Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS SIMBOLISME DAN ESTETIKA TARIAN JA’I LABA PARA DALAM UPACARA RASI NGADHU DI MASYARAKAT DESA PIGA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA Ya Lade, Karolina Priska; Kian, Melkior; Tolan, Staniaslaus Sanga
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i3.3466

Abstract

Tarian ja'i laba para merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Ngada, terutama di Kecamatan So’a, yang menjadi elemen penting dalam berbagai upacara adat, termasuk upacara rasi ngadhu. Penelitian ini fokus pada dua pertanyaan pokok, yaitu (1) bagaimana proses upacara rasi ngadhu di Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada? (2) Apa simbolisme estetika yang terkandung dalam tarian ja'i laba para selama upacara rasi ngadhu di Masyarakat Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada?. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis proses upacara tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu di Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada. (2) Memahami simbolisme dan aspek estetika tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu di Masyarakat Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode naturalistik dan etnografi. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari dua orang mosalaki yang memiliki pengetahuan tentang ja'i laba para. Langkah-langkah penelitian mencakup penetapan informan, pelaksanaan wawancara, penyusunan pertanyaan, dokumentasi, dan analisis hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu memiliki nilai estetika dan simbolisme melalui gerakan tari tersebut. Tahapan dalam proses upacara rasi ngadhu mencakup papa enga (pemberitahuan), lo rae (pembuatan api unggun), dan ka saka pete (makan nasi bambu). Upacara ini juga melibatkan tarian sebagai sarana hiburan. Simbolisme gerakan tarian ja'i laba para dianalisis melalui pengamatan terhadap penggunaan unsur ruang dan volume gerakan kecil, perpindahan tempat, dan pembentukan lintasan dengan pola langkah yang berulang, serta kualitas tangan yang ringan, melayang, dan mengalir.
ANALISIS SIMBOLISME DAN ESTETIKA TARIAN JA’I LABA PARA DALAM UPACARA RASI NGADHU DI MASYARAKAT DESA PIGA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA Ya Lade, Karolina Priska; Kian, Melkior; Tolan, Staniaslaus Sanga
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i3.3466

Abstract

Tarian ja'i laba para merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Ngada, terutama di Kecamatan So’a, yang menjadi elemen penting dalam berbagai upacara adat, termasuk upacara rasi ngadhu. Penelitian ini fokus pada dua pertanyaan pokok, yaitu (1) bagaimana proses upacara rasi ngadhu di Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada? (2) Apa simbolisme estetika yang terkandung dalam tarian ja'i laba para selama upacara rasi ngadhu di Masyarakat Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada?. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis proses upacara tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu di Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada. (2) Memahami simbolisme dan aspek estetika tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu di Masyarakat Desa Piga, Kecamatan So’a, Kabupaten Ngada. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode naturalistik dan etnografi. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari dua orang mosalaki yang memiliki pengetahuan tentang ja'i laba para. Langkah-langkah penelitian mencakup penetapan informan, pelaksanaan wawancara, penyusunan pertanyaan, dokumentasi, dan analisis hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian ja'i laba para dalam upacara rasi ngadhu memiliki nilai estetika dan simbolisme melalui gerakan tari tersebut. Tahapan dalam proses upacara rasi ngadhu mencakup papa enga (pemberitahuan), lo rae (pembuatan api unggun), dan ka saka pete (makan nasi bambu). Upacara ini juga melibatkan tarian sebagai sarana hiburan. Simbolisme gerakan tarian ja'i laba para dianalisis melalui pengamatan terhadap penggunaan unsur ruang dan volume gerakan kecil, perpindahan tempat, dan pembentukan lintasan dengan pola langkah yang berulang, serta kualitas tangan yang ringan, melayang, dan mengalir.
PENERAPAN TEKNIK ARTIKULASI DALAM ANSAMBEL VOKAL DENGAN MODEL LAGU “ CHIQUITITA” MELALUI METODE IMITASI DAN DRILL PADA SISWAI KELAS VIII SMPN 6 KUPANG TENGAH Maria Gratia Wawin; Kian, Melkior; Langgu, Paskalis Romanus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i4.4506

Abstract

SMP Negeri 6 Kupang mempunyai banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa siswi untuk mengembangkan bakat dan minatnya diantaranya adalah kegiatan ekstrakulikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilakukan untuk pengembangan bakat dan minat siswa siswi adalah paduan suara. Oleh karena itu peneliti melakukan kegiatan penelitian dilembaga tersebut yaitu menerapkan teknik vokal artikulasi dalam bernyanyi lagu “Chiquitita” melalui motode drill dan imitaasi.Ada kendala yang dihadapi saat menyanyikan lagu Chiquitita yaitu siswi belum menerapkan cara menyanyikan lagu dengan pengucapan yang baik dan benar. Adapun rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah bagaimana penerapan teknik vocal artikulasi lagu “Chiquitita” melalui metode drill dan imitasi. Adapun tujuan dari peneliti adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran cara bernyanyi lagu “Chiquitita” dengan menggunakan artikulasi yang tepat melalui metode drill dan imitasi kepada siswi SMP Negeri 6 Kupang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan metode drill dan imitasi yang dilaksanakan selama 8 kali pertemuan dapat memberikan hasil belajar yang cukup efektif. Dalam proses penelitian ini subyek penelitian berlatih secara berulang-ulang dan meniru dengan memperhatikan contoh yang diberikan oleh peneliti saat proses penelitian berlangsung, sehingga pada akhirnya subyek penelitian mampu memahami setiap materi yang diberikan oleh peneliti. Proses penelitian ini berlangsung dalam tiga tahap yakni tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Pada tahap awal peneliti merekrut siswa siswi minat paduan suara sejenis. Selanjutnya pada tahap inti, peneliti memberikan materi yakni cara bernyanyi teknik artikulasi dalam hal ini pengucapan Bahasa Ingris pada lagu ‘Chiquitita”, latihan-latihan etude dan penerapan artikulasi lagu “Chiquitita”. Lalu untuk tahap akhir peneliti menampilkan video hasil penelitian saat peneliti melakukan ujian skripsi.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode drill dan imitasi merupakan metode yang tepat dalam pembelajaran cara menyanyikan lagu “Chiquitita” menggunakan teknik arikulasi dengan baik dan benar.
PEMBELAJARAN GONG GENDANG SEBAGAI ALAT MUSIK PENGIRING TARIAN CACI DENGAN IRAMA TAKITU BAGI ANAK-ANAK KELAS V SDI WAE NUNUNG DESA COLOL KECAMATAN LAMBALEDA TIMUR KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Delpyero, Yohanes; Langgu, Paskalis Romanus; Kian, Melkior
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i4.4515

Abstract

Gong dan gendang merupakan warisan budaya dan symbol adat istiadat masyarakat desa colol. Oleh karena itu, warga desa colol harus memperhatikan dan menjaga dengan baik asset – asset penting yang dimiliki desa tersebut dan perlu di pertahankan, ditingkatkan hingga menjadi warisan unruk generasi – generasi mendatang. Gong dan gendang adalaha beberapa contoh alat musik tradisional yang digunakan diberbagai daerah di Indonesia, termasuk di desa colol.alat musik gendang sering dianggap sebagai alat musik yang suci bagi masyarakat manggarai. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, SD Inpres Wae Nunung membekali siswa-siswi dengan mata Pelajaran Seni Budaya. Dengan adanya mata pelajaran Seni Budaya ini, siswa-siswi dilatih untuk memperaktekkan berbagai macam seni dan budaya yang terdapat di daerah Manggarai. Salah satu seni yang sering dipraktekkan adalah seni tarian caci. Dalam tarian caci sendiri terdapat beberapa komponen yang menyempurnakan tarian caci tersebut, salah satunya adalah para penabu Gong dan Gendang. Para penabu Gong dan Gendang memiliki peranan yang sangat penting. Tugas mereka adalah mengiring para penari caci dengan memainkan alat musik Gong dan Gendang, sehingga para penari caci dapat menari mengikuti iringan musik yang dimainkan oleh para penabu Gong dan Gendang tersebut.
PENERAPAN TEKNIK ARTIKULASI DALAM ANSAMBEL VOKAL DENGAN MODEL LAGU “ CHIQUITITA” MELALUI METODE IMITASI DAN DRILL PADA SISWAI KELAS VIII SMPN 6 KUPANG TENGAH Maria Gratia Wawin; Kian, Melkior; Langgu, Paskalis Romanus
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i4.4506

