Masalah gizi pada remaja antara lain gizi kurang, gizi lebih dan obesitas. Pola makan yang seimbang dapat dilihat dari keteraturan jadwal makanan seseorang dan dari kualitas makanan yang dikomsusmsi. Asupan gizi yang optimal sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang normal serta perkembangan fisik terutama pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima makaan terhadap tingkat kecukupan energi dan protein pada anak didik pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Maros. Penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Hasil daya terima andikpas diperoleh bahwa terdapat 30  responden (54,5%) yang memiliki daya terima kurang dan terdapat 25  responden (45,5%) yang memiliki daya terima baik. Tingkat kecukupan energi andikpas diperoleh hasil sebanyak 1 andikpas (1,8%) memiliki tingkat kecukupan energi defisit tingkat sedang, sebanyak 8 andikpas (14.5%) memiliki tingkat kecukupan energi defisit tingkat ringan. Sebanyak 21 andikpas (38.2%) memeliki tingkat kecukupan energi normal, sebanyak 25 andikpas (45.5%) memiliki tingkat kecukupan energi yang lebih. Tingkat kecukupan protein pada andikpas yaitu 1 andikpas (1.8%) memiliki tingkat kecukupan protein defisit tingkat berat, 14 andikpas (25.5%) memiliki kecukupan protein defisit tingkat sedang , sebanyak 13 andikpas (23.6%) memiliki  kecukupan protein defisit tingkat ringan , sisanya 25 andikpas (45.5%) memiliki tingkat normal dan lebih sekitar 2 andikpas (3.6%). Hasil uji hubungan Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara daya terima makanan dengan tingkat kecukupan energi (p= 0.089).  Hasil uji hubungan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara daya terima makanan dengan tingkat kecukupan protein (p= 0,037) .