Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran regulasi diri dalam mengatasi hambatan pemecahan masalah matematis siswa pada materi invers matriks. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 30 siswa kelas XI MIPA 1 SMA Swasta Dharmawangsa Medan tahun ajaran 2025/2026. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat regulasi diri siswa masih berada pada kategori rendah hingga sedang. Pada fase forethought, siswa telah melakukan persiapan belajar namun belum menetapkan tujuan dan strategi belajar secara optimal. Pada fase performance, siswa menunjukkan usaha untuk tetap fokus dan berdiskusi ketika menghadapi kesulitan, tetapi kemampuan self-monitoring masih terbatas. Pada fase self-reflection, sebagian siswa mulai melakukan evaluasi diri namun belum sepenuhnya reflektif. Secara keseluruhan, kemampuan regulasi diri berbanding lurus dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Siswa yang memiliki regulasi diri tinggi lebih mampu mengontrol emosi, menjaga motivasi, dan menyesuaikan strategi belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan kemampuan regulasi diri melalui pembelajaran reflektif, umpan balik proses, dan model pembelajaran berbasis masalah agar siswa lebih mandiri dan adaptif dalam memecahkan masalah matematika.