Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Partisipasi Umat Dalam Perayaan Ekaristi Di Paroki Ave Maria Bintang Laut Uwa Melalui Pendekatan Pastoral Konseling Manu, Maximus; Nanto, Yohanes De Brito; Un Mau, Emanuel Natalio
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 4, No 1 (2024): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v4i1.22078

Abstract

Perayaan Ekaristi merupakan inti hidup setiap umat beriman. Sakramen Ekaristi dimaknai sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani. Ekaristi dikatakan sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani karena kurban Yesus adalah puncak sejarah keselamatan. Ekaristi menjadi sebuah kewajiban bagi umat Katolik. Menurut Konsili Vatikan II, umat Katolik mempunyai kewajiban untuk merayakan Ekaristi pada hari Minggu. Untuk itu, Perayaan Ekaristi pada hari Minggu wajib dirayakan di setiap Paroki dan Stasi yang ada dalam suatu wilayah tersebut. Akan tetapi, ada sejumlah umat yang kurang aktif berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi. Untuk mengetahui alasan rendahnya partisipasi umat, dosen dan mahasiswa IFTK Ledalero mengadakan PKM di Paroki Ave Maria Bintang Laut Uwa, Palue. Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah; bagaimana partisipasi umat Paroki Ave Maria Bintang Laut Uwa dalam perayaan Ekaristi? Bagaimana peran pastoral konseling dalam meningkatkan partisipasi umat? Untuk menjawab pertanyaan ini, dosen dan mahasiswa membuat penelitian dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan masyarakat. Tujuan PKM ini adalah mengetahuai tingkat partisipasi umat dalam perayaan Ekaristi dan memberikan edukasi tentang pentingnya Perayaan Ekaristi bagi umat. Hasil PKM menunjukkan perubahan pandangan umat tentang perayaan Ekaristi. Melalui pendekatan pastoral konseling, umat mulai sadar akan pentingnya ekaristi dalam kehidupan sebagai orang kristiani.
Pengaruh Pola Asuh terhadap Harga Diri Anak Manu, Maximus; Mantero, Rikardus; Kiven, Agustinus Fransiskus Naring
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 6 (2024): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i6.7765

Abstract

Pola asuh orangtua memiliki pengaruh terhadap konsep harga diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pola asuh terhadap harga diri anak. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara kualitatif melalui metode wawancara. Responden dalam penelitian ini berjumlah 20 orang dengan rincian 12 orang anak dan 8 orang dewasa. Penelitian dilaksanakan di Paroki St. Antonius Padua Kalikasa, Keuskupan Larantuka. Hasil penelitian tersebut menunjukkan  para orangtua di Kalikasa mengombinasikan pola asuh otoriter dengan pola asuh demokratis dalam mendidik anak-anak mereka. Kombinasi pola asuh tersebut menyebabkan anak-anak pada umumnya memiliki konsep harga diri medium. Dalam konsep harga diri medium, anak-anak menunjukkan hal positif hanya pada salah satu faktor dari kedua faktor harga diri, yaitu faktor kelayakan (worthiness) dan faktor kemampuan (competence). Anak-anak dengan harga diri medium dapat mencapai harga diri yang otentik bila mereka mendapatkan pola asuh demokratis.
Mencegah Bunuh Diri di Kalangan Orang Muda Katolik NTT Berdasarkan Perspektif Pastoral Konseling Manu, Maximus; Mantero, Rikardus; Suhardi, Akrimianus; Lado, Sabinus Bake
ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi dan Studi Agama Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Program Pascasarjana UKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37429/arumbae.v6i2.1381

Abstract

East Nusa Tenggara (NTT) is one of the regions frequently affected by suicide issues. The motives or reasons behind suicides in NTT are an inability to cope with the bad realities of life or a failure to face various life challenges. Therefore, this study aims to offer methods to prevent suicide more specifically through the pastoral counseling perspective, especially preventing suicide among Catholic Youth (OMK) in NTT. Because, while growing, developing, finding their identity, and trying to do useful things for their life and future, like young men and women in general, OMK is struggling with themselves and with many things outside of themselves, so OMK needs the good and correct guidance to sustain and direct them to the good and positive things, as well as preventing and keeping them away from the bad and negative things like suicide. This research uses a qualitative research method with a literature review as a means of data collection. Based on the study, it is found that the pastoral counseling perspective can help to prevent suicides among OMK in NTT because pastoral counseling has functions such as healing, sustaining, guiding, reconciling, and nurturing. These functions provide methods, stages, as well as concrete and specific steps to prevent the potential issues related to suicide among OMK in NTT so that OMK in NTT can face the bad realities of life or cope with various life challenges.
KOINONIA SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN PASTORAL PARIWISATA HOLISTIK DI KEUSKUPAN RUTENG Manu, Maximus; Jewadut, Jean Loustar; Pasaribu, Astina Vebriani
Bahasa Indonesia Vol 24 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34150/jpak.v24i2.695

Abstract

The Ruteng Diocese Church expressed social concern for the pace of tourism development in Labuan Bajo by declaring 2022 as the year of holistic tourism. Holistic pastoral tourism seeks to integrate the economic, cultural, ecological, ethical, and spiritual dimensions of tourism. The scientific article aims to explore how coinonia can be used as a model in developing holistic pastoral tourism in the Diocese of Ruteng. The research used a method, is a qualitative analysis method with a literature study approach which includes analysis of documents, articles and books related to the theme being reviewed. Based on the research results, it was concluded that the coinonia aspect has a very important role in efforts to develop holistic pastoral tourism. The application of the coinonia model can increase collaboration between pastoral sectors such as families, schools, the younger generation, children and teenagers, as well as adherents of other religions. This collaboration can support sustainable tourism development. The author offers the coinonia model of the Ruteng Diocese Church which has sacramental values, solidarity, subsidiarity and liberation in every pastoral program as an effort to develop holistic tourism pastoralism.
RUMAH BUDAYA SEMAI LINO: MEDIA NARASI IDENTITAS PEREMPUAN KAMPUNG ADAT LEWOKLUOK DALAM KARYA TENUN IKAT Manu, Maximus; Kumanireng, Emanuel Tewarat; Jewadut, Jean Loustar; Erap, Arnoldus Sofyano Boli
Bahasa Indonesia Vol 25 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34150/jpak.v25i1.681

Abstract

The work of weaving is not just an activity of producing a cloth or sarong to wrap the human body, but is deeper as a work resulting from the sacrifice and perseverance of a woman who tells the history of tribal customs, the history of the village, and a form of respect for a woman who wants to be married to a man. The purpose of writing this article is to explain the Semai Lino cultural house and the work of Lewokluok women's ikat weaving from a feminist theological perspective. This article was written using a qualitative research method that focuses on literature studies in the form of books and journal articles that are appropriate to the theme being researched and the method of interviewing a number of key informants who are directly related to the theme being researched. The results of this study show that the Semai Lino cultural house contributes to reviving weaving culture as well as becoming a narrative of women's identity in ikat weaving works. From a feminist theological perspective, the Semai Lino cultural house and weaving culture are a form of resistance by Lewokluok women against patriarchal cultural domination. Apart from that, the Semai Lino cultural house and weaving culture are a transformational movement towards a new civilization, namely the creation of equality between men and women.
MAKNA RITUS BELO TEKAN PADA MASYARAKAT SUKU LEWAR DUNGAN TANA AI DALAM TERANG ESKATOLOGI KRISTEN DAN RELEVANSINYA UNTUK KARYA PASTORAL GEREJA KATOLIK DI PAROKI BOGANATAR-KEUSKUPAN MAUMERE Kasiwali, Yulius Candra; Buru, Puplius Meinrad; Lewar, Paulus Pati; Manu, Maximus; Mingkol, Maria
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.46089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen, (2) menganalisis, mengkaji, dan membandingkan makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen, (3) meningkatkan pengetahuan para pelayan pastoral tentang makna ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen dan relevansinya untuk karya Pastoral Gereja Katolik di Paroki Boganatar-Keuskupan Maumere. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti adalah Makna Ritus Belo Tekan pada Masyarakat Suku Lewar Dungan Tana Ai dalam Terang Eskatologi Kristen dan Relevansinya untuk Karya Pastoral Gereja Katolik di Paroki Boganatar-Keuskupan Maumere. Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian melibatkan beberapa narasumber wawancara yang memiliki pengetahuan tentang ritus Belo Tekan pada Masyarakat Dungan Tana Ai. Sumber data sekunder diperoleh dari kajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu, khususnya Makna Eskatologis di Balik Ritus Gren Mahe pada Masyarakat Dungan Tana Ai. Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpulkan tiga hal pokok berikut. Pertama, ritus Belo Tekan sesungguhnya memiliki makna eskatologi sebagaimana dikonsepkan dalam ajaran Gereja Katolik. Makna ritus Belo Tekan dapat dicermati dengan melihat unsur-unsur eskatologi Katolik seperti kematian, kebangkitan, pengadilan terakhir, api penyucian, neraka, dan surga. Kedua, paralelisasi dan perbandingan setiap unsur dalam makna ritus Belo Tekan dengan konsep seputar Eskatologi Kristen mempunyai titik temu di mana keduanya sama-sama meyakini bahwa ada kehidupan setelah kematian di dunia ini. Akan tetapi ketika berbicara tentang ungkapan atau ritus, di situlah letak perbedaannya. Perbedaan ini tidak membuat pandangan Gereja begitu mendominasi apabila menghilangkan tradisi budaya lokal tetapi malah membuat iman Katolik berakar pada kebudayaan masyarakat suku Lewar Dungan Tana Ai. Ketiga, sejak masuknya Gereja Katolik di Dungan, pemahaman masyarakat tentang ritus Belo Tekan perlahan-lahan diubah. Gereja dan seluruh pelayan pastoral membangun dialog pastoral sehingga Gereja melalui sejumlah pendekatan pastoral mengajak umat meningkatkan iman dengan melihat makna terdalam di balik ritus Belo Tekan. Dengan demikian, makna ritus Belo Tekan menghantar iman masyarakat Dungan untuk percaya terhadap konsep dan pandangan eskatologi Kristen.