Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan di Kelas V SDN 2 Bukit Harapan Sutriani, Sutriani; Tandiayuk, Marinus Barra’; Paloloang, Baharuddin
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 1 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.657 KB)

Abstract

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa SDN 2 Bukit Harapan pada proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkah hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode pemberian tugas agar materi yang diajarkan lebih menarik, menyenangkan dan memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Melalui Penggunaan metode Pemberian tugas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek dari penelitian ini yaituseluruh siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Yang berjumlah 8 Orang. Hasil dari pelaksanaan tindakan yang menunjukkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan Siklus II dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes siklus I dengan ketuntasan klasikal 62,5%. Pada siklus II, dengan ketuntasan Klasikal 100%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan SDN 2 Bukit Harapan Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Kata Kunci: Metode Pemberian Tugas, Hasil Belajar, Pecahan
Pengaruh PNPM Mandiri Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Di Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen Ferizaldi, Ferizaldi; Sutriani, Sutriani
PASAI Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) Mandiri adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis kemandirian, sebagai stimulus dalam melahirkan kreatifitas masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen, yaitu tiga desa, Cot Laga Sawa, Cot Batee dan Cot U Sibak.Metode Peneltian yang digunakan adalah kuantitatif dengan model Y = a+bx+ei, analisis data dengan metode SPSS Versi 20, Subjek penelitian yaitu Masyarakat kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen. Hasil Penelitian menujukan bahwa PNPM Mandiri (X) tidak berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat (Y), pada tingkat kepercayaan 95%, dimana thitung = -0,451 dan ttabel = 1,960 yang artinya thitung < ttabel, dan nilai signifikannya jauh di atas 0,05 yaitu 0,654 maka Hi ditolak artinya variabel PNPM Mandiri (X) sangat tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat di kecamatan Kuala kabupaten Bireuen (Y). adanya berbagai program dari PNPM Mandiri tidak mempengaruhi pemberdayaan masyarakat di kecamatan Kuala kabupaten Bireuen. Secara kualitatif detemukan berbagai kendala diantaranya adalah tidak sinerjisnya dengan program pemberdayaan lainnya.
Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan di Kelas V SDN 2 Bukit Harapan Sutriani, Sutriani; Tandiayuk, Marinus Barra’; Paloloang, Baharuddin
Jurnal Kreatif Online Vol 4, No 1 (2016): Junal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.657 KB)

Abstract

Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa SDN 2 Bukit Harapan pada proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkah hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode pemberian tugas agar materi yang diajarkan lebih menarik, menyenangkan dan memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Melalui Penggunaan metode Pemberian tugas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek dari penelitian ini yaituseluruh siswa kelas V SDN 2 Bukit Harapan Yang berjumlah 8 Orang. Hasil dari pelaksanaan tindakan yang menunjukkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan Siklus II dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tes siklus I dengan ketuntasan klasikal 62,5%. Pada siklus II, dengan ketuntasan Klasikal 100%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan SDN 2 Bukit Harapan Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Kata Kunci: Metode Pemberian Tugas, Hasil Belajar, Pecahan
ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM MENGAPLIKASIKAN PROGRAM SPREADSHEET KELAS X AKUNTANSI SMK PANCA BHAKTI Sutriani, Sutriani; Ulfah, Maria; Achmadi, Achmadi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 7 (2019): JULI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.86 KB)

Abstract

AbstractThis study aimed to find out the students' skills in applying Spreadsheet program of Grade X Accounting students at SMK Panca Bhakti.This research is based on the findings of the problem when the researcher made observations regarding the skills of students during the learning of the Spreadsheet practice. The research method used is descriptive method with qualitative approaches and forms of survey research. Sources of data in this study were students of class X Accounting Expertise Program, which amounted to 38 students and teachers who were able to apply the subjects of Spreadsheets and teachers managing the laboratory of SMK Panca Bhakti. Data collection was collected through observation guidelines and interview guidelines, then analyzed using data reduction, data presentation, and verification / conclusion that were guided by student psychomotor success based on comparison of numbers (percentages) and predicates, then checking the validity of the data using triangulation techniques. The researcher conducted research by conducting research observations 3 times and interviewing 3 days. The results show that motor responses and response patterns in the characteristics of students 'skills can be said to be poor, while coordination of movements in the characteristics of students' skills can be said to be quite good. Keywords: Coordination of Movement, Motor Response, Response Patterns
Pengembangan instrumen tes hasil belajar matematika berbasis pendekatan kontekstual siswa kelas IV sekolah dasar wilayah II marioriwawo kabupaten soppeng Sutriani, Sutriani; Sukmawati, Sukmawati; Rukli, Rukli
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i1.2559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pengembangan instrumen tes hasil belajar matematika berbasis pendekatan kontekstual di sekolah dasar ditinjau dari validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda butir, efektivitas pengecoh, validitas butir dan reliabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model 4-D yang melibatkan 65 siswa kelas IV sekolah dasar di kabupaten Soppeng sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuntitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen yang terdiri dari 25 butir soal ini memenuhi aspek validitas isi dengan koefisien konsistensi internal sebesar 1. Dari 25 butir soal yang dikembangkan sebanyak 2 butir soal sulit, 9 butir soal sedang, dan 14 butir soal mudah. Selain itu, 22 butir soal yang memiliki daya beda yang baik dan 3 butir soal memiliki daya beda cukup. Lebih lanjut, terdapat 22 butir soal yang memiliki pengecoh yang berfungsi dan 3 butir soal lainnya memiliki pengecoh yang kurang berfungsi. Dari aspek validitas butir, terdapat 22 butir soal yang valid secara empirik sementara 3 butir soal lainnya direvisi karena tidak valid. Untuk aspek reliabilitasnya, instrumen tes hasil belajar ini telah reliabel dengan koefisien reliabilitas 0,820. Dengan demikian, instrumen tes hasil belajar matematika layak digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa.
Standarisasi Pernikahan Bagi Perempuan Suku Ammatoa di Kabupaten Bulukumba: Analisis Mazhab Fikih dan Hukum Adat Sutriani, Sutriani; Ramli, Arif Rahman
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 5 ISSUE 2, MAY 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v5i2.40265

Abstract

This study aims to analyze the comparison between the Shafi’I school and customary marriage law for women of the Kajang tribe (Ammatoa). So the objectives to be achieved in this study are: 1) to find out the form of standardization of marriage for women of the Kajang tribe (Ammatoa). 2) to find out the views between customary law and the Shafi’i school of thought regarding standardization of marriage for women of the Kajang tribe (Ammatoa). This research is classifield as a type of qualitative research and uses a shari’I, social and anthropological research approach. Types and sources of data in this study are primary data and secondary data with data collection methods used namely interviews, observasion, documentation and literature study. The results of this study indicate that there is pluralism in marriage law for the Kajang people, namely customary law, islamic law (shafi’I school) and positive law. However, what is interesting is that they prioritize customary law in their marriage procession after customary law has been implemented, then it fulfills the requirements as islamic law and positive law regulate regarding marriage. Then in the customary law that applies there is a prohibition on marrying other tribes, this is a must for every Kajang tribal community (Ilalang Emboya), for those who violate it will be subject to customary sanctions, namely they can be expelled from the customary area of the Kajang tribe area (Ammatoa).
THE INFLUENCE OF HOTEL TAX, RESTAURANT TAX, RECLAIMING TAX ON REGIONAL ORIGINAL INCOME IN MAKASSAR CITY REGIONAL REVENUE OFFICE 2017 – 2021 Sutriani, Sutriani; Yusuf, Marwah; Anwar, Anwar
Contemporary Journal on Business and Accounting Vol 3 No 2 (2023): Contemporary Journal on Business and Accounting (CjBA)
Publisher : Institut Transparansi dan Akuntabilitas Publik (INSPIRING)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58792/cjba.v3i02.42

Abstract

Purpose – This study aims to determine the effect of hotel tax, restaurant tax, advertisement tax on regional original income at the Makassar City Regional Revenue Service for 2017-2021 Design/methodology/approach – The method of data analysis is using multiple linear regression techniques Findings – The results of the study show that partially hotel taxes and advertisement taxes have an effect on the original regional income of the city of Makassar for the 2017-2022 period, while the restaurant tax has no effect on the original income of the city of Makassar Originality – The sample in this study used a total of 60 months from January 2017 to December 2021 Keywords: Hotel Tax, Restaurant Tax, Advertisement Tax, Local Revenue Paper Type Research Result
Identifikasi Wujud Akulturasi Budaya Terhadap Arsitektur Masjid Al-Hilal Tua Katangka Mahusfah, Ilmanda Tegar; Najib, Muhammad Ainun; Sutriani, Sutriani
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v1i1a3

Abstract

Abstrak_Masjid sebagai bangunan ikon dari ummat Islam, tidak lepas dari pengaruh budaya sekitar masyarakat tempatnya berada. Dengan beragamnya kesenian dan kebudayaan yang ada, akhirnya membuat masjid di setiap daerah memiliki arsitektur dan filosofi bentuk yang berbeda tergantung budaya masyarakat sekitar. Adanya budaya yang berbeda maka akan melahirkan suatu gaya arsitektur yang berbeda pula. Ketika dua atau lebih budaya bertemu maka akan terjadilah suatu akulturasi pada arsitektur bangunannya, baik itu terdapat pada beberapa elemen arsitekturnya, ataupun pada keseluruhan bangunannya. Masjid Al-Hilal Tua Katangka merupakan salah satu masjid di Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya lokal dan asing yang masuk ke Indonesia. Budaya inilah yang menjadi ciri khas dari bangunan masjid Tua Katangka. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi tentang  wujud akulturasi budaya seperti apa yang terdapat pada elemen-elemen arsitektur yang ada pada masjid tua Katangka ataupun arsitektur masjid Tua Katangka secara keseluruhan. Digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menjelaskan wujud akulturasi pada masjid tersebut. Hasil penelitian menunujukan bahwa Wujud akulturasi budaya yang terdapat pada masjid tua Katangka dapat dilihat pada bagian atap, gerbang, kolom, mimbar, dinding, serambi, serta jendela masjid. dengan gaya arsitektur yang terdapat di dalamnya yaitu gaya arsitektur Eropa, Jawa, Cina, Arab, dan Makassar.Kata Kunci: Akulturasi; Masjid; Budaya; Arsitektur.  Abstract_Masjid as an iconic building of the Islamic ummah, can not be separated from the cultural influence around the community where it is located. With the variety of arts and cultures that exist, finally making mosques in each region have different forms of architecture and philosophy depending on the culture of the surrounding community. The existence of different cultures will give birth to a different architectural style. When two or more cultures meet, there will be an acculturation in the architecture of the building, whether it is found in some elements of the architecture, or in the entire building. Al-Hilal Tua Katangka Mosque is one of the mosques in Indonesia that is influenced by local and foreign cultures that enter Indonesia. This culture is the hallmark of the old Katangka mosque building. The purpose of this paper is to identify what forms of cultural acculturation exist in the architectural elements in the old Katangka mosque or the architecture of the old Katangka mosque as a whole. Qualitative research methods are used with a descriptive approach to explain the form of acculturation in the mosque. From the results of the study, it was pointed out that the form of cultural acculturation found in the old katangka mosque can be seen on the roof, gates, columns, pulpits, walls, porches, and mosques' windows. with the architectural style contained in it, namely the architectural styles of Europe, Java, Cina, Arabia, and Makassar.Keywords: Acculturation; Mosque, Cultur;, Architecture.
Langgam Arsitektur Masjid Babul Firdaus, Mesjid Tertua di Makassar sebagai Infill Design Khatima, Khusnul; Nurasikin, Nurasikin; Sutriani, Sutriani
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 1 No. 1 (2019): June
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v1i1a6

Abstract

Abstrak_ Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya isu mengenai perkembangan masjid Babul Firdaus sebagai  infill  design.  Hal  tersebut  dilihat  dari  pembangunan bangunan  tambahan untuk  mempeluas bangunan masjid dimana bangunan tambahan tersebut memiliki gaya arsitektur yang berbeda dengan gaya arsitektur bangunan masjid yang asli sehingga terlihat kontras. Masjid Babul Firdaus masih terawat sejak dibangun. Seperti yang kita tahu bahwa bangunan Masjid Babul Firdaus merupakan masjid bersejarah  dan  salah  satu  masjid  tertua  di  Makassar.  Ada  beberapa  faktor  yang  mempengaruhi perubahan pada  masjid  Babul  Firdaus  tersebut  diantaranya  meningkatnya jama’ah  masjid.  sehingga, meningkatnya pula kebutuhan ruang yang dibutuhkan. Adanya kerusakan material bangunan masjid yang lapuk  karena  usia  juga  melatarbelakangi perubahan pada  masjid  ini.  Penelitian  ini  bertujuan untuk mengetahui langgam arsitektur masjid babul firdaus. Masjid yang berdiri selama 123 tahun ini apakah gaya desain arsitektur bangunan awal memiliki kesamaan gaya arsitektur dengan bangunan tambahan atau desain masjid babul firdaus saat ini. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode kualitatif. Sumber data berasal dari survey langsung, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut dikelola dengan metode komparasi. Hasil dari penelitian ini adalah gaya arsitektural bangunan Masjid Babul Firdaus sebelum perubahan sangat  berbeda dengan  gaya  arsitektur yang  terlihat pada  bangunan tambahan. Bagian-bagian masjid yang mengalami perubahan yaitu fasad, menara, atap, dinding, kolom, jendela, pagar,  gerbang,lantai,  dan  mimbar.  Selain  itu,  bangunan  tambahan  dan  bangunan  lama  memiliki kesamaan dari segi warna yang digunakan yaitu warna gold, putih, dan hijau. Dengan dimikian, bangunan Babul Firdaus memiliki gaya arsitekural yang kontras dengan bangunan tambannya, namun masih memiliki kesamaan.Kata Kunci : Babul Firdaus; Desain; Masjid; Makassar Abstract_ This research is motivated by the issue, that the development of the Mosque building of Babul Firdaus as infill design building. it will we know by a new Babul Firdaus building. It is using a different design with the original building of Babul Firdaus mosque so that it makes contrast design between the original design and the new building of Babul Firdaus mosque. As we know that the building of the Babul Firdaus Mosque is a historic mosque and one of the oldest mosques in Makassar. Several factors influence the changes of the Babul Firdaus mosque, that is including the increase jamaah of Babul Firdaus mosque. so that, the need for space is also increased. The breakage of the material is rotten because it’s decrepit, that makes the changes to the mosque’s design. The purpose of this research is to know the style of the Babul Firdaus mosque design, and to know is to design the new building of Babul Firdaus mosque has a similarity style with the original bulding. The research method that we use is qualitative. Sources of data are from direct surveys, interviews, and documentation. That’s by the comparative method. The results of the research of the Babul Firdaus Mosque is the style of the new building and the old building is contrast. The material of the mosque didn’t change was the facade, tower, roof, wall, column, window, railing, gate, floor, and the tribune. Furthermore, both of them have a similarity with the color, it is gold, white, and green. So, the style of the architecture of the new and the old building’s in contrast but still, have a similia cityKeywords: Babul Firdaus; Design; Mosque; Makassar
GENIUS LOCI PADA PERKAMPUNGAN TRADISIONAL SENARU SUKU SASAK KABUPATEN LOMBOK BARAT Ersina, Sriany; Amalia, Annisa; Sutriani, Sutriani
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 1 No 2 (2014): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v1i2a8

Abstract

Senaru traditional village located in Senaru Village Lombok West Regency. The existence of a traditional village in response to the demands of home and village which is a form of cohabitation of Sasak as the original inhabitants of this village. Literally, the genius loci is the soul of space and time, locality and region-region where architecture grows and develops that triggers the growth of the spirit of "place" (spirit of place) where the spirit that makes a place that can "live". The genius loci in this study is divided into two, namely the genius loci of the settlement area and genius loci in neigborhood of the traditional village of Sasak tribe in the village of Senaru.