Yuli, Risvi Revita
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dengan Model PBL Berbantuan Gallery Walk Untuk Meningkatkan Minat Belajar Biologi Siswa Kelas XI MIPA 2 di SMAN 1 Muncar Yuli, Risvi Revita; Utomo, Agus Prasetyo; Sukoco, Sukoco
Education Journal : Journal Educational Research and Development Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/ej.v7i2.1285

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat belajar biologi peserta didik di kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Muncar. Kondisi ini disebabkan oleh rasa bosan dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif peserta didik. Penerapan Teaching at the Right Level (TaRL) dengan model PBL berbantuan Gallery Walk dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi dalam mengatasi rasa bosan yang dialami oleh peserta didik akibat kurangnya kesesuaian antara permasalahan yang disajikan dengan kebutuhan belajar mereka serta keinginan dari peserta didik untuk belajar dengan cara yang berbeda. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengikuti skema Kemmis dan McTagart yakni perencanaan, (planning), tindakan (action), pengamatan/observasi (evaluation), dan refleksi (reflection). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 1 Muncar tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 34 orang. Teknik pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi, dan angket. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui hasil wawancara dan observasi, serta data kuantitatif berdasarkan angket minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase minat belajar biologi peserta didik meningkat dari tindakan prasiklus hingga siklus II. Selama 2 siklus, persentase minat belajar peserta didik pada kriteria Sangat Tinggi meningkat sebesar 2,9%. Persentase kriteria Cukup (C) juga meningkat dari prasiklus ke siklus I sebesar 23,5%, sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3%. Persentase kriteria Kurang (K) menurun dari prasiklus ke siklus I yaitu sebesar 23,5%. Hasil penelitian ini dinilai berhasil karena persentase minat belajar peserta didik seluruhnya berada pada kategori Cukup dan Sangat Tinggi.
Membangun Paradigma tentang Makna Guru pada Pembelajaran Culturally Responsive Teaching dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Abad 21 Salma, Intan Maulidah; Yuli, Risvi Revita
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2023): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jtp.v1i1.37

Abstract

Pembelajaran abad 21 yang sesuai dengan kurikulum saat ini maka guru harus meninggalkan paradigma lama yaitu dimana guru dianggap memiliki peran untuk mengajar hanya menyampaikan materi pembelajaran saja. mplementasi Kurikulum Merdeka pada saat ini dapat dikatakan belum sepenuhnya dapat diimplementasikan oleh semua sekolah. hakikat pendidikan merupakan memasukkan unsur kebudayaan ke dalam diri anak dimana hal ini untuk memasukkan anak ke dalam kebudayaan agar anak dapat menjadi makhluk yang insani. Adapun jenis penelitian menggunakan studi penelitian tipe library research atau penelitian studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengeksplor data melalui review literature. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengeksplor data melalui review literature, membaca, mengkaji, mencatat dari berbagai sumber referensi seperti jurnal, artikel, buku yang relevan. Kemudian adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa saat ini paradigma baru yang berkembang bahwa dimana pada Kurikulum Merdeka menawarkan kesempatan untuk menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai fasilitatoryang bertugas menghilangkan ketimpangan yang muncul di dalam kelas karena keragaman latar belakang, tradisi, suku dan perbedaan lain dari setiap siswa. Selain itu guru juga berperan sebagai mediator yang akan mengakomodasi kesenjangan dan merangkul berbagai respons budaya.
Keselarasan Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Visi Pedagogis Ki Hajar Dewantara dalam Mewujudkan Merdeka Belajar Yuli, Risvi Revita; Munandar, Kukuh; Salma , Intan Maulidah
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2023): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jtp.v1i2.80

Abstract

Kurikulum Merdeka dimaknaisebagai kemerdekaan berpikir yang harus dimulai dari guru sebagai ujung tombak dari segala aktivitas pendidikan. Hal ini karena seberapapun idealnya kurikulum direncanakan, apabila tidak diikuti oleh kemampuan guru dalam mengimplementasikannya maka tidak akan berdampak signifikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (library research). Peneliti mengumpulkan dan menganalisa berbagai literatur yangkredibel danrelevan dengan topik yang dibahas agar dapat memberi penjelasan hasil yang lebih mudah dipahami.Berdasarkan kajian literatur diperoleh hasil bahwaterdapat keselarasanpembelajaran berdiferensiasi dengan visi pedagogis Ki Hajar Dewantaradalam mewujudkan merdeka belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwaimplementasi pembelajaran berdiferensiasiselaras dengan visi pedagogis Ki Hajar Dewantara dimana keduanya sama-sama merujuk pada pendidikan yang berpusat pada peserta didik dan mengutamakan kekuatan kodrat sebagai hakikat utama dalam kemerdekaanbelajar.Dengan implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang menempatkan guru sebagai penuntun, diharapkan peserta didik dapat benar-benar difasilitasi kebutuhan belajarnya sehingga dengan itu mereka akan menjadi individu yang bebas dan mandiri dalam mengembangkan potensi alamiah sesuai kodratnya.
Pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dengan Model PBL Berbantuan Gallery Walk Untuk Meningkatkan Minat Belajar Biologi Siswa Kelas XI MIPA 2 di SMAN 1 Muncar Yuli, Risvi Revita; Utomo, Agus Prasetyo; Sukoco, Sukoco
Education Journal : Journal Educational Research and Development Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/ej.v7i2.1285

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat belajar biologi peserta didik di kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Muncar. Kondisi ini disebabkan oleh rasa bosan dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif peserta didik. Penerapan Teaching at the Right Level (TaRL) dengan model PBL berbantuan Gallery Walk dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi dalam mengatasi rasa bosan yang dialami oleh peserta didik akibat kurangnya kesesuaian antara permasalahan yang disajikan dengan kebutuhan belajar mereka serta keinginan dari peserta didik untuk belajar dengan cara yang berbeda. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengikuti skema Kemmis dan McTagart yakni perencanaan, (planning), tindakan (action), pengamatan/observasi (evaluation), dan refleksi (reflection). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 di SMA Negeri 1 Muncar tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 34 orang. Teknik pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi, dan angket. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui hasil wawancara dan observasi, serta data kuantitatif berdasarkan angket minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase minat belajar biologi peserta didik meningkat dari tindakan prasiklus hingga siklus II. Selama 2 siklus, persentase minat belajar peserta didik pada kriteria Sangat Tinggi meningkat sebesar 2,9%. Persentase kriteria Cukup (C) juga meningkat dari prasiklus ke siklus I sebesar 23,5%, sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 3%. Persentase kriteria Kurang (K) menurun dari prasiklus ke siklus I yaitu sebesar 23,5%. Hasil penelitian ini dinilai berhasil karena persentase minat belajar peserta didik seluruhnya berada pada kategori Cukup dan Sangat Tinggi.