Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tradition of Mandoa Catampek and Ratik Tagak on Rayo Anam Day in Jorong Sikaladi Nagari Pariangan Flat Land District West Sumatra Province Hasnah, Miftahul; septriani, Septriani
Journal of Scientific Research, Education, and Technology (JSRET) Vol. 3 No. 2 (2024): Vol. 3 No. 2 2024
Publisher : Kirana Publisher (KNPub)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/jsret.v3i2.415

Abstract

This research was conducted in Jorong Sikaladi Nagari Pariangan, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. The aim of this research was to find out the background of the Mandoa Katampek and Ratik Tagak traditions and to describe the process of implementing the Mandoa Katampek and Ratik Tagak traditions on Rayo Anam Day. Tradition by Victor Turner. The method the author uses is a qualitative method, with data collection techniques namely observation, interviews and documentation. The results of the research show that the emergence of mandoa katampek and ratik tagak in Jorong Sikaladi Nagari Pariangan began around 400 years ago and was passed down to children nephews in each subsequent generation. The process of implementing this tradition can be grouped into three stages, namely the grave cleaning stage, the second stage of carrying out the tradition and the third stage of eating together,
Komunikasi Antara Wisatawan dan Masyarakat Lokal pada Objek Wisata Kuliner Air Kawa Daun di Kenagari Pariangan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat Hasnah, Miftahul; Rani, Wahyu Mustika; Asril, Asril; Kasman, Selvi
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi antara wisatawan dan masyarakat lokal di Wisata Kuliner Air Kawa Daun di Nagari Pariangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi serta dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antara wisatawan dan masyarakat lokal memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengalaman wisatawan serta memiliki kearifan lokal budaya dan tradisi lokal. Komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi verbal dan non verbal, Komunkasi verbal seperti menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Minangkabau sedangkan komunikasi non verbal seperti ekspresi wajah, Bahasa tubuh, kontak mata, gestur dan isyarat, procemics(jarak dan tata letak), Penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya strategi komunikasi ysng efektif dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman yang lebih baik antara wisatawan dan masyarakat lokal. Strategi yang efektif yang digunakan wisatawan dan Masyarakat lokal yaitu mengunakan Bahasa seperti Bahasa Minangkabau, mengenalkan tradisi kepada wisatawan, interaksi langsung antara wisatawan dan Masyarakat lokal, penggunaan media sosial, serta pembuatan paket wisata supaya wisatawan mau datang berkunjung ke wisata kuliner air kawa daun tersebut.
Hambatan Penggunaan Aplikasi MyKoPay dalam Mendukung Transformasi Smart City di Kota Payakumbuh Hasnah, Miftahul; Syamsir, Syamsir
MASALIQ Vol 5 No 5 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/masaliq.v5i5.6927

Abstract

The advancement of digital technology has prompted local governments to deliver public services through adaptive and effective electronic platforms. One concrete implementation in Payakumbuh City is the MyKopay application, designed as an integrated platform for various public services in support of the city’s smart transformation initiative. However, the functional realization of this application remains suboptimal. This study aims to examine the barriers to the implementation of the MyKopay application as part of the smart city transformation in Payakumbuh. A descriptive qualitative approach was employed, with data collected through in-depth interviews, field observations, and documentation, and analyzed using the Technology Acceptance Model 3 (TAM 3) framework. The findings reveal several obstacles, including weak coordination among local government agencies (OPDs), limited technical human resources, low levels of digital literacy among the public, the absence of technical regulations, and insufficient public outreach. These factors contribute to the low adoption and utilization of the application. The study concludes that institutional strengthening, human resource capacity building, the development of supporting regulations, and effective communication and education strategies are essential to ensure that digital applications serve as practical solutions for public service delivery rather than mere symbols of modernization.
Inovasi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Melalui Ganggam Tari Kontemporer (Pergelaran Dan Diskusi Pertunjukkan) Sri Articha, Dinda; Syamsir, Syamsir; Hasnah, Miftahul; Astika, Mutiara; Makriwal, Rifaldi; Azra, Syifana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Inovasi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Melalui Ganggam Tari Kontemporer. Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat telah memberikan inovasi melalui program pertunjukan Ganggam Tari Kontemporer yang bertujuan untuk memfasilitasi koreografer muda agar tetap eksis dan sukses dalam mengembangkan seni pertunjukan, khususnya seni tari kontemporer. Program ini telah menggelar pertunjukan tari kontemporer selama tiga bulan dengan satu karya yang dipertunjukkan setiap bulannya, menampilkan karya-karya inovatif dari koreografer muda. Pertunjukan tersebut juga dipandang sebagai upaya untuk memotivasi koreografer muda Sumatera Barat agar selalu semangat dan tetap eksis dalam mengembangkan seni budaya, serta untuk memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk berperan aktif dalam pemajuan kebudayaan melalui fasilitasi aktivitas seni budaya. Dengan mementaskan karya-karya inovatif dari koreografer muda, program Ganggam Tari Kontemporer merupakan langkah inovatif Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dalam mendukung pengembangan seni pertunjukan, khususnya seni tari kontemporer, serta memberikan wadah bagi seniman muda untuk berkarya dan mengembangkan bakat-bakat seni budaya di daerah tersebut. Hasil dari artikel terlihat bahwa melalui program ini, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat berhasil memberikan platform yang memungkinkan koreografer muda untuk terus aktif berkarya dan mengembangkan seni budaya, serta memberikan kontribusi positif dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah.