Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA : STUDI KASUS DESA RANTAU KARAU HULU Hasbiyah, Saidah
Administraus Vol. 6 No. 2 (2022): Administraus: Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen
Publisher : STIA Bina Banua Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56662/administraus.v6i2.241

Abstract

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan bantuan sosial menanggulangi kemiskinan. PKH di di Kecamatan Sungai Pandan belum efektif, Data PKH masih menggunakan data Tahun 2017 anak didik peserta PKH tidak rajin hadir ke sekolah, dan banyak PKH yang tidak memeriksa kesehatan. Berdasarkan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi PKH di Kecamatan Sungai Pandan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data melalui penarikan sampel purposive sampling berjumlah 11 orang. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dengan perpanjang pengamatan, meningkatkan ketentuan, triangulasi dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PKH di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara belum efektif. Pertama, pada sub variabel isi kebijakan pada indikator kepentingan mempengaruhi implementasi kesejahteraan masyarakat. Indikator manfaat yang diterima meningkatkan perekonomian peserta PKH menjadi lebih baik. Indikator perubahan yang ingin dicapai dalam implementasi data yang digunakan tidak mengalami perubahan. Indikator letak program dalam implementasi sudah sesuai berada di Kecamatan Sungai Pandan. Indikator pelaksana kebijakan tim pendamping PKH. Indikator sumber daya dalam implementasi masih kekurangan pendamping PKH. Kedua, pada sub variabel lingkungan implementasi pada indikator aktor pelaksana sudah bertanggung jawab dan mengarahkan peserta yang didampingi. Indikator karakteristik institusi dan rezim masih kurang tegasnya tim pendamping PKH terhadap peserta PKH yang masih melanggar dan tidak diberikan sanksi atau hukuman. Indikator tingkat kepatuhan masih banyak peserta PKH yang menyalah gunakan bantuan yang diberikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program keluarga harapan PKH di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu:Pertama, faktor penghambat terdiri dari data yang diterima tidak valid, tingkat pendidikan yang masih rendah.Kedua, faktor pendukung terdiri dari dukungan instansi masyarakat, peserta selalu memberikan informasi. Untuk meningkatkan implementasi PKH di Kecamatan Sungai Pandan, disarankan Camat Sungai Pandan memperhatikan tentang implementasi PKH di Kecamatan Sungai Pandan.Kepala Seksi Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial perlu dilakukan pemutakhiran data dari badan pelaksana. Tim pelaksana lakukan koordinasi kepada kepala desa. Kepala desa lakukanlah pemutakhiran data di desanya. Peserta PKH gunakanlah uang yang diberikan sesuai ketentuan.
EFEKTIVITAS SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR PERTAMA DAN KEDUA DI DESA TAMBAK SARI PANJI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 3 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.3.261

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higieni dan sanitasi melalui pemerdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Pada Desa Tambak Sari Panji Kecamatan Haur Gading sudah menerapkan STBM pilar pertama dan pilar kedua namun dalam penerapannya masih terdapat permasalahan seperti masih banyak masyarakat yang menggunakan jamban terapung terutama di RT 1 yang paling banyak menggunakan jamban terapung, kurangnya pengetahuan masyarakat dengan tempat buang air besar yang layak dan sehat, tempat cuci tangan yang kurang memadai atau cepat rusak, membuat masyarakat sulit untuk bisa mencuci tangan dengan baik dan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektif atau tidaknya program STBM pada Desa Tambak Sari Panji serta faktor yang mempengaruhi program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang diambil melalui penarikan Purposive Sampling berjumlah 13 orang, teknik analisis data adalah proses mencatat, mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasi, menyitesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeks dan berfikir. Uji Kredibilitas data yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trianggulasi, analisis kasus negatif dan membercheck. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Efektivitas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari Panji Kabupaten Hulu Sungai Utara belum efektif dilihat dari indikator yang belum efektif yaitu Tingkat Pencapaian, Sarana dan Prasarana, Kemampuan, Pelaksanaan Program, Evaluasi Pengawasan dan Komitmen. Dan Indikator yang efektif yaitu Perencanaan Program, Tujuan Program dan Ketetapan sasaran. Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari Panji Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu, Rendahnya pemamhaman masyarakat, faktor kebiasaan masyarakat yang sulit di ubah, rendahnya sanksi pemerintah terkait larangan jamban terapung, kurangnya sumber dana, adanya musyawarah desa. Untuk meningkatkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari diharapkan kepada Kepala Desa dan Pemerintah Desa bisa lebih tegas dengan adanya larangan penggunaan jamban terapung, serta bisa memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan sungai, selain itu hendaknya kepala desa bisa meminta tambahan dana agar dapat membangunkan jamban pribadi serta hendaknya ada pemberian sabun cuci tangan kepada masyarakat pertiap bulan.
EFEKTIVITAS BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA SUNGAI DALAM KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 1 (2023): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.1.268

