Pendidikan Islam di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 menghadapi tantangan signifikan dalam mengintegrasikan perkembangan teknologi dengan nilai-nilai agama. Studi ini mengeksplorasi reorientasi visi dan misi guru serta hakikat konsep guru ideal dalam konteks ini. Dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian kepustakaan, data dikumpulkan dari literatur ilmiah yang relevan. Pembahasan menyoroti pentingnya guru memahami dan memanfaatkan teknologi, mengembangkan soft skills, dan menyeimbangkan aspek religius dan rasional dalam pembelajaran agama. Tantangan utama termasuk kesenjangan antara tradisi dan teknologi serta keseimbangan antara aspek religius dan rasional. Guru perlu mengubah paradigma pembelajaran, menyesuaikan kurikulum, dan memfasilitasi siswa agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan di era digital. Kesimpulannya, hakikat guru di era Pendidikan 4.0 adalah menjadi pendidik yang lebih dari sekadar mengajar, melainkan juga mendidik dan memberdayakan siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan.