Claim Missing Document
Check
Articles

Menyibak Ciri Inflektif dalam Bahasa Nusantara: ANALISIS SINTAKSIS DAN MORFOLOGIS BENTUK PRONOMINA PERSONA BAHASA BATAK TOBA Simanjuntak, Hotma
Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol 9, No 2 (2011): JCK September 2011
Publisher : Jurnal Cakrawala Kependidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.478 KB)

Abstract

Bahasa Indonesia dan bahasa Batak Toba (BBT) adalah dua bahasa yang serumpun, yaitu rumpun bahasa Austronesia. Kesamaan ini ditunjukkan dalam banyak tataran bahasa, seperti ciri bunyi (fonem), ciri kata, frasa, dan kalimat. Dalam bahasa Indonesia yang diungkapkan melalui berbagai penelitian tidak tampak adanya gejala perubahan intern, suplisi, atau modifikasi kosong. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan/ mendeskripsikan perubahan intern dalam BBT melalui kasus pemakaian PP BBT. Pembahasan ini diarahkan untuk mengkaji lebih lanjut tentang persoalan yang terungkap/tertangkap dari gejala yang diperlihatkan oleh bentuk-bentuk PP BBT dalam kalimat maupun dalam frase. Gejala dan sekaligus yang menjadi masalah pembahasan ini ialah apakah gejala yang diperlihatkan oleh pemakaian bentuk-bentuk PP BBT itu dalam konstruksi aktif dan pasif BBT dan dalam konstruksi frase pemilikan adalah ciri inflektif atau aglutinatif? Dengan perkataan lain, apakah dalam BBT terdapat/terjadi perubahan intern atau suplisi atau modifikasi kosong seperti dalam ciri bahasa rumpun Indogerman?
DEIKSIS PERSONA, TEMPAT, DAN WAKTU DALAM CERITA RAKYAT DAYAK KANAYATN Ella, Yosefha; Saman, Sisilya; Simanjuntak, Hotma
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.723 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk serta makna deiksis persona, tempat, dan waktu yang terdapat di dalam cerita rakyat Dayak Kanayatn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan bentuk penelitiannya kualitatif. Data penelitian ini adalah deiksis persona, tempat, dan waktu. Sumber data penelitian ini adalah cerita rakyat yang dituturkan oleh informan yang berbahasa Dayak Kanayatn. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak tidak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah cerita rakyat, kartu data, dan alat rekam. Berdasarkan hasil analisis data cerita rakyat Dayak Kanayatn memiliki 143 bentuk deiksis persona, tempat, dan waktu dalam 5 cerita rakyat Dayak Kanayatn yang terdiri dari 102 deiksis persona, 19 deiksis tempat, dan 22 deiksis waktu. Deiksis persona bermakna referensial dan kostruksi, deiksis tempat bermakna kognitif, dan deiksis waktu bermakna referensial. Kata Kunci: Deiksis Persona, Tempat, Waktu, Cerita Rakyat, Dayak Kanayatn   Abstract: The purpose of this research was to describe the form and the meaning of person deixis, place and time contained in Dayak Kanayatn folklore. The method used in this research was descriptive and qualitative forms of research. This data for this research was person deixis, place and time. The data source for this research was a folktale told by informants who speak Dayak Kanayatn. Data collection techniques in this study using the techniques that involved but did not consider the conversation, recording technique, and technical notes. The instrument of this study was folklore, data card, and a tape recorder. Based on the results of data analysis, Dayak Kanayatn folklore has 143 forms of person deixis, place deixis, and time deixis contained in 5 Dayak Kanayatn folklore which consisting of 102 person deixis, 19 place deixis, and 22 time deixis.Person Deixis means a referential and construction, place deixis means to  cognitive, and referential deixis means to a time.   Keywords: Person deixis, place, time, folklore, Dayak Kanayatn
IDIOM DALAM BAHASA DAYAK SUAID Pujilestari, Helena; Simanjuntak, Hotma; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.105 KB)

