Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Zooplankton in the Seagrass Beds of Nain Island Tuliabu, Nelda; Rimper, Joice R.T.S.L; Warouw, Veibe; Kaligis, Erly Yosef; Rumampuk, Natalie Detty C; Ngangi, Edwin Leonardo Apolonio
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.50187

Abstract

This research was conducted in July 2022, the determination of sampling locations was carried out by purposive sampling, namely data collection with certain considerations to obtain samples that represent the research location area. Seawater samples were taken using a plankton net which was then used for the zooplankton identification process carried out in the Marine Biology Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Science. Measurement of physical parameters of water chemistry consisting of temperature, salinity, and pH, was carried out in situ. The content of nitrate and phosphate was conducted at the WLN laboratory (Water Laboratory Nusantara-WLN). Zooplankton counts were expressed in ind/l. Qualitative determination of plankton was made up to the genus level. The results of zooplankton identification consisted of 5 genera namely Acartia, Cyclops, Euterpina, Nauplius, and Oithona. The calculation of zooplankton abundance is in the range of 3-5 ind/l. The highest abundance was found at station one which was 5 ind/l followed by station three which was 4 ind/l and then station two as much as 3 ind/l. The diversity index is in the range of 0.4740-0.7786, the uniformity index is in the range of 0.2945-0.7087, and the dominance index ranges from 0.5971-0.7744. Keywords: Zooplankton, Seagrass Meadow, Nain Island, Abundance, Biological Index. Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022, penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu untuk memperoleh sampel yang mewakili wilayah lokasi penelitian. Sampel air laut diambil dengan menggunakan plankton net yang selanjutnya digunakan untuk proses identifikasi zooplankton yang dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengukuran parameter fisik kimia air yang terdiri dari suhu, salinitas, pH, dilakukan secara in situ. Kadar nitrat dan fosfat dilakukan di laboratorium WLN (Laboratorium Air Nusantara-WLN). Jumlah Zooplankton dinyatakan dalam ind/l. Penentuan plankton secara kualitatif dilakukan sampai tingkat genus. Hasil identifikasi zooplankton terdiri dari 5 genus yaitu Acartia, Cyclops, Euterpina, Nauplius, dan Oithona. Perhitungan kelimpahan zooplankton berada pada kisaran 3-5 ind/l. Kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun satu sebesar 5 ind/l, disusul stasiun tiga sebesar 4 ind/l dan kemudian stasiun dua sebanyak 3 ind/l. Indeks keanekaragaman berada pada rentang 0,4740-0,7786, indeks keseragaman berada pada rentang 0,2945-0,7087, sedangkan indeks dominasi berkisar antara 0,5971-0,7744. Kata Kunci: Zooplankton, Padang Lamun, Pulau Nain, Kelimpahan, Indeks Biologi.
Pengaruh Minyak Cengkih Terhadap Glukosa Darah dan Sintasan Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) pada Transportasi Sistem Tertutup Saragih, Debby Dyanessa; Ngangi, Edwin Leonardo Apolonio; Pangkey, Henneke; Kusuma, Ni Putu Dian; Sumilat, Deiske Adeliene; Salindeho, Indra R. N.; Kreckhoff, Reni Lucia; Joula Kusen, Diane
Akuatika Indonesia Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i2.62511

Abstract

Pengangkutan benih ikan sering kali menyebabkan stres fisiologis yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup ikan, terutama akibat perubahan lingkungan seperti suhu dan perlakuan anestetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh dosis minyak cengkeh dan suhu sebagai anestetik terhadap glukosa darah dan sintasan benih ikan Tawes. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial, dengan dua faktor yakni faktor dosis minyak cengkih (A) dengan 3 taraf yaitu A1 (0 ppm), A2 (5 ppm), dan A3 (10 ppm), dan faktor suhu (B) terdiri dari 2 taraf yaitu B1 (16-19 °C) dan B2 sebagai kontrol (24-27 °C), dengan tiga kali ulangan. Penelitian ini terdiri atas 18 unit percobaan, di mana setiap unit diisi dengan 50 ekor benih ikan Tawes sehingga total ikan yang digunakan sebanyak 900 ekor. Benih dimasukkan ke dalam kantong berisi 5 L air (1/3 dari volume kantong), ditambahkan oksigen sebanyak 2/3 volume kantong. Selanjutnya dilakukan uji transportasi selama 12 jam, setelah proses pengangkutan, ikan dipelihara di akuarium berukuran 60 x 40 x 40 cm, dengan volume 96 L. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada program statistik JMP Pro 16 (SAS 9.4). Perlakuan terbaik ditemui pada perlakuan dosis minyak cengkih 10 ppm + suhu 24-27°C dengan kadar glukosa darah setelah transportasi dan setelah pemeliharaan masing-masing sebesar 119,9±6,80 mg/dL dan 86,56±5,01 mg/dL. Sintasan setelah transportasi dan setelah pemeliharaan masing-masing sebesar 98,7±1,16 % dan 96,7±1,16 %. Interaksi faktor minyak cengkih dan suhu menunjukkan bahwa faktor minyak cengkih tidak memberikan pengaruh secara nyata terhadap glukosa darah dan sintasan.