Abstract

SMP Negeri 6 Kupang mempunyai banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa siswi untuk mengembangkan bakat dan minatnya diantaranya adalah kegiatan ekstrakulikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilakukan untuk pengembangan bakat dan minat siswa siswi adalah paduan suara. Oleh karena itu peneliti melakukan kegiatan penelitian dilembaga tersebut yaitu menerapkan teknik vokal artikulasi dalam bernyanyi lagu “Chiquitita” melalui motode drill dan imitaasi.Ada kendala yang dihadapi saat menyanyikan lagu Chiquitita yaitu siswi belum menerapkan cara menyanyikan lagu dengan pengucapan yang baik dan benar. Adapun rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah bagaimana penerapan teknik vocal artikulasi lagu “Chiquitita” melalui metode drill dan imitasi. Adapun tujuan dari peneliti adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran cara bernyanyi lagu “Chiquitita” dengan menggunakan artikulasi yang tepat melalui metode drill dan imitasi kepada siswi SMP Negeri 6 Kupang. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan metode drill dan imitasi yang dilaksanakan selama 8 kali pertemuan dapat memberikan hasil belajar yang cukup efektif. Dalam proses penelitian ini subyek penelitian berlatih secara berulang-ulang dan meniru dengan memperhatikan contoh yang diberikan oleh peneliti saat proses penelitian berlangsung, sehingga pada akhirnya subyek penelitian mampu memahami setiap materi yang diberikan oleh peneliti. Proses penelitian ini berlangsung dalam tiga tahap yakni tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Pada tahap awal peneliti merekrut siswa siswi minat paduan suara sejenis. Selanjutnya pada tahap inti, peneliti memberikan materi yakni cara bernyanyi teknik artikulasi dalam hal ini pengucapan Bahasa Ingris pada lagu ‘Chiquitita”, latihan-latihan etude dan penerapan artikulasi lagu “Chiquitita”. Lalu untuk tahap akhir peneliti menampilkan video hasil penelitian saat peneliti melakukan ujian skripsi.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode drill dan imitasi merupakan metode yang tepat dalam pembelajaran cara menyanyikan lagu “Chiquitita” menggunakan teknik arikulasi dengan baik dan benar.
PEMBELAJARAN GONG GENDANG SEBAGAI ALAT MUSIK PENGIRING TARIAN CACI DENGAN IRAMA TAKITU BAGI ANAK-ANAK KELAS V SDI WAE NUNUNG DESA COLOL KECAMATAN LAMBALEDA TIMUR KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Delpyero, Yohanes; Langgu, Paskalis Romanus; Kian, Melkior
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v4i4.4515

Abstract

Gong dan gendang merupakan warisan budaya dan symbol adat istiadat masyarakat desa colol. Oleh karena itu, warga desa colol harus memperhatikan dan menjaga dengan baik asset – asset penting yang dimiliki desa tersebut dan perlu di pertahankan, ditingkatkan hingga menjadi warisan unruk generasi – generasi mendatang. Gong dan gendang adalaha beberapa contoh alat musik tradisional yang digunakan diberbagai daerah di Indonesia, termasuk di desa colol.alat musik gendang sering dianggap sebagai alat musik yang suci bagi masyarakat manggarai. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan, SD Inpres Wae Nunung membekali siswa-siswi dengan mata Pelajaran Seni Budaya. Dengan adanya mata pelajaran Seni Budaya ini, siswa-siswi dilatih untuk memperaktekkan berbagai macam seni dan budaya yang terdapat di daerah Manggarai. Salah satu seni yang sering dipraktekkan adalah seni tarian caci. Dalam tarian caci sendiri terdapat beberapa komponen yang menyempurnakan tarian caci tersebut, salah satunya adalah para penabu Gong dan Gendang. Para penabu Gong dan Gendang memiliki peranan yang sangat penting. Tugas mereka adalah mengiring para penari caci dengan memainkan alat musik Gong dan Gendang, sehingga para penari caci dapat menari mengikuti iringan musik yang dimainkan oleh para penabu Gong dan Gendang tersebut.
Kajian Pengetahuan dan Peminat Bermain Musik Sasandu dalam Kalangan Masyarakat Kabupaten Rote-Ndao Kojaing, Katharina; Tolan, Stanislaus Sanga; Kian, Melkior; Saptono, Patricia Petrawati; Panir, Maria Marchindy Efliemsu; Nahak, Petrus
Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik FBS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/musikolastika.v6i2.180

Abstract

Purpose: Sasandu is a traditional musical instrument typical of the Rote-Ndao people of NTT Province, and has become an icon of NTT province. However, the activeness of the people of NTT, especially the people of Rote, in playing sasandu music seems to be lacking. It is very rare to find performances playing sasandu music. This research aims to determine the knowledge and interest in playing sasandu music among the people of Rote-Ndao district. Method: The research method was a survey and interviews with 440 respondents from four categories, namely: teenagers, parents, village government officials and arts activists. Each category of respondents was 110 people each. Respondents were found in 110 villages, in 11 sub-districts throughout the Rote-Ndao Regency area. Each sub-district has a minimum of 5 villages. Results and Discussion: As a result of the research, data was obtained that all respondents knew about the sasandu musical instrument, had heard the sound of sasandu music, had watched people playing sasandu and knew that sasandu was an icon of the NTT province. All respondents also stated that they liked hearing the sound of sasandu music. In the aspect of those interested in playing sasandu music, respondents in the categories of teenagers, parents, village officials and music activists, who stated that they wanted to play sasandu music were 43.63%, 16.35%, 25.45% and 83.63% respectively. Conclusion: This category of respondents, those who stated that they had tried to practice playing sasandu music were: 14.54%, 5.45%, 5.45% and 21.81%. It was concluded that the respondents' knowledge of sasandu was high but their interest in playing sasandu music was low.
KAJIAN PENGETAHUAN DAN PEMINAT BERMAIN MUSIK SASANDU DALAM KALANGAN MASYARAKAT KABUPATEN ROTE NDAO: KAJIAN PENGETAHUAN DAN PEMINAT BERMAIN MUSIK SASANDU DALAM KALANGAN MASYARAKAT KABUPATEN ROTE NDAO Kojaing, Kataharina; Tolan, Stanislaus Sanga; Kian, Melkior; Saptono, Patricia Petrawati; Efliemsu , Maria Marchindy; Nahak, Petrus
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol. 24 No. 1 (2024): Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasandu is a traditional musical instrument typical of the people of Rote Ndao, NTT Province, and has become an icon of NTT province.   However, the activeness of the people of NTT, especially the people of Rote, in playing sasandu music seems to be lacking. It is very rare to find performances playing sasandu music. This research aims to determine knowledge and interest in playing sasandu music among the people of Rote Ndao district.  The research method was a survey and interviews with 440 respondents from four categories, namely: teenagers, parents, village government officials and arts activists, 110 people each. Respondents were found in 110 villages, in 11 sub-districts throughout Rote Ndao Regency, and in each sub-district at least 5 villages. Result of the research, data was obtained that all respondents knew about the sasandu musical instrument, had heard the sound of sasandu music, had watched people playing sasandu and knew that the sasandu musical instrument was an icon of the NTT province. All respondents also stated that they liked hearing the sound of sasandu music. In the aspect of those interested in playing sasandu music, data was obtained that among youth, parents, village officials and music activists, those who stated they wanted to play sasandu music were 43.63%, 16.35%, 25.45% and 83, respectively. 63%. Of this category of respondents, those who stated that they had tried to practice playing sasandu music were: 14.54%, 5.45%, 5.45% and 21.81%.
KAJIAN PENGETAHUAN DAN PEMINAT BERMAIN MUSIK SASANDU DALAM KALANGAN MASYARAKAT KABUPATEN ROTE NDAO: KAJIAN PENGETAHUAN DAN PEMINAT BERMAIN MUSIK SASANDU DALAM KALANGAN MASYARAKAT KABUPATEN ROTE NDAO Kojaing, Kataharina; Tolan, Stanislaus Sanga; Kian, Melkior; Saptono, Patricia Petrawati; Efliemsu , Maria Marchindy; Nahak, Petrus
Keteg : Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol. 24 No. 1 (2024): Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi
Publisher : Surakarta: Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sasandu is a traditional musical instrument typical of the people of Rote Ndao, NTT Province, and has become an icon of NTT province.   However, the activeness of the people of NTT, especially the people of Rote, in playing sasandu music seems to be lacking. It is very rare to find performances playing sasandu music. This research aims to determine knowledge and interest in playing sasandu music among the people of Rote Ndao district.  The research method was a survey and interviews with 440 respondents from four categories, namely: teenagers, parents, village government officials and arts activists, 110 people each. Respondents were found in 110 villages, in 11 sub-districts throughout Rote Ndao Regency, and in each sub-district at least 5 villages. Result of the research, data was obtained that all respondents knew about the sasandu musical instrument, had heard the sound of sasandu music, had watched people playing sasandu and knew that the sasandu musical instrument was an icon of the NTT province. All respondents also stated that they liked hearing the sound of sasandu music. In the aspect of those interested in playing sasandu music, data was obtained that among youth, parents, village officials and music activists, those who stated they wanted to play sasandu music were 43.63%, 16.35%, 25.45% and 83, respectively. 63%. Of this category of respondents, those who stated that they had tried to practice playing sasandu music were: 14.54%, 5.45%, 5.45% and 21.81%.