Abstract

Penelitian terhadap BUMDes ini mempunyai fenomena yaitu, keterlambatan datangnya dana, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap BUMDes, kurang tercapainya tujuan program BUMDes, kurang efektifnya sumber daya manusia dalam mengelola BUMDes yang ada, sarana dan prasarana rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas, faktor dan upaya yang mempengaruhi efektivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Desa Sungai Dalam Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Snowball Sampling sehingga informan berjumlah 12 orang dan teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi, observasi, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas BUMDes cukup efektif. Hal ini terlihat dari Pertama, kejelasan tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan program efektif dan tujuan dapat dicapai secara efektif. Kedua, kejelasan strategi pencapaian tujuan, yaitu strategi yang digunakan efektif dan tujuan dicapai dengan strategi yang tidak efektif. Ketiga, proses analisa dan perumusan kebijakan yang solid yaitu pemahaman masyarakat yang belum efektif dan perumusan kebijakan yang solid efektif. Keempat, perencanaan yang matang, yaitu bentuk perencanaan yang efektif dan efektifitas perencanaan yang efektif. Kelima, penyiapan program yang tepat, yaitu program yang dilaksanakan secara efektif dan pedoman pelaksanaannya tidak efektif. Keenam, ketersediaan sarana dan prasarana kerja yaitu ketersediaan sarana dan prasarana yang efektif dan kualitas sarana dan prasarana yang belum efektif. Ketujuh, implementasi yang efektif dan efisien, yaitu efektivitas implementasi yang kurang efektif dan efisiensi implementasi yang tidak efektif. Kedelapan, sistem pengawasan dan pengendalian, yaitu pengawasan yang tidak efektif dan pengendalian yang cukup efektif. Faktor penghambatnya adalah: kurangnya pengelolaan BUMDes, kurangnya pemahaman masyarakat, pelaksanaan yang tidak sesuai dengan pedoman pelaksanaan BUMDes, kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana, kurangnya sumber daya manusia, kurangnya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan serta kurangnya pengawasan dan pengendalian BUMDes. . Upaya yang dapat dilakukan adalah: perbaikan pengelolaan program BUMDes, peningkatan pemahaman masyarakat, perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, serta peningkatan koordinasi antar pengelola, kepala desa, dan pengawas desa. Penulis memberikan saran kepada kepala desa untuk memilih pengurus BUMDes dengan memilih usaha BUMDes yang sesuai dengan potensi, pedoman dan kebutuhan masyarakat desa.
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA(BUMDES) PADAKECAMATAN BANJANG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Study Kasus Desa Lok Bangkai dan Desa Kalintamui) Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 4 No. 2 (2022): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.4.2.273

Abstract

Disamping itu, keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber Pendapatan Asli Desa yang memungkinkan desa melaksanakan pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat secara optimal, diharapkan Pemerintah Desa dapat memahami tentang pembentukan dan pengelolaan BUMDes, sehingga dapat dijadikan sebagai penggerak perekonomian masyarakat desa dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, khususnya desa tertinggal atau desa yang tingkat perekonomiannya rendah. Fenomena yang terjadi desa Lok Bangkai kurangnya sosialisasi, kurang aktif dalam kegiatan, kurang mengerti dengan pelaporan keuagan BUMDes. Dan untuk Desa Kalintamui Pengelola kurang koordinasi, pengelola kebanyakan orang tua, para pengelola kurang disipin waktu. Rumusan masalah adalah untuk mengertahui bagaimana efektivitas dan faktor apa saja yang mempengaruhi BUMDes, dan Tujuan penelitian ini untuk mengertahui Efektivita Pengelolaan BUMDes dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan tenik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian Teknik penarikan informan purposive sampling dengan jumlah informan 10 orang. Dianalisis dengan Teknik data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dikaji dengan uji kredibilitas data yakni perpanjangan pengamatan, pemingkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, dan menggunakan bahan referensi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Efektivita Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDes) Pada Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara(studi kasus Desa Lok Bangkai dan Desa Kalintamui) belum efektif. Sub variable keberhasilan program dengan indikator kemampuan melaksanakan program belum efektif untuk desa lok bangkai dan Sub variable keberhasilan sasaran dengan indikator tingkat output terhadap pencapaian tujuan sudah efektif untuk desa lok bangkai dan indikator tingkat output terhadap pencapaian tujuan di desa kalintamui belum optimal, indikator target di desa lok bangkai dan kalintamui belum optimal, sub variable kepuasan dalam program dengan indikator kualitas yang diberikan di desa lok bangkai dan kalintamui sudah efektif, indikator memenuhi kebutuhan pengguna di desa lok bangkai dan kalintamui sudah efektif, tingkat input dan output dengan indikator dampak di desa lok bangkai belum optimal, indikator dampak di desa kalintamui sudah efektif, sub variable pencapaian tugas menyeluruh dengan indikator meningkatkan tugas organisasi dalam pencapaian tujuan di desal ok bangkai dan kalintamui belum efektif, dan indikator keuntungan di desa lok bangkai sudah efektif dan indikator keuntungan di desa kalintamui belum efektif Saran untuk pemerintah desa Lok Bangkai dan Kalintamui, pengelolanya agar berpartisipasi dan selalu terbuka dalam pendapatan, perlunya pelatihan untuk pengelola agar mengertahui caranya mendata keuangan, dan untuk pengelola agar selalu berpartisipasi dalam kegiatan setiap unit usaha
KINERJA PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI KECAMATAN AMUNTAI UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 4 No. 1 (2022): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.4.1.274

