 (2022): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v3i2.7977

Abstract

Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman senyawa golongan xanton yang memiliki aktivitas antijamur, antibakteri, antitumor, antiinflamasi dan antioksidan. Derivat xanton yang merupakan senyawa bioaktif utama dan menjadi mayor compound dalam tanaman manggis yaitu α – Mangostin. Selain pada buah manggis α – mangostin terdapat juga pada tanaman lain salah satunya asam kandis (Garcinia cowa Roxb. ex Choisy) yang termasuk senyawa paling banyak terdapat genus Garcinia. Tujuan dari review artikel ini yaitu dengan memberikan informasi dan wawasan mengenai α – mangostin serta ingin melakukan penelesuran mengenai penetapan kadar α – Mangostin dengan metode ekstraksi menggunakan beberapa metode dan identifikasi pemurnian. Metode yang digunakan dalam review ini berdasarkan hasil studi literatur menggunakan artikel yang telah dicari pada google scholar dengan rentang 2012 – 2022. Setiap jurnal yang digunakan memiliki hasil dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode dan jenis sample yang berbeda namun tetap mengandung α – mangostin namun dalam kadar yang berbeda. Kata kunci : α – mangostin, Garcinia mangostana L, xanton, ektraksi, isolasi.
Studi Literatur : Analisis Kandungan Pengawet Formalin Pada Makanan yang Terjual di Pasaran Nurfadhila, Lina; Utami, Marsah Rahmawati; Aisiyah, Adella; Salsabilla, Diva Rizqi; Irwansyah, Silvana Lestari
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 3 No 2 (2022): PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Bachelor of Pharmacy Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v3i2.8040

Abstract

Penambahan bahan tambahan pangan diperbolehkan untuk digunakan jika bahan tersebut memenuhi batas standar yang telah ditentukan dan tidak berbahaya bagi konsumen. Formalin adalah salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang oleh pemerintah. Formalin yang terkandung dalam makanan dapat berbahaya bagi orang yang mengkonsumsinya. Berbagai bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat banyak ditemukan mengandung formalin. Tujuan: untuk menganalisis kandungan formalin dan tingkat cemarannya pada makanan yang terjual di Pasaran. Metode: Literature review dengan menggunakan database yaitu google scholar, dan research gate mengenai penelitian terkait makanan yang mengandung formalin. Metode pada beberapa penelitian menggunakan analisis kualitatif yaitu metode asam kromatofat, pereaksi Tollens, KMnO4, pereaksi Schiff, pereaksi Fehling dan uji KIT formalin. Sedangkan untuk analisis kuantitatif menggunakan metode spektrofometri. Hasil: menunjukkan bahan pangan seperti mie basah, tahu, bakso dan aneka jenis ikan bahkan buah-buahan banyak mengandung formalin didalamnya agar makanan dapat bertahan lebih lama dan tidak cepat membusuk. Kesimpulan: didapatkan banyaknya produsen yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan agar makanan yang dijual tetap terlihat menarik, tahan lama dan ekonomis. Namun, hal tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan konsumen sehingga penggunaan formalin sebagai bahan pengawet makanan harus dihentikan. Kata Kunci : Formalin, Makanan, Pasar
Primer Design of Porcine DNA using Mitochondrial DNA (Cyt b Gene) for Halal Authentication using Polymerase Chain Reaction (PCR) Rohmah, Siti; Irwansyah, Silvana Lestari; Kasasiah, Ahsanal; Malau, Jekmal
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i1.2418

Abstract

The Muslim community has difficulties in determining the halal status of animal-derived items and their derivatives due to their extensive prevalence. Islamic customers are increasingly becoming more selective and are demanding halal certification for culinary goods. Developing a way to identify porcine DNA in goods is of utmost importance. The Cyt b gene is being used to evaluate swine DNA samples by using primer candidates. The process of generating primers utilizing bioinformatics tools, such as NCBI, MegaXI, Primer3Plus, SnapGene Viewer, and Net Primer websites, is utilized to assess and analyze the effectiveness of laboratory research. The study concluded that the primers effectively amplified pig DNA, but they were unsuccessful in amplifying chicken or beef DNA. After conducting in silico experiments, a total of 7 possible primers were generated. The most advantageous pair of primers was identified, which includes the forward primer 5'-AACATCCGAAATCACACCC-3' and the reverse primer 5'-AGAATGATATTTGTCCTCAGGG-3'. The efficacy of these primers was evaluated in a controlled laboratory environment. Results from the laboratory experiments demonstrate that these particular primers have the ability to amplify the Cyt b gene from the Sus scrofa species at a temperature of 58°C, producing a DNA fragment that is 415 base pairs long. DNA sequencing is essential to verify that the amplified DNA band matches to the Sus scrofa Cyt b gene. Keywords:          PCR, Porcine, Primer, Cyt b, Halal
Development of Species-Specific Primers Targeting Mitochondrial Cyt b Gene for Porcine DNA Detection in Halal Authentication via Polymerase Chain Reaction (PCR) Malau, Jekmal; Kasasiah, Ahsanal; Zahra, Aliya Azkia; Irwansyah, Silvana Lestari; Siboro, Dewi Pratiwi Purba
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 11, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus June 2025
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v11i2.6799

Abstract

Background: The detection of porcine DNA is critical to ensuring adherence to halal standards, particularly in food and pharmaceutical products. This study aimed to design and validate species-specific primers targeting the mitochondrial Cyt b gene of Sus scrofa for porcine DNA identification. Using in silico tools such as NCBI, Primer3Plus, SnapGene, Mega and NetPrimer, four primer pairs were designed and assessed for specificity and efficiency. Methodology: Laboratory validation involved PCR amplification and bi-directional Sanger sequencing. Findings: The findings demonstrated that primers 2F/2R and 3F/3R successfully amplified the target DNA, producing amplicons of 514 bp and 456 bp, respectively. The primers exhibited high specificity, with no amplification observed in non-target DNA samples, including chicken and beef. Sanger sequencing confirmed that the amplified products corresponded to the Cyt b gene sequence of Sus scrofa with 100 % similarity, as validated through BLAST analysis. This study presents an accurate and dependable molecular method for detecting porcine DNA, with valuable applications in halal authentication and molecular diagnostics. Contribution: The developed primers offer an effective tool for accurately identifying porcine-derived components, addressing the critical demand for species-specific DNA detection to support halal compliance.