Wijaya, Eligia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN CERPEN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS IX B SMP SUSTER PONTIANAK Wijaya, Eligia
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v8i1.2679

Abstract

Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMP Suster Pontianak kini dititikberatkan pada kemampuan siswa. Berdasarkan kurikulum merdeka siswa dituntut lebih proaktif dalam pembelajaran. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dilakukan di sekolah-sekolah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah: apakah penggunaan metode SQ3R efektiv dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak; apakah terdapat hambatan atau kendala pada penggunaan metode SQ3R dalam meningkatkan Kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektifitas penggunaan metode SQ3R dalam meningkatkan Kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak, ingin mengetahui hambatan atau kendala pada penggunaan metode SQ3R dalam meningkatkan Kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Tindakan kelas (PTK). Dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan Tindakan dalam dua kali pertemuan. Tenknik pengumpulan data observasi langsung, tes, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil tes pada siklus I kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak, dengan nilai rata-rata 78.56, dengan kategori cukup. Selanjutnya hasil tes pada siklus II, kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak, memperoleh nilai rata-rata 92,7, dengan kategori sangan baik. Berdasarkan hasil tes sikkus I dan II, dapat disimpulkan penggunaan Metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerpen pada siswa kelas IX B SMP Suster Pontianak. Kata Kunci: Membaca Pemahaman, Metode SQ3R
PEMILIHAN BAHASA DALAM JUAL BELI DI PASAR TUBA PASAK KECAMATAN TERIAK KABUPATEN BENGKAYANG Nainggolan, Kristina Natalia Febrina; Simanjuntak, Hotma; Wijaya, Eligia; Margareta, Margareta; Buri, Viktorina
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 15, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v15i2.4084

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk-bentuk kebahasaan yang dipilih dalam berkomunikasi antara penjual dan pembeli di Tuba Pasak, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan bentuk-bentuk kebahasaan tersebut. Penelitian ini menggunakan deskriptif dalam bidang sosiolinguistik dengan metode pengumpulan datanya adalah pengamatan observasi (berperan serta), rekaman, dan wawancara. Terkait analisis data menggunakan pendektaan kontekstual-sosiolinguistik.  Hasil dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk kebahasaan yang dipilih dalam berkomunikasi antara penjul dan pembeli terdiri atas (a) bahasa Dayak Bakati dan (b) bahasa Indonesia. Bahasa yang paling dominan digunakan adalah bahasa Dayak Bakati. Bahasa Indonesia digunakan dalam pertuturan di kalangan masyarakat pasar Tuba Pasak tersebut hanya untuk bercampur bentuk bahasa Indonesia dalam bahasa Dayak Bakati. Bentuk yang berwujud tingkat tutur tidak digunakan secara ketat. Bahkan, terjadi pencampuradukan tingkat tutur. Bentuk yang berwujud ragam (style) dibedakan atas dua, yaitu ragam lengkap (elaborated code) dan ragam ringkas (restricted code). Hampir semua peristiwa tutur menggunakan ragam ringkas (restricted code). Hanya sedikit sekali ditemukan adanya penggunaan ragam lengkap. Kemudian faktor-faktor yang menentukan pemilihan bahasa yang dilakukan oleh Pj dan Pb di Tuba Pasak meliputi: (1) status sosial, (2) usia, (3) tingkat keakraban, (4) tujuan tutur, dan (5) pokok tutur.Kata Kunci: Pemilihan Bahasa, Dayak Bakati, Kode Bahasa ABSTRACTThis study aims to uncover the forms of language chosen in communication between sellers and buyers in Tuba Pasak, Teriak District, Bengkayang Regency, and the factors that influence the choice of these language forms. This research uses a descriptive approach in the field of sociolinguistics with data collection methods including participant observation, recordings, and interviews. The data analysis approach is contextual-sociolinguistic. The results of this study show that the forms of language chosen for communication between sellers and buyers consist of (a) Dayak Bakati language and (b) Indonesian language. The most dominant language used is Dayak Bakati. Indonesian is used in conversations within the Tuba Pasak market community only in a mixed form with Dayak Bakati. The use of speech levels is not strictly applied, and there is even mixing of speech levels. The forms of style are distinguished into two categories: (1) elaborated code and (2) restricted code. Almost all speech events use restricted code, with only a few instances of the use of elaborated code. The factors determining the language choice by sellers and buyers in Tuba Pasak include: (1) social status, (2) age, (3) level of familiarity, (4) purpose of speech, and (5) topic of conversation.Keywords: Language Selection, Dayak Bakati, Language Code