Abstract

BUMDes bertujuan untuk mendorong seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat. Pada kecamatan Amuntai Utara 20 desa telah memiliki pengelolaan BUMDes, namun pengelolaan BUMDes yang masih minim dan sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pengelolaan BUMDes pada Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan locus Desa Kuangan, Sungai Turak, dan Tayur) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data melalui penarikan secara purposive berjumlah 12 orang. Setelah data terkumpul dianalisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data pada penelitian ini perpanjangan pengamatan, ketekunan, tringulasi, analisis kasus negative, dan membercheck. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kinerja pengelolaan BUMDes pada Kecamatan Amuntai Utara tidak baik. Pertama, pada aspek produktivitas, indikator efektivitas belum baik Desa kuangan dan Desa Tayur yang mana tidak tepat dengan sasaran kebutuhan masyarakatnya, Desa Sungai Turak penjualan menurun. Pada indikator efisiensi ketiga Desa tersebut hanya Desa Sungai Turak yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sedangkan Desa Kuangan dan Desa Tayur tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, Pada aspek kualitas layanan indikator penyelesaian pekerjaan masih belum baik, Desa Kuangan, Desa Tayur dan Desa Sungai Turak belum berjalan secara optimal. Indikator kesesuaian dengan rencana kurang baik yang mana BUMDes Desa Kuangan, Desa Tayur dan Desa Sungai turak tidak sesuai dengan rencana. Ketiga, pada Responsivitas indikator pelaksanaan tugas belum baik yang mana BUMDes kurang respon kepada masyarakat. Pada indikator tanggung jawab, Ketegia Desa Kuangan, Tayur dan Sungai Turak belum bertanggung jawab dan tidak bekerja sesuai tupoksinya Keempat, pada aspek Responsibilitas, indikator terpenuhi masih banyak kekurangan yang harus di penuhi. Pada indikator pencapaian hasil belum baik, pengelolaan BUMDes Desa Kuangan dan Desa Tayur yang masih minim. Kelima, pada aspek akuntabilitas pada indikator kerjasama sudah baik pada Desa Kuangan, Tayur, dan Sungai Turak aparat bekerja sama dengan pengelola BUMDes dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Indikator konsisten sudah baik ketiga Desa melakukan laporan pertanggung jawabannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbagi dua yaitu faktor penghambat tidak tepatnya sasaran BUMDes pada desa, tidak sesuainya dengan kebutuhan masyarakat, minimnya kemampuan pelaksana, kurangnya respon pelaksana BUMDes. Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan BUMDespada Kecamatan Amuntai Utara disarankan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa agar meningkatkan kinerja pelaksana BUMDes dan pengawasan BUMDes. Kepada pengelola BUMDes Desa Sungai Turakagar meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta lebih mengenal teknologi dengan lebih baik. Kepada pengelola BUMDes Desa Kuangan agar mengikuti pelatihan bagi para pelaksana operasional BUMDes.
PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM DESA MINA PADI DI DESA PULANTAN KECAMATAN AWAYAN KABUPATEN BALANGAN Sari , Amiliana; Sugianor, Sugianor; Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.310

Abstract

Pemberdayaan petani di Kelompok Tani Agarong Permai di Desa Pulantan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan perlu ditingkatkan. Masih terdapat kekurangan dalam perencanaan kegiatan, kemampuan memaksimalkan sumber daya yang tersedia, evaluasi yang dilakukan oleh kelompok tani dan penyuluh pertanian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani melalui Program Desa Mina Padi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan petani melalui Program Desa Mina Padi di Desa Pulantan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan tergolong baik. Indikator pemberdayaan petani yang cukup baik antara lain pengembangan potensi, penyediaan masukan, membela kepentingan petani, membangkitkan kesadaran petani, membuka peluang, memotivasi petani, dan melindungi kepentingan petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani meliputi ketertarikan masyarakat dalam mendukung Program Mina Padi, kerjasama bisnis antara petani dan pengusaha, dukungan teknis dan pembinaan. Namun, terdapat faktor penghambat seperti sulitnya mengubah pola pikir petani yang tradisional menjadi modern, kurangnya partisipasi petani dalam mengembangkan potensi, dan kurangnya pengelolaan kondisi kelembagaan dengan baik. Untuk meningkatkan pemberdayaan petani, disarankan agar pihak terkait melaksanakan evaluasi, melibatkan anggota kelompok tani dalam pengambilan keputusan, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok tani.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN (Studi tentang Pengelolaan Sampah di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara) Hasbiyah, Saidah; Anjilina, Anjilina
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 2 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.2.916

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dalam Implementasi Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan di Desa Pakacangan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Studi tentang Pengelolaan Sampah di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dari hasil pemahasan, maka dapat diambil kesimpulan Implementasi Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan di Desa Pakacangan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Studi tentang Pengelolaan Sampah di Desa Pakacangan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara) cukup baik dilihat dari indikator yang sesuai seperti ukuran kebijakan, kejelasan tujuan, kerjasama antar organisasi, struktur birokrasi, respon pelaksana, pemahaman pelaksana, dan kondsi lingkungan politik. Adapun aspek yang tidak sesuai yaitu sumber daya manusia, sumber daya finansial, keterlibatan organisasi informal, dukungan dari instansi lain, kondisi lingkungan sosial, dan kondisi lingkungan ekonomi. Dalam implementasi peraturan daerah terdapat faktor pendukung yaitu sikap para pelaksana kebijakan yang konsisten menerima peraturan daerah, kerjasama pengangkuan sampah. Disisi lain terdapat faktor penghambat implementasi adalah sumber daya finansial untuk kegiatan sosialisasi dan sarana prasarana yang terbatas, sumber daya manusia pengangkut sampah yang kurang, tidak adanya dukungan pihak lian dalam kegiatan gotong royong kebersihan, dan lingkungan sosial terkait dengan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah.
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) DI DESA KOTA RADEN HULU KECAMATAN AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nirmawati, Nirmawati; Husaini, M.; Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 2 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.2.952

Abstract

Implementasi kebijakan adalah fase pembuatan kebijakan yang terjadi antara pembuatan kebijakan dan dampak yang dihasilkan pada masyarakat yang terkena dampak. Dalam Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Desa Kota Raden Hulu Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara ditemukan beberapa masalah seperti kurangnya sosialisasi, kendala transaksi, waktu pelaksanaan yang tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Kota Raden Hulu, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pendekatan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Mengidentifikasi sumber data melalui metodologi purposive sampling, dengan informan berjumlah 12 orang. Mereduksi, menyajikan, mengambil kesimpulan, dan memverifikasi data merupakan langkah-langkah dalam analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Desa Kota Raden Hulu Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara, kurang baik. Dapat dilihat dari indikator yang kurang baik yaitu kemampuan teknis, kemampuan menjalani hubungan, sosialisasi, komunikasi, dukungan masyarakat, kepatuhan masyarakat, tanggung jawab, dan wewenang. Adapun aspek yang sudah baik seperti, SOP. Dalam Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Desa Kota Raden Hulu Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara terdapat faktor pendukung yaitu adanya program SOP sudah menjalankan sesuai dalam melaksanakan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Disisi lain terdapat faktor penghambat Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Desa Kota Raden Hulu Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu gangguan jaringan, kurangnya informasi dari pihak program bantuan pangan non tunai (BPNT), kurangnya pemahaman masyarakat dalam ketentuan program bantuan pangan non tunai (BPNT), kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program bantuan pangan non tunai (BPNT).
EFEKTIVITAS SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR PERTAMA DAN KEDUA DI DESA TAMBAK SARI PANJI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 5 No. 2 (2023): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.5.2.1204

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higieni dan sanitasi melalui pemerdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Pada Desa Tambak Sari Panji Kecamatan Haur Gading sudah menerapkan STBM pilar pertama dan pilar kedua namun dalam penerapannya masih terdapat permasalahan seperti masih banyak masyarakat yang menggunakan jamban terapung terutama di RT 1 yang paling banyak menggunakan jamban terapung, kurangnya pengetahuan masyarakat dengan tempat buang air besar yang layak dan sehat, tempat cuci tangan yang kurang memadai atau cepat rusak, membuat masyarakat sulit untuk bisa mencuci tangan dengan baik dan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektif atau tidaknya program STBM pada Desa Tambak Sari Panji serta faktor yang mempengaruhi program tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang diambil melalui penarikan Purposive Sampling berjumlah 13 orang, teknik analisis data adalah proses mencatat, mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasi, menyitesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeks dan berfikir. Uji Kredibilitas data yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trianggulasi, analisis kasus negatif dan membercheck. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Efektivitas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari Panji Kabupaten Hulu Sungai Utara belum efektif dilihat dari indikator yang belum efektif yaitu Tingkat Pencapaian, Sarana dan Prasarana, Kemampuan, Pelaksanaan Program, Evaluasi Pengawasan dan Komitmen. Dan Indikator yang efektif yaitu Perencanaan Program, Tujuan Program dan Ketetapan sasaran. Faktor yang mempengaruhi Efektivitas Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari Panji Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara yaitu, Rendahnya pemamhaman masyarakat, faktor kebiasaan masyarakat yang sulit di ubah, rendahnya sanksi pemerintah terkait larangan jamban terapung, kurangnya sumber dana, adanya musyawarah desa. Untuk meningkatkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama dan Kedua di Desa Tambak Sari diharapkan kepada Kepala Desa dan Pemerintah Desa bisa lebih tegas dengan adanya larangan penggunaan jamban terapung, serta bisa memberikan wawasan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan sungai, selain itu hendaknya kepala desa bisa meminta tambahan dana agar dapat membangunkan jamban pribadi serta hendaknya ada pemberian sabun cuci tangan kepada masyarakat pertiap bulan.
IMPLEMENTASI SISTEM E-FILLING DALAM PELAYANAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TAHUNAN (SPT) PADA KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN (KP2KP) PARINGIN KABUPATEN BALANGAN Hasbiyah, Saidah
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 5 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i5.2848

