Fransiska, Natalia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kohesi Leksikal dalam Upacara Marhata Sinamot Etnik Batak Toba Sinulingga, Jekmen; Fransiska, Natalia; Sinaga, Parade
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan kohesi leksikal yang terdapat dalam upacara marhata sinamot dalam etnik batak toba. Teori kohesi leksikal ini dikemukakan oleh halliday dan hasan yang pertama kali dikemukakan dalam buku terkenal yaitu yang berjudul,” cohesion in english” (1976). Teori ini menggambarkan bagaimana kata-kata dalam sebuah teks saling terkait dan membentuk kesatuan makna. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan mendokumentasikan dan study literature. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tradisi upacara marhata sinamot dalam batak toba ini yaitu salah satu tradisi penting dalam budaya suku batak toba yang dimana tradisi ini dapat mencerminkan nilai-nilai dan keyakinan masyarakatnya. Upacara ini kaya akan penggunaan bahasa, khususnya dalam hal penggunaan kohesi leksikal. Yang dimana kohesi leksikal ini mengacu pada hubungan makna antara kata-kata salam teks, yang membantu menciptakan koherensi dan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca atau pendengar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kohesi leksikal dalam teks upacara marhata sinamot terwujud dalam berbagai bentuk, seperti repetisi, sinonim, hiponim, antonim dan kolokasi. Penggunaan sinonim dan hiponim memperkaya makna teks dan membantu pembaca atau pendengar memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik. Antonim digunakan untuk membedakan antara konsep yang berlawanan, seperti “ baik” dan “ buruk”, “ benar” dan “ salah “, “ hidup” dan “mati”. Kolokasi membantu pendengar atau pembaca memahami makna kata-kata tertentu dengan lebih baik dengan melihat kata-kata yang sering muncul. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kohei leksikal memainkan peran penting dalam menciptakan koherensi dan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca teks upacara marhata sinamot.
Upaya pencegahan stunting pada anak melalui edukasi gizi seimbang dan inovasi puding kelor Patade, Agnes Erlita Distriani; Krisnawan, Gede Yoga Ditya; Ismail, Cahya; Salsabilah, Fitri; Rifai, Nur Faridha; Fransiska, Natalia; Bungaadjim, Indriyanti; Febrianti, Kirana; Amira, Siti Salwa; Tedengki, Steci Veronika; Umanata, Kadek; Ariani, Ariani; Keristiana, Ni Wayan; Ni Wayan Keristiana
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 7 No. 4 (2025): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v7i4.3719

Abstract

Stunting pada balita masih menjadi permasalahan kesehatan yang dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan gizi seimbang, keterbatasan ekonomi, serta kurangnya variasi pangan bergizi dalam rumah tangga. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan status gizi anak dan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan stunting melalui pemberian makanan tambahan berbasis lokal berupa puding kelor. Kegiatan dilakukan melalui edukasi gizi seimbang, pembuatan dan pembagian puding kelor sebagai PMT. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan absolut sebesar 11,1 atau setara dengan persentase peningkatan 16,3%. Kegiatan ini juga mendapat antusiasme tinggi dari para ibu yang aktif berpartisipasi dalam pembuatan puding kelor dan berkomitmen menerapkannya sebagai alternatif makanan bergizi bagi keluarga. Efforts to Prevent Stunting in Children Through Balanced Nutrition Education and Moringa Pudding Innovation Stunting among toddlers remains a significant public health concern influenced by limited knowledge of balanced nutrition, economic constraints, and a lack of dietary diversity within households. This community service program aimed to improve children's nutritional status and community knowledge in stunting prevention through the provision of locally based supplementary food in the form of Moringa pudding. The activities included balanced nutrition education, preparation, and distribution of Moringa pudding as complementary food. The results showed an absolute increase of 11.1 points, equivalent to a 16.3% improvement in participants’ knowledge. Moreover, the program received a high level of enthusiasm from mothers, who actively participated in the preparation of Moringa pudding and expressed commitment to adopting it as a nutritious alternative food for their families