Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN STAKEHOLDER DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU ERA SOCIETY 5.0 Dewi, Ni Luh Yulyana; Prayana, I Kadek Rian; Grace B. F., Olivia
Journal of Community Service Vol 5 No 2 (2023): JCS, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v5i2.184

Abstract

Era Society 5.0 merupakan konsep atau gagasan bahwa masyarakat kita harus memanusiakan menusia melalui teknologi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menyoroti berbagai perubahan yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan, kritik, ide-ide konstruktif dan inovatif di era society 5.0. Cara yang digunakan adalah dengan melakukan analisis masalah dan melakukan pengabdian langsung dengan datang ke lokasi untuk mengambil data serta melakukan sosialisasi. Fungsi pemangku kepentingan di sini tidak hanya terbatas pada lingkup mikro, melainkan juga melibatkan dimensi makro, di mana masyarakat seharusnya merupakan hasil dari proses pembelajaran lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, kiprah para aktivis dapat menyikapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat dalam arti yang lebih luas. Dengan mendukung masyarakat di era society 5.0, kami berharap semua yang ada di masyarakat bisa terhubung dengan teknologi. Melalui peran stakeholder, masyarakat dapat memperoleh manfaat dari karya terbaiknya untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, konstruktif, inovatif dan mandiri serta kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap individu yaitu kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi.
OPTIMALISASI KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA DENPASAR: PENDEKATAN ADMINISTRASI PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN ANAK Prayana, I Kadek Rian
GOVERNANCE: Jurnal Ilmiah Kajian Politik Lokal dan Pembangunan Vol. 11 No. 2 (2024): 2024 Desember
Publisher : Lembaga Kajian Ilmu Sosial dan Politik (LKISPOL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56015/gjikplp.v11i2.359

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan Kota Layak Anak (KLA) di Kota Denpasar, dengan fokus pada pencapaian, tantangan, dan strategi peningkatan yang relevan. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dengan sumber data berupa dokumen kebijakan, data statistik, serta wawasan dari instansi terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Denpasar. Analisis dilakukan menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn, teori good governance, teori pembangunan berkelanjutan, dan teori partisipasi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Denpasar telah mencapai kemajuan signifikan dalam implementasi KLA melalui pembentukan gugus tugas, forum anak daerah, dan pengadaan fasilitas ramah anak seperti taman bermain, puskesmas ramah anak, dan sekolah ramah anak. Namun, sejumlah tantangan masih dihadapi, seperti kurangnya koordinasi lintas perangkat daerah, kesenjangan akses layanan di wilayah pinggiran, rendahnya partisipasi masyarakat dan anak, serta keterbatasan kapasitas sumber daya manusia. Rekomendasi strategis meliputi penguatan koordinasi antarinstansi, pemerataan fasilitas ramah anak, peningkatan partisipasi masyarakat, pengembangan kapasitas kelembagaan, serta penyadaran sosial tentang pentingnya hak anak. Dengan penerapan kebijakan berbasis bukti dan tata kelola yang inklusif, Denpasar diharapkan dapat menjadi model kota yang ramah anak di Indonesia
Social Pathology in the Customary Conflict of Village-Owned Land Druwe (A Case Study in Kubu Juntal Pakraman Village, Karangasem Regency) Subanda, I Nyoman; Latupeirissa, Jonathan Jacob Paul; Prayana, I Kadek Rian
Sosial Budaya Vol 20, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v20i1.21223

Abstract

Conflicts over village-owned land (druwe) in Kubu Juntal Pakraman Village, Kubu Sub-district, Karangasem Regency, tend to occur among the indigenous peoples (krama) since there is no written basis regarding the area measurement of the druwe land, as it is the right of the indigenous people (krama) in Kubu Juntal Pakraman Village. Based on the Regulation of the Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/ the Head of Indonesian National Land Agency Number 10 of 2016, the village-owned land druwe is a communal right (shared rights of the village community), hence it fully belongs to the village and not to individuals. This study is conducted to understand, analyze, and interpret the phenomenon of social pathology in the customary conflicts occurred in the Pakraman Village of Kubu Juntal, Kubu Sub-district, Karangasem Regency. The method used in this study is descriptive qualitative with data collection methods in the form of observation, in-depth interviews, and document studies. The results obtained in this study show that there are several causes of conflict, including the selling of village-owned land druwe by the prajuru, no barrier of the druwe land, as well as the economic and education factors bringing the conflicts. The implementation of cultures such as “pada gelahang”, “matatulungan”, and “magibung” as the community integration, and strict regulations potentially resolve the conflicts occurred over the druwe land disputes.
Strategi Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA) dalam Pengembangan Destinasi Pariwisata di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. (Studi Kasus: Pantai Pandawa dan Pantai Gunung Payung) Hamidah, Ananda Amalia; Prabawati, Ni Putu Anik; Prayana, I Kadek Rian
Socio-political Communication and Policy Review Article In Progress Vol. 2 No. 4 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.273

Abstract

The purpose of this research is to find out how the strategy of BUMDA Kutuh in developing tourism destinations in Kutuh Village, South Kuta Sub-District, Badung Regency. The type of research is qualitative - descriptive. This research uses the theory of Strategic Planning Process (John Bryson) and SWOT Analysis (Freedy Rangkuti). The results of this study indicate that the indicators of the theory have been optimally implemented by BUMDA Kutuh. SWOT analysis shows that Pandawa Beach and Gunung Payung Beach have the potential to be developed and sustainable but besides that there are challenges that lie in the management of revenue sources. Four key strategic recommendations were generated from the SWOT analysis: (1) Maintaining cooperative relationships with travel agents as one of the efforts to increase the number of visits (SO), (2) Optimizing the relatively large area by providing land or venue rental services for various events (ST), (3) Enforcing regulations by issuing warnings up to sanctions to vendors to encourage compliance with existing rules (WO), (4) Maximizing collaboration with external instructors to enhance vendors' understanding of destination branding (WT). Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi BUMDA Kutuh dalam pengembangan destinasi pariwisata di Desa Kutuh, Kec. Kuta Selatan, Kab. Badung. Metode penelitian yang digunakan kualitatif – deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Proses Perencanaan Strategi (John Bryson) dan Analisis SWOT (Freedy Rangkuti). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator dari teori sudah optimal dilaksanakan oleh BUMDA Kutuh. Analisis SWOT menunjukkan bahwa Pantai Pandawa dan Pantai Gunung Payung memiliki potensi untuk dikembangkan dan berkelanjutan namun disamping itu terdapat tantangan yang terletak di pengelolaan sumber pendapatan. Menghasilkan empat rekomendasi strategi utama dari analisis SWOT: (1) Menjaga hubungan kerja sama dengan travel agent salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan (SO), (2) Optimalisasi luas area yang relative luas melalui penyediaan layanan penyewaan lahan atau venue untuk pelaksanaan berbagai acara atau event (ST), (3) Penegakan peraturan melalui pemberian teguran sampai sanksi kepada pegadang guna mendorong kepatuhan terhadap aturan yang ada (WO), (4) Memaksimalkan kerja sama dengan instruktur luar dalam upaya meningkatkan kapasitas pedagang terkait pemahaman citra destinasi (WT). Kata Kunci; BUMDA Kutuh, Strategi Pengembangan, SWOT, Pariwisata
Efektivitas Pelayanan Dalam Penerbitan Kartu Keluarga melalui Taring Dukcapil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar Setyawan, I Wayan Dedi Darma; Prayana, I Kadek Rian; Wetarani, Ni Putu Karnhura
Socio-political Communication and Policy Review Article In Progress Vol. 2 No. 5 (2025)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.288

Abstract

Population services, especially Family Card (KK) services, which are fast and efficient, have increased as the population of Denpasar City increases in 2024 to 673. 270 thousand people. In simplifying the administrative process, the Denpasar City Population and Civil Registration Office develops digital-based service innovations through the Taring Dukcapil program. However, in its implementation, several obstacles were found such as technical problems with the device, lack of socialization, limited employee competence, and unclear information. This research aims to understand the effectiveness of Family Card issuance services through Taring Dukcapil. The research uses a qualitative descriptive method with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. Informants were selected purposively, and the analysis used Duncan's theory of effectiveness in Steers with indicators of purpose, integration and adaptation. The results of the study show that the service of issuing Family Cards through Taring Dukcapil is considered quite effective in simplifying the administrative process. Indicators of goals and adaptation have been achieved well, but the integration aspect is still not optimal, especially in terms of socialization and the availability of infrastructure. It is recommended that the Agency increase socialization activities to the community as well as maintain digital systems regularly and provide online assistance services such as call centers with officers who are responsive to technical obstacles. Abstrak Pelayanan kependudukan khusunya pelayanan Kartu Keluarga (KK) yang cepat dan efisien, mengalami peningkatan seiring meningkatnya jumlah penduduk Kota Denpasar pada tahun 2024 mencapai 673. 270 ribu jiwa. Dalam mempermudah proses administrasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar mengembangkan inovasi pelayanan berbasis digital melalui program Taring Dukcapil. Namun, dalam implementasinya, ditemukan beberapa kendala seperti gangguan teknis perangkat, kurangnya sosialisasi, keterbatasan kompetensi pegawai, serta ketidak jelasan informasi . Penelitian ini bertujuan untuk memahami efektivitas pelayanan penerbitan Kartu Keluarga melalui Taring Dukcapil. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive, dan analisis menggunakan teori efektivitas dari Duncan dalam Steers dengan indikator tujuan,integrasi dan adaptasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan penerbitan Kartu Keluarga melalui Taring Dukcapil dinilai cukup efektif dalam mempermudah proses administrasi. Indikator tujuan dan adaptasi telah tercapai dengan baik, namun aspek integrasi masih kurang optimal, terutama dalam hal sosialisasi dan ketersediaan sarana prasarana. Disarankan agar Dinas meningkatkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat serta melakukan pemeliharaan sistem digital secara berkala dan menyediakan layanan bantuan online seperti call center dengan petugas yang responsif terhadap kendala teknis. Kata Kunci: Efektivitas Pelayanan, Kartu Keluarga, Taring Dukcapil, pelayanan publik