Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS PONJONG I YOGYAKARTA TAHUN 2020 Elvina, Ade; Herlinda, Herlinda; Nilawati, Iin
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i1.319

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu angkah awal untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih sehat dan tidak mudah mengalami penyakit seperti diare, infeksi, penumonia, gangguan sistem pencernaan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan obesitas. ASI eksklusif dapat meningkatkan kualitas kehidupan jutaan bayi dan anak-anak serta mencegah lebih dari 800.000 kematian balita pertahun didunia. Tujuan penelitian ini manganalisis pengaruh leaflet untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-post test with control group design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 44 orang dengan sampel 22 responden setiap kelompok.Hasil : Hasil selisih skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1,91 dengan p=0,000.Simpulan:  Sehingga dapat disimpulkan, leaflet sebagai media edukasi tentang ASI eksklusif berpengaruh meningkatkan pengetahuan ibu menyusui.Kata Kunci : Leaflet, Pengetahuan, ASI Ekslusif ABSTRACTBackground:Exclusive breastfeeding is one of the first steps to reduce morbidity and mortality rates in babies. Babies who are exclusively breastfed are healthier and less susceptible to diseases such as diarrhea, infections, pneumonia, digestive system disorders, acute respiratory infections (ARI) and obesity. Exclusive breastfeeding can improve the quality of life of millions of babies and children and prevent more than 800,000 under-five deaths per year worldwide. The aim of this research is to analyze the effect of leaflets on increasing breastfeeding mothers' knowledge about exclusive breastfeeding. Methods:This research is a quasi-experimental research with a pretest-post test research design with control group design. The population in this study was 44 people with a sample of 22 respondents from each group. Results: The difference in knowledge scores before and after intervention was 1.91 with p=0.000. Conclusion: So it can be concluded that leaflets as an educational medium about exclusive breastfeeding have an influence on increasing the knowledge of breastfeeding mothers.Keywords: Leaflets, Knowledge, Exclusive Breastfeeding.
Analysis Of Anxiety Level And Exercise In Pregnancy With Sleep Quality In Pregnant Women In The III Trimester Herlinda, Herlinda; Widyaningsih, Sari; Elvina, Ade; Tariza, Tariza
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 10 (2024): Volume 10 No.10 Oktober 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i10.17940

Abstract

Masalah: Kebutuhan istirahat tidur apabila belum terpenuhi akan berpengaruh terhadap kesehatan janin. Ibu hamil memerlukan sekitar delapan jam untuk tidur dimalam hari, selain itu tidur siang juga dibutuhkan oleh ibu hamil ketika memasuki trimester II dan III semakin banyak keluhan-keluhan yang dirasakan ibu sehingga menggangu istirahat pada waktu tidur. Tujuan: Penelitian ini dilakukan agar diketahuinya hubungan tingkat kecemasan dan senam hamil dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma. Metode: Jenis penelitian adalah analitik menggunakan cross sectional design, dengan total sampling sebanyak 50 ibu hamil TM III. Menggunakan data primer, diolah secara univariat dan bivariat dengan analisis uji chi square. Hasil: Hasil penelitian diketahui 56,9% ibu hamil TM III dengan kualitas tidur baik, 68,0% ibu hamil TM III mengalami cemas, 70,0% ibu hamil TM III tidak senam hamil, ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III (p value = 0,006) dan ada hubungan senam hamil dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III (p value = 0,002). Kesimpulan: Ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma, dengan p value = 0,006 dan Ada hubungan senam hamil dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kabupaten Seluma, dengan p value = 0,002. Saran: Hasil penelitian ini hendaknya menjadi acuan bagi petugas Puskesmas Pajar Bulan khususnya bagi program KIA agar meningkatkan edukasi kepada ibu hamil TM III terkait berbagai hal mengenai kehamilan dan persiapan persalinan dengan melibatkan suami atau orang terdekat. Kata Kunci : Kualitas Tidur, Tingkat Kecemasan, Senam Hamil. ABSTRACT Background: If the need for sleep rest is not met, it will affect the health of the fetus. Pregnant women need around eight hours of sleep at night. Apart from that, pregnant women also need naps when they enter the second and third trimesters. The more complaints the mother experiences, the more it interferes with her rest at bedtime. Objective: This research was conducted to determine the relationship between anxiety levels and pregnancy exercise with the sleep quality of pregnant women in the third trimester in the Pajar Bulan Community Health Center Working Area, Seluma Regency. Method: The type of research was analytical using a cross sectional design, with a total sampling of 50 TM III pregnant women. Using primary data, processed univariately and bivariately with chi square test analysis. Results: The results of the study showed that 56.9% of pregnant women in TM III had good sleep quality, 68.0% of pregnant women in TM III experienced anxiety, 70.0% of pregnant women in TM III did not exercise during pregnancy, there is a relationship between the level of anxiety and the quality of sleep of pregnant women in the third trimester. (p value = 0.006) and there is a relationship between pregnancy exercise and the sleep quality of pregnant women in the third trimester (p value = 0.002). Conclusion: There is a relationship between anxiety levels and the sleep quality of third trimester pregnant women in the Pajar Bulan Community Health Center Working Area, Seluma Regency, with p value = 0.006. There is a relationship between pregnancy exercise and the sleep quality of pregnant women in the third trimester in the Pajar Bulan Health Center Working Area, Seluma Regency, with p value = 0.002. Suggestion: The results of this research should be a reference for Pajar Bulan Community Health Center officers, especially for the KIA program, to increase education for TM III pregnant women regarding various matters regarding pregnancy and preparation for childbirth by involving their husbands or those closest to them. Keywords : Anxiety Level, Pregnancy Exercise, Sleep Quality,. 
Analysis Of The Relationship Between Education Level And Knowledge Level With The Incidence Of Anemia In Pregnant Women Rismayani, Rismayani; Elvina, Ade; Herlinda, Herlinda; Sari, Seri Purnama
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 10 (2024): Volume 10 No.10 Oktober 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i10.17902

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah salah satu masalah kesehatan yang paling luas di dunia. Anemia pada ibu hamil sering terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi seperti tingkat pengetahuan dan Pendidikan yang ibu hamil miliki. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan tingkat pengetahuan dan Pendidikan dengan kejadian anemia di wilayah kerja puskesmas muara maras tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Muara Maras yang berjumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling sehingga seluruh ibu hamil yang berjumlah 35 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder dengan melihat dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar 34 (52,3%) ibu hamil mengalami anemia, Sebagian besar 37 (56,9%) tingkat pengetahuan ibu hamil dalam kategori baik, Sebagian besar 40 (61,5%) ibu hamil berpendidikan tinggi. Hasil analisa bivariat diperoleh Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan  nilai p = 0,015 < α (0,05). Ada hubungan yang signifikan antara Pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p = 0,024 < α (0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat Pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas muara maras kabupaten seluma. Saran: Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang memberikan pengaruh untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas muara maras. Kata Kunci: Ibu hamil, kejadian anemia, Pendidikan, pengetahuan ABSTRACT Background:Anemia is one of the most widespread health problems in the world. Anemia in pregnant women often occurs due to several influencing factors such as the level of knowledge and education that pregnant women have. Objective: This study aims to determine the relationship between the level of knowledge and education and the incidence of anemia in the Muara Maras Health Center working area in 2024. Method: This research uses an analytical survey design approach with a cross sectional approach. The population in this study were 35 pregnant women in the Muara Maras Community Health Center working area. The sampling technique used total sampling so that all pregnant women were 35 people. Data collection in this research used secondary data by looking at documentation. Data analysis was carried out using the Chi-Square test. Results: The results showed that the majority of 34 (52.3%) pregnant women had anemia, the majority of 37 (56.9%) pregnant mothers had a level of knowledge in the good category, the majority of 40 (61.5%) pregnant mothers had high level of knowledge. education. The results of bivariate analysis show that there is a significant relationship between the level of maternal knowledge and the incidence of anemia in pregnant women with a value of p = 0.015 < α (0.05). There is a significant relationship between maternal education and the incidence of anemia in pregnant women with a value of p = 0.024 < α (0.05). Conclusion: There is a significant relationship between the level of education and the level of knowledge and the incidence of anemia in pregnant women in the Muara Maras Health Center working area, Seluma Regency. Suggestion: Future researchers can conduct research that will have an impact on reducing the incidence of anemia in pregnant women in the Muara Maras Health Center working area. Keywords: Pregnant women, incidence of anemia, education, knowledge 
Analysis Of The Relationship Between Knowledge And Exclusive Breastfeeding To Infants Elvina, Ade; Nilawati, Iin; Syafitasari, Juanda; Putriani, Eva Sari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 10 (2024): Volume 10 No.10 Oktober 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i10.17903

