Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Keberhasilan ASI Ekslusif berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di Puskesmas Payungrejo Kabupaten Lampung Tengah Suja, Monica Dara Delia; Puspitarini, Zenni; Ayu, Riska Nur Suci
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 3 No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v3i1.38691

Abstract

Peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif di berbagai negara sedang digalakkan bahkan dengan adanya World Breastfeeding Week diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih memilih ASI eksklusif dibandingkan dengan susu formula. Cakupan ASI eksklusif di Lampung Tengah yang ditunjuk sebagai lokus stunting perlu ditingkatkan. Saat ini belum ada penelitian tentang keberhasilan ASI Eksklusif berdasarkan tingkat pendidikan ibu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan ASI eksklusif di Puskesmas Payungrejo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-59 bulan. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi berusia 6-59 bulan dan total sampel sebesar 47 orang responden yang dipilih dengan metode simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu dan variabel tergantung adalah ASI eksklusif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang diajukan kepada Ibu dari balita tersebut. Analisis data bivariat menggunakan uji statistik chi-square. bahwa ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 27 orang (57,45%). Tingkat pendidikan ibu paling banyak adalah tingkat pendidikan rendah sebanyak 32 orang (68,09%). Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan keberhasilan pemberian ASI eksklusif (p<0,005). Ibu yang menempuh pendidikan tinggi memiliki kemungkinan 2 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif (OR= 2,05). Pemberian edukasi pentingnya ASI eksklusif dan informasi tentang manajemen laktasi kepada ibu yang pendidikan rendah tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif harus lebih diprioritaskan.
PERAN PENTING MAKANAN BERGIZI BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK DI TK PGRI PAYUNG REJO, LAMPUNG TENGAH Ayu, Riska Nur Suci; Surahman, Novriansyah
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juni 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i6.1334

Abstract

Makanan yang sehat dan bergizi merupakan makanan yang dapat mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, serta menjaga daya tahan tubuh. Pengetahuan yang kurang terhadap makanan bergizi menjadi salah satu faktor masalah gizi pada anak. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua siswa/i tentang peran penting makanan bergizi untuk tumbuh kembang anak. Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi yang disertai dengan pretest dan posttest. Peserta pada kegiatan ini yaitu orang tua siswa/siswi TK PGRI Payung Rejo, Lampung Tengah sebanyak 35 peserta. Kegiatan edukasi menggambarkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orang tua siswa/i pada hasil posttest yaitu pengetahuan baik sebesar 91,4%, cukup 8,6% dan tidak ada peserta dengan pengetahuan kurang.
Kajian ikan sarden (sardinella sp) dengan suplementasi bayam merah (amaranthus tricolor I) sebagai makanan tambahan asupan kalsium Putri, Sefanadia; Sejati, Nawasari Indah Putri; Ayu, Riska Nur Suci; Wahyuni, Endang Sri; Muliani, Usdeka; Cantika, Ervina
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 5 (2025): October Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v5i5.1636

Abstract

Background: Sardines and red spinach are sources of calcium and omega-3 fatty acids with potential to help prevent osteoporosis. Kekian, a traditional Chinese snack made from protein and vegetables, can serve as a functional alternative. Purpose: To evaluate the organoleptic characteristics and calcium content of kekian made with sardine and red spinach additions. Method: The study was conducted using an experimental design using four formulations of red spinach addition (10%, 15%, 20%, and 25%). Organoleptic tests (color, aroma, taste, texture, and overall acceptability) were conducted by 75 semi-trained panelists using a 5-point hedonic scale, and data were analyzed univariately. Results: Formulation F4 (25% red spinach, fried) was the most preferred by panelists. One piece of kekian (50 g) contained 155.12 kcal energy, 7.9 g protein, 11 g fat, 7.1 g carbohydrate, and 24.9 mg calcium (ICP-OES). The food cost for eight pieces was IDR 23,292, yielding an optimal selling price of IDR 7,500 per piece. Conclusion: Sardine kekian with 25% red spinach and frying produced a preferred snack that delivers adequate macronutrients and minerals. Further development is recommended to include additional fortification, the use of lime juice and scallion on the sardine prior to filleting, the addition of carrot for improved appearance, and shelf-life studies for frozen-food applications.   Keywords: Kekian; Red Spinach; Sardine; Snack.   Pendahuluan: Ikan sarden dan bayam merah merupakan sumber kalsium dan asam lemak omega-3 yang berpotensi untuk mencegah osteoporosis. Kekian, makanan khas Tionghoa berbahan dasar protein dan sayuran, dapat dijadikan alternatif selingan fungsional. Tujuan: Untuk mengevaluasi karakteristik organoleptik dan kandungan kalsium pada kekian berbahan dasar ikan sarden dengan penambahan bayam merah. Metode: Penelitian dilakukan dengan  desain eksperimen menggunakan empat formulasi penambahan bayam merah (10%, 15%, 20%, 25%). Uji organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur, penerimaan keseluruhan) dilakukan oleh 75 panelis semi-terlatih menggunakan skala hedonik 5 poin dan data dianalisis secara univariat. Hasil: Formulasi F4 (25% bayam merah, metode goreng) paling disukai panelis. Satu buah kekian (50 g) mengandung 155,12 kkal energi, 7,9 g protein, 11 g lemak, 7,1 g karbohidrat, dan 24,9 mg kalsium (ICP-OES). Food cost delapan buah sebesar Rp 23.292, sehingga harga jual optimal per buah adalah Rp 7.500. Simpulan: Kekian ikan sarden dengan penambahan 25% bayam merah dan pengolahan goreng menghasilkan produk selingan yang disukai panelis serta menyediakan makronutrien dan mineral memadai. Pengembangan selanjutnya direkomendasikan dengan fortifikasi tambahan, penambahan air jeruk nipis, daun bawang, dan wortel, serta uji masa simpan untuk produk frozen food.   Kata kunci: Bayam merah; Ikan sarden; Kekian; Snack.