Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN PADA DESA PANDAMAAN KECAMATAN DANAU PANGGANG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Budiman, Arief; Sugianor, Sugianor
Jurnal PubBis Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.381 KB)

Abstract

Partisipasi masyarakat memiliki banyak bentuk, mulai dari keikutsertaan langsung masyarakat dalam program pemerintahan maupun yang sifatnya tidak langsung, seperti sumbangan dana, tenaga, pikiran, maupun pendapat dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Desa sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Tetapi dalam realitanya tingkat Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan Desa Pandamaan Kecamatan Danau Panggang pada tahap sosialisasi dan hingga pada tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur masih tergolong rendah. Kata kunci: partisipasi masyarakat; pembangunan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif di mana teknik pengumpulan data dengan menggunakan Observasi, interview atau wawancara, dan dokumentasi dengan jumlah Informan sebanyak 20 Orang di Desa Pandamaan Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Berdasarkan hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Di Desa Pandamaan Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara masih tergolong rendah, terlihat dari partisipasi masyarakat pada keterlibatan mental dan emosi, tidak terlibat dalam keterlibatan memberikan ide-ide, peran atau pun motivasi, dorongan memberikan sumbangan, berupa materi (uang), tenaga, maupun sarana, dinilai tidak ada. untuk hal penerimaan tanggung jawab, termasuk dalam pemanfaatan hasil dan pemeliharaan hasil pembangunan, dinilai lumayan, pada perencanaan dan keputusan, penentuan lokasi masyarakat ikut membantu, masyarakat tidak dilibatkan untuk menjadi tenaga kerja karena kurang keahlian, dalam tahapan pelaksanaan masyarakat kurang peduli, tidak ada pengawasan dan evaluasi dari masyarakat dan untuk pemanfaatan hasil yang berhubungan dengan pendataan hasil  dan pembentukan kelompok pemeliharaan pembangunan masyakat tidak peduli.
KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Sugianor, Sugianor; Budiman, Arief
Jurnal PubBis Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : stiatabalong.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.79 KB)

Abstract

Tujuan utama penelitian ini yaitu mendeskripsikan secara lengkap Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam pelaksanaan Program Hibah Air Minum. Bagaimana produktivitas, kualitas layanan, responsitas, respontabilitas dan akuntabilitas yang telah dilaksanakan. Serta faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pelaksanaan Program Hibah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 10 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi.  Setelah data terkumpul kemudian dianalisi dengan teknik meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam pelaksanaan Program Hibah Air Minum di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini tidak sepenuhnya dapat dikatakan baik, karena dari beberapa indikator yang digunakan masih ada yang belum terpenuhi seperti  dari segi produktivas, kualitas layanan, dan responsivitas, sedangkan yang terpenuhi yaitu dari segi responsibilitas dan akuntabilitas. Walaupun masih ada kekurangan akan tetapi program tersebut tetap berjalan dan masih banyak masyarakat yang ingin mendapatkan. Di samping itu ada beberapa faktor yang berkaitan dengan  pelaksanaan program hibah air minum ini yaitu tidak adanya sosialisasi langsung kepada masyarakat, pembayaran insentif yang lambat, calon pelanggan tidak ada ditempat, banyaknya keluhan masyarakat serta standar pemasangan yang berubah. Kata kunci: kinerja; program hibah
Obstacles And Challenges In Implementing The Independent Curriculum At Sekolah Dasar Negeri (SDN) 019 Bengalon Kurniawan, Muhammad Yahya Nuzuul; Sugianor, Sugianor; Pandiangan, Anjani Putri Belawati
Classroom Experiences Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : Tinta Emas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59535/care.v2i1.186

Abstract

The education curriculum must be adapted to the needs and characteristics of students as it is created because it is constantly changing. To implement an independent curriculum, there are many challenges. One of them is predicting what will happen in the future and determining the best strategy to teach students at the primary level. So, this research has the aim of identifying the challenges and obstacles of implementing the independent curriculum at SDN 019 Bengalon school. The method used in this research is a qualitative method, which describes the subject about the situation and the data obtained during observation and questioning. The results of this study indicate that the implementation of the curriculum at SDN 019 Bengalon school has been carried out optimally and is ongoing, although in its implementation there are still many shortcomings The obstacles and challenges that occur in the implementation of the independent curriculum are the inefficient time for teachers to master technology. The key to the success of the implementation of the curriculum in the driving school is that the principal and his teachers must have the willingness to make changes. The principal as the leader must be able to change the mindset of the Human Resources in the school to want to make changes so that the independent curriculum can be implemented.
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN AMUNTAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (STUDI KASUS DESA ILIR MESJID DAN DESA CEMPAKA) Syahidah, Syahidah; Sugianor, Sugianor; Arsyad, M.
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.295

Abstract

PKH adalah program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga kurang mampu yang terdapat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen sebagai persyaratan sebagai peserta PKH. Fenomena masalah peneltian ini yaitu pemberian bantuan yang kurang tepat sasaran, kurangnya kesadaran keluarga penerima manfaat dalam penggunaan dana PKH, dan bantuan PKH yang belum memberikan pengaruh pada pola asuh belajar anak dan prestasi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dan seberapa besar pengaruh Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik pengambilan sampel secara total sampling yaitu berjumlah 94 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implemetasi PKH memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat, dapat dilihat dari hasil Uji t yaitu thitung sebesar 3,616 sedangkan ttabel sebesar 1,98609 dengan taraf signifikan 5%, jadi thitung lebih besar dari ttabel. Dari hasil uji koefisien determinasi (R2) besar pengaruh Implementasi PKH terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Desa Ilir Mesjid dan Desa Cempaka yaitu 12,4%. Saran untuk penyelenggara bantuan PKH lebih teliti lagi dalam melakukan pendataan masyarakat miskin, serta untuk masyarakat penerima bantuan diharapkan dapat mengelola bantuan dengan baik dan sesuai aturan.
EFEKTIVITAS PROGRAM RUMAH DESA SEHAT DALAM PERCEPATAN PENURUNAN DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA WALANGKIR KECAMATAN TANTA KABUPATEN TABALONG Janah, Miftahul; Sugianor, Sugianor; Affrian, Reno
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.305

Abstract

Rumah desa sehat (RDS) memiliki tujuan operasional sebanyak lima poin. RDS sudah berdiri sejak tahun 2021 di Desa Walangkir, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong dari tahun 2019 cukup tinggi yaitu 17,65 %, tahun 2020 yaitu 11,50% dan pada tahun 2021 yaitu 8,40%, bisa dikatakan turun akan tetapi diperlukannya upaya optimal dalam penurunan stunting sangatlah penting untuk menekan angka stunting di Kabupaten Tabalong sehingga dibentuklah program rumah desa sehat. Atas dasar itu, tujuan penelitian ini diadakan adalah pertama untuk menggambarkan dan menganalisis efektivitas penerapan program rumah desa sehat. Kedua, mendiskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat terjadinya program rumah desa sehat dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Desa Walangkir Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan secara purposive (bertujuan). Teknik analisis yang digunakan adalah kondensasi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) efektivitas program rumah desa sehat dalam percepatan penurunan dan pencegahan stunting cukup efektif. (2) faktor pendukung, 1. Kesedian masyarakat berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini. 2. Adanya kerjasama tim antar pengurus rumah desa sehat. (3) faktor penghambat, 1. Tidak adanya dukungan dari pihak terkait, 2. Rencana/target usulan yang belum terealisasikan, 3. Keterlambatan pencairan dana desa.
PENGELOLAAN OBJEK WISATA TAMAN BUNGA POSKA DI DESA PEMATANG KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Ulfah, St. Rahmiatul; Sugianor, Sugianor; Husaini, Muhammad
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.308

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu industri terbesar didunia dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terkait Pengelolaan Objek Wisata Taman Bunga Poska di Desa Pematang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong yaitu kurangnya kebersihan, kurang terawatnya wahana dan sepinya pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor yang menghambat (2) Upaya mengatasi faktor menghambat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara purposive sampling berjumlah 9 orang dan dianalisis dengan teknik kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian Pengelolaan Objek Wisata Bunga Poska kurang baik. Dilihat dari beberapa hal diantaranya dari variabel-variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator yaitu, (1). Perencanaan, dalam merencanakan program, penetapan tujuan dan penggunaan sumber daya manusia belum baik. (2) Pengorganisasian, pada penetapan struktur dan peran serta penugasan tanggung jawab belum baik. (3) Pengarahan, dalam melaksanakan kegiatan, mengarahkan sumber daya manusia dan sasaran pencapaian tujuan juga belum baik. (4) Pengawasan dimana menentukan tolak ukur kegiatan belum baik dan pencapaian hasil cukup baik. Faktor penghambat 1. Sumber daya manusia yang kurang profesional, 2. Kurangnya pembenahan fasilitas. Upaya mengatasi faktor penghambat, 1. Melakukan kegiatan pembinaan, 2. Melakukan pembenahan ulang.
PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM DESA MINA PADI DI DESA PULANTAN KECAMATAN AWAYAN KABUPATEN BALANGAN Sari , Amiliana; Sugianor, Sugianor; Hasbiyah, Saidah
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 1 (2024): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.1.310

Abstract

Pemberdayaan petani di Kelompok Tani Agarong Permai di Desa Pulantan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan perlu ditingkatkan. Masih terdapat kekurangan dalam perencanaan kegiatan, kemampuan memaksimalkan sumber daya yang tersedia, evaluasi yang dilakukan oleh kelompok tani dan penyuluh pertanian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani melalui Program Desa Mina Padi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan petani melalui Program Desa Mina Padi di Desa Pulantan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan tergolong baik. Indikator pemberdayaan petani yang cukup baik antara lain pengembangan potensi, penyediaan masukan, membela kepentingan petani, membangkitkan kesadaran petani, membuka peluang, memotivasi petani, dan melindungi kepentingan petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan petani meliputi ketertarikan masyarakat dalam mendukung Program Mina Padi, kerjasama bisnis antara petani dan pengusaha, dukungan teknis dan pembinaan. Namun, terdapat faktor penghambat seperti sulitnya mengubah pola pikir petani yang tradisional menjadi modern, kurangnya partisipasi petani dalam mengembangkan potensi, dan kurangnya pengelolaan kondisi kelembagaan dengan baik. Untuk meningkatkan pemberdayaan petani, disarankan agar pihak terkait melaksanakan evaluasi, melibatkan anggota kelompok tani dalam pengambilan keputusan, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok tani.
STRATEGI PENINGKATAN MINAT BACA REMAJA MELALUI PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN DI ERA DIGITAL KECAMATAN DAHA SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Marliana, Marliana; Sugianor, Sugianor; Mahdalina, Mahdalina
Al Iidara Balad Vol. 6 No. 2 (2025): Al Iidara Balad
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/aliidarabalad.6.2.950

Abstract

Fenomena masalah dalam penelitian ini adalah Penurunan Jumlah Pengunjung. Pada tahun 2022, Perpustakaan Daerah Kecamatan Daha Selatan menerima 15.161 pengunjung, namun pada tahun 2023 jumlah ini menurun menjadi 14.407. Penurunan jumlah pengunjung, jumlah peminjam buku juga mengalami penurunan yang signifikan, dari 1.870 peminjam pada tahun 2022 menjadi hanya 866 peminjam pada tahun 2023. Penurunan Jumlah Anggota Baru Perpustakaan, Pada tahun 2022, perpustakaan mencatat 917 anggota baru yang membuat kartu anggota. Namun, pada tahun 2023 terjadi penurunan signifikan, dengan hanya 281 anggota baru yang terdaftar. Tujuan untuk mengetahui Strategi Peningkatan Minat Baca Melalui Pengembangan Layanan Perpustakaan Di Era Digital dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan snowbal sampling berjumlah 10 orang informan. Setelah data terkumpul kemudian di analisis dengan teknik meliputi redukasi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data pada penelitian ini perpanjangan pengamatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Peningkatan Minat Baca Melalaui Pengembangan Layanan Perpustakaan di Era Digital Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum baik karena masih ada kendala. Hal ini dapat dilihat dari indikator pertama, Advantage (Keunggulan) meliputi strategi yang dijalankan oleh Perpustakaan Daha Selatan belum baik yang mana terlihat dari strategi yang dijalankan belum sesuai dengan perkembangan zaman dan kurangnya pelatihan kepada pegawai perpustakaan. Peluang yang ada di Perpustakaan Daha Selatan belum baik. Kedua, Consonance (Kesesuaian) meliputi Kesesuaian Lingkungan belum cukup baik. Respons Terhadap Perubahan belum baik. Ketiga, Consistency (Konsistensi) meliputi Kebijakan yang ada di Perpustakaan sudah baik. Tujuan dari Perpustakaan Daha Selatan sudah baik. Keempat, Feasibility (Kelayakan) meliputi Sumber-sumber yang ada di Perpustakaan belum baik. Risiko yang dihadapi Perpustakaan Daha Selatan belum baik. Faktor penghambat Kurangnya akses dan infrastruktur, Masalah penggunaan platfrom, Kurangnya sosialisasi dan promosi dan Kurangnya fitur interaktif. Sedangkan factor pendukung adalah Fasilitas yang Modern dan Nyaman dan Kerja Sama Yang Sinergis HSS dengan PT. Woolu Aksaramaya Jakarta.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT DALAM PENERTIBAN WARUNG REMANG-REMANG DI DESA TAPUS DALAM KECAMATAN SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Sugianor, Sugianor; Mawarti, Mawarti
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 4 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, April 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i4.2562

Abstract

Maraknya warung remang-remang yang beroperasi dipinggir jalan menciptakan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum. Dalam implementasi Perda ditemukan beberapa masalah, seperti kurangnya komunikasi antara aparat Satpol PP dengan aparatur desa dalam bentuk pengawasan, karakteristik agen pelaksana tergolong lemah sehingga sanksi yang diberikan hanya berupa teguran yang tidak memberikan efek jera. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan sampel secara purposive sampling berjumlah 15 orang analisis dengan teknik reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian Implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dalam Penertiban Warung Remang-remang pada Desa Tapus Dalam belum terimplementasi dengan baik. Dapat dilihat dari indikator yang sesuai dengan teori yaitu ukuran kebijakan, tujuan kebijakan yang jelas, organisasi formal, pemahaman pelaksana terhadap kebijakan, sikap menerima/menolak, kerjasama, koordinasi, dan lingkungan politik. Adapun indikator yang tidak sesuai yaitu SDM, sumber dana/finansial, organisasi informal, lingkungan ekonomi dan sosial. Faktor penghambat adalah kurangnya ketersediaan aparat Satpol PP, kurangnya kerjasama maupun koordinasi antara Satpol PP dengan aparat desa dalam penertiban, dan Lingkungan eksternal yang tidak kondusif. Faktor pendorong adalah pemerintahan/regulasi yang sudah berperan dengan baik dan kemampuan organisasi formal dalam melayani masyarakat yang sudah kompeten.