Artharina, Fillia Prima
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI KURIKULUM MERDEKA PADA MATERI BAGIAN TUBUH TUMBUHAN BERBASIS PROJECT BASED LEARNING PADA FASE B DI SD NEGERI MARGOREJO 02 PATI Shafira, Fierda Tri Hesti; Wijayanti, Arfillia; Artharina, Fillia Prima
Literasi Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/literasi.v5i1.22273

Abstract

AbstrakPendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia serta untuk kemajuan suatu bangsa (Kurniawan, 2019). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis karakteristik dan mengevaluasi kevalidan modul ajar berdiferensiasi Kurikulum Merdeka pada materi Bagian Tubuh Tumbuhan berbasis Project Based Learning pada fase B di SD Negeri Margorejo 02 Pati. Berkaitan dengan muatan yang berisi tujuan, metode, serta hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Reasearch adn Development (RD) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis. Design, Development Implementation and Evaluation). Hasil penelitian ini berhasil membuat, mendesain dan memodifikasi modul ajar SD Negeri Margorejo 02 Pati menjadi modul ajar berdiferensiasi khususnya materi bagian Tubuh Tumbuhan pada Fase B menjadi modul ajar berdiferensiasi yang sudah dilengkapi dengan komponen-komponen modul ajar berdiferensiasi pada umumnya, serta dilengkapi dengan desain modul ajar yang menarik. Modul Ajar Berdiferensiasi dapat diterima oleh guru, siswa dan 2 dosen validator. Dari hasil penskoran yang sudah didapat oleh 3 validasi ahli materi 1 dan ahli materi 2 yakni oleh kedua dosen dengan hasil nilai 84,5 dinyatakan valid dan layak digunakan atau diterapkan. Hasil dari rata rata nilai postest dan postest peserta diik dinyatakan meningkat dengan rata rata nilai 85,00.  Untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi belum sepenuhnya dan sebagian besar belum memenuhi ketetapan yang ditetapkan. Pembelajaran berdiferensiasi diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar, karena pembelajaran berdiferensiasi memerlukan waktu (JP) yang panjang, disamping itu pada penerapan pembelajaran berdiferensiasi memerlukan sarana dan prasarana yang memadai dan dibutuhkan skill ( keterampilan) pendidik yang kompeten. Pada dasarnya pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar saja tetapi juga pada jenjang SMP hingga SMA. Disamping itu untuk kelengkapan penulisan modul ajar berdiferensiasi selebihnya sudah lengkap karena sebelumnya ada pedoman dari salah satu sekolah AbstractEducation is one of the important factors in determining the quality of human resources and for the progress of a nation (Kurniawan, 2019). The purpose of this study was to analyze the characteristics and evaluate the validity of the Independent Curriculum differentiated teaching module on the material of Plant Body Parts based on Project Based Learning in phase B at SD Negeri Margorejo 02 Pati. Relating to the content containing the objectives, methods, and results of the study. This study uses the Research and Development (RD) method with the ADDIE (Analysis. Design, Development Implementation and Evaluation) development model. The results of this study succeeded in creating, designing and modifying the teaching module of SD Negeri Margorejo 02 Pati into a differentiated teaching module, especially the material on Plant Body Parts in Phase B into a differentiated teaching module that is equipped with components of differentiated teaching modules in general, and is equipped with an attractive teaching module design. The Differentiated Teaching Module can be accepted by teachers, students and 2 validator lecturers. From the scoring results obtained by 3 validations of material experts 1 and material experts 2, namely by the two lecturers with a score of 84.5, it was declared valid and suitable for use or implementation. The results of the average posttest and posttest scores of students were stated to have increased with an average score of 85.00. The implementation of differentiated learning has not been complete and most have not met the established requirements. Differentiated learning is applied at the Elementary School level, because differentiated learning requires a long time (JP), besides that the implementation of differentiated learning requires adequate facilities and infrastructure and competent educator skills are needed. Basically, differentiated learning is not only applied at the Elementary School level but also at the Junior High School to High School levels. In addition, for the completeness of writing differentiated teaching modules, the rest is complete because previously there were guidelines from one of the schools.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTU MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 17 SEMARANG Khasanah, Wahyu Rizka Uswatun; Yosohartono, Aloysius Yohanes Soegeng; Artharina, Fillia Prima
Jurnal Wawasan Pendidikan Vol 5, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran numbered head together berbantu media flash card terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila  siswa kelas V SD Muhammadiyah 17 Semarang. jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi seluruh siswa kelas V SD Muhammadiyah 17 Semarang. Desain penelitian ini adalah metode one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata pretest adalah 45, 23 dan rata-rata posttest adalah 83,18. Hasil uji hipotesis dengan uji-t diperoleh sebesar 21,551  dan 1,721   dengan df = N-1=21 dan taraf signifikan 0,05 sebesar 1, 721dan taraf signifikan 5%. Karena nilai yaitu 21,551 1,721  maka ditolak dan diterima. Hal ini terdapat perbedaan hasil belajar antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah mendapat perlakuan berupa model pembelajaran numbered head together berbantu media flash card terhadap hasil belajar Pendidikan Pancasila siswa kelas V SD Muhammadiyah.
Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa di Kelas 2 Sekolah Dasar Hermawan, Andri; Artharina, Fillia Prima; Suyatmi, Suyatmi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran yang melatarbelakangi penelitian ini, hal ini dikarenakan masih kurangnya keterlibatan aktif siswa didalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan agar keaktifan belajar siswa menjadi lebih baik lagi. Model pembelajaran Problem Basen Learning menjadi mode yang digunakan dan jenis penelitian tindakan kelas dengan 2 periode(periode). Kelas 2A SD Supriyadi 02 Semarang sebanyak 28 siswa menjadi subjek penelitian ini. Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa, mulai dari pra periode 46,58%, peridoe I 60,56% dan di periode II menjadi 81,79%. Hasil yang dapat disimpulkan keaktifan belajar siswa kelas 2A dapat meningkat dengan model pembelajaran Problem Based Learning di pelajaran Bahasa Indonesia di SD Supriyadi 02 Semarang pada tahun ajaran 2023/2024.
Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Sekolah Dasar Se-Kecamatan Gayamsari Kota Semarang Reffiane, Fine; Artharina, Fillia Prima; Sugiyono, Tri
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 2 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i2.19030