Abstract

Latar Belakang: Bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif mempunyai resiko 2 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat diare dan pneumonia dibanding bayi yang mendapat ASI Eksklusif.  Ibu yang tidak dapat memberikan ASI eksklusif akan mencari alternatif makanan bagi bayi. Alternatif lainnya selain ASI, biasanya para ibu beralih pada susu formula. Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Maras. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki bayi usia >6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Muara Maras yang berjumlah 49 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling sehingga seluruh ibu yang memiliki bayi usia >6 bulan – 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Muara Maras yang berjumlah 49 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 23 (46,9%) ibu yang memiliki bayi usia >6 – 12 bulan  di wilayah kerja puskesmas muara maras berpengetahuan cukup dan sebagian besar 30 (61,3%) tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil analisa bivariat diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas muara maras dengan nilai p = 0,012 < α (0,005). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas muara maras. Saran: Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang memberikan intervensi langsung pada ibu menyusui sehingga dapat meningkatkan angka capaian pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas muara maras. Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu menyusui, ASI eksklusif ABSTRACT Background: Babies who are not exclusively breastfed have a 2 times higher risk of dying from diarrhea and pneumonia than babies who are exclusively breastfed. Mothers who cannot provide exclusive breastfeeding will look for alternative foods for their babies. Another alternative to breast milk, mothers usually turn to formula milk.Objective: Research was conducted to determine the relationship between knowledge and exclusive breastfeeding in the Muara Maras Community Health Center Working Area. Method: This research uses an analytical survey design approach with a cross sectional approach. The population in this study were mothers who had babies aged >6 months – 12 months in the Muara Maras Health Center working area, totaling 49 people. The sampling technique used total sampling so that all mothers who had babies aged >6 months – 12 months in the Muara Maras Health Center working area were 49 people. Data collection in this research used primary data and secondary data. Data analysis was carried out using the Chi-Square test. Results: The results of the study showed that the majority of mothers who had babies aged >6 – 12 months in the Muara Maras Health Center working area, 23 (46.9%) had sufficient knowledge and the majority 30 (61.3%) did not provide exclusive breastfeeding. . The results of bivariate analysis show that there is a significant relationship between maternal knowledge and exclusive breastfeeding for babies in the Muara Maras Community Health Center working area with a value of p = 0.012 < α (0.005). Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and exclusive breastfeeding for babies in the Muara Maras Health Center working area. Suggestion: Future researchers can conduct research that provides direct intervention to breastfeeding mothers so that they can increase the rate of achieving exclusive breastfeeding among breastfeeding mothers in the Muara Maras Health Center working area. Keywords:Knowledge, Breastfeeding mothers, exclusive breastfeeding 
PENGARUH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU PADA IBU HAMIL ANEMIA TRIMESTER III TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN Rismayani; Sari Widyaningsih; Elvina, Ade; Misdah Fitri Afiqah
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.617

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki Angka Kematian Ibu yang masih cukup tinggi. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu yang tertinggi di Indonesia. Perdarahan dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh kekurangan kadar hemoglobin atau anemia. Anemia dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi pada Ibu jika tidak ditangani dengan baik, seperti keguguran, pendarahan selama kehamilan, persalinan premature, gangguan janin, gangguan persalinan dan masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus kacang hijau pada ibu hamil anemia trimester III terhadap kenaikan kadar hemoglobin di BPM “E” Kota Bengkulu Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest, populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil anemia trimester III yang ada di BPM “E”, dengan sampel sebanyak 16 orang dengan teknik pengambilan sampel secara total Sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Tahun 2024 di BPM “E” Kota Bengkulu. Hasil analisa univariat, dari 16 ibu hamil eksperimen jus kacang hijau rata-rata kadar hb didapatkan 9,51 gr/dl setelah diberi perlakuan rata-rata kadar hb 10,17 gr/dl. Hasil analisa bivariat menggunakan uji paired T Test didapatkan pada kelompok eksperimen terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan kadar hb (p= 0,000). Diharapkan tenaga kesehatan khususnya Bidan untuk selalu melakukan upaya promotif yaitu peningkatan pengetahuan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta upaya pencegahan anemia pada ibu hamil yang memiliki resiko terjadinya anemia serta pada ibu yang telah mengalami anemia agar kejadian perdarahan tidak terulang kembali.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMPN 22 Kota Bengkulu Cahyani, Fenti Putri; Oklaini, Suhita Tri; Elvina, Ade
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.19583

Abstract

ABSTRACT Personal hygiene is very important and must be paid attention to, especially during menstruation, because the cleanliness of the vulva will affect the health of the reproductive organs. According to WHO (2018), 75% of all women in the world will experience vaginal discharge at least once in their lifetime and as many as 45% will experience vaginal discharge 2 or more times. In Indonesia, around 90% have the potential to experience vaginal discharge because Indonesia is a country with a tropical climate. This research aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of adolescent girls and personal hygiene behavior during menstruation among adolescent girls at SMPN 22 Bengkulu City. This research uses an analytical survey method with a cross sectional approach which was collected using a questionnaire with a sample of 46 respondents. Of the 46 samples, there were 13 people (28.3%) with low education and 33 people (71.7%) with high education, 21 people (47.9%) had unsupportive attitudes and 25 people (52.1%) had unsupportive attitudes and 17 people (37.0%) had negative behavior and 29 people (63.0%) had positive behavior.  There is a significant relationship between knowledge and personal hygiene behavior (P-Value = 0.019) and there is a significant relationship between knowledge and personal hygiene behavior (P-Value = 0.001). Keywords: Knowledge, Attitude, Personal Hygiene, Teenage Girls  ABSTRAK Kebersihan diri merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan terutama saat menstruasi, karena kebersihan vulva akan berpengaruh terhadap kesehatan organ – organ reproduksi. Menurut WHO (2018) bahwa 75%dari seluruh wanita di dunia ini pasti akan mengalami keputihan paling sekali dalam seumur hidup dan banyak 45% akan mengalami 2 kali atau lebih keputihan di Indonesia sekitar 90% berpotensi akan mengalami keputihan karena Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMPN 22 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan survey analitik  dengan pendekatan cross sectional yang dikumpulkan dengan kuisioner dengan sampel sebanyak 46 responden. Dari 46 sampel terdapat 13 orang (28,3%) berpendidikan rendah dan 33 orang (71,7%) berpendidikan tinggi, yang memiliki sikap tidak mendukung sebanyak 21 orang (47,9%) dan sikap mendukung sebanyak 25 orang (52,1%) dan yang memiliki perilaku negative sebanyak 17 orang (37,0%) dan yang memiliki perilaku positif 29 orang (63,0%).  Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku personal hygiene (P-Value = 0,019) dan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku personal hygiene (P-Value = 0,001). Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Personal Hygiene, Remaja Putri
Analysis Of The Relationship Between Mother’s Age And Abortion Incidents At Kaur Regional Hospital Elvina, Ade; Widyaningsih, Sari; Herlinda, Herlinda; Royani, Eda
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 5 (2025): Volume 11 No 5 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i6.20530

Abstract

Latar Belakang: Kematian ibu pada umumnya disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, infeksi, preeklampsia/eklampsia, persalinan macet dan abortus. Abortus menjadi masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Abortus merupakan salah satu penyebab kematian langsung pada ibu hamil karena adanya perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan kedua. Perdarahan ini dapat menyebabkan berakhirnya masa kehamilan atau kehamilan masih terus berlanjut. Perdarahan pada kehamilan muda yang merupakan salah satu penyebab kematian neonatal dan maternal. Hasil studi pendahuluan di Ruang VK Rumah Sakit Umum Daerah Kaur pada bulan Januari – September tahun 2024 sebanyak 32 orang (abortus iminens 17 orang, abortus inkomplit 6 orang, abortus komplit 1 orang dan abortus insipiens 1 orang) dari 32 orang ibu yang mengalami abortus terdapat 16 orang dengan usia < 20 tahun atau >35 tahun dan 16 orang dengan usia 20 – 35 tahun. Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian abortus di RSUD Kaur Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami abortus yang tercatat pada buku register ruang VK bulan September tahun 2024 sebanyak 32 orang dengan menggunakan Teknik total sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji chi-square. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil Analisa dengan chi square diperoleh p value sebesar 0,014 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistika adanya hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil dengan kejadian abortus di RSUD Kaur tahun 2024. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja puskesmas muara maras. Saran: Untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan variable lainnya yang menjadi penyebab abortus pada ibu hamil. Kata Kunci: Abortus, Usia, ABSTRACT Background: Maternal deaths are generally caused by postpartum hemorrhage, infection, preeclampsia/eclampsia, obstructed labor and abortion. Abortion is an important problem in public health because it affects maternal morbidity and mortality. Abortion is one of the direct causes of death in pregnant women due to bleeding that occurs in the first and second trimesters of pregnancy. This bleeding can cause the pregnancy to end or the pregnancy to continue. Bleeding in early pregnancy is one of the causes of neonatal and maternal death. The results of a preliminary assessment in the VK Room of Kaur Hospital in January - September 2024 there were 32 people (17 imminent abortions, 6 incomplete abortions, 1 complete abortion and 1 incipient abortion) of the 32 mothers who experienced abortion, 16 people were aged <20 years or >35 years and 16 people were aged 20 - 35 years. Objective: This study was conducted to determine the relationship between age and the incidence of abortion at Kaur Regional Hospital. Method: This study uses an analytical survey design approach with a cross-sectional approach. The sample of this study was pregnant women who experienced abortions recorded in the VK room register book in September 2024 as many as 32 people using the total sampling technique. Data analysis used in the study using the chi-square test. Data collection in this study used secondary data. Data analysis was carried out using the Chi-Square test. Results: The results of the analysis using chi square obtained a p-value of 0.014 (<0.05) so it can be concluded that statistically there is a significant relationship between the age of pregnant women and the incidence of abortion at Kaur Regional Hospital in 2024.Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and exclusive breastfeeding in infants in the Muara Maras Health Center work area. Suggestion: For further researchers to be able to develop other variables that cause abortion in pregnant women. Keywords: Abortion, Age
Program Edukasi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi: Educational Program as an Effort to Increase Mothers’ Knowledge About Infant Growth and Development Stimulation Elvina, Ade; Maulani, Nurul; Syafitasari, Juanda; Arlenti, Lety
J.Abdimas: Community Health Vol 6 No 1 (2025): J.Abdimas: Community Health - Mei 2025
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v6n1.1439

Abstract

Often parents do not realize when their children experience delays in growth and development. Children's development and growth will be optimal if parents are able to provide stimulation but in reality, mothers' knowledge about stimulation is still low. The purpose of community service carried out by the team in Malabero Village, Bengkulu City is to measure mothers' knowledge before and after being given health education interventions about growth and development stimulation and to provide education and demonstrations of stimulation that mothers can apply to their children. The participants who attended this activity were 30 people. This activity began with the team conducting a pre-test by distributing questionnaires to participants, then providing education and demonstrations, then evaluating the results of the intervention by distributing questionnaires back to participants for the post-test results. The results obtained were 100% of the invited participants attended with their babies and toddlers and the average difference in knowledge before and after the health education intervention on growth and development stimulation was 3.4. This activity proves that an applicable educational approach accompanied by demonstrations can increase participants' knowledge. Thus, educational and demonstration activities like this can be an important basis for the development of similar health promotion programs in other areas to support efforts to prevent delays in child growth and development and optimize growth and development from an early age. And health education about babies and toddlers should be carried out periodically in Malabero Village. Keywords: Stimulation, Growth and Development, Knowledge, Mother
PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PMB WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA Herlinda; Elvina, Ade; Tri Endah Suryani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.727

Abstract

Pengaruh Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di PMB Wilayah KerjaPuskesmas Telaga Dewa. Anemia merupakan penyebab kematian Ibu secara tidak langsung. Pada tahun 2021 terlihat kenaikan kasus kematian ibu yang cukup meningkat dari tahun 2020 AKI sebesar 93 per 100.000 Kelahiran Hidup (32 orang dari 34.240 KH) naik menjadi 152 per 100.000 Kelahiran Hidup (50 orang dari 32.943 KH) pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KEK dengan kejadian anemia pada Ibu hamil di PMB wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini penelitia observasional dengan rancangan Cross sectional. Tekning pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 31 responden. Didapatkan hasil uji statistik p value=0,0002 (p≤0.05) yang artinya ada pengaruh pengaruh KEK dengan kejadian anemia pada Ibu hamil di PMB wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Diharapkan petugas kesehatan memberikan edukasi pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia.
Program Edukasi Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Maulani, Nurul; Syafitasari, Juanda; Arlenti, Lety; ELVINA, ADE
J.Abdimas: Community Health Vol. 6 No. 1 (2025): J.Abdimas: Community Health - Mei 2025
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v6n1.1439

Abstract

Often parents do not realize when their children experience delays in growth and development. Children's development and growth will be optimal if parents are able to provide stimulation but in reality, mothers' knowledge about stimulation is still low.  The purpose of community service carried out by the team in Malabero Village, Bengkulu City is to measure mothers' knowledge before and after being given health education interventions about growth and development stimulation and to provide education and demonstrations of stimulation that mothers can apply to their children. The participants who attended this activity were 30 people. This activity began with the team conducting a pre-test by distributing questionnaires to participants, then providing education and demonstrations, then evaluating the results of the intervention by distributing questionnaires back to participants for the post-test results. The results obtained were 100% of the invited participants attended with their babies and toddlers and the average difference in knowledge before and after the health education intervention on growth and development stimulation was 3.4. This activity proves that an applicable educational approach accompanied by demonstrations can increase participants' knowledge. Thus, educational and demonstration activities like this can be an important basis for the development of similar health promotion programs in other areas to support efforts to prevent delays in child growth and development and optimize growth and development from an early age. And health education about babies and toddlers should be carried out periodically in Malabero Village.