Abstract

E-Filling fungsinya memberikan fasilitas kepada wajib pajak untuk melakukan pelaporan pajak tahunan secara online, penelitian ini dilakukan atas adanya fenomena masalah seperti, sering gagal dalam registrasi dalam penginputan data karena lupa password untuk login di DJP, kode verifikasi sering lambat masuk ke pemberitahuan di email serta lupa efin dan email yang digunakan saat mendaftar, permasalahan ketika login DJP online ketika sudah memasukan NPWP dan PIN, terkadang muncul pesan bahwa login dilakukan gagal atau tidak berhasil karena terkendala jaringan atau saat server banyak yang menggunakan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Sistem E-Filling dalam Pelayanan SPT dan faktor yang mempengaruhi Implementasi Sistem E-Filling dalam Pelayanan SPT Pada KP2KP Paringin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara Snowball Sampling berjumlah 11 orang. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpilan. Uji kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, meningkatkan kemampuan, triangulasi analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, dari sub variabel support dari indikator berdasarkan keinginan pejabat publik ke arah e-goverment pada DJP online ini sudah berjalan efektif. Kedua, sub variabel support dari indikator alokasi sumber daya kurang efektif karena di KP2KP Paringin hanya ada 1 orang yang tugasnya sebagai pelaksana konsultasi yang berupa pelayanan terhadap masyarakat yang bermasalah dalam melaporkan pajak online. Ketiga, sub variabel support dari indikator adanya peraturan yang jelas tentang DJP online sudah efektif ada peraturan yaitu PER-02/PJ/2019 tentang pelaporan SPT menggunakan e-filling. Keempat, sub variabel support dari indikator apakah ada sosialisasi yang diadakan oleh KP2KP Paringin sudah efektif melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak. Kelima, sub variabel capacity dari indikator teknologi DJP online itu cukup efektif karena teknologi ini cukup membantu wajib anak. Ketujuh dan kedelapan, sub variabel value dari indikator manfaat DJP online bagi pemerintah dan masyarakat sudah efektif. Faktor yang mempengaruhi antara lain : Jaringan server, ketersediaan SDM, serta manfaat yang dirasakan pemerintah dan masyarakat. Guna meningkatkan efektivitas E-Filling pada KP2KP Paringin disarankan kepada Kepala KP2KP Paringin mengkoordinasikan dengan Dirjen Jenderal Pajak untuk meningkatkan jaringan, monitoring tools dengan collected dan ferformance.apps dengan menambah service availability untuk menganalisis data dari berbagai sumber dan kinerja aplikasi serta error yang terjadi di aplikasi serta penambahan pegawai. Pegawai meningkatkan kompetensinya dan masyarakat meningkatkan literasi dan pemahaman berkenaan dengan petunjuk teknis penggunaan E-Filling.