Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Meningkatkan Partisipasi Umat dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi pada Hari Minggu dalam Suasana Pandemi Covid-19 Usboko, Antonius; Krismiyanto, Alfonsus
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.31 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i6.1234

Abstract

Virus Corona atau wabah Covid-19 merupakan bencana yang mengancam beragam sendi kehidupan manusia. Munculnya Covid-19 meruntuhkan logika dan kesombongan rasionalitas manusia. Bencana ini menyisir masa depan seluruh harapan manusia. pDalam keadaan ini agama membentuk ketergantungan manusia pada dimensi keilahian, terutama pada saat manusia mengalami bencana yang amat mengerikan dan menutup pintu rasionalitasnya. Oleh karena itu, bagaimana eksistensi agama bagi manusia ketika menghadapi musibah Covid-19 dan bagaimana implementasi perwujudan kesadaran teologis keberagamaan manusia dalam mencari jawaban atas nilai-nilai keberagamaan yang esensial pada saat menghadapi musibah Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, Partisipasi Umat dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi sebelum Pandemi Covid-19, Partisipasi Umat dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam suasana Pandemi Covid-19; Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Partisipasi Umat dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi dalam Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan Studi Kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah Skala Likert.
Pentingnya Pastoral Liturgi bagi Umat Paroki Maria Diangkat Ke Surga Lely pada Pandemi Covid-19 Alexander, Martinus; Krismiyanto, Alfonsus
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.705 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i7.1244

Abstract

Pandemi covid-19 telah membawa danpak yang sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia saat ini, bukan saja dibidang ekonomi, kemanusiaan atau kesehatan lebih lagi bagi kehidupan rohani umat, pada akhirnya pelayanan pastoral sangat terbatas lebih khusus lagi pelayanan pastoral dalam bidang liturgi. Maka Gereja pun mencari alternative dengan misa onlie. Oleh sebab itu Gereja harus berusaha agar umat beriman yang mengikuti Perayaan Ekaristi melalui live striming tidak hadir sebagai orang luar atau penonton yang bisu, melainkan terlibat secara penuh dalam doa dan memahami misteri itu dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. analisis data model Miles dan Huberman. Dalam praktiknya misa online gereja menggunakan bantuan dari aneka macam platform media sosial berbasis akse internet. Namun ibadah atau misa online diketahui tidak terlalu signifikan karena melalui ibadah atau misa online tidak semua umat dapat beribadah atau misa dengan sungguh-sungguh dan dapat mendengarkan firman Tuhan dengan baik karena pengaruh dari situasi yang berbeda.
Aktualisasi Diri dan Kohesi Sosial Keluarga Katolik dalam Kehidupan Menggereja Krismiyanto, Alfonsus; Laka, Laurensius; Sudarso, Fransiskus
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 6 No. 1 (2025): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v6i1.7666

Abstract

Psikologi dan agama mempunyai keterkaitan yang erat, sebab keduanya berperan penting dalam membentuk kepribadian, memberikan makna hidup, serta mendukung kesejahteraan mental dan emosional individu. Kajian psikologi positif berfokus pada aktualisasi diri, yang dapat berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan keluarga-keluarga Katolik. Mereka juga diharapkan membangun aktualisasi diri dan kohesi sosial dalam kehidupan menggereja. Akan tetapi, masih banyak keluarga Katolik yang tidak menyadari hal ini. Masih banyak tantangan yang dialami keluarga Katolik untuk aktif dalam kehidupan menggereja. Tujuan dari PkM ini adalah membangun kesadaran keluarga Katolik untuk terlibat aktif dalam kehidupan menggereja. Metode yang digunakan ialah praktik, bimbingan, kunjungan dan pelaksanaan. Hasil PkM menunjukkan bahwa keluarga Katolik tertarik untuk mengembangkan aktualisasi diri dan kohesi sosial. Keluarga Katolik juga tertarik untuk mewujudkan psikologi positif dalam keluarga. Rasa syukur dan kebersamaan dalam kajian psikologi positif dapat membantu keluarga Katolik untuk semakin aktif dalam kehidupan menggereja. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa psikologi positif dapat membantu keluarga Katolik dalam mewujudkan aktualisasi diri, sekaligus memperdalam pemahaman dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
Technology Compatibility and Social Support: Determinants of Students' Self-Regulated Learning in the Digital Era Laka, Laurensius; Krismiyanto, Alfonsus; Jona, Marieta
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 7 No. 2 (2025): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025071411000

Abstract

Education was regarded as a long-term investment to develop superior human resources. Unfortunately, the education system in Indonesia remained overshadowed by inequality and systemic obsolescence, making the reinforcement of self-regulated learning (SRL) as the foundation of students’ learning autonomy urgently necessary. The objective of this study was to investigate the impact of Technology Compatibility and Social Support on the SRL of students at Catholic Senior High School Bhakti Luhur Malang, Indonesia. Employing a quantitative approach, data were collected from 144 students selected through a stratified random sampling technique. The research instrument consisted of questionnaires for the three measured constructs, all of which had been validated in advance. Multiple linear regression analysis was conducted using SPSS software. The results revealed that the correlation coefficient between the independent and dependent variables was r = 0.786, indicating a strong relationship. In terms of causality, the simultaneous regression analysis yielded p = 0.001 < 0.05, suggesting that the regression model was appropriate for predicting students' SRL. Furthermore, the variables of Technology Compatibility and Social Support were found to significantly affect SRL individually, with each showing a p = 0.001. Therefore, both simultaneously and individually, the two independent variables significantly influenced students’ SRL, with Social Support contributing more than Technology Compatibility.
Humanistic Characterized Liturgical Service Krismiyanto, Alfonsus; Laka, Laurensius; Maeja, Jhon Daeng
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2025): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v5i1.28462

Abstract

Religion and science can be combined. Even though in the course of time, the two have been at odds with each other. One of the things that can be combined is humanistic psychology and liturgy. Humanistic psychology can support service to the people in the liturgy. However, not all parties are aware of this. One of them is the liturgical ministers at Maria Ratu Damai Purworejo Parish have not realized and practiced humanistic psychology in their ministry. The purpose of this PkM activity is to introduce the field of humanistic psychology to liturgical ministers. The methods used are socialization and guidance. The result of PkM activities is that the liturgical ministers know humanistic psychology. Liturgy is a form of self-actualization. Liturgical ministers can also humanize people in the liturgy. In addition, the Catholic family must have social cohesion in the liturgy. This cohesion will provide encouragement to litrgui servants. The conclusion of PkM activities is that humanistic psychology can be used in liturgy. Science and religion can be combined for ministry activities.