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana penggunaan Jenis, Makna dan Fungsi idiom bahasa Dayak Suaid. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan jenis, makna dan fungsi idiom bahasa Dayak Suaid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik pancing. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap (1) teknik wawancara (2) teknik catat dan (3) teknik rekaman. Analisis data dengan langkah (1) transkripsi data (2) identifikasi data (3) klasifikasi data (4) interpretasi data dan (5) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa dapat ditemukan 57 idiom. Dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu: (1) segi jenis dibagi menjadi dua, yaitu: idiom penuh (26 idiom) dan idiom sebagian (31 idiom); Makna idiom adalah makna yang ada dalam idiom, makna yang menyimpang dari makna konseptual dan gramatikal unsur pembentuknya dan bukan hanya arti kata-kata yang sebenarnya tetapi juga arti kiasan. Penggunaan idiom erat kaitannya dengan fungsi idiom yaitu memberikan pelajaran kepada orang lain, memberikan nasihat, sindiran, pujian, dan mempertegas suatu pernyataan. Kata Kunci : Jenis, Makna, dan Fungsi Idiom Abstract :The issues discussed in this study were functions, meanings, and the uses of various types of idioms of Dayak Suaid Language. The aim of this study was to describe functions, meanings, and the uses of idioms of Dayak Suaid Language. The method employed in this study was Qualitative Descriptive Method. Data collecting techniques employed in this study were Observation Technique, Involved Conversation Observation Technique, Uninvolved Conversation Observation Technique, Provoking Technique, and Elicitation Technique. The data analysis was done using several steps. i.e. (1) data transcription, (2) data identification, (3) data classification, (4) data interpretation, and (5) conclusion drawing. Based on the results of the data analysis, 57 idioms were found. The findings can be seen from several point of views, i.e. (1) based on the types, idioms of Dayak Suaid can be broken down into two, namely pure idioms (26 idioms) and semi idioms (31 idioms); The meaning of idiom is the meaning that deviates from the conceptual meaning and the grammatical constituents. The use of idiom is closely related to its functions, i.e. to give a lesson or advice to somebody, to satirize, to compliment, and to reinforce a statement.   Keywords: types of idioms, meanings of idioms, functions of idioms
KAJIAN SEMANTIK PERISTILAHAN PENGOBATAN TRADISIONAL “BEPIARAO” PADA MASYARAKAT DAYAK KETUNGAU SESAT Siska, Margareta; Simanjuntak, Hotma; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 10 (2019): Oktober 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.141 KB)

Abstract

AbstractTraditional medicine "bepiarao" is a traditional treatment of the Dayak Ketungau Sesat society whose healing is carried out by Manang (Shaman). This research deals with the field of linguistics, especially regarding the semantic field which discusses the meaning of words. Writing the problem in this study was the Semantic Study of Traditional Medicine "Bepiarao" in the Ketungau Sesat Dayak Society, which is limited by sub problems regarding the form of terminology, lexical meanings, cultural meanings, and the implications for learning in school. The method used in this research was descriptive method with a qualitative research form. The data source of this research was the Ketungau Sesat Dayak language spoken by the informant. The data of this study were the terminology of "bepiarao" traditional medicine in the Ketungau Sesat Dayak society. Data collection techniques used in this study was upfront techniques, note taking techniques, and record techniques. This research data collection tool was a recording sheet in the form of question instruments and documentation tools. The results obtained 74 data that consist of 13 tools, 36 materials, 7 cultural objects, 5 diseases, 3 subject, 3 stages, 1 taboo, and 7 units in terms of verbs, nouns, prefixes, compound words and the most dominant is noun. All data have lexical meaning, and some have cultural meaning. The implication of learning in schools is in the form of description text and plans for implementing the description text learning. Keywords: Dayak Ketungau Sesat, Terminology, Traditional Medicine ?bepiarao?
MEDAN MAKNA MAKANAN TRADISIONAL DALAM BAHASA MELAYU DALEK SUKADANA Fitaliya, Fitaliya; Simanjuntak, Hotma; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 11 (2019): Nopember 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.49 KB)

Abstract

AbstractThis research is focused on the field of meaning of traditional food in the Malay language of Sukadana dialect. Based on data analysis found 64 data classified by genus or class in the form of staple foods, snack foods and side dishes. Based on the results of an analysis of the field of meaning of traditional food in the Sukadana dialect Malay, there are 64 traditional food lexemes in the Sukadana dialect Malay. Based on the types of traditional food lexical meanings in Malay Dilaek Sukadana 64 data are obtained from lexical meaning in the name of food, 65 lexical meanings in the form of materials, 19 lexical meanings in the form of food tools, 14 lexical meanings in the form or process of making food, 16 lexical meanings in the form of food, 12 lexical meaning in the form of food color. The semantic function of leksem has their respective functions, namely as a staple food, snacks, and side dishes. 4) Implication of procedure text, that is, how to make food related to Indonesian language learning in the 2013 curriculum in class VII SMP KD (3.5). regional specialties, etc.) and various sources that are read and heard. Keywords:Field of meaning, Sukadana Dialect, Traditional food
CAMPUR KODE DALAM JURNAL ILMIAH FKIP UNTAN GURU MEMBANGUN EDISI DESEMBER 2014 Arif, Mohamad Faisol; Simanjuntak, Hotma; ., Sukamto
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.137 KB)

Abstract

Abtrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk, jenis dan fungsi campur kode dalam jurnal ilmiah FKIP Untan Guru Membangun Edisi Desember 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jurnal ilmiah Guru Membangun FKIP Untan Edisi Desember 2014. Data dalam penelitian ini adalah campur kode yang berwujud kata, frasa, klausa, baster, idiom dan pengulangan kata. Ruang lingkup penelitian, peneliti mengambil semua judul yang ada dalam jurnal ilmiah Guru Membangun Edisi Desember 2014. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat 25 campur kode. Campur kode berwujud kata sebanyak 10 kata. Campur kode berwujud frasa sebanyak 11 frasa dan campur kode berwujud klausa sebanyak 4 klausa. Tidak ada bentuk campur kode yang berwujud baster idiom dan pengulangan kata. Sedangkan jenis campur kode kedalam terdapat 2 jenis, dan campur kode keluar terdapat 23 jenis. Kata kunci: Campur Kode, Jurnal Ilmiah, Guru Membangun Abtract: This study aims to describe form, type and function intervening code in scientific journal fkip untan teachers build editions december 2014. The methodology used is the method with a qualitative descriptive. Data sources used in this research was scientific journal teachers build fkip untan editions december 2014. Data in research is a code intangible said, the phrase, clause, baster, idiom and repetition said. Scope of research, researchers took all titles in scientific journal build december teachers edition 2014. According to the data analysis, there are 25 intervening code. A tangible code said as much as 10 said. Intervening code intangible phrases about 11 phrases and interfering tangible code clause about 4 clause. No form a code intangible baster idiom and repetition said. While the intervening code into some kind of 2, and interfering exit code is 23 type. Keyword: Code Mixing, Scientific Journals, Teachers Build
AFIKSASI BAHASA DAYAK KANAYATN DALAM KITAB PAPAKATATN BARAHU Astonis, St. Sempuen; Simanjuntak, Hotma; Seli, Sesilia
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 11 (2018): Nopember 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.441 KB)

Abstract

AbstractAffixation of Dayak Kanayatn Languange in Papakatatn Barahu is a morphology research that studied affixation of Dayak Kanayatn Language in a translation of New Testament Bible into a local language. This research is created because the affixation process that appears in translation need to be studied, so that’s will produce a comprehensive translation into a local language as form of language process.The problem in this research is divided into three subproblems that include form, function, and meaning of affixes in Dayak Kanayatn language. The affixation of Dayak Kanayatn language is describe in qualitative research that used descriptive method. The technique that used in collecting data is document study technique. The data source in this research is Papakatatn Barahu, a translation of New Testament Bible into Dayak Kanayatn language. The result of the data analyzed in this research is found prefix, suffix, konfiks, and affix combination that has various form, function, and meaning. Dayak Kanayatn prefix in Papakatatn Barahu has eight kinds which is ba-, di-, ka-, ma-, pa-, pa-, sa-, and ta-. Dayak Kanayatn suffix in Papakatatn Barahu has four kinds which is -atn, -nya, -i', -atn. Dayak Kanayatn konfiks in Papakatatn Barahu has five kinds which is ba-atn, ka-atn, pa-atn, pa-atn, and sa-nya. Dayak Kanayatn combination affix in Papakatatn Barahu has eleven kinds which is ma-.-atn, ma-.-i’, ba-.-atn, ba-.-atn, di-.-atn, di-.-i', di-.-pa-, di-.-pa-atn, di-.-pa-i’, m-.-pa-atn, ta-.-atn. All of those affixes has a forms, function, and meaning. Keywords: affixation, Dayak Kanayatn language, Papakatatn Barahu Bible.
MEDAN MAKNA VERBA MEMASAK DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS rizki, Nurul; Simanjuntak, Hotma; Rasmawan, Ahmad
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 6 (2019): JUNI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.576 KB)

Abstract

AbstractThis research is motivated by the diversity of the meaning of cooking verbs in Sambas Dialect Malay Language. The subproblems in this study are, the meaning of cooking fields, components of cooking meanings, types of cooking lexical meanings, and text procedures related to cooking verbs in Indonesian language learning based on 2103 curriculum. While the benefits of this study as a form of regional language preservation. This research uses a descriptive method. In data collection the author uses skillful listening techniques, fishing techniques and recording and recording techniques. The technique of testing the validity of data uses peer review techniques through discussion and reference coverage. Based on the results of the study found 35 cooking lexemes. The cooking verb can be divided into several parts. Based on the water media there are 23 lexemes, the oil media has six lexemes, and the fire media has five lexemes. Based on the cooking process exposed to fire there are five lexemes and not exposed to fire, there are thirty lexemes. Based on tools for cooking using stoves or stoves, there are thirty lexemes and embers of fire, there are five lexemes.Keywords: Cooking verb, Sambas Dialect Malay Language
ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DAN PEMBELI DI PASAR PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Sutrisno, Sutrisno; Simanjuntak, Hotma; Lasmono, Djon
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: tujuan penelilitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur pedagang dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan dalam ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tehnik simak. Data disimak dengan menggunakan bantuan alat rekam dan catatan. Sementara itu, analisis data yang digunakan adalah melalui kriteria penentu bentuk tindak tutur. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut. (1) Tindak tutur yang ditemukan dalam komunikasi antara penjual dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. (2) Jenis tindak tutur lokusi yaitu lokusi pernyataan, lokusi perintah dan lokusi pertanyaan. (3) Jenis tindak tutur ilokusi yaitu asertif, direktif, komisif dan ekspresif. Dalam komunikasi antara penjual dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas tidak ditemukan jenis deklarasi. Hal tersebut disebabkan tidak ditemukan bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan. 4) Jenis tindak tutur perlokusi yaitu perlokusi verbal dan perlokusi verbal Nonverbal.   Kata kunci: Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Abstrak: tujuan penelilitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur pedagang dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan dalam ini adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tehnik simak. Data disimak dengan menggunakan bantuan alat rekam dan catatan. Sementara itu, analisis data yang digunakan adalah melalui kriteria penentu bentuk tindak tutur. Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut. (1) Tindak tutur yang ditemukan dalam komunikasi antara penjual dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. (2) Jenis tindak tutur lokusi yaitu lokusi pernyataan, lokusi perintah dan lokusi pertanyaan. (3) Jenis tindak tutur ilokusi yaitu asertif, direktif, komisif dan ekspresif. Dalam komunikasi antara penjual dan pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas tidak ditemukan jenis deklarasi. Hal tersebut disebabkan tidak ditemukan bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan. 4) Jenis tindak tutur perlokusi yaitu perlokusi verbal dan perlokusi verbal Nonverbal.   Kata kunci: Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
KAJIAN SEMANTIK PERISTILAHAN ADAT DALAM UPACARA PERKAWINAN BATAK TOBA Ambarita, Getha Novianti; Simanjuntak, Hotma; Seli, Sesilia
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 7 (2019): JULI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study focused on observing the traditional ceremony of Batak Toba marriage. The researcher focused this study on semantic studies with research problems in the form of terms, terminology, and the meaning of the terminology of the traditional wedding ceremony of Batak Toba. The researcher used qualitative research methods and descriptive research forms. The source of the data in this study is custom terminology in the traditional ceremonies of the Batak Toba marriage written by Marhulalan Sihombing and in the form of utterances spoken by several informants. The data in this study are terminology contained in the traditional marriage ceremony in the Batak Toba tribe, the form and meaning of terminology in the Batak Toba wedding ceremony in the pre-marriage, marriage, and post-marriage stages obtained from informants. The techniques carried out by researchers in collecting data in the field were proficient listening techniques, note and record techniques, documentary study techniques. Data collection tools used in this study are written documents (custom books), voice recording devices, question instruments, and images. The results of this study are: first, terminology in the traditional ceremony of the Batak Toba marriage, secondly, the form of the terminology of the traditional ceremony of the Batak Toba marriage is monomorphemis, polymorphemis, and phrases. Third, the meaning of customary law in the marriage ceremony of Batak Toba. Keywords: terminology, marriage ceremony, Batak Toba
Co-Authors Afriani , Winda Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Wartiningsih Ahadi Sulissusiawan Ahmad Rabi’ul Muzammil Ambarita, Getha Novianti Amriani Amir Amriani Amir Amriani Amir Ana Sisilia A Ananta, Dio Andriani, Yunita Arhami Khuzaifah Ari Rizky Akbar Arif, Mohamad Faisol Arneka Arneka Asit, Teresia Astonis, St. Sempuen Ayu Novia Annisa, Ayu Novia Azizi, Muhammad Hanif Buri, Viktorina Dela Safitri Dina Yulianti, Dina Djon Lasmono Dwi Hardianti Ella, Yosefha Elviana Elviana, Elviana Ersa, Olyvia Gloria Eusabinus Bunau Feni Feni Fitaliya, Fitaliya Hardianti, Dwi Hendreksen, Tommi Heni Yusnita Henny Sanulita Herawati Herawati Ina Trisna Indra Wardani, Dendy Jimiana Bunga Julianus Julianus Krystia, Yolenta Bella Laurensius Salem Liana Natasia Ersa Luwandi Suhartono Madeten, Sisilya Saman Maksima Agnes Margareta Margareta, Margareta Maria Fransiska Maria Fransiska Marina Linda Marini . Marpaung, Marpaung Martono Martono Mellisa Jupitasari Mubina, Muhammad Fathan Muzammil, Ahmad Rabi'ul Nainggolan, Kristina Natalia Febrina Nanang Heryana Nia Astriani Nurhidayah, Mareta Nursuki Mustaqim Oktiyadi, Rizky Pamurani, Ary Paternus Hanye Patriantoro . Pujilestari, Helena Putra, Ikhza Mahendra Rahma Fadhila Rahmat Rahmat Rasmawan, Ahmad Ritno, Ritno rizki, Nurul Rizky Oktiyadi Rizqiyah, Rizqiyah Rohani Rohani Rosdiana, Eva Rusmidah, Rusmidah Safhira, Bela Sanulita, Henny Sanulita Seli, Sesillia Septiani, Dea Sesilia Seli Sesiliya Saman Sisiliya Saman Sisilya Saman Siska Damayanti Siska, Margareta Siti Maryam Sukamto . Susissusiawan, Ahadi Sutrisno, Sutrisno Tiurmina Br Tambunan Tria Widarti Viktorianus, Viktorianus Wahyudi Wahyudi Wijaya, Eligia Winda Afriani Yenni Astuti Yeprarini, Yeprarini Yulia Damayanti Yuniarsih Yuniarsih Yunita Andriani Yustina, Intania