Abstract

Pendidikan merupakan pilar utama dalam mewujudkan masyarakat yang beradab dan bermartabat. Pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar di sekolah merupakan hal yang harus dilakukan. Implementasi yang dilaksanakan oleh guru di sekolah dasar se-Kecamatan Gayamsari diperlukan diberikan penguatan dengan pelatihan. Pelatihan yang dilakukan pada KKG di wilayah kerja Satuan Pendidikan Kecamatan Gayamsari memberikan dampak yang positif. Peningkatan akses dan kemampuan pembuatan perangkat pembelajaran kurikulum Merdeka Belajar semakin baik. Sedangkan dari segi pembuatan asasmen berdiferensiasi, didapatkan hasil yang baik. Hasil evaluasi terhadap 5 indikator kegiatan pelatihan secara rata-rata mendapatkan hasil 88,59 dengan kategori sangat baik. Indikator tersebut meliputi indikator pembuatan modul ajar, indikator pembuatan media ajar dan indikator penggunaan sumber belajar. Pelaksanaan pelatihan dengan sistem workshop dan dibagi per kelompok sesuai kelas yang diampu oleh bapak ibu guru. Pembentukan kelompok sesuai kelas yang diampu, menjadikan diskusi kelompok menjadi lebih interaktif. Rekomendasi ke depan dari pelatihan ini adalah pelaksanaan implementasi untuk literasi dan pemahaman asasmen diferensiasi yang selaras dengan pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar.