Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Langgam Arsitektur Masjid Babul Firdaus, Mesjid Tertua di Makassar sebagai Infill Design Khatima, Khusnul; Nurasikin, Nurasikin; Sutriani, Sutriani
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v1i1a6

Abstract

Abstrak_ Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya isu mengenai perkembangan masjid Babul Firdaus sebagai  infill  design.  Hal  tersebut  dilihat  dari  pembangunan bangunan  tambahan untuk  mempeluas bangunan masjid dimana bangunan tambahan tersebut memiliki gaya arsitektur yang berbeda dengan gaya arsitektur bangunan masjid yang asli sehingga terlihat kontras. Masjid Babul Firdaus masih terawat sejak dibangun. Seperti yang kita tahu bahwa bangunan Masjid Babul Firdaus merupakan masjid bersejarah  dan  salah  satu  masjid  tertua  di  Makassar.  Ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi perubahan pada  masjid  Babul  Firdaus  tersebut  diantaranya  meningkatnya jama’ah  masjid.  sehingga, meningkatnya pula kebutuhan ruang yang dibutuhkan. Adanya kerusakan material bangunan masjid yang lapuk  karena  usia  juga  melatarbelakangi perubahan pada  masjid  ini.  Penelitian  ini  bertujuan untuk mengetahui langgam arsitektur masjid babul firdaus. Masjid yang berdiri selama 123 tahun ini apakah gaya desain arsitektur bangunan awal memiliki kesamaan gaya arsitektur dengan bangunan tambahan atau desain masjid babul firdaus saat ini. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kualitatif. Sumber data berasal dari survey langsung, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut dikelola dengan metode komparasi. Hasil dari penelitian ini adalah gaya arsitektural bangunan Masjid Babul Firdaus sebelum perubahan sangat  berbeda dengan  gaya  arsitektur yang  terlihat pada  bangunan tambahan. Bagian-bagian masjid yang mengalami perubahan yaitu fasad, menara, atap, dinding, kolom, jendela, pagar,  gerbang,lantai,  dan  mimbar.  Selain  itu,  bangunan  tambahan  dan  bangunan  lama  memiliki kesamaan dari segi warna yang digunakan yaitu warna gold, putih, dan hijau. Dengan dimikian, bangunan Babul Firdaus memiliki gaya arsitekural yang kontras dengan bangunan tambannya, namun masih memiliki kesamaan.Kata Kunci : Babul Firdaus; Desain; Masjid; Makassar Abstract_ This research is motivated by the issue, that the development of the Mosque building of Babul Firdaus as infill design building. it will we know by a new Babul Firdaus building. It is using a different design with the original building of Babul Firdaus mosque so that it makes contrast design between the original design and the new building of Babul Firdaus mosque. As we know that the building of the Babul Firdaus Mosque is a historic mosque and one of the oldest mosques in Makassar. Several factors influence the changes of the Babul Firdaus mosque, that is including the increase jamaah of Babul Firdaus mosque. so that, the need for space is also increased. The breakage of the material is rotten because it’s decrepit, that makes the changes to the mosque’s design. The purpose of this research is to know the style of the Babul Firdaus mosque design, and to know is to design the new building of Babul Firdaus mosque has a similarity style with the original bulding. The research method that we use is qualitative. Sources of data are from direct surveys, interviews, and documentation. That’s by the comparative method. The results of the research of the Babul Firdaus Mosque is the style of the new building and the old building is contrast. The material of the mosque didn’t change was the facade, tower, roof, wall, column, window, railing, gate, floor, and the tribune. Furthermore, both of them have a similarity with the color, it is gold, white, and green. So, the style of the architecture of the new and the old building’s in contrast but still, have a similia cityKeywords: Babul Firdaus; Design; Mosque; Makassar
SIFAT-SIFAT KURIKULUM PAI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI Zainuri, Habib; Aspriady, Farhan; Nurasikin, Nurasikin
AZKIYA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/azkiya.v7i1.1685

Abstract

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam konteksnya. Sifat-sifat tersebut meliputi universalitas, relevansi dengan kehidupan, integrasi, kontekstualitas, dan keterbukaan. Pendekatan pembelajaran PAI mencakup berbagai metode, termasuk pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, dan pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendalam, inklusif, serta memungkinkan siswa untuk memahami nilai-nilai Islam secara holistik, dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami karakteristik kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru PAI dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Pendekatan pembelajaran PAI mengadopsi strategi konstruktivis, kontekstual, dan aktif, dengan melibatkan siswa secara interaktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pengajaran konsep-konsep agama, tetapi juga mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis masalah dan integratif. Evaluasi formatif digunakan untuk memberikan umpan balik terus-menerus kepada siswa, sementara integrasi mata pelajaran lain memperkuat keterkaitan antar bidang studi. Secara keseluruhan, sifat-sifat kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran PAI bersama-sama membentuk landasan yang komprehensif untuk perkembangan spiritual, moral, dan sosial siswa dalam konteks pendidikan Islam.
SIFAT-SIFAT KURIKULUM PAI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI Zainuri, Habib; Aspriady, Farhan; Nurasikin, Nurasikin
AZKIYA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/azkiya.v7i1.1685

Abstract

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam konteksnya. Sifat-sifat tersebut meliputi universalitas, relevansi dengan kehidupan, integrasi, kontekstualitas, dan keterbukaan. Pendekatan pembelajaran PAI mencakup berbagai metode, termasuk pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, dan pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendalam, inklusif, serta memungkinkan siswa untuk memahami nilai-nilai Islam secara holistik, dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami karakteristik kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru PAI dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Pendekatan pembelajaran PAI mengadopsi strategi konstruktivis, kontekstual, dan aktif, dengan melibatkan siswa secara interaktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pengajaran konsep-konsep agama, tetapi juga mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis masalah dan integratif. Evaluasi formatif digunakan untuk memberikan umpan balik terus-menerus kepada siswa, sementara integrasi mata pelajaran lain memperkuat keterkaitan antar bidang studi. Secara keseluruhan, sifat-sifat kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran PAI bersama-sama membentuk landasan yang komprehensif untuk perkembangan spiritual, moral, dan sosial siswa dalam konteks pendidikan Islam.
SIFAT-SIFAT KURIKULUM PAI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAI Zainuri, Habib; Aspriady, Farhan; Nurasikin, Nurasikin
AZKIYA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/azkiya.v7i1.1685

Abstract

Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam konteksnya. Sifat-sifat tersebut meliputi universalitas, relevansi dengan kehidupan, integrasi, kontekstualitas, dan keterbukaan. Pendekatan pembelajaran PAI mencakup berbagai metode, termasuk pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, dan pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendalam, inklusif, serta memungkinkan siswa untuk memahami nilai-nilai Islam secara holistik, dan menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami karakteristik kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran yang tepat, guru PAI dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Pendekatan pembelajaran PAI mengadopsi strategi konstruktivis, kontekstual, dan aktif, dengan melibatkan siswa secara interaktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pengajaran konsep-konsep agama, tetapi juga mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran berbasis masalah dan integratif. Evaluasi formatif digunakan untuk memberikan umpan balik terus-menerus kepada siswa, sementara integrasi mata pelajaran lain memperkuat keterkaitan antar bidang studi. Secara keseluruhan, sifat-sifat kurikulum PAI dan pendekatan pembelajaran PAI bersama-sama membentuk landasan yang komprehensif untuk perkembangan spiritual, moral, dan sosial siswa dalam konteks pendidikan Islam.
Constitutional Court (MK) Interpretation Of The Element of Urgency In The Formation Of A Government Regulation instead of Law ( PERPPU): Constitutional Court (MK) Interpretation Of The Element of Urgency In The Formation Of A Government Regulation instead of Law ( PERPPU) Nurasikin, Nurasikin
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 23 No. 1 (2024): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of government regulations, instead of laws (Perppu), formed by the Government due to urgent circumstances, such as the formation of the Job Creation Perppu, has now become a law. Perppu as Emergency Legislation is based on the reasons of Innerenootstand (internal emergency) in urgent circumstances in terms of substance, and urgent in terms of time. This research uses a normative legal research type, with the approach used being the statute, conceptual, and case study approaches. Based on the results of the research, the legal requirements for the birth of a Perppu are: There is a situation, namely an urgent need to resolve legal problems quickly based on the LawLaw, the required LawLaw does not yet exist so that a legal vacuum occurs, or there is a law but it is inadequate and the legal vacuum cannot be overcome by make ConstitutionConstitution in a way procedure normal Because it will take quite a long time, while these urgent situations need certainty to be resolved. However, it becomes a legal problem when the Perppu was formed but did not comply with the elements for creating a Perppu. The Constitutional Court can carry out the testing. Will, but until the moment. This rule is clear about the Court Constitution, which is entitled to interpret the Law according to a rule or Law.
Pengaruh Penggunaan Media Poster terhadap Kreativitas dan Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Amanda, Laqifa Shiela; Nurasikin, Nurasikin; Sehan, Nur; Darmayanti, Winda; Riadi, Akhmad; Mukmin, Mukmin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media poster terhadap kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Metode penelitian yang digunakan adalah angket dan eksperimen. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen (X-2) yang menggunakan media poster dan kelas kontrol (X-5) yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media poster dalam pembelajaran PAI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kreativitas dan inovasi siswa. Rata-rata skor kreativitas dan inovasi pada kelas eksperimen yaitu sebesar 79,31% jauh lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya 55,33%. Temuan ini mengindikasikan bahwa media poster dapat memvisualisasikan konsep-konsep PAI, meningkatkan minat dan motivasi belajar, serta mendorong keterlibatan aktif siswa, sehingga mendukung pengembangan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, disarankan agar guru PAI menerapkan media poster dalam pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa.