Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Tingkat pendidikan ibu dengan kepatuhan antenatal care pada perdesaan dan perkotaan di Indonesia Elvaria Mantao; Monica Dara Delia Suja
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.506 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37405

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam melakukan Antenatal Care (ANC) pada perdesaan dan perkotaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain studi  cross sectional, menggunakan data Indonesian Family Life Survey 5. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melakukan Antenatal Care dan melahirkan anak terakhir pada tahun 2013 sampai dengan survei dilakukan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 1.869 responden. Responden yang tinggal di desa sebanyak 746 dan di kota sebanyak 1.123. Kepatuhan ibu dalam melakukan ANC dibagi menjadi patuh dan tidak patuh sesuai standar pelayanan minimal tahun 2016. Pendidikan ibu dibagi menjadi 4 yaitu tidak sekolah, SD, SMP-SMA, dan Universitas. Analisis menggunakan uji Chi-square dan logistic regression dengan tingkat kemaknaan p-value <0,05. Kepatuhan ibu dalam melakukan antenatal care lebih rendah di perdesaan (83,38%) dibandingkan perkotaan (89,40%). Ibu di perkotaan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SMP-SMA (64,92%) dan Universitas (21,28%) sedangkan ibu yang tinggal di desa sebagian besar memiliki tingkat pendidikan SD (27,48%) dan SMP-SMA (59,23%). Tingkat pendidikan ibu memiliki hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan kepatuhan ANC di perkotaan sedangkan di perdesaan tingkat pendidikan ibu tidak berhubungan dengan kepatuhan ANC (p>0,05). Di perkotaan, kemungkinan untuk patuh ANC pada ibu yang  menempuh pendidikan hingga universitas 2,9 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak sekolah. Paritas memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan ANC pada ibu yang tinggal di perkotaan (p<0,05). Di perkotaan, kemungkinan untuk patuh ANC pada ibu primipara 1,8 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu multipara. Pendidikan dan paritas ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ANC di perkotaan, namun tidak pada ibu yang tinggal di perdesaan karena adanya faktor lain yang bisa berhubungan dengan kepatuhan ANC di pedesaan seperti faktor budaya dan status ekonomi keluarga. Untuk meningkatkan kepatuhan ANC diperlukan program perbaikan akses ke pelayanan kesehatan dan pemerataan tenaga kesehatan. Selain itu bagi ibu yang tinggal di perkotaan dan berpendidikan rendah diperlukan pemberian edukasi/informasi.
PEMBERIAN ASI PADA IBU PEKERJA DI KOTA: IMPLIKASI TERHADAP PENYEDIAAN RUANG LAKTASI DAN TAMAN PENITIPAN ANAK Monica Dara Delia Suja; Mubasysyir Hasanbasri
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 33, No 11 (2017): Proceedings of the 2nd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.897 KB) | DOI: 10.22146/bkm.37422

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara status pekerjaan ibu dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada ibu bekerja yang tinggal di wilayah perkotaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional menggunakan data Indonesia Family Life Survey 5. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu berusia 15-49 yang bekerja, memiliki anak berusia 2 tahun dan tinggal di perkotaan. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 340 responden. Status pekerjaan dibagi menjadi wirausaha, pegawai pemerintah, pegawai swasta dan pekerja bebas, sedangkan pemberian ASI dibagi menjadi kurang dari 2 tahun dan selama 2 tahun. Analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil: Pada ibu bekerja yang tinggal di perkotaan, persentase ibu yang memberikan ASI kurang dari 2 tahun sebesar 68,82% sedangkan ibu yang memberikan ASI selama 2 tahun sebesar 31,18%. Status pekerjaan ibu yang tinggal di perkotaan paling banyak yaitu sebagai pegawai swasta (42,06%) dan wirausaha (34,41%). Status pekerjaan yang memiliki persentase pemberian ASI kurang dari 2 tahun adalah pegawai pemerintah (77,78%) dan pegawai swasta (75,52%). Terdapat hubungan antara status pekerjaan ibu dan pemberian ASI pada ibu bekerja yang tinggal di wilayah perkotaan. Ibu yang memiliki status pekerjaan sebagai wirausaha memiliki kemungkinan lebih besar 1,85 kali untuk memberikan ASI selama 2 tahun dibandingkan dengan ibu bekerja sebagai pegawai swasta. Kesimpulan: Ibu pegawai swasta memiliki kemungkinan untuk memberikan ASI selama 2 tahun yang rendah. Hak menyusui bagi pekerja wanita harus dilindungi dengan menyediakan ruang laktasi atau tempat penitipan anak.
Promosi Kesehatan untuk Deteksi Dini Komplikasi Persalinan Menggunakan Instrumen IKA-LIN Elmeida, Ika Fitria; Purwaningsih, Dewi; Risneni, Risneni; Suja, Monica Dara Delia
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v4i1.628

Abstract

Komplikasi kehamilan/persalinan dan risiko tinggi yang diperkirakan terjadi pada 15 – 20% ibu hamil, belum semuanya terdeteksi secara dini. Untuk yang terdeteksi, belum semuanya tertangani secara tepat waktu dan memadai. Di salah satu provinsi di Indonesia, yaitu di Lampung masih banyak wanita melahirkan di rumah, hasil penelitian berupa informasi yang berbasis populasi tentang komplikasi persalinan pada ibu harus mengandalkan pelaporan tentang pengalaman ibu melalui wawancara. Puskesmas telah melakukan kegiatan promosi kesehatan baik secara periodik maupun insidental tentang kesehatan ibu dan bayi. Namun, sangat disayangkan ternyata masyarakat belum memahami benar tentang tanda bahaya dan cara deteksi dini persalinan sehingga penanganannya masih banyak terlambat. Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu hamil dan menyusui yang datang ke Posyandu berjumlah 30 orang. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian edukasi tentang mengenal tanda tanda bahaya kehamilan dan persalinan dan penggunaan booklet IKA-LIN sebagai instrumen untuk mendeteksi komplikasi persalinan. Seluruh peserta pengabdian masyarakat ini diberikan pre-test setelah itu dilanjutkan pemberian presentasi terkait tanda bahaya kehamilan seteleah itu booklet diberikan kepada seluruh peserta, dan tahapan terakhir adalah post-test. Sesi terakhir juga dilakukan tanya jawab seputar pengalaman ibu saat persalinan. Terdapat kenaikan pengetahuan ibu berdasarkan hasil pre-test dan post-test.
Tingkat Keberhasilan ASI Ekslusif berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di Puskesmas Payungrejo Kabupaten Lampung Tengah Suja, Monica Dara Delia; Puspitarini, Zenni; Ayu, Riska Nur Suci
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 3 No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v3i1.38691

Abstract

Peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif di berbagai negara sedang digalakkan bahkan dengan adanya World Breastfeeding Week diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih memilih ASI eksklusif dibandingkan dengan susu formula. Cakupan ASI eksklusif di Lampung Tengah yang ditunjuk sebagai lokus stunting perlu ditingkatkan. Saat ini belum ada penelitian tentang keberhasilan ASI Eksklusif berdasarkan tingkat pendidikan ibu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan ASI eksklusif di Puskesmas Payungrejo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu yang memiliki bayi usia 6-59 bulan. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi berusia 6-59 bulan dan total sampel sebesar 47 orang responden yang dipilih dengan metode simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu dan variabel tergantung adalah ASI eksklusif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang diajukan kepada Ibu dari balita tersebut. Analisis data bivariat menggunakan uji statistik chi-square. bahwa ibu yang memberikan ASI eksklusif yaitu sebanyak 27 orang (57,45%). Tingkat pendidikan ibu paling banyak adalah tingkat pendidikan rendah sebanyak 32 orang (68,09%). Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan keberhasilan pemberian ASI eksklusif (p<0,005). Ibu yang menempuh pendidikan tinggi memiliki kemungkinan 2 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif (OR= 2,05). Pemberian edukasi pentingnya ASI eksklusif dan informasi tentang manajemen laktasi kepada ibu yang pendidikan rendah tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif harus lebih diprioritaskan.
Gambaran Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada Wanita 15-49 Tahun di Perkotaan Indonesia Suja, Monica Dara Delia; Budiarti, Indah
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 2 No 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v2i1.30977

Abstract

ASI merupakan asupan yang paling ideal bagi bayi baru lahir karena memiliki efek protektif dan dapat mengurangi risiko kesakitan dan kematian pada bayi. Data dari World Health Organization menyatakan bahwa persentase bayi yang diberikan ASI eksklusif 0-6 bulan di seluruh dunia hanya sebesar 38% yang berarti 3 dari 5 bayi saat berusia 6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 menunjukkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif di perkotaan adalah sebesar 37,8% sedangkan di perdesaan sedikit lebih tinggi yaitu 46,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-24 bulan di perkotaan Indonesia berdasarkan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data IFLS 5 yang diambil tahun 2014-2015. Sampel dalam penelitian adalah wanita berusia 15-49 tahun, memiliki anak termuda berusia 6-24 bulan dan bertempat tinggal di perkotaan yaitu sebanyak 683 orang. Hasil studi menunjukkan prevalensi pemberian ASI eksklusif di perkotaan Indonesia adalah sebanyak 169 orang (24,74%) dan yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 514 orang (75,26%). Ibu yang melakukan pemeriksaan sesuai Standar Pemeriksaan Kehamilan Tahun 2016 sebanyak 480 orang (70,28%). Usia ibu yang paling banyak adalah antara 20 sampai 35 tahun sebesar 565 (82,72%). Persentase ASI Eksklusif di perkotaan Indonesia masih rendah yaitu hanya 24%. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi sangat banyak namun masih banyak ibu di perkotaan yang tidak memberikan ASI eksklusif. Rendahnya persentase ASI eksklusif di perkotaan Indonesia harus mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak.
Exclusive Breastfeeding and The Importance of Breastfeeding Self-Efficacy in Working Women at Korpri Primary Health Care Budiarti, Indah; Suja, Monica Dara Delia
Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 9 No 1 (2024): JOURNAL OF HEALTH SCIENCE (JURNAL ILMU KESEHATAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jik.v9i1.3318

Abstract

Exclusive breastfeeding in the first 6 months of life can reduce 13 of toddler deaths and is one of the dimension strategies to ameliorate the nutritive status and survival of toddlers. In 2020 exclusive breastfeeding until the baby is 6 months old in Indonesia is still low, videlicet only15.3. Failure to give exclusive breastfeeding is frequently a problem for suckling maters. This problem can be caused by several factors, similar as knowledge, social support, tone- confidence to breastfeed, or suckling tone- efficacity( BSE). This study aims to determine the relationship between breastfeeding tone- efficacity( BSE) and the success of furnishing exclusive breastfeeding to working maters in the Korpri Health Center work area, Bandar Lampung City. This exploration uses across-sectional exploration design. The repliers in this study were postpartum maters in the Korpri Health Center working area in Bandar Lampung City. Samples were named using intentional slice ways and establishing addition and rejection criteria. The sample in this study was 50 repliers. The exploration results show that there's a significant relationship between breastfeeding tone- efficacity and exclusive breastfeeding for working maters. suckling tone- efficacity is a factor that must be considered by the government to increase exclusive breastfeeding content.
Edukasi Personal Hygiene dan Pencegahan Anemia Untuk Pencegahan Stunting Pada Remaja Putri Suja, Monica Dara Delia; Budiarti, Indah; Fatimah, Rizki Nurul; Sembiring, Elma Viorentina
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v3i4.1203

Abstract

Remaja putri merupakan pionir yang berpengaruh terhadap faktor kesehatan Wanita Usia Subur (WUS). Peran remaja putri sangat strategis dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan stunting karena remaja putri yang nantinya kelak akan melahirkan generasi penerus. Namun, para remaja putri umumnya kurang mengetahui pentingnya konsumsi makanan tinggi zat besi dan Tablet Tambah Darah (TTD). Hal ini dapat memicu terjadinya anemia pada remaja putri. Selain itu, kebersihan gigi dan mulut yang baik dapat diwujudkan melalui pengetahuan dan perilaku yang baik dan benar terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Program yang dilaksanakan berupa kegiatan penyuluhan pada seluruh anak di Panti Asuhan As-Saminah Bandar Lampung tentang personal hygiene berupa menjaga kebersihan gigi dan mulut dan reproduksi sehat dengan pencegahan anemia dengan tablet tambah darah. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan pembagian tablet Fe. Kegiatan Dental Health Education disampaikan oleh dosen jurusan Teknik Gigi dan untuk pemberian edukasi pencegahan anemia diberikan oleh dosen dari Jurusan Kebidanan dan Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Penggunaan dental kit berupa model gigi dan sikat gigi. Beberapa peserta diminta untuk memperagakan cara menyikat gigi yang benar sesuai dengan arahan tim pengabdian masyarakat serta penjelasan tentang anemia dan pemberian tablet tambah darah. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan peserta antusias terhadap materi yang diberikan. Remaja putri yang diberikan edukasi lebih memahami terkait dengan tubuhnya sendiri dan diharapkan hasil ini dapat menjadi salah satu cara pencegahan stunting.
Edukasi Pijat Bayi Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Untuk Meningkatkan Kebugaran Bayi Suja, Monica Dara Delia; Nurchairina, Nurchairina; Nurlaila, Nurlaila; Damayanti, Mey
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i1.771

Abstract

Pijat bayi merupakan suatu terapi sentuhan kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Manfaat pijat bayi antara lain dapat menambah berat badan bayi, membuat bayi lebih tenang dan dapat meningkatkan efektivitas istirahat bayi (tidur bayi), meningkatkan tumbuh kembang bayi, meningkatkan konsentrasi bayi serta dapat memperlancar aliran oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi dan cara melakukannya serta meningkatkan kebugaran anak yang dipijat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah terlaksana dengan baik pada tanggal 19 November 2024 di Gedung Center of Excellence (CoE) Jurusan Kebidanan Kampus A Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan selesai. Sasaran kegiatan ini adalah ibu yang memiliki bayi sebanyak 20 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan struktur sebagai berikut: pembukaan, pemberian materi pijat bayi, pelaksanaan pijat bayi oleh terapis dan sesi tanya jawab mengenai pengalaman ibu saat bayi rewel atau lelah serta cara mengatasinya. Peserta aktif mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dan antusias mengajukan pertanyaan hingga seluruh kegiatan berakhir. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan peserta tentang pijat bayi dan diharapkan peserta dapat mempraktekan pijat bayi yang didapat kepada bayinya dirumah.
Improving Mother’s Knowledge in Early Detection of Pregnancy and Childbirth Complication Elmeida, Ika Fitria; Purwaningsih, Dewi; Risneni, Risneni; Suja, Monica Dara Delia
Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas) Vol. 1 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/abdigermas.v1i3.95

Abstract

Pregnancy and childbirth complications and high risks, which are estimated to occur in 15–20% of pregnant women, are not all detected early. For those detected, not all of them have been handled in a timely and adequate manner. In one of the provinces in Indonesia, namely Lampung, there are still many women giving birth at home. Research results in the form of population-based information about birth complications in mothers must rely on reporting about mothers' experiences through interviews. The Community Health Center has carried out health promotion activities both periodically and incidentally about the health of mothers and babies. However, it is very unfortunate that people do not really understand the danger signs and how to detect early labor, so treatment is still too late. The targets for this activity were 30 pregnant and breastfeeding mothers who came to Posyandu. The types of activities carried out include providing education about recognizing the danger signs of pregnancy and childbirth and using the IKA-LIN booklet as an instrument for detecting childbirth complications. All community service participants were given a pre-test, followed by a presentation regarding the danger signs of pregnancy, after which booklets were given to all participants, and the final stage was the post-test. The final session also included questions and answers regarding the mother's experience during childbirth. There was an increase in mothers' knowledge based on the results of the pre-test and post-test.
Breastfeeding Self-Efficacy dan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Bandar Lampung Suja, Monica Dara Delia; Roslina, Roslina; Sudarmi, Sudarmi; Sulistianingrum, Lely
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 3 (2023): Volume 14 No. 3 (2023)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v14i3.955

Abstract

Pemberian ASI eksklusif 6 bulan awal kehidupan mampu mengurangi 13% angka kematian balita serta jadi salah satu strategi pengukuran dalam upaya menaikkan status gizi serta kelangsungan hidup balita. Hasil Riskesdas tahun 2021 menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif sampai usia bayi 6 bulan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya sebesar 52,5%. Kegagalan pemberian ASI eksklusif kerap menjadi masalah bagi para ibu menyusui. Permasalahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan, sosial support, keyakinan diri untuk menyusui atau breastfeeding self-efficacy (BSE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breastfeeding self-efficacy (BSE) dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kota Bandar Lampung. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara breastfeeding self-efficacy dengan keberhasilan ASI Eksklusif. Peningkatan breastfeeding self-efficacy pada ibu menyusui dapat menjadi kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.